Haji mabrur adalah istilah yang digunakan untuk menyebut ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT. Salah satu ciri haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Ibadah haji mabrur memiliki banyak manfaat, di antaranya menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali silaturahmi antar umat Islam. Dalam sejarah, ibadah haji telah mengalami berbagai perkembangan, salah satunya adalah ditetapkannya rukun haji oleh Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, syarat, dan manfaat haji mabrur, serta sejarah dan perkembangan ibadah haji dalam Islam.
Melaksanakan Haji Mabrur
Haji mabrur merupakan ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT. Untuk mencapai haji mabrur, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Ikhlas
- Sesuai syariat
- Niat yang benar
- Persiapan yang matang
- Tawadhu
- Sabar
- Syukur
- Menjaga ukhuwah
- Menghindari larangan
- Berdoa
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan sangat penting untuk diperhatikan. Dengan melaksanakan ibadah haji sesuai dengan aspek-aspek tersebut, insya Allah haji kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji mabrur.
Ikhlas
Ikhlas merupakan aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Ikhlas artinya melakukan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
-
Niat yang Benar
Ikhlas dimulai dari niat yang benar. Niat haji haruslah murni karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain.
-
Menghindari Riya
Ikhlas berarti menghindari riya, yaitu memperlihatkan ibadah kepada orang lain agar mendapat pujian. Haji mabrur harus dilakukan dengan rendah hati dan tidak ria.
-
Mengharap Ridha Allah
Ikhlas menuntut kita untuk mengharapkan ridha Allah SWT semata. Jangan mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia, karena sesungguhnya pahala haji mabrur hanya datang dari Allah SWT.
-
Sabar dan Tawakal
Ibadah haji membutuhkan kesabaran dan tawakal. Ikhlas akan membuat kita sabar dalam menghadapi kesulitan dan tawakal kepada Allah SWT atas segala hasil ibadah kita.
Dengan melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas, insya Allah haji kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji mabrur. Ikhlas akan membuat ibadah haji kita lebih bermakna dan pahalanya akan lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga ikhlas dalam setiap aspek ibadah haji yang kita lakukan.
Sesuai Syariat
Melaksanakan haji mabrur tidak hanya harus ikhlas, tetapi juga harus sesuai dengan syariat Islam. Syariat Islam merupakan aturan-aturan yang ditetapkan Allah SWT dan disampaikan melalui Rasulullah SAW. Aturan-aturan ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah, termasuk ibadah haji.
-
Mengerjakan Rukun dan Wajib Haji
Haji mabrur harus dikerjakan sesuai dengan rukun dan wajib haji yang telah ditetapkan. Rukun haji adalah amalan-amalan pokok yang harus dikerjakan, sedangkan wajib haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan.
-
Menghindari Larangan Ihram
Selama ihram, ada beberapa larangan yang harus dihindari, seperti memakai wewangian, memotong kuku, dan berhubungan suami istri. Melanggar larangan ihram dapat mengurangi kesempurnaan haji.
-
Melempar Jumrah dengan Tertib
Melempar jumrah merupakan salah satu rukun haji. Melempar jumrah harus dilakukan dengan tertib, sesuai dengan urutan dan waktu yang telah ditentukan.
-
Tawaf dengan Tertib
Tawaf merupakan salah satu rukun haji yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf harus dilakukan dengan tertib, sesuai dengan arah dan aturan yang telah ditetapkan.
Dengan melaksanakan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam, insya Allah haji kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji mabrur. Syariat Islam menjadi pedoman penting dalam beribadah, sehingga kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Niat yang benar
Niat yang benar merupakan aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Niat yang benar artinya melakukan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain. Niat yang benar menjadi dasar dari ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT.
-
Ikhlas
Niat yang benar harus dilandasi dengan keikhlasan, yaitu melakukan ibadah haji hanya untuk mencari ridha Allah SWT. Ikhlas berarti menghindari riya, yaitu memperlihatkan ibadah kepada orang lain agar mendapat pujian.
-
Sesuai Syariat
Niat yang benar juga harus sesuai dengan syariat Islam. Artinya, ibadah haji harus dikerjakan sesuai dengan rukun dan wajib haji yang telah ditetapkan.
-
Mengutamakan Ibadah
Niat yang benar harus mengutamakan ibadah di atas hal-hal lainnya. Jangan menjadikan haji sebagai ajang wisata atau pamer kekayaan.
-
Berdoa
Berdoa merupakan bagian penting dari niat yang benar. Berdoalah agar Allah SWT menerima ibadah haji kita dan menjadikan haji kita sebagai haji mabrur.
Dengan memiliki niat yang benar, insya Allah ibadah haji kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji mabrur. Niat yang benar akan membuat ibadah haji kita lebih bermakna dan pahalanya akan lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga niat yang benar dalam setiap aspek ibadah haji yang kita lakukan.
Persiapan yang Matang
Persiapan yang matang merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT dan memiliki banyak manfaat, di antaranya menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali silaturahmi antar umat Islam. Untuk mencapai haji mabrur, persiapan yang matang sangat diperlukan, baik secara fisik, mental, maupun finansial.
Persiapan secara fisik meliputi menjaga kesehatan, melatih fisik, dan mempelajari tata cara ibadah haji. Persiapan secara mental meliputi mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan haji, seperti perbedaan cuaca, keramaian, dan kelelahan. Persiapan secara finansial meliputi mengumpulkan biaya haji, menyiapkan perlengkapan haji, dan mengatur transportasi dan akomodasi selama perjalanan haji.
Dengan persiapan yang matang, jamaah haji akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan haji. Persiapan yang matang juga akan membantu jamaah haji untuk lebih fokus pada ibadah dan memperoleh haji mabrur.
Contoh nyata persiapan yang matang dalam ibadah haji adalah dengan mengikuti bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama atau lembaga-lembaga lainnya. Bimbingan manasik haji akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan jamaah haji untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan syariat. Selain itu, jamaah haji juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan mereka siap untuk perjalanan haji.
Tawadhu
Tawadhu merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Tawadhu adalah sikap rendah hati dan tidak sombong. Sikap ini sangat penting untuk dimiliki oleh jamaah haji, karena haji merupakan ibadah yang menuntut kesabaran, keikhlasan, dan kerendahan hati.
-
Tidak Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Tawadhu berarti tidak merasa lebih baik dari orang lain, baik karena status sosial, ekonomi, atau keilmuan. Jamaah haji harus menyadari bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah SWT. Tidak ada yang lebih mulia dari yang lain kecuali karena ketakwaannya.
-
Menghormati Orang Lain
Tawadhu juga berarti menghormati orang lain, baik sesama jamaah haji maupun masyarakat setempat. Jamaah haji harus bersikap sopan dan ramah kepada semua orang, tanpa memandang perbedaan latar belakang.
-
Tidak Mendahulukan Diri Sendiri
Tawadhu juga berarti tidak mendahulukan diri sendiri dalam segala hal. Jamaah haji harus selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan tidak egois. Sikap ini akan membuat ibadah haji menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
-
Bersyukur atas Nikmat Allah
Tawadhu juga berarti bersyukur atas nikmat Allah SWT. Jamaah haji harus menyadari bahwa kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji adalah nikmat yang besar dari Allah SWT. Sikap bersyukur akan membuat jamaah haji lebih rendah hati dan tidak sombong.
Kesimpulannya, tawadhu merupakan sikap yang sangat penting untuk dimiliki oleh jamaah haji. Tawadhu akan membuat ibadah haji menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap jamaah haji harus berusaha untuk memiliki sikap tawadhu dalam setiap aspek ibadah haji yang mereka lakukan.
Sabar
Sabar merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Sabar artinya menahan diri dari keluh kesah dan sikap negatif dalam menghadapi kesulitan dan ujian. Sikap sabar sangat penting untuk dimiliki oleh jamaah haji, karena ibadah haji menuntut kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti perbedaan cuaca, keramaian, kelelahan, dan godaan.
-
Sabar dalam Menghadapi Cobaan
Jamaah haji harus sabar dalam menghadapi berbagai cobaan yang mungkin muncul selama perjalanan haji, seperti cuaca yang panas, keramaian, dan kelelahan. Kesabaran akan membantu jamaah haji untuk tetap fokus pada ibadah dan tidak mengeluh atau putus asa.
-
Sabar dalam Menghadapi Godaan
Selama perjalanan haji, jamaah haji juga harus sabar dalam menghadapi berbagai godaan, seperti godaan untuk berbelanja berlebihan, berdebat dengan sesama jamaah, atau melakukan hal-hal yang dilarang. Kesabaran akan membantu jamaah haji untuk tetap menjaga akhlak dan fokus pada ibadah.
-
Sabar dalam Menunggu
Ibadah haji membutuhkan waktu yang panjang dan banyak waktu yang dihabiskan untuk menunggu, seperti menunggu antrean untuk tawaf, sa’i, dan lempar jumrah. Kesabaran akan membantu jamaah haji untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam beribadah.
-
Sabar dalam Mengharap Ridha Allah
Jamaah haji harus sabar dalam mengharapkan ridha Allah SWT. Ridha Allah SWT tidak selalu datang dengan cepat dan mudah. Jamaah haji harus tetap sabar dan terus berusaha untuk memperbaiki ibadah dan akhlaknya.
Kesimpulannya, sabar merupakan sikap yang sangat penting untuk dimiliki oleh jamaah haji. Sabar akan membantu jamaah haji untuk menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan haji, menjaga akhlak, fokus pada ibadah, dan mengharapkan ridha Allah SWT. Oleh karena itu, setiap jamaah haji harus berusaha untuk memiliki sikap sabar dalam setiap aspek ibadah haji yang mereka lakukan.
Syukur
Syukur merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Syukur artinya bersyukur atas nikmat Allah SWT, baik yang kecil maupun yang besar. Sikap bersyukur akan membuat ibadah haji menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
-
Mensyukuri Kesempatan Berhaji
Jamaah haji harus bersyukur atas kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji. Kesempatan ini merupakan nikmat yang besar dari Allah SWT, karena tidak semua orang memiliki kesempatan untuk pergi haji.
-
Mensyukuri Kelancaran Ibadah
Jamaah haji harus bersyukur jika ibadahnya berjalan lancar, tanpa hambatan yang berarti. Kelancaran ibadah ini merupakan nikmat dari Allah SWT yang harus disyukuri.
-
Mensyukuri Nikmat Kesehatan
Jamaah haji harus bersyukur jika selama perjalanan haji diberikan kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik merupakan nikmat dari Allah SWT yang harus disyukuri, karena tidak semua jamaah haji memiliki kesehatan yang baik.
-
Mensyukuri Keselamatan
Jamaah haji harus bersyukur jika selama perjalanan haji diberikan keselamatan dari berbagai marabahaya. Keselamatan ini merupakan nikmat dari Allah SWT yang harus disyukuri, karena tidak semua jamaah haji selamat dari perjalanan haji.
Kesimpulannya, syukur merupakan sikap yang sangat penting untuk dimiliki oleh jamaah haji. Syukur akan membuat ibadah haji menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap jamaah haji harus berusaha untuk memiliki sikap bersyukur dalam setiap aspek ibadah haji yang mereka lakukan.
Menjaga Ukhuwah
Menjaga ukhuwah merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Ukhuwah artinya persaudaraan, yaitu hubungan kasih sayang dan saling tolong-menolong antar sesama umat Islam. Menjaga ukhuwah selama ibadah haji sangat penting, karena haji merupakan ibadah yang menuntut kebersamaan dan kerja sama.
-
Saling Menghormati
Menjaga ukhuwah berarti saling menghormati sesama jamaah haji, baik yang berasal dari negara sendiri maupun dari negara lain. Saling menghormati dapat diwujudkan dengan menghargai perbedaan pendapat, tidak merendahkan orang lain, dan menjaga tutur kata.
-
Saling Membantu
Menjaga ukhuwah juga berarti saling membantu sesama jamaah haji. Saling membantu dapat diwujudkan dengan membantu jamaah haji yang kesusahan, berbagi makanan dan minuman, serta memberikan informasi yang dibutuhkan.
-
Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan juga merupakan bagian dari menjaga ukhuwah. Kebersihan dapat diwujudkan dengan menjaga kebersihan tempat ibadah, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak membuang air sembarangan.
-
Menjaga Ketertiban
Menjaga ketertiban juga penting untuk menjaga ukhuwah. Ketertiban dapat diwujudkan dengan mengikuti aturan yang berlaku, tidak menyerobot antrean, dan tidak membuat keributan.
Dengan menjaga ukhuwah, jamaah haji akan dapat menciptakan suasana ibadah yang nyaman dan khusyuk. Ukhuwah yang terjaga juga akan membuat ibadah haji menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Menghindari Larangan
Menghindari larangan merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan haji mabrur. Larangan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW selama ibadah haji. Menghindari larangan ini sangat penting, karena dapat mengurangi kesempurnaan haji dan bahkan dapat membatalkan haji.
-
Menghindari Berburu
Selama ihram, jamaah haji dilarang berburu binatang buruan, baik darat maupun laut. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan menghormati kehidupan hewan.
-
Menghindari Memotong Kuku
Jamaah haji dilarang memotong kuku selama ihram. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesucian selama ibadah haji.
-
Menghindari Berhubungan Suami Istri
Jamaah haji dilarang berhubungan suami istri selama ihram. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan fokus pada ibadah haji.
-
Menghindari Memakai Pakaian Berjahit
Jamaah haji dilarang memakai pakaian berjahit selama ihram. Larangan ini bertujuan untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan menyamakan semua jamaah haji dalam beribadah.
Dengan menghindari larangan-larangan tersebut, jamaah haji dapat menjaga kesempurnaan ibadah haji mereka dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan haji mabrur. Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk mempelajari dan memahami larangan-larangan selama ihram serta berusaha semaksimal mungkin untuk menghindarinya.
Berdoa
Berdoa merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji mabrur. Berdoa berarti memohon kepada Allah SWT untuk memenuhi segala hajat dan kebutuhan kita. Berdoa juga merupakan bentuk komunikasi antara hamba dengan Tuhannya, sehingga sangat dianjurkan bagi jamaah haji untuk memperbanyak doa selama melaksanakan ibadah haji.
-
Memohon Kelancaran Ibadah
Jamaah haji dapat berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kelancaran dalam melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji. Misalnya, berdoa agar diberi kekuatan fisik, kesehatan, dan kemudahan dalam menjalankan setiap rukun dan wajib haji.
-
Memohon Ampunan Dosa
Ibadah haji merupakan kesempatan yang baik untuk memohon ampunan dosa kepada Allah SWT. Jamaah haji dapat berdoa agar dosa-dosa mereka diampuni, baik dosa besar maupun dosa kecil.
-
Memohon Ridha Allah SWT
Tujuan utama ibadah haji adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Jamaah haji dapat berdoa agar ibadah haji mereka diterima dan mendapatkan haji mabrur.
-
Memohon Syafaat Rasulullah SAW
Jamaah haji juga dapat berdoa kepada Allah SWT agar diberi syafaat oleh Rasulullah SAW di hari kiamat nanti. Syafaat Rasulullah SAW sangat penting untuk keselamatan di akhirat.
Dengan memperbanyak doa selama melaksanakan ibadah haji, jamaah haji diharapkan dapat memperoleh haji mabrur. Doa-doa tersebut akan menjadi bekal bagi jamaah haji untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah kembali ke tanah air.
Tanya Jawab tentang Haji Mabrur
Berikut adalah beberapa tanya jawab terkait dengan haji mabrur, yang merupakan haji yang diterima oleh Allah SWT dan memiliki banyak manfaat, di antaranya menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali silaturahmi antar umat Islam.
Pertanyaan 1: Apa saja aspek-aspek penting dalam melaksanakan haji mabrur?
Jawaban: Aspek-aspek penting dalam melaksanakan haji mabrur antara lain ikhlas, sesuai syariat, niat yang benar, persiapan yang matang, tawadhu, sabar, syukur, menjaga ukhuwah, menghindari larangan, dan berdoa.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara menjaga ukhuwah selama melaksanakan ibadah haji?
Jawaban: Menjaga ukhuwah selama melaksanakan ibadah haji dapat dilakukan dengan cara saling menghormati, saling membantu, menjaga kebersihan, dan menjaga ketertiban.
Pertanyaan 3: Apa saja larangan yang harus dihindari selama ibadah haji?
Jawaban: Larangan yang harus dihindari selama ibadah haji antara lain berburu, memotong kuku, berhubungan suami istri, dan memakai pakaian berjahit.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara mempersiapkan diri secara fisik untuk ibadah haji?
Jawaban: Persiapan secara fisik untuk ibadah haji dapat dilakukan dengan cara menjaga kesehatan, melatih fisik, dan mempelajari tata cara ibadah haji.
Pertanyaan 5: Apa manfaat haji mabrur?
Jawaban: Haji mabrur memiliki banyak manfaat, di antaranya menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali silaturahmi antar umat Islam.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara mendapatkan haji mabrur?
Jawaban: Untuk mendapatkan haji mabrur, jamaah haji harus melaksanakan ibadah haji sesuai dengan aspek-aspek penting yang telah disebutkan sebelumnya, serta memperbanyak doa dan berusaha untuk menjadi haji yang mabrur.
Demikianlah beberapa tanya jawab terkait dengan haji mabrur. Dengan memahami aspek-aspek penting dalam melaksanakan ibadah haji dan menghindari larangan-larangan selama haji, jamaah haji dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan haji mabrur. Haji mabrur akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi jamaah haji di dunia dan akhirat.
Silakan lanjutkan ke bagian selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang keutamaan dan syarat-syarat haji mabrur.
Tips Melaksanakan Haji Mabrur
Untuk melaksanakan haji mabrur, jamaah haji dapat mengikuti beberapa tips berikut:
Persiapkan Diri Secara Matang: Persiapan matang meliputi persiapan fisik, mental, dan finansial. Jamaah haji perlu menjaga kesehatan, melatih fisik, mempelajari tata cara ibadah haji, berkonsultasi dengan dokter, dan mempersiapkan biaya haji dengan baik.
Niatkan Haji dengan Benar: Haji harus diniatkan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk tujuan lain seperti pamer kekayaan atau mencari popularitas.
Jaga Ukhuwah: Haji merupakan ibadah sosial yang menuntut kebersamaan dan kerja sama. Jamaah haji perlu menjaga ukhuwah dengan sesama jamaah, saling membantu, menghormati, dan menjaga ketertiban.
Hindari Larangan: Selama ihram, ada beberapa larangan yang harus dihindari, seperti berburu, memotong kuku, berhubungan suami istri, dan memakai pakaian berjahit. Menghindari larangan ini penting untuk menjaga kesempurnaan haji.
Berdoa dengan Khusyuk: Jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak doa selama melaksanakan ibadah haji. Doa-doa tersebut dapat berisi permohonan kelancaran ibadah, ampunan dosa, dan ridha Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, jamaah haji dapat meningkatkan peluang untuk melaksanakan haji mabrur. Haji mabrur akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi jamaah haji di dunia dan akhirat.
Tips-tips ini akan membantu jamaah haji untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan aspek-aspek penting yang telah dibahas sebelumnya. Dengan demikian, jamaah haji dapat lebih fokus pada ibadah dan meningkatkan kekhusyukan selama melaksanakan haji.
Kesimpulan
Melaksanakan haji mabrur merupakan dambaan setiap umat Islam yang menunaikan ibadah haji. Melalui artikel ini, kita telah mengeksplorasi berbagai aspek penting dalam melaksanakan haji mabrur. Beberapa poin utama yang saling terkait meliputi:
- Ikhlas dan niat yang benar menjadi landasan utama haji mabrur.
- Persiapan yang matang, baik secara fisik, mental, maupun finansial, sangat penting untuk kelancaran ibadah haji.
- Selama melaksanakan haji, jamaah harus menjaga ukhuwah, menghindari larangan, dan memperbanyak doa.
Dengan memahami dan menerapkan aspek-aspek tersebut, jamaah haji dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan haji mabrur. Haji mabrur akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi jamaah haji di dunia dan akhirat. Marilah kita semua berusaha untuk melaksanakan ibadah haji mabrur, sebagai wujud pengabdian dan ketaatan kita kepada Allah SWT.