Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah

sisca

Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan perayaan hari besar Islam yang dirayakan oleh umat Islam di Indonesia. Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah, sama seperti Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam lainnya.

Perayaan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah memiliki makna yang sama dengan Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam lainnya, yaitu memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim atas putranya, Nabi Ismail. Perayaan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar umat Islam dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan kerabat.

Perbedaan utama antara Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dan Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam lainnya terletak pada penetapan tanggal perayaannya. Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan Hijriah, sehingga tanggal perayaan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dapat berbeda dengan tanggal perayaan Hari Raya Idul Adha yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah

Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan perayaan hari besar umat Islam yang memiliki makna dan keunikan tersendiri. Beberapa aspek penting yang terkait dengan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah antara lain:

Tanggal Penetapan

Tanggal Penetapan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan aspek penting yang membedakannya dengan Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam lainnya. Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan Hijriah, sehingga tanggal perayaan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dapat berbeda dengan tanggal perayaan Hari Raya Idul Adha yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

  • Metode HisabMetode hisab yang digunakan Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Hijriah adalah hisab wujudul hilal, yaitu menghitung posisi bulan berdasarkan data astronomi. Metode ini didasarkan pada perhitungan matematis dan pengamatan hilal (bulan sabit) di berbagai lokasi.
  • IjtimakIjtimak adalah saat ketika bulan berada pada posisi sejajar dengan matahari, sehingga tidak terlihat dari bumi. Muhammadiyah menetapkan bahwa ijtimak terjadi pada saat matahari terbenam. Jika ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, maka awal bulan baru ditetapkan pada hari berikutnya.
  • Lokasi RukyatMuhammadiyah memiliki beberapa lokasi rukyat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Lokasi-lokasi ini digunakan untuk mengamati hilal pada saat ijtimak. Jika hilal terlihat di salah satu lokasi rukyat, maka awal bulan baru ditetapkan pada hari berikutnya.
  • PengumumanTanggal penetapan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah diumumkan secara resmi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengumuman tersebut biasanya dilakukan beberapa bulan sebelum hari raya, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan baik.

Metode penetapan tanggal Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah ini telah digunakan sejak lama dan menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam melaksanakan ibadah. Meskipun berbeda dengan penetapan tanggal yang dilakukan oleh pemerintah, Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah tetap dirayakan dengan penuh khidmat dan semangat oleh umat Islam Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

Tradisi Pelaksanaan

Tradisi Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari perayaan hari besar umat Islam ini. Tradisi-tradisi tersebut telah diwariskan secara turun temurun dan menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam merayakan Idul Adha.

  • Sholat Idul AdhaSholat Idul Adha merupakan ibadah inti yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha. Sholat ini dilaksanakan berjamaah di lapangan atau masjid dengan tata cara khusus. Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dengan khutbah di antara kedua rakaat.
  • Khotbah Idul AdhaKhotbah Idul Adha disampaikan oleh khatib setelah sholat Idul Adha. Khotbah ini berisi tentang makna dan hikmah dari Hari Raya Idul Adha, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta pesan-pesan moral dan spiritual.
  • Pembagian Daging KurbanPembagian daging kurban merupakan tradisi yang sangat penting dalam Hari Raya Idul Adha. Umat Islam yang mampu dianjurkan untuk berkurban hewan, seperti sapi, kambing, atau domba. Daging kurban tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat, terutama kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.
  • SilaturahmiSilaturahmi merupakan tradisi yang tidak boleh ketinggalan pada Hari Raya Idul Adha. Umat Islam saling mengunjungi rumah kerabat, tetangga, dan teman untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.

Tradisi-tradisi tersebut menjadikan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah sebagai momen yang penuh dengan makna dan kebersamaan. Umat Islam Muhammadiyah tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga memperkuat ukhuwah Islamiyah dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Makna Pengorbanan

Makna pengorbanan merupakan esensi dari Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Pengorbanan yang dimaksud dalam konteks ini adalah kesediaan untuk memberikan sesuatu yang berharga demi meraih sesuatu yang lebih mulia dan bernilai.

  • Pengorbanan DiriPada Hari Raya Idul Adha, Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Pengorbanan diri ini mengajarkan kita untuk selalu memprioritaskan perintah Allah SWT di atas kepentingan pribadi.
  • Pengorbanan HartaBerkurban hewan pada Hari Raya Idul Adha merupakan simbol pengorbanan harta benda. Pengorbanan ini mengajarkan kita untuk selalu berbagi rezeki dengan sesama, terutama kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.
  • Pengorbanan WaktuHari Raya Idul Adha juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi. Mengunjungi sanak saudara dan tetangga pada hari raya merupakan bentuk pengorbanan waktu yang bermakna, karena memperkuat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan.
  • Pengorbanan EgoPerbedaan pendapat dalam menentukan tanggal Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan ujian bagi umat Islam Muhammadiyah. Namun, perbedaan tersebut harus disikapi dengan bijak dan saling menghormati. Pengorbanan ego ini mengajarkan kita untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan umat.

Makna pengorbanan yang terkandung dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berkorban demi kebaikan. Pengorbanan yang kita lakukan, sekecil apapun, akan membawa dampak positif bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha merupakan ibadah inti yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Sholat ini dilaksanakan berjamaah di lapangan atau masjid dengan tata cara khusus. Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dengan khutbah di antara kedua rakaat.

  • Waktu PelaksanaanSholat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit, yaitu pada waktu yang sama dengan pelaksanaan sholat Subuh. Waktu pelaksanaan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk melaksanakan sholat Idul Adha secara berjamaah sebelum berangkat ke tempat penyembelihan hewan kurban.
  • Tata Cara PelaksanaanSholat Idul Adha dilaksanakan dengan tata cara khusus yang berbeda dari sholat lainnya. Tata cara tersebut meliputi takbiratul ihram sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaat, serta melakukan ruku dan sujud sebanyak dua kali pada setiap rakaat.
  • Khutbah Idul AdhaSetelah sholat Idul Adha, dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh khatib. Khutbah Idul Adha berisi tentang makna dan hikmah dari Hari Raya Idul Adha, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta pesan-pesan moral dan spiritual.
  • Sunnah-sunnah Sholat Idul AdhaSelain tata cara yang wajib, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan dalam Sholat Idul Adha. Sunnah-sunnah tersebut antara lain memakai pakaian terbaik, berangkat ke tempat sholat lebih awal, memperbanyak takbir selama perjalanan ke tempat sholat, dan memperbanyak doa setelah sholat.

Sholat Idul Adha merupakan ibadah yang sangat penting dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Melalui sholat ini, umat Islam Muhammadiyah memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan.

Khotbah Idul Adha

Khotbah Idul Adha merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Khotbah ini disampaikan oleh khatib setelah sholat Idul Adha dan berisi tentang makna dan hikmah dari Hari Raya Idul Adha, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta pesan-pesan moral dan spiritual.

Khotbah Idul Adha memiliki peran yang sangat penting dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Melalui khotbah ini, umat Islam Muhammadiyah diingatkan kembali tentang makna pengorbanan yang terkandung dalam Hari Raya Idul Adha. Pengorbanan yang dimaksud bukan hanya pengorbanan hewan, tetapi juga pengorbanan diri, harta, waktu, dan ego.

Khotbah Idul Adha juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan umat Islam Muhammadiyah. Melalui khotbah ini, umat Islam Muhammadiyah diingatkan kembali tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, serta saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan.

Dalam praktiknya, khotbah Idul Adha biasanya disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam. Khatib juga sering menggunakan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, khotbah Idul Adha juga sering diselingi dengan doa dan dzikir, sehingga menambah kekhusyukan dan makna dari Hari Raya Idul Adha.

Pembagian Daging Kurban

Pembagian daging kurban merupakan salah satu tradisi penting dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Tradisi ini merupakan wujud nyata kepedulian dan berbagi kepada sesama, sekaligus untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

  • Penerima Daging KurbanDaging kurban dibagikan kepada masyarakat, terutama kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Pembagian daging kurban ini dilakukan secara adil dan merata, sehingga semua yang berhak dapat merasakan kebahagiaan Hari Raya Idul Adha.
  • Jenis Daging KurbanDaging kurban yang dibagikan biasanya berasal dari hewan yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha, seperti sapi, kambing, atau domba. Hewan-hewan kurban tersebut harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
  • Cara PembagianPembagian daging kurban biasanya dilakukan oleh panitia kurban yang telah dibentuk di setiap daerah. Panitia kurban bertugas untuk mengumpulkan hewan kurban, menyembelih hewan kurban, dan membagikan daging kurban kepada masyarakat.
  • Hikmah Pembagian Daging KurbanPembagian daging kurban mengajarkan kita untuk selalu berbagi rezeki dengan sesama, terutama kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Tradisi ini juga memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan antar umat Islam.

Pembagian daging kurban dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan tradisi yang sangat baik dan mulia. Tradisi ini tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi masyarakat yang menerima daging kurban, tetapi juga bagi umat Islam yang berkurban. Melalui tradisi ini, umat Islam Muhammadiyah dapat meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama.

Silaturahmi

Silaturahmi merupakan tradisi penting dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Tradisi ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap sesama dan mempererat tali persaudaraan.

  • Kunjungan ke Rumah KerabatPada Hari Raya Idul Adha, umat Islam Muhammadiyah biasanya mengunjungi rumah kerabat, tetangga, dan teman untuk bersilaturahmi. Kunjungan ini menjadi kesempatan untuk saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan kekeluargaan.
  • Rekonsiliasi dan PersatuanSilaturahmi pada Hari Raya Idul Adha juga menjadi momentum untuk melakukan rekonsiliasi dan mempererat persatuan. Perbedaan pendapat atau konflik yang terjadi sebelumnya dapat diselesaikan melalui silaturahmi, sehingga ukhuwah Islamiyah semakin kuat.
  • Saling MendoakanDalam silaturahmi, umat Islam Muhammadiyah saling mendoakan agar selalu diberikan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan. Doa-doa tersebut menjadi wujud kepedulian dan harapan baik antar sesama.
  • Memperkuat UkhuwahSecara keseluruhan, silaturahmi pada Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah sangat penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Tradisi ini mengajarkan umat Islam Muhammadiyah untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, saling membantu, dan bekerja sama dalam kebaikan.

Tradisi silaturahmi dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi yang menjalankannya, tetapi juga mempererat persatuan dan kesatuan umat Islam. Melalui silaturahmi, umat Islam Muhammadiyah dapat meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama.

Hari Libur

Hari raya Idul Adha Muhammadiyah selalu diiringi dengan hari libur nasional. Penetapan hari libur ini merupakan bentuk pengakuan dan penghormatan pemerintah terhadap umat Islam Muhammadiyah yang merayakan Hari Raya Idul Adha pada tanggal yang berbeda dengan pemerintah.

Hari libur pada Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah memberikan banyak manfaat bagi umat Islam Muhammadiyah. Pertama, hari libur memberikan kesempatan kepada umat Islam Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan tenang. Pada hari tersebut, umat Islam Muhammadiyah dapat melaksanakan sholat Idul Adha berjamaah, mendengarkan khotbah Idul Adha, dan melakukan penyembelihan hewan kurban tanpa terburu-buru.

Kedua, hari libur memberikan kesempatan kepada umat Islam Muhammadiyah untuk bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan teman. Silaturahmi pada Hari Raya Idul Adha merupakan tradisi penting yang mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Pada hari libur tersebut, umat Islam Muhammadiyah dapat mengunjungi rumah kerabat, tetangga, dan teman untuk saling bermaafan, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan.

Ketiga, hari libur memberikan kesempatan kepada umat Islam Muhammadiyah untuk beristirahat dan refreshing. Setelah melaksanakan ibadah dan bersilaturahmi, umat Islam Muhammadiyah dapat memanfaatkan hari libur untuk beristirahat dan refreshing. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, sehingga umat Islam Muhammadiyah dapat kembali beraktivitas dengan semangat baru setelah Hari Raya Idul Adha.

Dengan demikian, hari libur pada Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah memiliki peran penting bagi umat Islam Muhammadiyah. Hari libur memberikan kesempatan kepada umat Islam Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk, bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, serta beristirahat dan refreshing. Oleh karena itu, hari libur merupakan komponen penting dari Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah.

Pertanyaan Umum tentang Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah untuk menambah pemahaman dan melengkapi informasi yang telah dibahas sebelumnya.

Pertanyaan 1: Apa perbedaan utama antara Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dan Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam lainnya?

Jawaban: Perbedaan utamanya terletak pada penetapan tanggal perayaan. Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan Hijriah, sehingga tanggal perayaan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dapat berbeda dengan tanggal yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Pertanyaan 2: Mengapa Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penentuan tanggal Hari Raya Idul Adha?

Jawaban: Muhammadiyah menggunakan metode hisab karena metode inilah yang dianggap paling sesuai dengan ajaran Islam dan praktik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Pertanyaan 3: Apakah Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah juga dirayakan oleh umat Islam di luar Indonesia?

Jawaban: Ya, Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah juga dirayakan oleh umat Islam Muhammadiyah di berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Pertanyaan 4: Apa makna pengorbanan dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah?

Jawaban: Makna pengorbanan dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah adalah kesediaan untuk memberikan sesuatu yang berharga demi meraih sesuatu yang lebih mulia dan bernilai, baik pengorbanan diri, harta, waktu, maupun ego.

Pertanyaan 5: Apa saja sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam Sholat Idul Adha Muhammadiyah?

Jawaban: Sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam Sholat Idul Adha Muhammadiyah antara lain memakai pakaian terbaik, berangkat ke tempat sholat lebih awal, memperbanyak takbir selama perjalanan ke tempat sholat, dan memperbanyak doa setelah sholat.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara pembagian daging kurban dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah?

Jawaban: Pembagian daging kurban dalam Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dilakukan secara adil dan merata kepada masyarakat, terutama kepada fakir miskin dan kaum dhuafa, melalui panitia kurban yang telah dibentuk di setiap daerah.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban umum tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah.

Tips Seputar Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dengan khusyuk dan bermakna:

Pelajari Makna dan Hikmah Hari Raya Idul Adha: Luangkan waktu untuk mempelajari dan merenungkan makna dan hikmah di balik Hari Raya Idul Adha, agar perayaan Anda tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga membawa makna mendalam dalam kehidupan Anda.

Lakukan Persiapan Ibadah: Siapkan diri Anda dengan baik untuk melaksanakan ibadah pada Hari Raya Idul Adha, seperti mempersiapkan pakaian terbaik, peralatan sholat, dan menjaga kebersihan diri.

Saling Memaafkan: Manfaatkan Hari Raya Idul Adha sebagai momentum untuk saling memaafkan dan memperbaiki hubungan dengan sesama, terutama dengan keluarga, kerabat, dan teman.

Berkurban dengan Ikhlas: Bagi yang mampu, berkurbanlah dengan ikhlas sebagai wujud pengorbanan dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

Silaturahmi dan Berbagi Kebahagiaan: Kunjungi keluarga, kerabat, dan teman untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan pada Hari Raya Idul Adha.

Jaga Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan: Jaga kebersihan dan ketertiban lingkungan sekitar tempat ibadah dan pemukiman, sehingga Hari Raya Idul Adha dapat dirayakan dengan nyaman dan khidmat.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah dapat menjadi momen yang bermakna dan membawa keberkahan bagi Anda dan keluarga.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah, yang menjadi bagian penting dari pemahaman kita tentang hari raya ini.

Kesimpulan

Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah merupakan perayaan hari besar keagamaan yang memiliki makna dan tradisi unik. Penetapan tanggal yang berbeda dengan pemerintah menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam melaksanakan ibadah. Tradisi pelaksanaan, seperti sholat Idul Adha, khotbah, pembagian daging kurban, dan silaturahmi, memperkaya makna pengorbanan dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Beberapa poin utama yang saling terkait antara lain:

  • Metode hisab yang digunakan Muhammadiyah dalam penentuan tanggal Hari Raya Idul Adha.
  • Makna pengorbanan yang terkandung dalam Hari Raya Idul Adha, meliputi pengorbanan diri, harta, waktu, dan ego.
  • Tradisi silaturahmi yang menjadi momen penting untuk saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali persaudaraan.

Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah tidak hanya sekadar perayaan ritual, tetapi juga menjadi ajang untuk merenungkan makna pengorbanan, memperkuat keimanan, dan mempererat hubungan dengan sesama. Mari kita jadikan momentum Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah ini sebagai pengingat untuk selalu berkorban demi kebaikan, mempererat tali silaturahmi, dan menyebarkan kebahagiaan kepada sesama.

Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru