Shalat Tarawih Disebut Juga

sisca


Shalat Tarawih Disebut Juga

Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Umumnya, shalat ini disebut juga dengan Qiyamul Lail.

Shalat Tarawih memiliki banyak manfaat, diantaranya: mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa, dan melatih kesabaran. Pada masa awal perkembangan Islam, Shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Shalat Tarawih, termasuk sejarah, tata cara pelaksanaannya, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Shalat Tarawih Disebut Juga

Shalat Tarawih disebut juga dengan nama Qiyamul Lail. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait dengan istilah ini:

  • Pengertian
  • Hukum
  • Waktu
  • Tata Cara
  • Jumlah Rakaat
  • Keutamaan
  • Hikmah
  • Sejarah

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan sangat penting untuk dipahami agar dapat melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik dan benar. Misalnya, memahami pengertian Shalat Tarawih akan memudahkan kita untuk membedakannya dengan ibadah lain yang serupa. Mengetahui hukum Shalat Tarawih akan membuat kita paham akan kewajiban atau kesunnahannya. Sementara itu, mengetahui waktu pelaksanaan Shalat Tarawih akan membantu kita untuk mempersiapkan diri dan tidak melewatkannya.

Pengertian

Pengertian Shalat Tarawih sangat penting untuk dipahami agar dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Shalat ini disebut juga dengan Qiyamul Lail, yang berarti “shalat malam”.

  • Pengertian Menurut Bahasa
    Secara bahasa, Shalat Tarawih berasal dari kata “rawaha” yang berarti “istirahat”. Nama ini diberikan karena pada awalnya, shalat ini dilakukan dengan cara beristirahat sejenak setelah setiap dua rakaat.
  • Pengertian Menurut Istilah
    Secara istilah, Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari bulan Ramadan dengan jumlah rakaat minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat.
  • Hukum Shalat Tarawih
    Hukum Shalat Tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa, mendapatkan pahala yang besar, dan melatih kesabaran.
  • Waktu Pelaksanaan Shalat Tarawih
    Waktu pelaksanaan Shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Shalat ini biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Dengan memahami pengertian Shalat Tarawih, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat.

Hukum

Hukum Shalat Tarawih erat kaitannya dengan esensinya sebagai ibadah sunnah. Berikut adalah beberapa aspek hukum terkait Shalat Tarawih:

  • Sunnah Muakkadah

    Shalat Tarawih termasuk ibadah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk melaksanakan Shalat Tarawih.

  • Jumlah Rakaat

    Jumlah rakaat Shalat Tarawih minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Jumlah rakaat ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  • Waktu Pelaksanaan

    Shalat Tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Waktu pelaksanaan ini berdasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  • Keutamaan

    Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa, mendapatkan pahala yang besar, dan melatih kesabaran. Keutamaan-keutamaan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW dan juga ayat-ayat Al-Qur’an.

Dengan memahami hukum Shalat Tarawih, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat.

Waktu

Waktu merupakan aspek penting dalam Shalat Tarawih yang menentukan sah atau tidaknya ibadah ini. Berikut adalah beberapa aspek terkait waktu dalam Shalat Tarawih:

  • Awal Waktu

    Waktu awal Shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya. Shalat Isya merupakan shalat wajib yang harus dikerjakan sebelum melaksanakan Shalat Tarawih.

  • Akhir Waktu

    Waktu akhir Shalat Tarawih adalah menjelang waktu Subuh. Shalat Subuh merupakan shalat wajib yang harus dikerjakan setelah melaksanakan Shalat Tarawih.

  • Waktu Paling Utama

    Waktu paling utama untuk melaksanakan Shalat Tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, diharapkan kekhusyukan dan ketenangan dalam beribadah lebih baik.

  • Hukum Shalat Tarawih di Luar Waktu

    Shalat Tarawih yang dikerjakan di luar waktunya, seperti pada siang hari, maka hukumnya menjadi shalat sunnah biasa.

Dengan memahami aspek waktu dalam Shalat Tarawih, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat.

Tata Cara

Tata cara Shalat Tarawih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keabsahan dan kesempurnaan ibadah ini. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait tata cara Shalat Tarawih:

Pertama, Shalat Tarawih dilaksanakan dengan cara berjamaah. Hal ini berdasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Melaksanakan Shalat Tarawih secara berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dan kebersamaan dalam beribadah.

Kedua, Shalat Tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Jumlah rakaat ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Shalat Tarawih biasanya dikerjakan dengan 8 rakaat pada setiap malamnya.

Ketiga, setiap 2 rakaat Shalat Tarawih diakhiri dengan salam. Hal ini berdasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Memberikan salam pada setiap 2 rakaat dapat menjaga kekhusyukan dan memudahkan dalam menghitung jumlah rakaat.

Dengan memahami tata cara Shalat Tarawih, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam Shalat Tarawih yang membedakannya dengan ibadah lainnya. Jumlah rakaat Shalat Tarawih minimal adalah 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Jumlah rakaat ini telah ditetapkan berdasarkan praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang paling umum dikerjakan adalah 8 rakaat atau 20 rakaat. Shalat Tarawih 8 rakaat biasanya dikerjakan pada malam-malam awal bulan Ramadan, sedangkan Shalat Tarawih 20 rakaat biasanya dikerjakan pada malam-malam akhir bulan Ramadan, khususnya pada malam Lailatul Qadar.

Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dikerjakan akan mempengaruhi keutamaan dan pahala yang diperoleh. Semakin banyak rakaat yang dikerjakan, maka semakin besar pahala yang diperoleh. Namun, yang terpenting dalam melaksanakan Shalat Tarawih adalah kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah, bukan hanya sekadar jumlah rakaat yang dikerjakan.

Keutamaan

Keutamaan Shalat Tarawih merupakan salah satu aspek yang mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh khusyuk dan kesungguhan. Berikut adalah beberapa keutamaan Shalat Tarawih yang telah disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW:

  • Penghapus Dosa

    Shalat Tarawih memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Hal ini berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya: “Barang siapa yang melaksanakan Shalat Tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.”

  • Mendapatkan Pahala yang Besar

    Shalat Tarawih juga menjadi sarana untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, disebutkan bahwa “Barang siapa yang melaksanakan Shalat Tarawih selama sebulan penuh, maka pahalanya seperti pahala orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.”

  • Melatih Kesabaran

    Shalat Tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat melatih kesabaran dan keistiqamahan dalam beribadah. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya: “Barang siapa yang berdiri (melaksanakan Shalat Tarawih) pada malam hari Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.”

  • Menjadi Amalan Sunnah yang Sangat Dianjurkan

    Shalat Tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang artinya: “Barang siapa yang menghidupkan malam-malam Ramadan dengan melaksanakan Shalat Tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.”

Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan Shalat Tarawih dengan sebaik-baiknya, sehingga memperoleh pahala yang besar dan ampunan dari Allah SWT.

Hikmah

Shalat Tarawih memiliki hikmah yang sangat dalam. Hikmah tersebut antara lain:

  • Penghapus Dosa

    Shalat Tarawih dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Hal ini karena Shalat Tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

  • Mendapatkan Pahala yang Besar

    Shalat Tarawih juga dapat memberikan pahala yang sangat besar. Hal ini karena Shalat Tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Melatih Kesabaran

    Shalat Tarawih dapat melatih kesabaran. Hal ini karena Shalat Tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadan, yang membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak.

  • Mempererat Tali Silaturahmi

    Shalat Tarawih dapat mempererat tali silaturahmi. Hal ini karena Shalat Tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid, sehingga dapat menjadi ajang untuk bertemu dan berinteraksi dengan sesama umat Islam.

Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan Shalat Tarawih dengan sebaik-baiknya, sehingga memperoleh pahala yang besar dan ampunan dari Allah SWT.

Sejarah

Shalat Tarawih memiliki sejarah yang panjang dalam praktik ibadah umat Islam. Sejarah ini tidak terlepas dari perkembangan ajaran Islam itu sendiri. Pada masa awal Islam, Shalat Tarawih belum dilaksanakan secara resmi. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Shalat Tarawih mulai dilaksanakan secara berjamaah di masjid.

Pelaksanaan Shalat Tarawih secara berjamaah ini terus berkembang pada masa-masa berikutnya. Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, Shalat Tarawih mulai disunnahkan. Kemudian, pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Shalat Tarawih mulai dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, yaitu 20 rakaat.

Sejarah Shalat Tarawih memberikan pemahaman tentang bagaimana ibadah ini berkembang dan menjadi bagian penting dalam praktik keagamaan umat Islam. Memahami sejarah ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai dan menghayati ibadah Shalat Tarawih.

FAQ tentang Shalat Tarawih Disebut Juga

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai shalat Tarawih yang disebut juga dengan Qiyamul Lail:

Pertanyaan 1: Apa hukum melaksanakan Shalat Tarawih?

Jawaban: Hukum Shalat Tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat Shalat Tarawih yang paling utama?

Jawaban: Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang paling utama adalah 20 rakaat.

Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan Shalat Tarawih?

Jawaban: Waktu pelaksanaan Shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh.

Pertanyaan 4: Apakah boleh melaksanakan Shalat Tarawih di luar bulan Ramadan?

Jawaban: Boleh, namun hukumnya menjadi shalat sunnah biasa.

Pertanyaan 5: Apa keutamaan melaksanakan Shalat Tarawih?

Jawaban: Keutamaan Shalat Tarawih antara lain dapat menghapus dosa, mendapatkan pahala yang besar, dan melatih kesabaran.

Pertanyaan 6: Bagaimana tata cara melaksanakan Shalat Tarawih?

Jawaban: Shalat Tarawih dilaksanakan dengan cara berjamaah, dengan jumlah rakaat minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat, serta diakhiri dengan salam pada setiap 2 rakaat.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan memudahkan dalam melaksanakan ibadah Shalat Tarawih dengan baik dan khusyuk.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai sejarah dan perkembangan Shalat Tarawih.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Disebut Juga Qiyamul Lail

Shalat Tarawih atau Qiyamul Lail merupakan ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa tips agar ibadah Shalat Tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan khusyuk:

Tetapkan Niat yang Benar: Niatkan ibadah Shalat Tarawih semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT.

Berjamaah di Masjid: Shalat Tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid, untuk meningkatkan kekhusyukan dan kebersamaan.

Khushu dan Tadabbur: Laksanakan Shalat Tarawih dengan khusyuk dan tadabbur, sehingga dapat merasakan kehadiran Allah SWT.

Jaga Kesehatan: Jaga kesehatan dengan cukup istirahat dan konsumsi makanan sehat, karena Shalat Tarawih membutuhkan waktu yang cukup lama.

Gunakan Waktu dengan Bijak: Manfaatkan waktu bulan Ramadan untuk memperbanyak ibadah Shalat Tarawih, tidak hanya pada malam-malam tertentu.

Berdoa dan Berzikir: Perbanyak doa dan zikir setelah melaksanakan Shalat Tarawih, untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.

Amalan Pendukung: Lakukan amalan pendukung seperti tadarus Al-Qur’an, sedekah, dan itikaf, untuk meningkatkan kualitas ibadah Shalat Tarawih.

Jaga Kebersihan dan Kesucian: Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat ibadah, untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam melaksanakan Shalat Tarawih.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan ibadah Shalat Tarawih dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala yang besar dan ampunan dari Allah SWT.

Tips-tips ini merupakan bagian penting dalam melaksanakan ibadah Shalat Tarawih. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperoleh manfaat yang maksimal dari bulan Ramadan.

Kesimpulan

Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan dan memiliki banyak keutamaan. Disebut juga Qiyamul Lail, ibadah ini memiliki sejarah panjang dalam praktik keagamaan umat Islam dan telah mengalami perkembangan hingga menjadi bagian penting dalam bulan suci ini.

Dengan memahami sejarah, hukum, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan khusyuk. Ibadah ini tidak hanya memberikan pahala yang besar, tetapi juga melatih kesabaran, mempererat tali silaturahmi, dan menjadi sarana untuk memohon ampunan dari Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru