Bacaan Surat Tarawih

sisca


Bacaan Surat Tarawih

Bacaan surat tarawih adalah lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan selama ibadah salat tarawih di bulan Ramadan.

Bacaan surat tarawih memiliki peran penting dalam ibadah Ramadan, karena selain sebagai sarana beribadah, juga menjadi cara untuk menambah pahala dan mempererat hubungan dengan Allah SWT. Salah satu perkembangan historis penting dalam bacaan surat tarawih adalah ditetapkannya aturan bacaan 20 rakaat oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bacaan surat tarawih, termasuk tata cara, keutamaan, serta panduan praktis untuk membaca surat tarawih.

bacaan surat tarawih

Bacaan surat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Waktu pelaksanaan
  • Jumlah rakaat
  • Tata cara pelaksanaan
  • Keutamaan
  • Surat-surat yang dibaca
  • Hukum membaca
  • Makmum dan imam
  • Lafaz niat
  • Doa

Aspek-aspek ini saling berkaitan dan memengaruhi pelaksanaan bacaan surat tarawih. Misalnya, waktu pelaksanaan yang tepat adalah setelah salat Isya hingga sebelum masuk waktu salat Subuh. Jumlah rakaat yang dianjurkan adalah 20 rakaat, dengan tata cara setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Keutamaan membaca surat tarawih sangat besar, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan pengampunan dosa. Surat-surat yang dibaca dalam tarawih umumnya adalah surat-surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan bacaan surat tarawih memiliki kaitan erat dengan ibadah salat tarawih itu sendiri. Tarawih adalah salat sunah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah salat Isya hingga sebelum masuk waktu salat Subuh. Waktu pelaksanaan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah sepertiga malam pertama (setelah Isya) dan sebelum sepertiga malam kedua (sebelum Subuh).

Pelaksanaan bacaan surat tarawih pada waktu yang tepat memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  1. Sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW
  2. Memperoleh pahala yang lebih besar karena dilaksanakan pada waktu yang dianjurkan
  3. Membantu menjaga kekhusyukan dalam beribadah karena suasana yang lebih tenang dan kondusif
  4. Memudahkan untuk mengatur waktu ibadah lainnya, seperti salat Witir dan tadarus Al-Qur’an

Selain itu, pelaksanaan bacaan surat tarawih pada waktu yang tepat juga menunjukkan keseriusan dan semangat dalam beribadah, serta keinginan untuk mendapatkan keutamaan dan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperhatikan waktu pelaksanaan bacaan surat tarawih agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat dalam bacaan surat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Jumlah rakaat yang disunahkan dalam tarawih adalah 20 rakaat, dengan tata cara setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Penetapan jumlah rakaat ini didasarkan pada ijtihad Khalifah Umar bin Khattab setelah beliau mengumpulkan para sahabat dan bermusyawarah tentang pelaksanaan tarawih.

Jumlah rakaat yang telah ditetapkan tersebut memiliki hikmah dan makna tersendiri. Pertama, jumlah 20 rakaat dianggap sebagai jumlah yang cukup untuk memperoleh pahala yang besar tanpa memberatkan umat Islam. Kedua, pembagian menjadi 2 rakaat demi 2 rakaat memudahkan dalam mengatur waktu dan menjaga kekhusyukan dalam beribadah. Ketiga, jumlah 20 rakaat juga sesuai dengan jumlah rakaat salat sunah lainnya, seperti salat sunah rawatib dan salat sunah tahajud.

Dalam praktiknya, jumlah rakaat dalam bacaan surat tarawih dapat bervariasi sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu. Namun, sangat dianjurkan untuk melaksanakan tarawih dengan jumlah rakaat yang disunahkan, yaitu 20 rakaat. Hal ini menunjukkan kesungguhan dan semangat dalam beribadah, serta keinginan untuk memperoleh pahala yang lebih besar.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan bacaan surat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan sunnah. Berikut beberapa hal yang termasuk dalam tata cara pelaksanaan bacaan surat tarawih:

  • Niat
    Niat dilakukan sebelum memulai salat tarawih dengan mengucapkan lafaz niat, seperti “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“.
  • Rakaat
    Bacaan surat tarawih terdiri dari 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
  • Surat yang dibaca
    Surat yang dibaca dalam tarawih umumnya adalah surat-surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
  • Tata cara rukuk dan sujud
    Rukuk dan sujud dalam tarawih dilakukan dengan tata cara yang sama seperti pada salat biasa.

Dengan memperhatikan tata cara pelaksanaan bacaan surat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala yang berlipat ganda dan keutamaan dari Allah SWT.

Keutamaan

Bacaan surat tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain:

  • Mendapat pahala yang berlipat ganda. Setiap huruf yang dibaca dalam salat tarawih akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.
  • Diampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan salat malam (tarawih) pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salat tarawih adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan melaksanakan salat tarawih, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keridhaan-Nya.

Keutamaan-keutamaan inilah yang menjadikan bacaan surat tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Umat Islam hendaknya memanfaatkan bulan Ramadan untuk memperbanyak bacaan surat tarawih, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, mendapat syafaat dari Rasulullah SAW, dan semakin dekat dengan Allah SWT.

Surat-surat yang dibaca

Surat-surat yang dibaca dalam bacaan surat tarawih memiliki peran yang sangat penting. Surat-surat tersebut menjadi materi utama yang dibacakan dalam salat tarawih, sehingga pemilihan dan penyusunannya perlu diperhatikan dengan baik. Surat-surat yang dibaca umumnya adalah surat-surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Pemilihan surat-surat pendek ini didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, surat-surat pendek lebih mudah dihafal dan dibaca, sehingga memudahkan bagi makmum untuk mengikuti bacaan imam. Kedua, surat-surat pendek mengandung pesan-pesan pokok yang dapat dijadikan renungan dan pengingat bagi umat Islam. Ketiga, bacaan surat tarawih yang terdiri dari banyak rakaat membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga penggunaan surat-surat pendek dapat menghemat waktu dan menjaga kekhusyukan dalam beribadah.

Dalam praktiknya, pemilihan surat-surat yang dibaca dalam bacaan surat tarawih dapat bervariasi sesuai dengan tradisi dan kebiasaan masing-masing daerah atau masjid. Ada beberapa masjid yang memiliki susunan surat-surat tertentu yang dibaca setiap malam, sementara ada juga yang bebas memilih surat-surat sesuai dengan keinginan imam. Yang terpenting, surat-surat yang dibaca haruslah sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf, serta dibaca dengan tartil dan penuh penghayatan.

Dengan memahami hubungan antara surat-surat yang dibaca dan bacaan surat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Pemilihan dan penyusunan surat-surat yang tepat dapat membantu meningkatkan kekhusyukan, memudahkan hafalan, dan menjadi sarana untuk merenungkan pesan-pesan penting dalam Al-Qur’an.

Hukum membaca

Hukum membaca merupakan aspek penting dalam bacaan surat tarawih yang perlu dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Hukum membaca berkaitan dengan ketentuan dan aturan yang mengatur cara membaca surat-surat Al-Qur’an dalam salat tarawih, termasuk tajwid, makharijul huruf, dan tartil. Pemahaman yang baik tentang hukum membaca akan membantu umat Islam melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Tajwid

    Tajwid adalah ilmu tentang cara membaca Al-Qur’an dengan tepat dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Dalam bacaan surat tarawih, tajwid sangat penting untuk menjaga kejelasan dan keindahan bacaan, serta untuk menghindari kesalahan dalam pengucapan huruf dan kata.

  • Makharijul huruf

    Makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf Arab ketika diucapkan. Pemahaman tentang makharijul huruf sangat penting untuk menghasilkan bacaan yang fasih dan sesuai dengan pelafalan yang benar. Dalam bacaan surat tarawih, makharijul huruf perlu diperhatikan dengan baik agar setiap huruf dapat diucapkan dengan jelas dan tepat.

  • Tartil

    Tartil adalah membaca Al-Qur’an dengan perlahan, jelas, dan berhati-hati. Dalam bacaan surat tarawih, tartil sangat penting untuk membantu makmum memahami dan merenungkan makna ayat-ayat yang dibaca. Tartil juga membantu menjaga kekhusyukan dan ketenangan dalam beribadah.

  • Adab membaca

    Selain tajwid, makharijul huruf, dan tartil, bacaan surat tarawih juga harus memperhatikan adab atau etiket membaca. Adab membaca meliputi hal-hal seperti menjaga kebersihan diri, berpakaian sopan, dan membaca dengan suara yang tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Adab membaca yang baik akan menunjukkan kesopanan dan penghormatan terhadap Al-Qur’an dan ibadah tarawih.

Dengan memahami dan melaksanakan hukum membaca dengan baik, umat Islam dapat meningkatkan kualitas bacaan surat tarawih mereka, sehingga ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk, bermakna, dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini juga akan membantu menjaga kesucian dan keagungan Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam.

Makmum dan imam

Dalam bacaan surat tarawih, hubungan antara makmum dan imam sangatlah penting. Makmum adalah orang yang mengikuti imam dalam salat, sedangkan imam adalah orang yang memimpin salat. Dalam bacaan surat tarawih, peran imam sangat krusial, karena ia akan membacakan surat-surat Al-Qur’an yang diikuti oleh makmum.

Imam harus memiliki bacaan yang baik dan fasih, serta memahami tajwid dan makharijul huruf dengan benar. Hal ini penting agar bacaan imam dapat dipahami dan diikuti dengan baik oleh makmum. Selain itu, imam juga harus memiliki suara yang jelas dan lantang, sehingga bacaannya dapat terdengar hingga ke seluruh saf makmum.

Peran makmum dalam bacaan surat tarawih adalah mengikuti bacaan imam dengan baik dan khusyuk. Makmum harus mendengarkan dengan seksama bacaan imam, dan menirukan bacaan tersebut dengan benar. Makmum juga harus menjaga kekhusyukannya dalam salat, dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti berbicara atau bergerak berlebihan.

Hubungan antara makmum dan imam dalam bacaan surat tarawih merupakan hubungan yang saling melengkapi. Imam membutuhkan makmum untuk mengikuti bacaannya, sedangkan makmum membutuhkan imam untuk membimbing mereka dalam salat. Kerja sama yang baik antara imam dan makmum akan menghasilkan bacaan surat tarawih yang indah dan khusyuk, sehingga ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Lafaz niat

Lafaz niat merupakan bagian penting dalam bacaan surat tarawih. Niat merupakan ungkapan dalam hati yang menunjukkan kehendak untuk melakukan suatu ibadah. Niat dalam bacaan surat tarawih diucapkan sebelum memulai salat tarawih, sebagai bentuk penegasan bahwa ibadah yang akan dilakukan adalah salat tarawih.

  • Lafadz Niat

    Lafadz niat dalam bacaan surat tarawih biasanya diucapkan sebagai berikut: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat salat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”

  • Jenis Niat

    Niat dalam bacaan surat tarawih dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu niat muqayyadah dan niat muthlaqah. Niat muqayyadah adalah niat yang dikaitkan dengan imam tertentu, sedangkan niat muthlaqah adalah niat yang tidak dikaitkan dengan imam tertentu.

  • Waktu Niat

    Niat dalam bacaan surat tarawih diucapkan sebelum takbiratul ihram. Niat dapat diucapkan secara jahr (keras) atau sirr (dalam hati). Namun, disunnahkan untuk mengucapkan niat secara sirr.

  • Rukun Niat

    Rukun niat dalam bacaan surat tarawih ada dua, yaitu: 1) adanya keinginan untuk melakukan ibadah salat tarawih; 2) menentukan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.

Lafaz niat dalam bacaan surat tarawih memiliki beberapa fungsi penting. Pertama, lafaz niat menjadi pembeda antara salat tarawih dengan salat sunnah lainnya. Kedua, lafaz niat menunjukkan kesungguhan seseorang dalam melaksanakan ibadah salat tarawih. Ketiga, lafaz niat menjadi syarat sahnya salat tarawih. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengucapkan lafaz niat sebelum memulai bacaan surat tarawih.

Doa

Doa merupakan bagian penting dalam bacaan surat tarawih. Doa adalah permohonan atau permintaan kepada Allah SWT yang dilakukan setelah selesai membaca surat-surat Al-Qur’an dalam salat tarawih. Doa ini bertujuan untuk memohon ampunan dosa, keberkahan, dan kebaikan di dunia dan akhirat.

  • Doa Iftitah

    Doa iftitah adalah doa yang dibaca pada awal salat tarawih, sebelum membaca surat Al-Fatihah. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk membukakan pintu-pintu rahmat dan ampunan, serta untuk memberikan taufik dalam melaksanakan ibadah tarawih dengan baik.

  • Doa Qunut

    Doa qunut adalah doa yang dibaca pada rakaat terakhir salat witir. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan pertolongan, kemenangan, dan keselamatan dari segala marabahaya.

  • Doa Setelah Salam

    Doa setelah salam adalah doa yang dibaca setelah selesai salat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk menerima ibadah tarawih yang telah dikerjakan, serta untuk memberikan ampunan dosa dan pahala yang berlimpah.

  • Doa Khusus

    Selain doa-doa yang telah disebutkan di atas, terdapat juga doa-doa khusus yang dapat dibaca setelah salat tarawih. Doa-doa khusus ini biasanya berisi permohonan untuk hal-hal tertentu, seperti doa untuk keberkahan rezeki, doa untuk kesehatan, atau doa untuk keselamatan keluarga.

Berdoa setelah bacaan surat tarawih memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah:

  • Mendapat ampunan dosa
  • Mendapat keberkahan dan kebaikan
  • Mendapat pahala yang berlimpah
  • Mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa setelah bacaan surat tarawih. Semoga Allah SWT menerima dan mengabulkan doa-doa kita semua.

Tanya Jawab tentang Bacaan Surat Tarawih

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan tentang bacaan surat tarawih:

Pertanyaan 1: Apa itu bacaan surat tarawih?

Jawaban: Bacaan surat tarawih adalah lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca selama ibadah salat tarawih di bulan Ramadan.

Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat dalam bacaan surat tarawih?

Jawaban: Jumlah rakaat dalam bacaan surat tarawih adalah 20 rakaat.

Pertanyaan 3: Surat apa saja yang dibaca dalam bacaan surat tarawih?

Jawaban: Surat-surat yang dibaca dalam bacaan surat tarawih umumnya adalah surat-surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Pertanyaan 4: Apakah hukum membaca surat tarawih?

Jawaban: Hukum membaca surat tarawih adalah sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Pertanyaan 5: Bagaimana tata cara membaca surat tarawih?

Jawaban: Tata cara membaca surat tarawih adalah membaca surat-surat Al-Qur’an dengan tartil dan fasih, serta memperhatikan tajwid dan makharijul huruf.

Pertanyaan 6: Apa keutamaan membaca surat tarawih?

Jawaban: Keutamaan membaca surat tarawih sangat banyak, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.

Dari tanya jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa bacaan surat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan. Dengan membaca surat tarawih, umat Islam dapat memperoleh banyak keutamaan dan pahala yang berlimpah.

Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang cara-cara meningkatkan kekhusyukan dalam membaca surat tarawih.

Tips Meningkatkan Kekhusyukan dalam Bacaan Surat Tarawih

Meningkatkan kekhusyukan dalam bacaan surat tarawih sangat penting untuk mendapatkan pahala yang maksimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekhusyukan dalam membaca surat tarawih:

1. Bersihkan Diri

Sebelum membaca surat tarawih, pastikan untuk membersihkan diri dengan berwudhu. Berwudhu dapat membantu menenangkan hati dan pikiran, sehingga lebih siap untuk beribadah.

2. Cari Tempat yang Tenang

Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca surat tarawih. Hindari tempat yang ramai atau bising, karena dapat mengganggu konsentrasi.

3. Hafalkan Surat-surat Pendek

Hafalkan beberapa surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Dengan menghafal surat-surat tersebut, Anda dapat lebih fokus pada makna ayat-ayat yang dibaca.

4. Baca dengan Tartil

Baca surat-surat tarawih dengan tartil, yaitu perlahan dan jelas. Jangan terburu-buru dalam membaca, karena dapat mengurangi kekhusyukan.

5. Renungkan Makna Ayat-ayat

Saat membaca surat tarawih, cobalah untuk merenungkan makna ayat-ayat yang dibaca. Dengan merenungkan makna ayat-ayat, Anda dapat lebih memahami ajaran-ajaran Islam dan meningkatkan keimanan.

6. Hindari Gangguan

Selama membaca surat tarawih, hindari segala bentuk gangguan, seperti bermain ponsel atau mengobrol dengan orang lain. Fokuslah sepenuhnya pada ibadah Anda.

7. Perbanyak Doa

Perbanyak doa sebelum, selama, dan setelah membaca surat tarawih. Doa dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

8. Berjamaah

Jika memungkinkan, bacalah surat tarawih secara berjamaah. Berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dan menambah pahala ibadah.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan kekhusyukan dalam bacaan surat tarawih. Semoga ibadah tarawih Anda diterima oleh Allah SWT dan membawa banyak manfaat bagi Anda.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya memahami makna surat-surat yang dibaca dalam tarawih.

Kesimpulan

Bacaan surat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Dengan memperhatikan tata cara, keutamaan, dan hukum membaca surat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Beberapa poin penting yang perlu diingat terkait bacaan surat tarawih adalah:

  • Bacaan surat tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.
  • Bacaan surat tarawih memiliki tata cara tertentu, seperti jumlah rakaat, surat-surat yang dibaca, dan doa-doa yang dibaca.
  • Bacaan surat tarawih harus dilakukan dengan memperhatikan hukum membaca, seperti tajwid, makharijul huruf, dan tartil.

Dengan memahami dan melaksanakan bacaan surat tarawih dengan baik, umat Islam dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, mempererat hubungan dengan Allah SWT, dan memperoleh pahala yang berlimpah. Semoga Allah SWT menerima dan memberikan pahala yang berlipat ganda atas ibadah tarawih yang kita kerjakan.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru