Rukun Shalat Tarawih

sisca

rukun shalat tarawih

Rukun Shalat Tarawih

Rukun shalat tarawih adalah bagian terpenting dari shalat tarawih yang wajib dilakukan agar shalat tersebut sah. Contohnya adalah niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, sujud, dan salam. Rukun ini tidak boleh ditinggalkan saat melaksanakan shalat tarawih.

Mengerjakan shalat tarawih dengan benar sesuai rukunnya memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, dan mendapat pahala berlipat ganda. Dalam sejarah Islam, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriah.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang rukun shalat tarawih, manfaatnya, dan sejarah perkembangannya. Pembahasan ini penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan mendapatkan pahalanya secara optimal.

Rukun Shalat Tarawih

Rukun shalat tarawih adalah bagian penting dari shalat tarawih yang wajib dilakukan agar shalat tersebut sah. Mengerjakan shalat tarawih dengan benar sesuai rukunnya memiliki banyak manfaat, diantaranya meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, dan mendapat pahala berlipat ganda.

  • Niat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Ruku’
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Tasyahud akhir
  • Salam

Rukun-rukun tersebut saling berkaitan dan tidak boleh ditinggalkan saat melaksanakan shalat tarawih. Niat merupakan syarat sah shalat, yaitu keinginan di dalam hati untuk melaksanakan shalat tarawih. Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun terpenting dalam shalat, karena tanpanya shalat tidak sah. Ruku’ dan sujud adalah gerakan badan yang wajib dilakukan dalam shalat. Duduk di antara dua sujud merupakan waktu untuk membaca doa dan istirahat sejenak. Tasyahud akhir adalah duduk setelah rakaat terakhir untuk membaca doa dan salam. Salam merupakan ucapan “Assalamualaikum” yang menandai selesainya shalat.

Niat

Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat adalah keinginan di dalam hati untuk melaksanakan shalat tarawih. Niat harus diucapkan secara lisan atau dalam hati sebelum memulai shalat.

Niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam shalat tarawih. Tanpa niat, maka shalat tarawih tidak sah. Niat juga menentukan jenis shalat yang dikerjakan. Misalnya, jika seseorang berniat shalat tarawih delapan rakaat, maka shalatnya akan menjadi shalat tarawih delapan rakaat. Jika seseorang berniat shalat witir, maka shalatnya akan menjadi shalat witir, meskipun gerakannya sama dengan shalat tarawih.

Dalam praktiknya, niat shalat tarawih biasanya diucapkan secara lisan atau dalam hati sebelum takbiratul ihram. Misalnya, “Saya niat shalat tarawih delapan rakaat karena Allah Ta’ala.” Niat juga bisa diucapkan setelah takbiratul ihram, selama belum membaca surat Al-Fatihah. Namun, lebih utama mengucapkan niat sebelum takbiratul ihram.

Memahami hubungan antara niat dan rukun shalat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Takbiratul ihram

Takbiratul ihram merupakan ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Takbiratul ihram merupakan rukun pertama dalam shalat tarawih yang wajib dilakukan. Tanpa takbiratul ihram, maka shalat tarawih tidak sah.

Takbiratul ihram memiliki beberapa fungsi penting dalam shalat tarawih. Pertama, takbiratul ihram merupakan tanda bahwa seorang muslim telah masuk ke dalam ibadah shalat. Kedua, takbiratul ihram berfungsi untuk menghilangkan hadas kecil. Ketiga, takbiratul ihram berfungsi untuk menghadapkan hati dan pikiran kepada Allah SWT.

Dalam praktiknya, takbiratul ihram diucapkan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga. Setelah itu, tangan diletakkan di dada. Takbiratul ihram juga bisa diucapkan dengan mengangkat kedua tangan ke atas kepala, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun, cara yang pertama lebih umum dilakukan oleh umat Islam.

Memahami hubungan antara takbiratul ihram dan rukun shalat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Membaca surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun terpenting dalam shalat, termasuk shalat tarawih. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat. Surat ini memiliki kandungan yang sangat penting, yaitu memuji Allah SWT dan memohon petunjuk kepada-Nya.

Dalam shalat tarawih, membaca surat Al-Fatihah dilakukan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat lainnya. Membaca surat Al-Fatihah merupakan syarat sah shalat tarawih. Jika seseorang tidak membaca surat Al-Fatihah, maka shalatnya tidak sah. Hal ini menunjukkan bahwa membaca surat Al-Fatihah merupakan bagian yang sangat penting dalam shalat tarawih.

Selain sebagai syarat sah shalat, membaca surat Al-Fatihah juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah:

  • Menghapus dosa-dosa kecil
  • Mendapat pahala yang besar
  • Memperkuat hubungan dengan Allah SWT
  • Menentramkan hati dan pikiran

Memahami hubungan antara membaca surat Al-Fatihah dan rukun shalat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Ruku’

Ruku’ merupakan salah satu rukun shalat tarawih yang wajib dilaksanakan. Ruku’ adalah gerakan membungkukkan badan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Ruku’ memiliki beberapa aspek penting sebagai berikut:

  • Posisi Ruku’
    Posisi ruku’ yang benar adalah dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut, merenggangkan jari-jemari, dan meluruskan punggung. Kepala sedikit ditundukkan dan pandangan diarahkan ke ujung kaki.
  • Waktu Ruku’
    Waktu ruku’ adalah setelah membaca surat Al-Fatihah dan sebelum sujud. Lamanya ruku’ minimal sama dengan waktu membaca tasbih tiga kali.
  • Manfaat Ruku’
    Ruku’ memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah meregangkan otot-otot tubuh, memperlancar aliran darah, dan meredakan stres.
  • Hikmah Ruku’
    Ruku’ mengajarkan sikap rendah hati dan tunduk kepada Allah SWT. Gerakan ruku’ juga melambangkan penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya.

Dengan memahami aspek-aspek ruku’ tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Sujud

Sujud merupakan rukun shalat tarawih yang tidak boleh ditinggalkan. Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kaki di lantai. Sujud memiliki beberapa aspek penting sebagai berikut:

  • Posisi Sujud
    Posisi sujud yang benar adalah dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kaki di lantai. Kedua tangan diletakkan di samping badan, sejajar dengan bahu. Punggung dan leher harus lurus.
  • Waktu Sujud
    Waktu sujud adalah setelah ruku’ dan sebelum duduk di antara dua sujud. Lamanya sujud minimal sama dengan waktu membaca tasbih tiga kali.
  • Manfaat Sujud
    Sujud memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah melancarkan aliran darah ke otak, memperkuat otot-otot tangan dan kaki, serta meredakan stres.
  • Hikmah Sujud
    Sujud mengajarkan sikap rendah hati dan tunduk kepada Allah SWT. Gerakan sujud juga melambangkan penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya.

Dengan memahami aspek-aspek sujud tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Duduk di antara dua sujud

Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu rukun shalat tarawih yang wajib dilakukan. Duduk di antara dua sujud adalah gerakan duduk di atas kedua tumit setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa aspek penting sebagai berikut:

  • Posisi Duduk
    Posisi duduk di antara dua sujud yang benar adalah dengan duduk di atas kedua tumit, merapatkan kedua lutut, dan meletakkan kedua tangan di atas paha. Punggung dan leher harus tegak.
  • Waktu Duduk
    Waktu duduk di antara dua sujud adalah setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Lamanya duduk di antara dua sujud minimal sama dengan waktu membaca tasbih tiga kali.
  • Manfaat Duduk
    Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah mengistirahatkan tubuh, melancarkan aliran darah, dan meredakan stres.
  • Hikmah Duduk
    Duduk di antara dua sujud mengajarkan sikap sabar dan tenang dalam beribadah. Gerakan duduk juga melambangkan istirahat seorang hamba setelah berserah diri kepada Tuhannya.

Dengan memahami aspek-aspek duduk di antara dua sujud tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Tasyahud akhir

Tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat tarawih yang tidak boleh ditinggalkan. Tasyahud akhir adalah duduk setelah rakaat terakhir untuk membaca doa dan salam. Tasyahud akhir memiliki beberapa aspek penting sebagai berikut:

Posisi Tasyahud akhir
Posisi tasyahud akhir yang benar adalah dengan duduk di atas kedua tumit, merapatkan kedua lutut, dan meletakkan kedua tangan di atas paha. Punggung dan leher harus tegak.

Waktu Tasyahud akhir
Waktu tasyahud akhir adalah setelah rakaat terakhir, sebelum salam. Lamanya tasyahud akhir minimal sama dengan waktu membaca tasbih tiga kali.

Manfaat Tasyahud akhir
Tasyahud akhir memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah mengistirahatkan tubuh, melancarkan aliran darah, dan meredakan stres.

Hikmah Tasyahud akhir
Tasyahud akhir mengajarkan sikap sabar dan tenang dalam beribadah. Gerakan duduk juga melambangkan istirahat seorang hamba setelah berserah diri kepada Tuhannya.

Tasyahud akhir merupakan bagian penting dari rukun shalat tarawih. Tanpa tasyahud akhir, shalat tarawih tidak sah. Dengan memahami hubungan antara tasyahud akhir dan rukun shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Salam

Salam merupakan salah satu rukun shalat tarawih yang tidak boleh ditinggalkan. Salam adalah ucapan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” yang diucapkan pada akhir shalat. Salam memiliki beberapa aspek penting sebagai berikut:

  • Posisi Salam

    Posisi salam yang benar adalah dengan duduk di atas kedua tumit, merapatkan kedua lutut, dan meletakkan kedua tangan di atas paha. Punggung dan leher harus tegak.

  • Waktu Salam

    Waktu salam adalah setelah tasyahud akhir. Salam diucapkan dua kali, yaitu ke kanan dan ke kiri.

  • Manfaat Salam

    Salam memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah mengakhiri shalat dengan baik, menyampaikan salam kepada sesama muslim, dan mendoakan keselamatan.

  • Hikmah Salam

    Salam mengajarkan sikap sopan santun dan saling mendoakan sesama muslim. Gerakan salam juga melambangkan berakhirnya ibadah shalat dan kembalinya seorang hamba kepada aktivitas sehari-hari.

Dengan memahami aspek-aspek salam tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Tanya Jawab tentang Rukun Shalat Tarawih

Bagian ini berisi tanya jawab yang mengulas tentang rukun shalat tarawih. Pertanyaan-pertanyaan yang dibahas merupakan hal-hal yang sering menjadi pertanyaan atau kesalahpahaman mengenai rukun shalat tarawih.

Pertanyaan 1: Apa saja rukun shalat tarawih?

Rukun shalat tarawih terdiri dari 8 bagian, yaitu niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam.

Pertanyaan 2: Apakah membaca surat Al-Fatihah termasuk rukun shalat tarawih?

Ya, membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun terpenting dalam shalat tarawih. Tanpa membaca surat Al-Fatihah, shalat tarawih tidak sah.

Pertanyaan 3: Berapa lama waktu yang dianjurkan untuk ruku’ dan sujud dalam shalat tarawih?

Lamanya ruku’ dan sujud minimal sama dengan waktu membaca tasbih tiga kali.

Pertanyaan 4: Apakah boleh mengganti posisi duduk di antara dua sujud dengan posisi duduk lainnya?

Tidak boleh, posisi duduk di antara dua sujud harus sesuai dengan tuntunan, yaitu duduk di atas kedua tumit dan merapatkan kedua lutut.

Pertanyaan 5: Bolehkah salam dalam shalat tarawih dilakukan dengan gerakan mengangguk saja?

Tidak boleh, salam dalam shalat tarawih harus diucapkan secara lisan dengan jelas.

Pertanyaan 6: Apakah boleh meninggalkan salah satu rukun shalat tarawih?

Tidak boleh, meninggalkan salah satu rukun shalat tarawih akan membatalkan shalat tersebut.

Demikianlah tanya jawab mengenai rukun shalat tarawih. Dengan memahami rukun-rukun shalat tarawih dengan baik, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara melaksanakan shalat tarawih yang benar. Pada bagian ini, kita akan mengulas langkah-langkah shalat tarawih secara detail, mulai dari niat hingga salam.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dengan Benar

Setelah memahami rukun-rukun shalat tarawih, penting bagi kita untuk mengetahui cara melaksanakan shalat tarawih dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Tip 1: Pastikan niat yang benar sebelum memulai shalat

Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Pastikan untuk mengucapkan niat secara lisan atau dalam hati sebelum takbiratul ihram.

Tip 2: Baca surat Al-Fatihah dengan tartil dan fasih

Surat Al-Fatihah merupakan rukun terpenting dalam shalat tarawih. Bacalah surat Al-Fatihah dengan tartil dan fasih, serta pahami maknanya.

Tip 3: Lakukan ruku’ dan sujud dengan tuma’ninah

Ruku’ dan sujud merupakan gerakan penting dalam shalat tarawih. Lakukan ruku’ dan sujud dengan tuma’ninah, yaitu dengan tenang dan tidak terburu-buru.

Tip 4: Duduk di antara dua sujud dengan posisi yang benar

Posisi duduk di antara dua sujud yang benar adalah duduk di atas kedua tumit dan merapatkan kedua lutut. Hindari posisi duduk lainnya yang tidak sesuai dengan tuntunan.

Tip 5: Baca tasyahud akhir dengan jelas dan sempurna

Tasyahud akhir merupakan bagian penting dalam shalat tarawih. Bacalah tasyahud akhir dengan jelas dan sempurna, serta pahami maknanya.

Tip 6: Ucapkan salam dengan benar dan jelas

Salam merupakan rukun terakhir dalam shalat tarawih. Ucapkan salam dengan benar dan jelas, yaitu “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”.

Tip 7: Jaga kekhusyukan dan ketenangan selama shalat

Kekhusyukan dan ketenangan sangat penting dalam shalat tarawih. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara atau bergerak berlebihan.

Tip 8: Berdoa setelah shalat tarawih

Setelah selesai shalat tarawih, sempatkan waktu untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insyaAllah kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Semoga shalat tarawih yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan hikmah shalat tarawih. Memahami keutamaan dan hikmah shalat tarawih akan semakin memotivasi kita untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan berkesinambungan.

Kesimpulan

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama pada bulan Ramadhan. Rukun shalat tarawih terdiri dari delapan bagian, yaitu niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam. Setiap rukun memiliki tata cara dan hikmah tersendiri.

Dengan memahami rukun shalat tarawih dengan baik, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Semoga shalat tarawih yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru