Bacaan surat tarawih merupakan bacaan surat-surat Al-Qur’an yang dibaca saat shalat tarawih pada bulan Ramadhan. Contoh bacaan surat tarawih adalah Surat Al-Fatihah, An-Nas, dan Al-Falaq.
Bacaan surat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya: meningkatkan pahala ibadah, menambah kedekatan dengan Allah, dan memperlancar bacaan Al-Qur’an. Salah satu perkembangan sejarah penting terkait bacaan surat tarawih adalah adanya perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat yang disunahkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bacaan surat tarawih, termasuk tata cara, keutamaan, dan sejarahnya.
Bacaan Surat Tarawih
Bacaan surat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih pada bulan Ramadhan. Terdapat sembilan aspek penting terkait bacaan surat tarawih, yaitu:
- Jumlah rakaat
- Jumlah surat
- Tata cara membaca
- Keutamaan
- Sejarah
- Macam-macam surat
- Manfaat
- Adab membaca
- Perbedaan pendapat
Setiap aspek memiliki makna dan kaitan yang erat dengan ibadah shalat tarawih. Misalnya, jumlah rakaat yang disunahkan dalam shalat tarawih adalah 8 atau 20 rakaat, yang masing-masing memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri. Demikian pula dengan pemilihan surat-surat yang dibaca, terdapat beberapa surat yang dianjurkan untuk dibaca saat shalat tarawih, seperti Surat Al-Fatihah, An-Nas, dan Al-Falaq.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih memengaruhi bacaan surat tarawih karena setiap rakaat terdiri dari beberapa gerakan, termasuk membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya. Jumlah surat yang dibaca dalam setiap rakaat bisa bervariasi tergantung pada panjang surat yang dipilih. Misalnya, jika memilih surat yang pendek, seperti Surat Al-Falaq atau An-Nas, maka bisa membaca beberapa surat dalam satu rakaat. Sebaliknya, jika memilih surat yang panjang, seperti Surat Al-Baqarah atau Surat Ali Imran, maka hanya bisa membaca satu surat dalam satu rakaat.
Jumlah rakaat juga menentukan jumlah total surat yang dibaca dalam shalat tarawih. Misalnya, jika shalat tarawih dilakukan sebanyak 8 rakaat, maka jumlah surat yang dibaca minimal 8 surat, yaitu satu surat Al-Fatihah dan 7 surat lainnya. Sedangkan jika shalat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat, maka jumlah surat yang dibaca minimal 20 surat, yaitu satu surat Al-Fatihah dan 19 surat lainnya.
Dengan demikian, memahami jumlah rakaat dalam shalat tarawih penting untuk mempersiapkan bacaan surat tarawih dengan baik. Hal ini akan membantu memastikan bahwa jumlah surat yang dibaca sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan, sehingga ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Jumlah surat
Jumlah surat dalam bacaan surat tarawih merupakan hal yang penting karena memengaruhi tata cara pelaksanaan shalat tarawih. Semakin banyak jumlah surat yang dibaca, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan shalat tarawih. Sebaliknya, jika jumlah surat yang dibaca sedikit, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan shalat tarawih akan lebih singkat.
Dalam praktiknya, jumlah surat yang dibaca dalam bacaan surat tarawih dapat bervariasi tergantung pada kebiasaan dan tradisi di masing-masing daerah. Ada yang memilih untuk membaca satu surat dalam setiap rakaat, ada juga yang memilih untuk membaca beberapa surat dalam satu rakaat. Pemilihan surat yang dibaca juga dapat bervariasi, mulai dari surat-surat pendek seperti Al-Falaq dan An-Nas hingga surat-surat panjang seperti Al-Baqarah dan Ali Imran.
Pemahaman tentang jumlah surat dalam bacaan surat tarawih memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, dapat membantu memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan shalat tarawih. Kedua, dapat membantu mempersiapkan bacaan surat tarawih dengan lebih baik, sehingga ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan lancar dan khusyuk.
Tata cara membaca
Tata cara membaca dalam bacaan surat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar. Tata cara membaca meliputi beberapa komponen, yaitu:
-
Niat
Membaca niat shalat tarawih sebelum memulai membaca surat.
-
Takbiratul ihram
Mengucapkan takbiratul ihram untuk memulai shalat, yang diikuti dengan membaca Surat Al-Fatihah.
-
Membaca surat
Membaca surat Al-Qur’an setelah membaca Surat Al-Fatihah. Surat yang dibaca dapat bervariasi sesuai dengan kebiasaan dan tradisi di masing-masing daerah.
-
Ruku’ dan sujud
Melakukan gerakan ruku’ dan sujud setelah selesai membaca surat.
Tata cara membaca dalam bacaan surat tarawih memiliki beberapa implikasi praktis. Pertama, tata cara membaca yang benar akan membantu memastikan bahwa shalat tarawih dilaksanakan dengan tertib dan sesuai dengan sunnah. Kedua, tata cara membaca yang baik akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan konsentrasi dalam shalat tarawih. Ketiga, tata cara membaca yang benar akan membantu memperlancar bacaan Al-Qur’an dan meningkatkan kefasihan dalam membaca Al-Qur’an.
Keutamaan
Keutamaan bacaan surat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang membedakan shalat tarawih dari shalat-shalat lainnya. Keutamaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Dibaca pada bulan Ramadhan, yang merupakan bulan mulia dan penuh berkah.
- Merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
- Membaca Al-Qur’an pada malam hari memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan pada siang hari.
Keutamaan bacaan surat tarawih memiliki beberapa implikasi praktis. Pertama, keutamaan ini mendorong umat Islam untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan, khususnya pada saat shalat tarawih. Kedua, keutamaan ini memotivasi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid, sehingga dapat memperoleh pahala yang lebih besar. Ketiga, keutamaan ini menjadi pengingat bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan memahami keutamaan bacaan surat tarawih, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas ibadah shalat tarawih dan peningkatan keimanan dan ketakwaan umat Islam.
Sejarah
Sejarah bacaan surat tarawih merupakan aspek penting yang perlu dikaji untuk memahami perkembangan dan praktik ibadah ini. Sejarah bacaan surat tarawih meliputi berbagai aspek, di antaranya:
-
Asal-usul
Bacaan surat tarawih berawal dari kebiasaan Rasulullah SAW yang membaca Al-Qur’an pada malam Ramadhan. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh para sahabat dan terus berkembang hingga menjadi bagian dari ibadah shalat tarawih.
-
Perkembangan
Seiring waktu, bacaan surat tarawih mengalami perkembangan, baik dalam hal jumlah surat yang dibaca maupun tata cara membacanya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi sosial dan budaya masyarakat.
-
Tradisi
Bacaan surat tarawih memiliki tradisi yang berbeda-beda di setiap daerah. Perbedaan ini meliputi jumlah rakaat, jumlah surat yang dibaca, dan tata cara membacanya. Tradisi-tradisi ini umumnya diturunkan dari generasi ke generasi.
-
Perdebatan
Terdapat beberapa perdebatan mengenai bacaan surat tarawih, seperti jumlah rakaat yang disunahkan dan jumlah surat yang dibaca dalam setiap rakaat. Perdebatan ini menunjukkan bahwa bacaan surat tarawih masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan dikaji.
Dengan memahami sejarah bacaan surat tarawih, umat Islam dapat lebih mengapresiasi ibadah ini dan melaksanakannya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Sejarah juga menjadi pengingat bahwa bacaan surat tarawih merupakan tradisi yang terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Macam-macam Surat
Macam-macam surat dalam bacaan surat tarawih merupakan aspek yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang signifikan. Jenis-jenis surat yang dipilih untuk dibaca akan menentukan kekhusyukan, keindahan, dan keberkahan ibadah tarawih.
Salah satu jenis surat yang umum dibaca dalam bacaan surat tarawih adalah surat-surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Surat-surat pendek ini mudah dihafal dan memiliki makna yang mendalam, sehingga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam shalat.
Selain surat-surat pendek, surat-surat panjang, seperti surat Al-Baqarah dan Ali Imran, juga sering dibaca dalam bacaan surat tarawih. Surat-surat panjang ini mengandung banyak ajaran dan hikmah, sehingga dapat menjadi sarana untuk menambah ilmu dan meningkatkan keimanan.
Secara praktis, pemahaman tentang macam-macam surat dalam bacaan surat tarawih memiliki beberapa manfaat. Pertama, dapat membantu mempersiapkan bacaan surat tarawih dengan baik, sehingga ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan lancar dan khusyuk. Kedua, dapat membantu memilih surat-surat yang sesuai dengan tujuan dan kondisi jamaah, sehingga ibadah tarawih dapat memberikan manfaat yang maksimal. Ketiga, dapat membantu melatih dan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, sehingga ibadah tarawih menjadi sarana untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT.
Manfaat
Manfaat bacaan surat tarawih sangatlah banyak dan beragam. Secara umum, manfaat bacaan surat tarawih dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu manfaat spiritual dan manfaat duniawi.
Manfaat spiritual bacaan surat tarawih antara lain:
- Menambah kedekatan dengan Allah SWT.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
- Membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa.
Sedangkan manfaat duniawi bacaan surat tarawih antara lain:
- Meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an.
- Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
- Mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Dengan demikian, bacaan surat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat, baik bagi kehidupan spiritual maupun kehidupan duniawi.
Adab membaca
Adab membaca merupakan etika dan tata cara dalam membaca Al-Qur’an. Adab membaca sangat penting dalam bacaan surat tarawih karena dapat memengaruhi kualitas dan kekhusyukan ibadah. Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar akan menambah pahala dan keberkahan ibadah tarawih.
Salah satu adab membaca yang penting dalam bacaan surat tarawih adalah membaca dengan tartil. Tartil berarti membaca Al-Qur’an dengan jelas, tidak tergesa-gesa, dan sesuai dengan makhraj huruf. Membaca dengan tartil akan membantu kita memahami makna Al-Qur’an dan menghayati kandungannya. Selain itu, adab membaca lainnya yang perlu diperhatikan adalah membaca dengan suara yang merdu dan memperhatikan tajwid.
Memahami adab membaca dalam bacaan surat tarawih memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah tarawih. Kedua, dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Ketiga, dapat membantu menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Dengan demikian, memahami adab membaca dalam bacaan surat tarawih sangat penting untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan benar.
Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat merupakan salah satu aspek penting dalam sejarah dan praktik bacaan surat tarawih. Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor, di antaranya:
- Ketiadaan dalil yang eksplisit: Dalam Al-Qur’an dan hadis tidak ditemukan dalil yang secara eksplisit menyebutkan jumlah rakaat, jumlah surat, dan tata cara membaca surat tarawih.
- Perkembangan sejarah: Bacaan surat tarawih mengalami perkembangan sejarah yang cukup panjang, sehingga terdapat perbedaan praktik di antara para ulama pada masa yang berbeda.
- Tradisi dan budaya lokal: Praktik bacaan surat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi dan budaya lokal di masing-masing daerah.
Akibat dari perbedaan pendapat ini, terdapat beragam praktik bacaan surat tarawih di kalangan umat Islam. Ada yang membaca satu surat dalam satu rakaat, ada juga yang membaca beberapa surat dalam satu rakaat. Ada yang melaksanakan tarawih sebanyak 8 rakaat, ada pula yang melaksanakannya sebanyak 20 rakaat. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, semua praktik ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan ibadah dan kedekatan kepada Allah SWT pada bulan Ramadhan.
Memahami perbedaan pendapat dalam bacaan surat tarawih memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, dapat membantu kita untuk lebih toleran dan menghargai perbedaan pendapat di kalangan umat Islam. Kedua, dapat membantu kita untuk memilih praktik bacaan surat tarawih yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita. Ketiga, dapat membantu kita untuk menghindari perpecahan dan konflik dalam masyarakat akibat perbedaan pendapat.
Pertanyaan Umum tentang Bacaan Surat Tarawih
Bagian ini menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait bacaan surat tarawih. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengklarifikasi aspek-aspek penting dan menjawab keraguan umum.
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat yang disunahkan dalam shalat tarawih?
Jumlah rakaat yang disunahkan dalam shalat tarawih adalah 8 atau 20 rakaat. Kedua jumlah rakaat ini memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri.
Pertanyaan 2: Apakah ada ketentuan khusus tentang surat yang dibaca dalam shalat tarawih?
Tidak ada ketentuan khusus tentang surat yang dibaca dalam shalat tarawih. Namun, dianjurkan untuk membaca surat-surat yang pendek dan mudah dihafal, seperti Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara membaca surat dalam shalat tarawih?
Tata cara membaca surat dalam shalat tarawih adalah sebagai berikut: membaca niat, takbiratul ihram, membaca Surat Al-Fatihah, membaca surat lainnya, ruku’, sujud, dan seterusnya.
Pertanyaan 4: Apakah ada keutamaan membaca surat tarawih?
Ya, ada beberapa keutamaan membaca surat tarawih, di antaranya: meningkatkan pahala ibadah, menambah kedekatan dengan Allah SWT, dan memperlancar bacaan Al-Qur’an.
Pertanyaan 5: Kapan waktu yang tepat untuk membaca surat tarawih?
Waktu yang tepat untuk membaca surat tarawih adalah pada malam bulan Ramadhan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.
Pertanyaan 6: Apakah ada adab khusus dalam membaca surat tarawih?
Ya, ada beberapa adab khusus dalam membaca surat tarawih, di antaranya: membaca dengan tartil, memperhatikan makhraj huruf, dan membaca dengan suara yang merdu.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait bacaan surat tarawih. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan membantu meningkatkan kualitas ibadah tarawih kita.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang manfaat membaca surat tarawih dan keutamaannya.
Tips Meningkatkan Kekhusyukan Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan kekhusyukan shalat tarawih:
Tip 1: Persiapkan diri sebelum shalat
Berwudhu dengan sempurna, memakai pakaian yang bersih dan rapi, serta datang ke masjid lebih awal untuk menenangkan hati dan pikiran.
Tip 2: Niatkan shalat dengan ikhlas
Niatkan shalat hanya karena Allah SWT dan mengharapkan pahala dari-Nya.
Tip 3: Fokuskan pikiran dan hati
Hindari pikiran yang mengganggu dan fokuskan pikiran dan hati pada setiap gerakan dan bacaan shalat.
Tip 4: Bacalah surat dengan tartil dan tadabur
Bacalah surat-surat dalam shalat tarawih dengan tartil (jelas dan tidak tergesa-gesa) serta tadabur (merenungkan maknanya).
Tip 5: Perhatikan gerakan shalat dengan benar
Lakukan setiap gerakan shalat dengan benar dan sempurna, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Tip 6: Berdoa dengan khusyuk
Setelah selesai shalat, berdoalah dengan khusyuk dan penuh harap kepada Allah SWT.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat meningkatkan kekhusyukan shalat tarawih dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang manfaat dan keutamaan shalat tarawih, serta bagaimana cara menjaga kekhusyukan selama bulan Ramadhan.
Penutup
Bacaan surat tarawih merupakan bagian penting dari ibadah shalat tarawih yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Dengan memahami sejarah, tata cara, dan adab membaca surat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar.
Beberapa poin utama yang perlu diingat adalah:
- Bacaan surat tarawih memiliki sejarah panjang dan telah berkembang seiring waktu.
- Terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat, jumlah surat, dan tata cara membaca surat tarawih, namun semua praktik ini memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan ibadah dan kedekatan kepada Allah SWT.
- Memahami adab membaca surat tarawih dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Dengan merefleksikan makna dan hikmah dari bacaan surat tarawih, semoga kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kekhusyukan dan memperoleh pahala yang melimpah dari Allah SWT.
