Referensi Penting: Panduan Lengkap Baju Adat Jawa Tengah

sisca


Referensi Penting: Panduan Lengkap Baju Adat Jawa Tengah

“Baju adat Jawa Tengah” merupakan pakaian tradisional yang berasal dari provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Pakaian ini memiliki makna dan nilai sejarah yang mendalam. Pakaian adat Jawa Tengah mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Jawa yang telah berkembang selama berabad-abad. Keindahan dan keunikan pakaian ini menjadikannya populer di kalangan masyarakat Jawa dan wisatawan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek “baju adat Jawa Tengah”, mulai dari sejarah, jenis-jenisnya, hingga makna dan simbolisme yang terkandung di dalamnya.

Baju Adat Jawa Tengah

Baju adat Jawa Tengah merupakan salah satu aspek penting dalam kebudayaan Jawa Tengah. Pakaian tradisional ini memiliki beragam aspek yang membentuk keunikan dan identitasnya.

  • Sejarah
  • Jenis
  • Makna
  • Simbolisme
  • Filosofi
  • Fungsi
  • Bahan
  • Motif
  • Warna

Setiap aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Sejarah baju adat Jawa Tengah menunjukkan perkembangan dan pengaruh budaya yang membentuknya. Jenis-jenis baju adat menunjukkan keragaman budaya yang terdapat di Jawa Tengah. Makna dan simbolisme yang terkandung di dalamnya mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa. Filosofi yang mendasarinya memberikan pemahaman tentang pandangan hidup masyarakat Jawa. Fungsi baju adat menunjukkan peran pentingnya dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial. Bahan, motif, dan warna yang digunakan memiliki makna dan nilai estetika tersendiri.

Sejarah

Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam memahami baju adat Jawa Tengah. Sejarah panjang perkembangan baju adat Jawa Tengah tidak terlepas dari pengaruh budaya dan tradisi yang berkembang di wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa aspek sejarah baju adat Jawa Tengah:

  • Pengaruh Hindu-Buddha

    Pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masuk ke Jawa Tengah pada masa lampau turut memengaruhi perkembangan baju adat Jawa Tengah. Hal ini terlihat pada penggunaan kain batik yang merupakan salah satu ciri khas baju adat Jawa Tengah. Kain batik dipercaya berasal dari tradisi pembuatan kain di India yang kemudian berkembang di Jawa.

  • Pengaruh Islam

    Masuknya Islam ke Jawa Tengah pada abad ke-15 juga membawa pengaruh terhadap baju adat Jawa Tengah. Pengaruh Islam terlihat pada penggunaan warna-warna tertentu seperti hijau dan putih yang merupakan warna yang sering digunakan dalam tradisi Islam.

  • Pengaruh Kolonial

    Pada masa kolonial Belanda, baju adat Jawa Tengah mengalami beberapa perubahan. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah penggunaan bahan-bahan baru seperti beludru dan satin yang sebelumnya tidak digunakan dalam pembuatan baju adat Jawa Tengah.

  • Perkembangan Modern

    Setelah Indonesia merdeka, baju adat Jawa Tengah terus mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut terlihat pada penggunaan bahan-bahan baru yang lebih modern serta variasi desain yang lebih beragam. Namun, secara umum, baju adat Jawa Tengah tetap mempertahankan ciri khas dan filosofi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Dengan memahami sejarah perkembangan baju adat Jawa Tengah, kita dapat lebih mengapresiasi nilai dan makna yang terkandung di dalamnya. Baju adat Jawa Tengah tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan.

Jenis

Jenis-jenis baju adat Jawa Tengah sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Jawa Tengah.

  • Jenis Berdasarkan Daerah

    Baju adat Jawa Tengah dapat diklasifikasikan berdasarkan daerah asalnya, seperti baju adat Surakarta, baju adat Yogyakarta, baju adat Semarang, dan baju adat Banyumas. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam hal desain, motif, dan warna.

  • Jenis Berdasarkan Fungsi

    Baju adat Jawa Tengah juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Ada baju adat yang digunakan untuk upacara resmi seperti pernikahan, upacara adat, dan acara keagamaan. Ada pula baju adat yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

  • Jenis Berdasarkan Status Sosial

    Pada masa lalu, baju adat Jawa Tengah juga digunakan untuk menunjukkan status sosial seseorang. Baju adat untuk bangsawan dan pejabat pemerintahan biasanya lebih mewah dan menggunakan bahan-bahan yang lebih mahal dibandingkan dengan baju adat untuk masyarakat biasa.

  • Jenis Berdasarkan Usia

    Baju adat Jawa Tengah juga memiliki jenis yang berbeda-beda berdasarkan usia pemakainya. Ada baju adat untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Masing-masing jenis memiliki desain dan motif yang sesuai dengan usia pemakainya.

Dengan memahami jenis-jenis baju adat Jawa Tengah, kita dapat lebih mengapresiasi keberagaman dan keindahan budaya Jawa Tengah. Baju adat Jawa Tengah tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan.

Makna

Makna merupakan aspek penting dalam baju adat Jawa Tengah. Makna yang terkandung dalam baju adat Jawa Tengah tidak hanya sebatas keindahan estetika, tetapi juga memiliki nilai-nilai filosofis dan simbolis yang mendalam.

  • Makna Filosofis

    Baju adat Jawa Tengah mengandung makna filosofis yang mendalam. Setiap bagian dari baju adat, seperti kain, motif, dan warna, memiliki makna simbolis yang mewakili nilai-nilai luhur masyarakat Jawa.

  • Makna Simbolis

    Baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna simbolis. Warna-warna yang digunakan dalam baju adat Jawa Tengah memiliki makna simbolis tertentu. Misalnya, warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian, dan warna hitam melambangkan kegagahan.

  • Makna Sosiologis

    Baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna sosiologis. Baju adat Jawa Tengah dapat menunjukkan status sosial seseorang. Misalnya, pada masa lalu, hanya bangsawan dan pejabat pemerintahan yang diperbolehkan memakai baju adat tertentu.

  • Makna Religius

    Baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna religius. Baju adat Jawa Tengah sering digunakan dalam upacara-upacara keagamaan. Misalnya, baju adat Jawa Tengah digunakan dalam upacara pernikahan, upacara adat, dan upacara keagamaan lainnya.

Makna yang terkandung dalam baju adat Jawa Tengah tidak hanya memperkaya nilai estetikanya, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai luhur masyarakat Jawa. Makna-makna tersebut menjadi pengingat akan warisan budaya yang kaya dan berharga yang harus terus dilestarikan.

Simbolisme

Simbolisme merupakan salah satu aspek penting dalam baju adat Jawa Tengah. Simbol-simbol yang terdapat pada baju adat Jawa Tengah tidak hanya memperindah tampilannya, tetapi juga memiliki makna dan nilai-nilai luhur yang mendalam.

  • Motif

    Motif pada baju adat Jawa Tengah memiliki makna simbolis tertentu. Misalnya, motif batik parang melambangkan kekuasaan, motif batik kawung melambangkan keabadian, dan motif batik semen melambangkan kesuburan.

  • Warna

    Warna-warna yang digunakan dalam baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna simbolis. Misalnya, warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian, dan warna hitam melambangkan kegagahan.

  • Aksesori

    Aksesori yang dikenakan bersama baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna simbolis. Misalnya, keris melambangkan keperkasaan, selendang melambangkan kelembutan, dan kalung melambangkan kemakmuran.

  • Bentuk

    Bentuk baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna simbolis. Misalnya, bentuk baju beskap yang menyerupai gunung melambangkan kegagahan, bentuk kebaya yang menyerupai bunga melati melambangkan kesucian, dan bentuk kain batik yang dililit melambangkan kesederhanaan.

Simbol-simbol yang terdapat pada baju adat Jawa Tengah tidak hanya memperkaya nilai estetikanya, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai luhur masyarakat Jawa. Simbol-simbol tersebut menjadi pengingat akan warisan budaya yang kaya dan berharga yang harus terus dilestarikan.

Filosofi

Filosofi merupakan salah satu aspek penting yang mendasari keberadaan baju adat Jawa Tengah. Filosofi ini memberikan makna dan nilai yang lebih dalam pada setiap elemen baju adat, mulai dari desain, motif, hingga warna yang digunakan. Filosofi baju adat Jawa Tengah tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai luhur masyarakat Jawa yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Salah satu contoh filosofi yang terkandung dalam baju adat Jawa Tengah adalah konsep harmoni dan keseimbangan. Hal ini tercermin dalam penggunaan warna-warna yang kontras namun tetap serasi, serta motif-motif yang saling melengkapi. Filosofi harmoni dan keseimbangan ini melambangkan harapan masyarakat Jawa agar tercipta kehidupan yang selaras dan tenteram.

Selain itu, filosofi baju adat Jawa Tengah juga mengandung nilai-nilai kesederhanaan dan kesopanan. Hal ini terlihat pada penggunaan bahan-bahan yang tidak terlalu mewah, serta desain yang tidak terlalu rumit. Nilai-nilai kesederhanaan dan kesopanan ini mengajarkan masyarakat Jawa untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

Memahami filosofi yang terkandung dalam baju adat Jawa Tengah memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Jawa. Kedua, dapat menjadi pedoman dalam berperilaku dan menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa. Ketiga, dapat memperkuat rasa identitas dan kebanggaan sebagai masyarakat Jawa.

Fungsi

Fungsi merupakan aspek penting dalam baju adat Jawa Tengah. Fungsi baju adat Jawa Tengah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder.

Fungsi primer baju adat Jawa Tengah adalah sebagai pakaian yang dikenakan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial. Misalnya, baju adat Jawa Tengah digunakan dalam upacara pernikahan, upacara adat, dan acara keagamaan. Baju adat Jawa Tengah juga digunakan dalam kegiatan sosial, seperti pertunjukan seni dan acara resmi.

Fungsi sekunder baju adat Jawa Tengah adalah sebagai identitas budaya. Baju adat Jawa Tengah merupakan salah satu simbol budaya Jawa Tengah. Baju adat Jawa Tengah dapat menunjukkan asal daerah seseorang, status sosial, dan tingkat pendidikan. Baju adat Jawa Tengah juga dapat digunakan sebagai alat untuk melestarikan budaya Jawa Tengah.

Memahami fungsi baju adat Jawa Tengah memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Jawa Tengah. Kedua, dapat menjadi pedoman dalam menggunakan baju adat Jawa Tengah sesuai dengan fungsinya. Ketiga, dapat memperkuat rasa identitas dan kebanggaan sebagai masyarakat Jawa Tengah.

Bahan

Bahan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan baju adat Jawa Tengah. Pemilihan bahan yang tepat akan mempengaruhi keindahan, kenyamanan, dan keawetan baju adat tersebut. Ada beberapa jenis bahan yang umum digunakan dalam pembuatan baju adat Jawa Tengah, antara lain:

  • Kain Batik

    Kain batik merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan baju adat Jawa Tengah. Kain batik memiliki motif dan warna yang beragam, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera pemakai.

  • Kain Sutera

    Kain sutera merupakan bahan yang mewah dan nyaman dipakai. Kain sutera biasanya digunakan untuk membuat baju adat untuk acara-acara resmi, seperti pernikahan dan upacara adat.

  • Kain Beludru

    Kain beludru merupakan bahan yang tebal dan memiliki permukaan yang lembut. Kain beludru biasanya digunakan untuk membuat baju adat untuk acara-acara yang lebih santai, seperti pertunjukan seni dan acara sosial.

  • Kain Brokat

    Kain brokat merupakan bahan yang memiliki motif timbul. Kain brokat biasanya digunakan untuk membuat baju adat untuk acara-acara yang lebih formal, seperti pernikahan dan acara keagamaan.

Pemilihan bahan dalam pembuatan baju adat Jawa Tengah tidak hanya didasarkan pada keindahan dan kenyamanan, tetapi juga pada filosofi dan makna simbolis. Misalnya, kain batik dengan motif tertentu dipercaya dapat membawa keberuntungan dan perlindungan. Selain itu, warna-warna yang digunakan dalam baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna simbolis, seperti warna merah yang melambangkan keberanian dan warna putih yang melambangkan kesucian.

Motif

Motif merupakan salah satu elemen penting dalam baju adat Jawa Tengah. Motif pada baju adat Jawa Tengah tidak hanya berfungsi sebagai penghias, tetapi juga memiliki makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Motif-motif tersebut biasanya terinspirasi dari alam, budaya, dan kepercayaan masyarakat Jawa.

Salah satu contoh motif yang sering digunakan dalam baju adat Jawa Tengah adalah motif parang. Motif parang melambangkan kekuasaan dan kewibawaan. Motif ini biasanya digunakan dalam baju adat untuk upacara-upacara resmi, seperti pernikahan dan pelantikan pejabat. Selain motif parang, ada juga motif batik kawung, batik semen, dan batik truntum yang memiliki makna filosofis dan simbolis masing-masing.

Penggunaan motif-motif tersebut dalam baju adat Jawa Tengah memiliki beberapa fungsi praktis. Pertama, motif-motif tersebut dapat menunjukkan asal daerah dan status sosial pemakainya. Kedua, motif-motif tersebut dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya Jawa. Ketiga, motif-motif tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan identitas diri.

Memahami motif-motif dalam baju adat Jawa Tengah dapat memberikan beberapa manfaat. Pertama, dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Jawa. Kedua, dapat menjadi pedoman dalam menggunakan baju adat Jawa Tengah sesuai dengan fungsinya. Ketiga, dapat memperkuat rasa identitas dan kebanggaan sebagai masyarakat Jawa. Selain itu, pemahaman tentang motif-motif dalam baju adat Jawa Tengah juga dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan desain-desain baru yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Warna

Warna merupakan salah satu aspek penting dalam baju adat Jawa Tengah. Penggunaan warna pada baju adat Jawa Tengah tidak hanya berfungsi sebagai penghias, tetapi juga memiliki makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Warna-warna yang digunakan dalam baju adat Jawa Tengah biasanya memiliki arti dan makna tertentu yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa.

  • Jenis Warna

    Warna yang digunakan dalam baju adat Jawa Tengah sangat beragam, mulai dari warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau hingga warna-warna gelap seperti hitam dan coklat. Setiap warna memiliki makna simbolisnya masing-masing, seperti warna merah yang melambangkan keberanian dan warna putih yang melambangkan kesucian.

  • Kombinasi Warna

    Selain jenis warna, kombinasi warna juga memiliki makna simbolis dalam baju adat Jawa Tengah. Misalnya, kombinasi warna merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian, sedangkan kombinasi warna hijau dan kuning melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

  • Makna Filosofis

    Penggunaan warna dalam baju adat Jawa Tengah juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Misalnya, warna hitam pada baju adat Jawa Tengah melambangkan kegagahan dan kekuatan, sedangkan warna putih melambangkan kesucian dan kebersihan.

Dengan memahami makna dan simbolisme warna dalam baju adat Jawa Tengah, kita dapat lebih mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Jawa Tengah. Warna-warna yang digunakan dalam baju adat Jawa Tengah bukan hanya sekedar penghias, tetapi juga merupakan cerminan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa yang diwariskan secara turun-temurun.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Bagian ini berisi pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya mengenai baju adat Jawa Tengah. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang sejarah, jenis, makna, dan penggunaan baju adat Jawa Tengah.

Pertanyaan 1: Apa saja jenis-jenis baju adat Jawa Tengah?

Jawaban: Baju adat Jawa Tengah memiliki beragam jenis, di antaranya baju adat Surakarta, baju adat Yogyakarta, baju adat Semarang, dan baju adat Banyumas. Setiap jenis memiliki ciri khas tersendiri dalam hal desain, motif, dan warna.

Pertanyaan 2: Apa makna filosofis dari baju adat Jawa Tengah?

Jawaban: Baju adat Jawa Tengah mengandung makna filosofis yang mendalam. Setiap bagian dari baju adat, seperti kain, motif, dan warna, memiliki makna simbolis yang mewakili nilai-nilai luhur masyarakat Jawa. Misalnya, warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian, dan warna hitam melambangkan kegagahan.

Pertanyaan 3: Apa saja fungsi baju adat Jawa Tengah?

Jawaban: Baju adat Jawa Tengah memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primernya adalah sebagai pakaian yang dikenakan dalam upacara adat dan kegiatan sosial. Sedangkan fungsi sekundernya adalah sebagai identitas budaya dan alat untuk melestarikan budaya Jawa.

Pertanyaan 4: Bahan apa saja yang biasa digunakan untuk membuat baju adat Jawa Tengah?

Jawaban: Bahan utama yang digunakan untuk membuat baju adat Jawa Tengah adalah kain batik. Selain itu, ada juga bahan lain yang digunakan, seperti kain sutera, kain beludru, dan kain brokat. Pemilihan bahan didasarkan pada keindahan, kenyamanan, dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Pertanyaan 5: Apa saja motif yang sering digunakan dalam baju adat Jawa Tengah?

Jawaban: Motif yang sering digunakan dalam baju adat Jawa Tengah sangat beragam, di antaranya motif parang, motif kawung, motif semen, dan motif truntum. Setiap motif memiliki makna filosofis dan simbolis tersendiri, seperti motif parang yang melambangkan kekuasaan dan kewibawaan.

Pertanyaan 6: Apa saja warna yang sering digunakan dalam baju adat Jawa Tengah?

Jawaban: Warna yang sering digunakan dalam baju adat Jawa Tengah juga beragam, mulai dari warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau hingga warna-warna gelap seperti hitam dan coklat. Setiap warna memiliki arti dan makna tertentu, seperti warna merah yang melambangkan keberanian dan warna putih yang melambangkan kesucian.

Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya mengenai baju adat Jawa Tengah. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya Jawa Tengah yang tercermin dalam baju adatnya.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan baju adat Jawa Tengah.

Tips dalam Memahami Baju Adat Jawa Tengah

Untuk lebih memahami baju adat Jawa Tengah, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

Tip 1: Pelajari Sejarah dan Perkembangannya
Memahami sejarah dan perkembangan baju adat Jawa Tengah akan memberikan konteks yang lebih baik tentang makna dan simbolismenya.

Tip 2: Kenali Jenis-jenis Baju Adat
Ada berbagai jenis baju adat Jawa Tengah, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri. Mengetahui jenis-jenis ini akan membantu mengidentifikasi dan memahami perbedaannya.

Tip 3: Pahami Makna dan Simbolisme
Setiap elemen baju adat Jawa Tengah, seperti motif, warna, dan bahan, memiliki makna dan simbolisme yang mendalam. Memahaminya akan meningkatkan apresiasi terhadap keindahan dan kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya.

Tip 4: Perhatikan Fungsi dan Penggunaannya
Baju adat Jawa Tengah memiliki fungsi dan penggunaan tertentu dalam upacara adat dan kegiatan sosial. Mengetahui fungsinya akan membantu menghormati dan melestarikan tradisi Jawa.

Tip 5: Amati Bahan dan Motif
Berbagai bahan dan motif digunakan dalam pembuatan baju adat Jawa Tengah. Memahami pilihan bahan dan motif akan memberikan wawasan tentang keterampilan dan teknik tradisional pengrajin Jawa.

Tip 6: Pelajari Warna dan Maknanya
Warna-warna dalam baju adat Jawa Tengah bukan sekadar estetika, tetapi juga memiliki makna filosofis dan simbolis. Memahami makna warna akan memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Jawa.

Memahami tips ini akan meningkatkan apresiasi terhadap baju adat Jawa Tengah sebagai warisan budaya yang berharga. Pengetahuan ini dapat menjadi dasar untuk melestarikan dan mewariskan tradisi Jawa yang kaya kepada generasi mendatang.

Selanjutnya, bagian akhir artikel ini akan membahas kesimpulan dan implikasi dari pemahaman baju adat Jawa Tengah dalam melestarikan budaya dan identitas Jawa.

Kesimpulan

Artikel ini telah menelusuri berbagai aspek “baju adat Jawa Tengah”, memberikan pemahaman yang komprehensif tentang makna, filosofi, dan fungsinya. Pengetahuan tentang baju adat ini penting untuk melestarikan budaya dan identitas Jawa.

Beberapa poin utama yang telah dibahas adalah:

  • Baju adat Jawa Tengah memiliki makna filosofis dan simbolis yang mendalam, tercermin dalam setiap elemen desainnya.
  • Berbagai jenis baju adat Jawa Tengah mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Jawa yang beragam.
  • Memahami fungsi dan penggunaan baju adat Jawa Tengah sangat penting untuk menghormati dan melestarikan tradisi Jawa.

Dengan menghargai dan memahami warisan budaya yang terkandung dalam “baju adat Jawa Tengah”, kita dapat terus melestarikan dan mewariskan identitas Jawa yang unik kepada generasi mendatang.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru