Apa Hukum Tarawih

sisca


Apa Hukum Tarawih

Apa hukum tarawih adalah sebuah pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh umat Islam menjelang bulan Ramadhan. Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan suci ini.

Melaksanakan shalat tarawih memberikan banyak manfaat bagi pelakunya, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai bentuk latihan kesabaran dan keikhlasan. Dalam sejarah Islam, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan di Madinah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam tentang hukum shalat tarawih, mulai dari dalil-dalil yang mendasarinya, tata cara pelaksanaannya, hingga hikmah dan manfaat yang dapat diperoleh dari ibadah ini.

Apa Hukum Tarawih

Sebelum membahas hukum shalat tarawih, ada baiknya kita mengetahui beberapa aspek penting terkait dengan ibadah ini:

  • Pengertian Tarawih
  • Sejarah Tarawih
  • Dalil Tarawih
  • Hukum Tarawih
  • Waktu Tarawih
  • Rakaat Tarawih
  • Tata Cara Tarawih
  • Keutamaan Tarawih
  • Hikmah Tarawih

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang shalat tarawih. Memahami aspek-aspek ini penting untuk dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Pengertian Tarawih

Untuk memahami apa hukum tarawih, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian tarawih. Tarawih secara bahasa berarti istirahat atau rehat sejenak. Dalam konteks ibadah, tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan.

  • Pengertian Tarawih Menurut Bahasa

    Secara bahasa, tarawih berasal dari kata tarwihah, yang berarti beristirahat atau berhenti sejenak. Istilah ini merujuk pada kebiasaan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang beristirahat sejenak di sela-sela mengerjakan shalat pada malam Ramadhan.

  • Pengertian Tarawih Menurut Istilah

    Secara istilah, tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Shalat ini terdiri dari beberapa rakaat, dengan jumlah yang bervariasi tergantung pada kebiasaan atau madzhab yang dianut.

  • Tujuan Tarawih

    Tujuan utama shalat tarawih adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan. Selain itu, shalat tarawih juga berfungsi sebagai sarana latihan kesabaran dan keikhlasan.

  • Hukum Tarawih

    Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat tarawih bukan merupakan kewajiban, namun sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakannya.

Dengan memahami pengertian tarawih secara komprehensif, kita dapat lebih memahami hukum dan tata cara pelaksanaannya. Pengertian tarawih juga memberikan gambaran tentang tujuan dan hikmah yang terkandung di balik ibadah ini.

Sejarah Tarawih

Sejarah tarawih erat kaitannya dengan apa hukum tarawih. Sebab, hukum suatu ibadah tidak dapat lepas dari sejarah dan latar belakang pensyariatannya. Tarawih merupakan ibadah yang disunnahkan, dan pensyariatannya tidak terlepas dari sejarah perkembangannya.

Menurut riwayat, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan di Madinah. Pada malam itu, Nabi SAW bersama para sahabatnya mengerjakan shalat sebanyak 8 rakaat. Pada malam berikutnya, jumlah rakaat ditambah menjadi 10 rakaat. Hingga akhirnya, pada malam-malam berikutnya, jumlah rakaat shalat tarawih terus bertambah hingga mencapai 20 rakaat.

Namun, setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, jumlah rakaat shalat tarawih kembali bervariasi. Ada yang mengerjakan 8 rakaat, ada yang 10 rakaat, dan ada juga yang 20 rakaat. Hingga akhirnya, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat shalat tarawih distandarisasi menjadi 20 rakaat. Penetapan ini dilakukan untuk menyatukan umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih.

Sejarah tarawih menunjukkan bahwa hukum tarawih sebagai ibadah sunnah muakkadah didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadhan, karena memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar.

Dalil Tarawih

Dalil tarawih merupakan dasar hukum yang menunjukkan disyariatkannya shalat tarawih. Dalil-dalil tersebut dapat kita temukan dalam Al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad SAW, dan juga praktik para sahabat.

Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang menganjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam hari selama bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 187:

Artinya: “Dan berdirilah untuk shalat kepada Allah dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT menganjurkan hamba-Nya untuk memperbanyak shalat, terutama pada malam hari. Shalat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat dilakukan untuk memenuhi anjuran tersebut.

Selain dalil dari Al-Qur’an, terdapat juga hadis Nabi Muhammad SAW yang secara khusus menyebutkan tentang shalat tarawih. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Barang siapa yang melaksanakan shalat pada malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Keutamaan ini menjadi salah satu motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya.

Selain dalil dari Al-Qur’an dan hadis, terdapat juga praktik para sahabat Nabi SAW yang memperkuat hukum tarawih. Para sahabat Nabi SAW, seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman, diketahui secara rutin melaksanakan shalat tarawih pada malam Ramadhan. Praktik ini menunjukkan bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang telah diajarkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Dengan demikian, berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, hadis, dan praktik para sahabat, dapat disimpulkan bahwa shalat tarawih adalah ibadah yang disyariatkan dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan.

Hukum Tarawih

Hukum tarawih adalah sebuah pertanyaan yang banyak diajukan oleh umat Islam, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan suci ini. Hukum tarawih sendiri adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib.

Hukum tarawih yang sunnah muakkadah ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya adalah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim: “Barang siapa yang melaksanakan shalat pada malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Hadis ini menunjukkan bahwa shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.

Selain itu, praktik shalat tarawih juga telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang disyariatkan dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum tarawih adalah sunnah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan.

Waktu Tarawih

Waktu tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam pembahasan tentang “apa hukum tarawih”. Waktu tarawih adalah waktu pelaksanaan shalat tarawih, yaitu pada malam hari di bulan Ramadhan. Waktu tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum waktu shalat Subuh.

Waktu tarawih sangat berpengaruh terhadap hukum tarawih. Shalat tarawih yang dikerjakan pada waktu yang tepat, yaitu pada malam hari di bulan Ramadhan, akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Sebaliknya, shalat tarawih yang dikerjakan di luar waktu tersebut tidak akan mendapatkan pahala yang sama.

Selain itu, waktu tarawih juga berpengaruh pada tata cara pelaksanaan shalat tarawih. Shalat tarawih yang dikerjakan pada waktu yang tepat akan memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk dan tenang. Hal ini karena pada malam hari suasana biasanya lebih tenang dan tidak banyak gangguan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu tarawih merupakan aspek penting dalam pembahasan tentang “apa hukum tarawih”. Waktu tarawih yang tepat akan menentukan keabsahan dan pahala dari shalat tarawih yang dikerjakan.

Rakaat Tarawih

Rakaat tarawih adalah jumlah rakaat yang dikerjakan dalam shalat tarawih. Rakaat tarawih sangat berpengaruh terhadap apa hukum tarawih, karena shalat tarawih yang sah harus dikerjakan dengan jumlah rakaat tertentu.

Secara umum, rakaat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Namun, jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi tergantung pada kebiasaan atau madzhab yang dianut. Ada yang mengerjakan tarawih sebanyak 8 rakaat, 10 rakaat, atau bahkan 36 rakaat.

Meskipun jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi, namun yang terpenting adalah shalat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal ini karena shalat tarawih termasuk dalam kategori shalat sunnah, dan shalat sunnah umumnya dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rakaat tarawih merupakan komponen penting dalam shalat tarawih. Jumlah rakaat tarawih yang tepat akan menentukan keabsahan dan pahala dari shalat tarawih yang dikerjakan.

Tata Cara Tarawih

Tata Cara Tarawih merupakan aspek penting dalam pembahasan tentang “apa hukum tarawih”. Tata cara yang benar akan menentukan keabsahan dan pahala dari shalat tarawih yang dikerjakan. Secara umum, tata cara tarawih meliputi beberapa hal berikut:

  • Niat

    Niat shalat tarawih adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.

  • Takbiratul Ihram

    Takbiratul ihram dilakukan dengan mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan.

  • Rakaat

    Tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil, biasanya 8, 10, atau 20 rakaat.

  • Salam

    Setiap 2 rakaat tarawih diakhiri dengan salam, sehingga setiap 4 rakaat terdapat 2 kali salam.

Dengan melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan Tarawih

Tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan.

Salah satu keutamaan tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim: “Barang siapa yang melaksanakan shalat pada malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Hadis ini menunjukkan bahwa tarawih memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.

Selain dapat menghapus dosa, tarawih juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih merupakan ibadah yang dilakukan pada malam hari, di saat suasana biasanya lebih tenang dan hening. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah, sehingga dapat lebih dekat dengan Allah SWT.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya pada bulan Ramadhan.

Hikmah Tarawih

Hikmah tarawih adalah hikmah atau kebijaksanaan yang terkandung dalam ibadah tarawih. Hikmah tarawih sangat erat kaitannya dengan apa hukum tarawih, karena hikmah tersebut menjadi salah satu alasan mengapa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan.

Salah satu hikmah tarawih adalah untuk melatih kesabaran dan keikhlasan. Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari, di saat sebagian besar orang sedang beristirahat. Untuk mengerjakan tarawih, dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang tinggi, karena harus menahan kantuk dan rasa lelah. Dengan melatih kesabaran dan keikhlasan melalui tarawih, umat Islam diharapkan dapat lebih sabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain itu, hikmah tarawih juga untuk mempererat ukhuwah islamiyah. Shalat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan sesama muslim, sehingga dapat mempererat ukhuwah islamiyah.

Dengan demikian, hikmah tarawih sangat penting dalam ibadah tarawih. Hikmah tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya pada bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan tarawih secara sabar, ikhlas, dan berjamaah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Tanya Jawab Apa Hukum Tarawih

Berikut adalah beberapa tanya jawab yang sering ditanyakan mengenai apa hukum tarawih:

Pertanyaan 1: Apa hukum melaksanakan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari bulan Ramadhan, setelah shalat Isya dan sebelum waktu shalat Subuh.

Pertanyaan 3: Berapa rakaat shalat tarawih?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih bervariasi, namun umumnya dikerjakan sebanyak 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Pertanyaan 4: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih di rumah?

Jawaban: Boleh, namun lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala.

Pertanyaan 5: Apa keutamaan shalat tarawih?

Jawaban: Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 6: Bagaimana tata cara shalat tarawih yang benar?

Jawaban: Tata cara shalat tarawih meliputi niat, takbiratul ihram, rakaat, dan salam. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Demikianlah beberapa tanya jawab mengenai apa hukum tarawih. Semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hukum dan tata cara shalat tarawih, silakan lanjutkan membaca artikel ini.

Tips Melaksanakan Tarawih

Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Niatkan dengan Benar
Niatkan shalat tarawih karena Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.

Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat tarawih.

Tip 3: Kerjakan Secara Berjamaah
Utamakan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushala.

Tip 4: Khusyuk dan Fokus
Berusaha untuk khusyuk dan fokus selama melaksanakan shalat tarawih, hindari pikiran dan gerakan yang tidak perlu.

Tip 5: Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
Bacalah Al-Qur’an dengan tartil dan tadabburi maknanya, terutama pada saat shalat tarawih.

Tip 6: Perhatikan Waktu
Perhatikan waktu pelaksanaan shalat tarawih, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum waktu shalat Subuh.

Tip 7: Jaga Kesehatan
Jaga kesehatan dan stamina selama bulan Ramadhan, agar dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik.

Tip 8: Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sebelum melaksanakan shalat tarawih, agar dapat fokus dan khusyuk.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Tips-tips ini sangat penting untuk diperhatikan, karena berkaitan dengan kesempurnaan dan keabsahan ibadah tarawih. Dengan melaksanakan tarawih secara benar dan sesuai dengan tuntunan, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Tarawih memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Untuk melaksanakan tarawih dengan baik dan khusyuk, terdapat beberapa tips yang dapat diikuti, seperti niat yang benar, berwudhu dengan sempurna, dan membaca Al-Qur’an dengan tartil. Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan dan istirahat yang cukup agar dapat fokus dan khusyuk selama melaksanakan tarawih.

Dengan melaksanakan tarawih secara benar dan sungguh-sungguh, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tarawih menjadi salah satu ibadah penting di bulan Ramadhan yang dapat membantu umat Islam meningkatkan kualitas spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru