Urutan shalat tarawih adalah rangkaian tata cara shalat tarawih yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih sendiri merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir pada bulan Ramadhan.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan. Selain itu, shalat tarawih juga dapat mempererat tali silaturahmi antarsesama umat Muslim.
Dalam perkembangannya, urutan shalat tarawih mengalami beberapa perubahan. Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih hanya dilakukan sebanyak 8 rakaat. Namun, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat shalat tarawih ditambah menjadi 20 rakaat. Jumlah rakaat tersebut tetap dipertahankan hingga saat ini.
Urutan Shalat Tarawih
Urutan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah 10 aspek penting terkait urutan shalat tarawih:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat atau ayat Al-Qur’an
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Tasyahud akhir
- Salam
Setiap aspek dalam urutan shalat tarawih memiliki makna dan tujuan tertentu. Misalnya, niat merupakan syarat sah shalat, takbiratul ihram menandai dimulainya shalat, membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun shalat, dan salam mengakhiri shalat. Dengan memahami urutan shalat tarawih dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Niat
Niat merupakan salah satu aspek penting dalam urutan shalat tarawih. Niat adalah tujuan atau keinginan dalam hati untuk melakukan suatu ibadah. Dalam shalat tarawih, niat yang benar adalah “ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala” yang artinya “saya niat shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala”.
Niat dalam shalat tarawih sangat penting karena menjadi penentu sah atau tidaknya shalat yang dilakukan. Niat harus diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram. Jika niat tidak diucapkan, maka shalat tarawih yang dilakukan tidak sah.
Niat juga menjadi pembeda antara shalat tarawih dengan shalat lainnya. Misalnya, jika seseorang berniat shalat witir pada saat melakukan shalat tarawih, maka shalat tersebut tidak dianggap sebagai shalat tarawih. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang berniat shalat tarawih pada saat melakukan shalat witir, maka shalat tersebut tidak dianggap sebagai shalat witir.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan aspek penting dalam urutan shalat tarawih. Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu akbar” yang diucapkan pada awal shalat. Ucapan takbiratul ihram ini menandai dimulainya shalat dan menjadi syarat sah shalat.
-
Lafadz takbiratul ihram
Lafadz takbiratul ihram yang benar adalah “Allahu akbar”. Lafadz ini diucapkan dengan jelas dan jahr (suara yang keras). -
Niat takbiratul ihram
Saat mengucapkan takbiratul ihram, seseorang harus disertai dengan niat untuk memulai shalat. Niat tersebut diucapkan dalam hati. -
Rukun takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan salah satu rukun shalat. Artinya, shalat tidak sah jika tidak diawali dengan takbiratul ihram. -
Sunnah takbiratul ihram
Selain rukun, takbiratul ihram juga memiliki beberapa sunnah. Di antaranya adalah mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas pusar, dan membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
Takbiratul ihram merupakan aspek penting dalam urutan shalat tarawih karena menjadi penanda dimulainya shalat. Takbiratul ihram juga merupakan syarat sah shalat dan memiliki beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.
Membaca surat Al-Fatihah
Membaca surat Al-Fatihah merupakan salah satu aspek penting dalam urutan shalat tarawih. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat. Surat ini memiliki keutamaan yang besar dan merupakan salah satu pilar shalat.
Dalam urutan shalat tarawih, surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat atau ayat Al-Qur’an lainnya. Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun shalat, artinya shalat tidak sah jika tidak membaca surat Al-Fatihah.
Selain sebagai rukun shalat, membaca surat Al-Fatihah juga memiliki beberapa keutamaan. Di antaranya adalah:
- Mendapat pahala yang besar
- Menjadi obat bagi segala penyakit
- Memperlancar rezeki
- Menghindarkan dari gangguan setan
Dengan memahami keutamaan membaca surat Al-Fatihah, umat Islam diharapkan dapat membacanya dengan khusyuk dan tartil dalam setiap shalat tarawih yang dilakukan.
Membaca surat atau ayat Al-Qur’an
Membaca surat atau ayat Al-Qur’an merupakan aspek penting dalam urutan shalat tarawih. Setelah membaca surat Al-Fatihah, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat atau ayat Al-Qur’an lainnya. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 121 yang artinya: “Dan janganlah kamu mengerjakan shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, hingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.”
Dalam konteks shalat tarawih, membaca surat atau ayat Al-Qur’an memiliki beberapa keutamaan. Di antaranya adalah:
- Mendapat pahala yang besar
- Meningkatkan kekhusyukan dalam shalat
- Menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Memperlancar hafalan Al-Qur’an
Dengan memahami keutamaan membaca surat atau ayat Al-Qur’an dalam shalat tarawih, umat Islam diharapkan dapat membacanya dengan khusyuk dan tartil. Selain itu, umat Islam juga dapat memilih surat atau ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan masing-masing.
Rukuk
Rukuk merupakan salah satu gerakan dalam urutan shalat tarawih yang memiliki makna dan tata cara tertentu. Rukuk dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat atau ayat Al-Qur’an lainnya.
-
Pengertian Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Dalam shalat tarawih, rukuk dilakukan dengan tenang dan tuma’ninah.
-
Rukun Rukuk
Rukuk merupakan salah satu rukun shalat, artinya shalat tidak sah jika tidak dilakukan rukuk. Rukun rukuk adalah mengucapkan tasbih “Subhana rabbiyal ‘azhim” sebanyak tiga kali.
-
Sunnah Rukuk
Selain rukun, rukuk juga memiliki beberapa sunnah. Di antaranya adalah membaca doa iftitah rukuk, meluruskan punggung, dan merapatkan kedua siku ke samping badan.
-
Hikmah Rukuk
Rukuk memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT, melatih kesabaran, dan memperlancar aliran darah ke otak.
Dengan memahami pengertian, rukun, sunnah, dan hikmah rukuk, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan rukuk dengan benar dan khusyuk dalam shalat tarawih.
I’tidal
I’tidal merupakan salah satu gerakan dalam urutan shalat tarawih yang dilakukan setelah rukuk. I’tidal memiliki makna berdiri tegak dan bertujuan untuk merapikan posisi tubuh setelah rukuk.
-
Posisi I’tidal
Posisi i’tidal adalah berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan diletakkan di samping badan, dan pandangan ke arah kiblat.
-
Rukun I’tidal
I’tidal merupakan rukun shalat, artinya shalat tidak sah jika tidak dilakukan i’tidal. Rukun i’tidal adalah mengucapkan kalimat “Sami’allahu liman hamidah” setelah bangkit dari rukuk.
-
Sunnah I’tidal
Selain rukun, i’tidal juga memiliki beberapa sunnah. Di antaranya adalah membaca doa iftitah i’tidal, meluruskan punggung, dan merapatkan kedua siku ke samping badan.
-
Hikmah I’tidal
I’tidal memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah untuk merapikan posisi tubuh setelah rukuk, melatih kesabaran, dan memperlancar aliran darah ke otak.
Dengan memahami posisi, rukun, sunnah, dan hikmah i’tidal, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan i’tidal dengan benar dan khusyuk dalam shalat tarawih.
Sujud
Sujud merupakan salah satu gerakan dalam urutan shalat tarawih yang memiliki makna dan tata cara tertentu. Sujud dilakukan setelah i’tidal dan sebelum duduk di antara dua sujud.
Dalam urutan shalat tarawih, sujud dilakukan sebanyak dua kali pada setiap rakaat. Sujud pertama dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat atau ayat Al-Qur’an lainnya. Sedangkan sujud kedua dilakukan setelah i’tidal.
Sujud memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Menghapus dosa
- Mendapat pahala yang besar
- Melatih kesabaran dan kerendahan hati
Dengan memahami keutamaan sujud, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan sujud dengan benar dan khusyuk dalam shalat tarawih.
Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu gerakan dalam urutan shalat tarawih yang memiliki makna dan tata cara tertentu. Duduk di antara dua sujud dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua.
Dalam urutan shalat tarawih, duduk di antara dua sujud dilakukan dengan tenang dan tuma’ninah. Posisi duduk adalah iftirash, yaitu duduk dengan menekuk kaki kiri dan meluruskan kaki kanan. Kedua tangan diletakkan di atas paha.
Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
- Mempersiapkan diri untuk sujud kedua
- Membaca doa-doa tertentu
- Memperbaiki posisi tubuh setelah sujud pertama
- Menambah kekhusyukan dalam shalat
Dengan memahami keutamaan duduk di antara dua sujud, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan gerakan ini dengan benar dan khusyuk dalam shalat tarawih.
Tasyahud akhir
Tasyahud akhir merupakan salah satu gerakan dalam urutan shalat tarawih yang memiliki makna dan tata cara tertentu. Tasyahud akhir dilakukan setelah duduk di antara dua sujud dan sebelum salam.
Dalam urutan shalat tarawih, tasyahud akhir dilakukan dengan tenang dan tuma’ninah. Posisi duduk adalah tawarruk, yaitu duduk dengan menekuk kedua kaki ke arah kanan. Kedua tangan diletakkan di atas paha. Saat membaca tasyahud akhir, disunnahkan untuk mengangkat kedua jari telunjuk dan menggerak-gerakkannya.
Tasyahud akhir memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
- Mempersiapkan diri untuk salam
- Membaca doa-doa tertentu
- Memperbaiki posisi tubuh setelah duduk di antara dua sujud
- Menambah kekhusyukan dalam shalat
memahami keutamaan tasyahud akhir, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan gerakan ini dengan benar dan khusyuk dalam shalat tarawih.
Salam
Salam merupakan salah satu gerakan dalam urutan shalat tarawih yang memiliki makna dan tata cara tertentu. Salam dilakukan setelah tasyahud akhir dan sebelum mengakhiri shalat. Salam memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
-
Mengucapkan salam
Mengucapkan salam merupakan rukun salam. Salam diucapkan dengan jelas dan jahr (suara yang keras). Lafaz salam yang benar adalah “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” (semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah terlimpah kepada kalian).
-
Memalingkan wajah
Saat mengucapkan salam, disunnahkan untuk memalingkan wajah ke arah kanan dan ke kiri. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada malaikat yang berada di sisi kanan dan kiri kita.
-
Menjawab salam
Jika seseorang mengucapkan salam kepada kita, maka kita wajib menjawab salam tersebut. Menjawab salam hukumnya fardhu kifayah. Artinya, jika sudah ada yang menjawab salam, maka gugur kewajiban menjawab salam dari orang lain.
-
Hikmah salam
Salam memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah untuk menyebarkan kedamaian, menjalin silaturahmi, dan mendoakan keselamatan bagi sesama.
Dengan memahami keutamaan dan tata cara salam, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan salam dengan benar dan khusyuk dalam shalat tarawih.
Pertanyaan Umum tentang Urutan Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait urutan shalat tarawih:
Pertanyaan 1: Apa saja urutan shalat tarawih?
Jawaban: Urutan shalat tarawih terdiri dari niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat atau ayat Al-Qur’an, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam.
Pertanyaan 2: Berapa rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 10 salam.
Pertanyaan 3: Apa yang dimaksud dengan niat dalam shalat tarawih?
Jawaban: Niat adalah tujuan atau keinginan dalam hati untuk melakukan shalat tarawih. Niat diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram.
Pertanyaan 4: Apa saja rukun shalat tarawih?
Jawaban: Rukun shalat tarawih terdiri dari niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, dan salam.
Pertanyaan 5: Apa saja sunnah dalam shalat tarawih?
Jawaban: Sunnah dalam shalat tarawih antara lain membaca doa iftitah, membaca doa qunut, dan i’tikaf di masjid.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih antara lain menghapus dosa, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan-pertanyaan umum di atas memberikan gambaran tentang urutan shalat tarawih, termasuk rakaat, rukun, sunnah, dan keutamaannya. Memahami urutan shalat tarawih dengan benar akan membantu umat Islam melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai tuntunan syariat.
Untuk pembahasan lebih lanjut, kita akan membahas tata cara shalat tarawih secara lebih detail pada bagian selanjutnya.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dengan Benar
Bagian ini menyajikan beberapa tips untuk membantu umat Islam melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai tuntunan syariat. Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan umat Islam dapat meraih keutamaan dan keberkahan dari ibadah shalat tarawih.
Tip 1: Pastikan niat yang benar
Pastikan niat untuk melaksanakan shalat tarawih hanya karena Allah SWT. Niat yang benar menjadi dasar diterimanya ibadah kita.
Tip 2: Lakukan dengan tuma’ninah
Laksanakan setiap gerakan shalat tarawih dengan tenang dan tuma’ninah. Hindari tergesa-gesa agar dapat merasakan kekhusyukan dalam shalat.
Tip 3: Bacaan yang jelas dan fasih
Baca surat Al-Fatihah dan surat atau ayat Al-Qur’an lainnya dengan jelas dan fasih. Hal ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan fokus dalam shalat.
Tip 4: Jaga kekhusyukan
Jauhkan pikiran dari hal-hal duniawi dan fokuslah hanya kepada Allah SWT selama shalat tarawih. Kekhusyukan akan menambah pahala dan keberkahan dalam ibadah kita.
Tip 5: Berjamaah di masjid
Jika memungkinkan, laksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid. Shalat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan shalat sendirian.
Tip 6: Perhatikan waktu pelaksanaannya
Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Sebaiknya laksanakan shalat tarawih pada waktu yang sama setiap malam untuk menjaga konsistensi ibadah.
Tip 7: Persiapkan diri dengan baik
Sebelum shalat tarawih, pastikan telah berwudhu dengan sempurna, mengenakan pakaian yang bersih, dan membawa peralatan shalat yang diperlukan.
Tip 8: Berdoa setelah shalat
Setelah selesai shalat tarawih, sempatkan untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Doa setelah shalat akan melengkapi ibadah kita dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan sesuai tuntunan syariat. Keutamaan dan keberkahan shalat tarawih akan semakin terasa jika dilaksanakan dengan khusyuk dan ikhlas karena Allah SWT.
Tips-tips ini juga menjadi pengantar yang baik untuk pembahasan mengenai keutamaan shalat tarawih pada bagian selanjutnya.
Kesimpulan
Urutan shalat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah ini. Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang urutan shalat tarawih, mulai dari niat hingga salam. Pembahasan ini disertai dengan penjelasan mengenai rukun, sunnah, dan hikmah dari setiap gerakan dalam shalat tarawih.
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa poin penting terkait urutan shalat tarawih, di antaranya:
- Urutan shalat tarawih terdiri dari sepuluh gerakan, yaitu niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat atau ayat Al-Qur’an, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam.
- Setiap gerakan dalam shalat tarawih memiliki rukun, sunnah, dan hikmah tertentu yang perlu dipahami dan dilaksanakan dengan baik.
- Melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan urutan yang benar akan menyempurnakan ibadah dan menambah pahala bagi umat Islam.
Urutan shalat tarawih yang benar menjadi kunci untuk meraih keutamaan dan keberkahan dari ibadah ini. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan dapat mempelajari dan memahami urutan shalat tarawih dengan baik agar dapat melaksanakannya dengan khusyuk dan sesuai tuntunan syariat. Dengan demikian, diharapkan shalat tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan meraih ampunan dosa.