Panduan Lengkap Rumus Cermin Cembung: Referensi Terpercaya

sisca

rumus cermin cembung

Panduan Lengkap Rumus Cermin Cembung: Referensi Terpercaya


Rumus Cermin Cembung, formula matematika yang menggambarkan sifat-sifat cahaya yang dipantulkan oleh cermin cembung. Cermin cembung, yang permukaannya melengkung keluar, digunakan pada berbagai aplikasi seperti kaca spion mobil, kamera keamanan, dan senter.

Rumus cermin cembung sangat penting dalam merancang sistem optik karena memungkinkan perhitungan jarak bayangan dan perbesaran. Rumus ini juga membantu memahami pembentukan gambar pada cermin cembung. Salah satu perkembangan penting dalam sejarah cermin cembung adalah penemuan hukum pantul cahaya oleh Ibnu Al Haitam pada abad ke-10, yang memberikan dasar bagi pengembangan rumus cermin cembung.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang rumus cermin cembung, termasuk turunan, aplikasi, dan keterbatasannya. Dengan pemahaman yang jelas tentang rumus ini, pembaca akan memiliki landasan yang kuat untuk menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

Rumus Cermin Cembung

Rumus cermin cembung merupakan aspek penting dalam memahami perilaku cahaya yang dipantulkan oleh cermin cembung. Rumus ini memungkinkan perhitungan jarak bayangan, perbesaran, dan karakteristik lainnya dari sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

  • Jenis:
  • Turunan:
  • Aplikasi:
  • Keterbatasan:
  • Sejarah:
  • Peran dalam Optik Geometris:
  • Pemodelan Sistem Optik:
  • Analisis Aberasi:
  • Desain Lensa:
  • Relevansi dalam Fisika Modern:

Rumus cermin cembung memberikan dasar untuk memahami bagaimana cermin cembung membentuk bayangan, sifat-sifat bayangan tersebut, dan hubungannya dengan jarak objek dan jari-jari kelengkungan cermin. Rumus ini juga memungkinkan perancang optik untuk memprediksi kinerja sistem optik yang menggunakan cermin cembung, seperti teleskop, mikroskop, dan kamera. Selain itu, rumus cermin cembung memiliki aplikasi dalam bidang-bidang seperti penglihatan, pencitraan medis, dan fisika partikel.

Jenis

Dalam konteks rumus cermin cembung, “jenis” mengacu pada berbagai aspek atau kategori yang memengaruhi perilaku dan penerapan rumus tersebut. Beberapa jenis rumus cermin cembung yang umum digunakan antara lain:

  • Rumus Dasar

    Rumus dasar cermin cembung digunakan untuk menghitung jarak bayangan dan perbesaran bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Rumus dasar ini berlaku untuk semua jenis cermin cembung, terlepas dari ukuran atau bentuknya.

  • Rumus Perbesaran

    Rumus perbesaran cermin cembung digunakan untuk menghitung perbesaran bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Perbesaran bayangan merupakan perbandingan ukuran bayangan dengan ukuran objek.

  • Rumus Sudut Pantul

    Rumus sudut pantul cermin cembung digunakan untuk menghitung sudut pantul cahaya yang dipantulkan oleh cermin cembung. Sudut pantul adalah sudut antara sinar datang dan sinar pantul.

  • Rumus Aberasi

    Rumus aberasi cermin cembung digunakan untuk menghitung aberasi yang terjadi pada bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Aberasi adalah cacat pada bayangan yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan cermin.

Pemahaman tentang berbagai jenis rumus cermin cembung sangat penting untuk dapat menerapkan rumus tersebut secara tepat dalam berbagai aplikasi optik. Dengan memahami jenis-jenis rumus ini, perancang optik dapat memilih rumus yang paling sesuai untuk sistem optik yang akan dirancang.

Turunan

Dalam konteks rumus cermin cembung, “turunan” mengacu pada proses atau metode yang digunakan untuk memperoleh rumus tersebut. Turunan rumus cermin cembung sangat penting untuk memahami dasar-dasar dan prinsip-prinsip yang mendasarinya.

  • Prinsip Fermat

    Prinsip Fermat adalah prinsip dasar dalam optik yang menyatakan bahwa cahaya menempuh jalur yang memerlukan waktu paling sedikit. Prinsip ini digunakan sebagai dasar untuk menurunkan rumus cermin cembung.

  • Persamaan Gauss

    Persamaan Gauss adalah seperangkat persamaan yang menggambarkan sifat-sifat pembiasan dan pemantulan cahaya pada permukaan melengkung. Persamaan Gauss digunakan untuk menurunkan rumus cermin cembung.

  • Kalkulus Diferensial

    Kalkulus diferensial digunakan untuk menurunkan rumus cermin cembung dengan cara menghitung turunan dari persamaan optik yang relevan.

  • Geometri Optik

    Geometri optik adalah cabang optik yang mempelajari sifat-sifat cahaya berdasarkan prinsip-prinsip geometri. Geometri optik digunakan untuk menurunkan rumus cermin cembung dengan cara menerapkan prinsip-prinsip geometri pada sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

Dengan memahami turunan rumus cermin cembung, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat-sifat pemantulan cahaya oleh cermin cembung. Pemahaman ini sangat penting untuk merancang dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

Aplikasi

Rumus cermin cembung memiliki berbagai macam aplikasi dalam bidang optik dan fisika. Aplikasi ini dimungkinkan karena rumus cermin cembung memungkinkan kita untuk memahami dan memprediksi perilaku cahaya yang dipantulkan oleh cermin cembung. Dengan memahami perilaku cahaya ini, kita dapat merancang dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

Salah satu aplikasi penting dari rumus cermin cembung adalah dalam desain kaca spion kendaraan. Kaca spion kendaraan menggunakan cermin cembung untuk memberikan pandangan yang lebih luas ke belakang pengemudi. Hal ini karena cermin cembung memiliki bidang pandang yang lebih lebar dibandingkan cermin datar. Rumus cermin cembung digunakan untuk menghitung jarak bayangan dan perbesaran bayangan yang terbentuk oleh kaca spion, sehingga pengemudi dapat memperkirakan jarak kendaraan lain dengan lebih akurat.

Aplikasi lain dari rumus cermin cembung adalah dalam desain kamera keamanan. Kamera keamanan sering menggunakan cermin cembung untuk memantau area yang luas. Rumus cermin cembung digunakan untuk menghitung sudut pandang kamera, sehingga kamera dapat ditempatkan secara optimal untuk memantau area yang diinginkan.

Selain aplikasi dalam bidang optik, rumus cermin cembung juga memiliki aplikasi dalam bidang fisika. Misalnya, rumus cermin cembung digunakan dalam fisika partikel untuk menghitung lintasan partikel bermuatan yang dipantulkan oleh medan magnet. Rumus cermin cembung juga digunakan dalam desain akselerator partikel.

Keterbatasan

Rumus cermin cembung memiliki keterbatasan yang perlu dipahami untuk menggunakan rumus tersebut secara efektif dalam aplikasi praktis. Keterbatasan ini timbul dari sifat dasar cermin cembung dan asumsi yang digunakan dalam menurunkan rumus tersebut.

Salah satu keterbatasan rumus cermin cembung adalah rumus tersebut hanya berlaku untuk cermin cembung yang berbentuk sferis. Cermin cembung yang tidak berbentuk sferis, seperti cermin parabola, tidak dapat dimodelkan secara akurat menggunakan rumus cermin cembung. Keterbatasan ini membatasi penerapan rumus cermin cembung dalam sistem optik yang melibatkan cermin cembung non-sferis.

Keterbatasan lain dari rumus cermin cembung adalah rumus tersebut mengasumsikan bahwa sinar cahaya yang dipantulkan oleh cermin adalah sinar paraksial. Sinar paraksial adalah sinar cahaya yang membentuk sudut kecil dengan sumbu optik cermin. Ketika sudut datang sinar cahaya menjadi besar, rumus cermin cembung tidak lagi memberikan hasil yang akurat. Keterbatasan ini perlu dipertimbangkan ketika menggunakan rumus cermin cembung untuk sistem optik yang melibatkan sinar cahaya dengan sudut datang besar.

Meskipun memiliki keterbatasan, rumus cermin cembung tetap menjadi alat yang sangat berguna untuk memahami dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung. Dengan memahami keterbatasan rumus cermin cembung, kita dapat menggunakan rumus tersebut secara efektif untuk merancang dan menganalisis sistem optik yang memenuhi persyaratan spesifik.

Sejarah

Sejarah perkembangan rumus cermin cembung sangat erat kaitannya dengan kemajuan ilmu optik secara keseluruhan. Sejak zaman dahulu, manusia telah mengamati sifat-sifat cahaya dan cara kerjanya melalui berbagai permukaan, termasuk cermin cembung. Pengamatan dan eksperimen selama berabad-abad telah berkontribusi pada pengembangan rumus cermin cembung yang kita gunakan saat ini.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah rumus cermin cembung adalah Ibnu Al-Haitham, seorang ilmuwan Muslim yang hidup pada abad ke-10. Ibnu Al-Haitham melakukan eksperimen mendasar pada pemantulan cahaya dan mengembangkan teori tentang bagaimana cahaya dipantulkan oleh cermin. Teori Ibnu Al-Haitham menjadi dasar bagi pengembangan rumus cermin cembung di kemudian hari.

Pada abad ke-16, Johannes Kepler menggunakan prinsip-prinsip geometri untuk mengembangkan rumus cermin cembung yang lebih umum. Rumus Kepler memungkinkan perhitungan jarak bayangan dan perbesaran bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Rumus Kepler menjadi dasar bagi rumus cermin cembung yang digunakan hingga saat ini.

Pemahaman tentang sejarah perkembangan rumus cermin cembung sangat penting karena memberikan kita apresiasi terhadap kontribusi para ilmuwan sebelumnya. Selain itu, pemahaman ini juga membantu kita memahami dasar-dasar teoretis di balik rumus cermin cembung, yang memungkinkan kita untuk menggunakan rumus tersebut secara efektif dalam aplikasi praktis.

Peran dalam Optik Geometris

Rumus cermin cembung berperan penting dalam optik geometris, cabang fisika yang mempelajari sifat-sifat cahaya berdasarkan prinsip-prinsip geometri. Rumus ini memberikan dasar teoretis untuk memahami dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

  • Pembentukan Bayangan

    Rumus cermin cembung digunakan untuk menentukan posisi dan ukuran bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Pemahaman tentang pembentukan bayangan sangat penting untuk merancang sistem optik yang melibatkan cermin cembung, seperti teleskop dan mikroskop.

  • Perbesaran Bayangan

    Rumus cermin cembung juga digunakan untuk menghitung perbesaran bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Perbesaran bayangan menentukan seberapa besar atau kecil bayangan dibandingkan dengan objek. Pemahaman tentang perbesaran bayangan sangat penting untuk aplikasi seperti mikroskop dan kamera.

  • Sudut Pantul

    Rumus cermin cembung digunakan untuk menghitung sudut pantul cahaya yang dipantulkan oleh cermin cembung. Sudut pantul menentukan arah cahaya yang dipantulkan, yang sangat penting untuk merancang sistem optik yang melibatkan cermin cembung, seperti lampu sorot dan lampu depan kendaraan.

  • Aberasi

    Rumus cermin cembung dapat digunakan untuk menganalisis aberasi atau cacat pada bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Aberasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bentuk cermin dan jarak objek. Pemahaman tentang aberasi sangat penting untuk merancang sistem optik yang meminimalkan aberasi.

Dengan memahami peran rumus cermin cembung dalam optik geometris, kita dapat merancang dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung secara efektif. Rumus ini merupakan alat yang sangat penting untuk memahami sifat cahaya dan interaksinya dengan cermin cembung.

Pemodelan Sistem Optik

Pemodelan sistem optik merupakan aspek penting dalam memahami dan merancang sistem optik yang melibatkan cermin cembung. Rumus cermin cembung memberikan dasar teoretis untuk memodelkan sistem optik ini, memungkinkan kita untuk memprediksi perilaku cahaya dalam sistem dan mengoptimalkan desain sistem.

  • Komponen Optik

    Pemodelan sistem optik melibatkan identifikasi dan karakterisasi komponen optik yang digunakan dalam sistem, seperti cermin cembung, lensa, dan celah. Rumus cermin cembung digunakan untuk menentukan sifat optik komponen-komponen ini, seperti jarak fokus dan perbesaran.

  • Konfigurasi Sistem

    Pemodelan sistem optik juga melibatkan penentuan konfigurasi sistem, yaitu pengaturan dan orientasi komponen optik dalam sistem. Rumus cermin cembung digunakan untuk menghitung jarak bayangan dan perbesaran bayangan yang terbentuk oleh sistem optik dalam berbagai konfigurasi.

  • Analisis Aberasi

    Pemodelan sistem optik memungkinkan kita untuk menganalisis aberasi atau cacat pada bayangan yang terbentuk oleh sistem optik. Rumus cermin cembung digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi aberasi, sehingga desain sistem optik dapat dioptimalkan untuk meminimalkan aberasi.

  • Aplikasi Praktis

    Pemodelan sistem optik menggunakan rumus cermin cembung memiliki banyak aplikasi praktis, seperti desain teleskop, mikroskop, dan kamera. Model sistem optik yang akurat memungkinkan kita untuk merancang sistem yang memenuhi persyaratan kinerja yang diinginkan, seperti resolusi tinggi, bidang pandang lebar, dan aberasi minimal.

Dengan memahami aspek pemodelan sistem optik yang berkaitan dengan rumus cermin cembung, kita dapat merancang dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung secara efektif. Rumus cermin cembung merupakan alat yang sangat penting untuk memahami dan mengoptimalkan kinerja sistem optik.

Analisis Aberasi

Analisis aberasi merupakan aspek penting dalam rumus cermin cembung karena aberasi dapat memengaruhi kualitas bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung. Aberasi adalah cacat atau ketidaksempurnaan pada bayangan yang disebabkan oleh sifat optik cermin atau sistem optik secara keseluruhan.

Rumus cermin cembung memungkinkan kita untuk menganalisis aberasi pada sistem optik yang melibatkan cermin cembung. Dengan memahami jenis-jenis aberasi dan bagaimana rumus cermin cembung dapat digunakan untuk menghitung besaran aberasi, kita dapat merancang sistem optik yang meminimalkan aberasi dan menghasilkan bayangan yang berkualitas tinggi.

Beberapa contoh aberasi yang umum terjadi pada sistem optik yang melibatkan cermin cembung antara lain aberasi sferis, aberasi koma, dan aberasi astigmatisme. Aberasi sferis disebabkan oleh perbedaan jarak fokus pada bagian tengah dan tepi cermin, sementara aberasi koma disebabkan oleh perbedaan perbesaran pada bagian tengah dan tepi cermin. Aberasi astigmatisme disebabkan oleh perbedaan jarak fokus pada bidang-bidang yang berbeda pada cermin.

Pemahaman tentang analisis aberasi sangat penting dalam berbagai aplikasi praktis, seperti desain teleskop, mikroskop, dan kamera. Dengan meminimalkan aberasi, kita dapat meningkatkan resolusi, kontras, dan ketajaman bayangan yang terbentuk oleh sistem optik. Hal ini sangat penting untuk aplikasi di bidang astronomi, mikroskopi, dan pencitraan.

Desain Lensa

Desain lensa merupakan aspek penting dalam rumus cermin cembung karena lensa dapat digunakan untuk mengoreksi aberasi yang terjadi pada cermin cembung. Aberasi adalah cacat atau ketidaksempurnaan pada bayangan yang disebabkan oleh sifat optik cermin atau sistem optik secara keseluruhan. Dengan menggabungkan cermin cembung dengan lensa yang tepat, kita dapat merancang sistem optik yang menghasilkan bayangan yang berkualitas tinggi dan bebas aberasi.

Salah satu contoh penerapan desain lensa dalam rumus cermin cembung adalah pada desain teleskop. Teleskop menggunakan cermin cembung sebagai objektif untuk mengumpulkan cahaya dari objek yang diamati. Namun, cermin cembung saja dapat menghasilkan aberasi, terutama pada bidang pandang yang lebar. Untuk mengatasi hal ini, desainer lensa menggunakan lensa korektor yang ditempatkan di depan cermin cembung untuk mengoreksi aberasi dan meningkatkan kualitas bayangan yang dihasilkan.

Pemahaman tentang hubungan antara desain lensa dan rumus cermin cembung sangat penting dalam berbagai aplikasi praktis, seperti desain teleskop, mikroskop, dan kamera. Dengan mengoptimalkan desain lensa, kita dapat meningkatkan resolusi, kontras, dan ketajaman bayangan yang terbentuk oleh sistem optik. Hal ini sangat penting untuk aplikasi di bidang astronomi, mikroskopi, dan pencitraan.

Relevansi dalam Fisika Modern

Rumus cermin cembung juga memiliki relevansi dalam fisika modern, terutama dalam bidang optik dan fisika partikel. Dalam bidang optik, rumus cermin cembung digunakan dalam desain dan analisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung, seperti teleskop, mikroskop, dan kamera. Dengan menggunakan rumus cermin cembung, para ilmuwan dan insinyur dapat mengoptimalkan kinerja sistem optik ini untuk berbagai aplikasi, seperti pengamatan astronomi, pencitraan medis, dan teknologi pencitraan lainnya.

Selain itu, rumus cermin cembung juga digunakan dalam fisika partikel untuk memahami dan memprediksi perilaku partikel bermuatan dalam medan magnet. Partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet akan mengalami pembelokan lintasan, yang dapat dimodelkan menggunakan prinsip-prinsip optik dan rumus cermin cembung. Pemahaman tentang interaksi ini penting untuk desain dan analisis akselerator partikel dan detektor partikel, yang merupakan alat penting dalam penelitian fisika partikel.

Dengan demikian, rumus cermin cembung merupakan alat yang penting dalam fisika modern, yang digunakan dalam berbagai bidang seperti optik dan fisika partikel. Pemahaman tentang rumus ini dan aplikasinya memungkinkan para ilmuwan dan insinyur untuk merancang dan menganalisis sistem optik yang canggih, serta memahami perilaku partikel bermuatan dalam medan magnet. Hal ini berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membuka jalan bagi penemuan dan inovasi baru.

Tanya Jawab Rumus Cermin Cembung

Bagian ini menyajikan tanya jawab umum seputar rumus cermin cembung untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.

Pertanyaan 1: Apa itu rumus cermin cembung?

Jawaban: Rumus cermin cembung adalah persamaan matematika yang menggambarkan sifat-sifat pemantulan cahaya oleh cermin cembung. Rumus ini digunakan untuk menentukan jarak bayangan, perbesaran bayangan, dan karakteristik lainnya dari sistem optik yang melibatkan cermin cembung.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menggunakan rumus cermin cembung?

Jawaban: Untuk menggunakan rumus cermin cembung, Anda perlu mengetahui jarak objek dan jari-jari kelengkungan cermin. Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam rumus, Anda dapat menghitung jarak bayangan dan perbesaran bayangan.

Pertanyaan 3: Apa itu jarak fokus cermin cembung?

Jawaban: Jarak fokus cermin cembung adalah jarak antara cermin dan titik di mana sinar-sinar sejajar yang datang ke cermin bertemu setelah dipantulkan.

Pertanyaan 4: Apa saja jenis-jenis rumus cermin cembung?

Jawaban: Ada beberapa jenis rumus cermin cembung, antara lain rumus dasar, rumus perbesaran, rumus sudut pantul, dan rumus aberasi.

Pertanyaan 5: Apa aplikasi rumus cermin cembung?

Jawaban: Rumus cermin cembung memiliki berbagai aplikasi, seperti desain kaca spion kendaraan, kamera keamanan, lampu senter, dan sistem optik lainnya.

Pertanyaan 6: Apa keterbatasan rumus cermin cembung?

Jawaban: Rumus cermin cembung memiliki keterbatasan, yaitu hanya berlaku untuk cermin cembung yang berbentuk sferis dan untuk sinar cahaya yang membentuk sudut kecil dengan sumbu optik.

Tanya jawab di atas memberikan pemahaman yang jelas tentang rumus cermin cembung, cara penggunaannya, dan penerapannya. Untuk pembahasan lebih mendalam, silakan lanjutkan membaca artikel ini.

Jelajahi lebih lanjut: Aplikasi praktis rumus cermin cembung dalam berbagai bidang.

Tips Menguasai Rumus Cermin Cembung

Tips berikut akan membantu Anda memahami dan menguasai konsep rumus cermin cembung:

Tip 1: Kuasai Konsep Dasar
Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip dasar optik geometris dan sifat-sifat pemantulan cahaya pada cermin cembung.

Tip 2: Gunakan Rumus yang Tepat
Pilih rumus cermin cembung yang sesuai dengan jenis perhitungan yang ingin dilakukan, seperti rumus jarak bayangan atau rumus perbesaran.

Tip 3: Perhatikan Tanda Konvensi
Gunakan tanda konvensi yang tepat untuk jarak dan tinggi bayangan. Ingat bahwa bayangan pada cermin cembung selalu bersifat maya (negatif).

Tip 4: Latihan Soal
Kerjakan sebanyak mungkin soal latihan untuk meningkatkan keterampilan dalam menerapkan rumus cermin cembung.

Tip 5: Visualisasikan Proses Pembentukan Bayangan
Bayangkan perjalanan sinar cahaya dari objek ke cermin dan dari cermin ke bayangan. Hal ini akan membantu Anda memahami pembentukan bayangan pada cermin cembung.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda akan dapat menguasai rumus cermin cembung dan menerapkannya secara efektif dalam berbagai aplikasi optik.

Pemahaman tentang rumus cermin cembung sangat penting untuk merancang dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung. Tips-tips ini akan membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut tentang topik ini di bagian akhir artikel.

Kesimpulan

Rumus cermin cembung memberikan dasar yang kuat untuk memahami dan menganalisis sistem optik yang melibatkan cermin cembung. Rumus ini memungkinkan kita untuk menentukan jarak bayangan, perbesaran bayangan, dan karakteristik lainnya. Pemahaman tentang rumus cermin cembung sangat penting untuk merancang dan mengoptimalkan sistem optik, seperti teleskop, mikroskop, dan kamera.

Tiga poin utama yang saling berhubungan dari artikel ini adalah:

  1. Rumus cermin cembung adalah persamaan matematika yang menggambarkan sifat-sifat pemantulan cahaya oleh cermin cembung.
  2. Rumus ini memungkinkan perhitungan jarak bayangan, perbesaran bayangan, dan karakteristik lainnya dari sistem optik yang melibatkan cermin cembung.
  3. Rumus cermin cembung memiliki berbagai aplikasi dalam bidang optik, termasuk desain kaca spion kendaraan, kamera keamanan, dan sistem optik lainnya.

Rumus cermin cembung merupakan alat penting bagi para ilmuwan, insinyur, dan pelajar yang bekerja di bidang optik. Pemahaman tentang rumus ini membuka jalan bagi kemajuan dalam desain sistem optik dan pengembangan teknologi baru.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru