Ciri Ciri Haji Yang Tidak Mabrur

sisca


Ciri Ciri Haji Yang Tidak Mabrur

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur adalah

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Namun, ibadah haji yang tidak mabrur dapat mengurangi pahala bahkan tidak diterima sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri haji yang tidak mabrur agar dapat dihindari.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri haji yang tidak mabrur dan cara menghindarinya. Dengan demikian, diharapkan ibadah haji kita dapat diterima dan menjadi haji yang mabrur.

Ciri-Ciri Haji yang Tidak Mabrur

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur sangat penting untuk diketahui agar ibadah haji dapat diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah 8 ciri-ciri haji yang tidak mabrur:

  • Tidak ikhlas
  • Riya
  • Tidak mengikuti sunnah
  • Melakukan maksiat
  • Mengganggu orang lain
  • Tidak menjaga kebersihan
  • Tidak berdoa dengan sungguh-sungguh
  • Tidak bersabar

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur tersebut dapat mengurangi pahala haji bahkan dapat membuat haji tidak diterima sama sekali. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari ciri-ciri tersebut dan berusaha untuk melakukan haji yang mabrur.

Tidak ikhlas

Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya ibadah, termasuk ibadah haji. Haji yang tidak ikhlas, yaitu haji yang dilakukan bukan karena mengharap ridha Allah SWT, melainkan karena tujuan-tujuan duniawi, seperti ingin dipuji atau dihormati orang lain, maka haji tersebut tidak akan mabrur.

Tidak ikhlas dapat menyebabkan seseorang melakukan berbagai perbuatan yang mengurangi pahala hajinya, seperti riya (menunjukkan ibadah kepada orang lain), sombong, dan tidak bersabar. Selain itu, tidak ikhlas juga dapat membuat seseorang tidak bersungguh-sungguh dalam beribadah, sehingga ibadah hajinya menjadi tidak sempurna.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keikhlasan dalam beribadah haji. Kita harus senantiasa niatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, dan tidak mengharapkan pujian atau balasan dari siapa pun. Dengan demikian, insya Allah haji kita akan mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Riya

Riya adalah salah satu ciri-ciri haji yang tidak mabrur. Riya adalah perbuatan memperlihatkan ibadah kepada orang lain dengan tujuan agar dipuji atau dihormati. Riya dapat merusak pahala haji, bahkan dapat membuat haji tidak diterima sama sekali.

  • Menunjukkan pakaian ihram

    Salah satu bentuk riya dalam haji adalah menunjukkan pakaian ihram kepada orang lain. Hal ini dilakukan agar orang lain tahu bahwa ia sedang melaksanakan ibadah haji. Padahal, seharusnya pakaian ihram dipakai untuk menutup aurat, bukan untuk pamer.

  • Membagikan foto atau video ibadah haji

    Bentuk riya lainnya adalah membagikan foto atau video ibadah haji di media sosial. Hal ini dilakukan agar orang lain tahu bahwa ia telah melaksanakan ibadah haji. Padahal, seharusnya ibadah haji dilakukan dengan ikhlas, bukan untuk mencari pujian dari orang lain.

  • Bercerita tentang ibadah haji dengan berlebihan

    Riya juga dapat dilakukan dengan bercerita tentang ibadah haji dengan berlebihan. Hal ini dilakukan agar orang lain terkesan dengan ibadah hajinya. Padahal, seharusnya ibadah haji diceritakan dengan sederhana dan tidak berlebihan.

  • Mengharapkan pujian dari orang lain

    Bentuk riya yang paling jelas adalah mengharapkan pujian dari orang lain atas ibadah hajinya. Hal ini dapat membuat haji tidak mabrur, karena pahala haji hanya akan diberikan oleh Allah SWT, bukan oleh manusia.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari riya dalam beribadah haji. Kita harus senantiasa ikhlas dalam beribadah dan tidak mengharapkan pujian dari siapa pun. Dengan demikian, insya Allah haji kita akan mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Tidak mengikuti sunnah

Tidak mengikuti sunnah adalah salah satu ciri-ciri haji yang tidak mabrur. Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam ibadah haji, terdapat banyak sunnah yang dianjurkan untuk diikuti. Jika seorang haji tidak mengikuti sunnah-sunnah tersebut, maka hajinya dikhawatirkan tidak mabrur.

  • Meninggalkan amalan sunnah

    Salah satu bentuk tidak mengikuti sunnah dalam haji adalah meninggalkan amalan-amalan sunnah. Misalnya, meninggalkan shalat sunnah tawaf, shalat sunnah ihram, dan wirid-wirid sunnah lainnya. Padahal, amalan-amalan sunnah tersebut sangat dianjurkan untuk dikerjakan dalam ibadah haji.

  • Melakukan amalan yang tidak disunnahkan

    Selain meninggalkan amalan sunnah, tidak mengikuti sunnah juga dapat berupa melakukan amalan-amalan yang tidak disunnahkan dalam haji. Misalnya, membawa bekal makanan dan minuman yang berlebihan, memakai pakaian yang berlebihan, dan membawa barang-barang yang tidak perlu. Amalan-amalan tersebut dapat mengurangi pahala haji dan bahkan dapat membatalkan haji.

  • Mengubah tata cara haji

    Tidak mengikuti sunnah juga dapat berupa mengubah tata cara haji. Misalnya, melakukan thawaf dengan cara yang berbeda dari yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Padahal, tata cara haji telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. dan tidak boleh diubah-ubah.

  • Mengikuti kebiasaan yang salah

    Ada beberapa kebiasaan yang salah yang dilakukan oleh sebagian jamaah haji. Misalnya, percaya bahwa air zamzam dapat menyembuhkan segala penyakit, berdoa dengan meminta-minta kepada Rasulullah SAW. Padahal, kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dapat mengurangi pahala haji.

Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk mengikuti sunnah-sunnah dalam ibadah haji. Dengan mengikuti sunnah, insya Allah haji kita akan mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Melakukan maksiat

Melakukan maksiat merupakan salah satu ciri-ciri haji yang tidak mabrur. Maksiat adalah segala perbuatan yang melanggar perintah Allah SWT dan Rasul-Nya SAW. Melakukan maksiat dapat mengurangi pahala haji, bahkan dapat membuat haji tidak mabrur.

Ada berbagai macam maksiat yang dapat dilakukan selama ibadah haji, antara lain:

  • Berzina
  • Mencuri
  • Membunuh
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang haram
  • Berjudi
  • Menggunjing atau memfitnah orang lain
  • Berbuat zalim

Maksiat-maksiat tersebut dapat dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja. Namun, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, maksiat dapat mengurangi pahala haji. Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk menghindari segala bentuk maksiat selama ibadah haji.

Jika jamaah haji melakukan maksiat secara sengaja, maka hajinya dapat batal dan tidak diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk bertaubat nasuha jika melakukan maksiat selama ibadah haji. Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.

Mengganggu orang lain

Mengganggu orang lain merupakan salah satu ciri-ciri haji yang tidak mabrur. Mengganggu orang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti berdesak-desakan, menyerobot antrean, berbicara dengan suara keras, atau membuang sampah sembarangan. Perbuatan-perbuatan tersebut dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman dan terganggu, sehingga ibadah hajinya menjadi tidak khusyuk.

Selain itu, mengganggu orang lain juga dapat mengurangi pahala haji. Hal ini karena haji adalah ibadah yang membutuhkan kekhusyukan dan ketenangan. Jika jamaah haji sibuk mengganggu orang lain, maka kekhusyukan hajinya akan berkurang dan pahalanya pun akan berkurang.

Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk menghindari segala bentuk gangguan terhadap orang lain. Jamaah haji harus selalu bersikap sabar, toleran, dan saling menghormati. Dengan demikian, ibadah haji dapat berjalan dengan lancar dan mabrur.

Tidak menjaga kebersihan

Tidak menjaga kebersihan merupakan salah satu ciri-ciri haji yang tidak mabrur. Kebersihan sangat penting dalam ibadah haji, karena haji adalah ibadah yang menuntut kekhusyukan dan ketenangan. Jika jamaah haji tidak menjaga kebersihan, maka kekhusyukan hajinya akan berkurang dan pahalanya pun akan berkurang.

Ada berbagai macam cara jamaah haji tidak menjaga kebersihan, antara lain:

  • Membuang sampah sembarangan
  • Tidak menjaga kebersihan toilet
  • Tidak mencuci tangan setelah buang air
  • Tidak mandi junub
  • Memakai pakaian yang kotor

Perbuatan-perbuatan tersebut dapat menyebabkan jamaah haji terkena penyakit, sehingga ibadah hajinya menjadi tidak nyaman dan tidak khusyuk. Selain itu, perbuatan tersebut juga dapat mengganggu orang lain, sehingga mengurangi pahala haji.

Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk menjaga kebersihan selama ibadah haji. Jamaah haji harus selalu membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan toilet, mencuci tangan setelah buang air, mandi junub, dan memakai pakaian yang bersih. Dengan demikian, ibadah haji dapat berjalan dengan lancar dan mabrur.

Tidak berdoa dengan sungguh-sungguh

Berdoa merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam haji. Doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dapat mengantarkan jamaah haji pada haji yang mabrur. Sebaliknya, jika doa yang dipanjatkan tidak sungguh-sungguh, maka haji yang dilakukan dikhawatirkan tidak mabrur.

  • Tidak memahami makna doa

    Salah satu ciri orang yang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh adalah tidak memahami makna doa yang dipanjatkannya. Ia hanya membaca doa secara hafalan, tanpa mengetahui apa arti dan maksud dari doa tersebut. Akibatnya, doanya menjadi tidak khusyuk dan tidak sampai ke hati.

  • Berdoa dengan tergesa-gesa

    Ciri lainnya dari orang yang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh adalah berdoa dengan tergesa-gesa. Ia ingin cepat-cepat menyelesaikan doanya, sehingga tidak memperhatikan bacaan dan maknanya. Akibatnya, doanya menjadi tidak khusyuk dan tidak sampai ke hati.

  • Tidak yakin dengan doa yang dipanjatkan

    Orang yang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh biasanya juga tidak yakin dengan doa yang dipanjatkannya. Ia ragu-ragu apakah doanya akan dikabulkan atau tidak. Akibatnya, doanya menjadi tidak khusyuk dan tidak sampai ke hati.

  • Tidak berdoa secara kontinyu

    Ciri terakhir dari orang yang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh adalah tidak berdoa secara kontinyu. Ia hanya berdoa pada saat-saat tertentu saja, misalnya ketika sedang berada di tempat yang dianggap mustajab. Akibatnya, doanya menjadi tidak khusyuk dan tidak sampai ke hati.

Demikianlah beberapa ciri orang yang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh. Ciri-ciri tersebut dapat menyebabkan haji yang dilakukan tidak mabrur. Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk berdoa dengan sungguh-sungguh selama melaksanakan ibadah haji. Dengan demikian, insya Allah haji yang dilakukan akan mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Tidak bersabar

Tidak bersabar merupakan salah satu ciri-ciri haji yang tidak mabrur. Haji adalah ibadah yang membutuhkan kesabaran, karena banyak sekali rukun dan wajib haji yang harus dikerjakan. Jika jamaah haji tidak bersabar, maka ia akan kesulitan dalam melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.

Ada banyak hal yang dapat membuat jamaah haji tidak sabar, antara lain:

  • Antrean yang panjang
  • Cuaca yang panas
  • Keramaian
  • Kelelahan

Jika jamaah haji tidak bersabar, maka ia akan mudah marah, emosi, dan berbuat kasar. Perbuatan tersebut dapat mengganggu ibadah haji orang lain dan mengurangi pahala haji. Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk bersabar dalam melaksanakan ibadah haji.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan jamaah haji untuk melatih kesabaran, antara lain:

  • Mengingat bahwa haji adalah ibadah yang sangat penting
  • Meniatkan ibadah haji karena Allah SWT
  • Berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesabaran
  • Belajar dari pengalaman orang lain yang telah melaksanakan ibadah haji

Dengan melatih kesabaran, insya Allah jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar. Sehingga, haji yang dilakukan mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Pertanyaan Umum tentang Ciri-Ciri Haji yang Tidak Mabrur

Pertanyaan umum berikut akan membantu Anda memahami ciri-ciri haji yang tidak mabrur dan cara menghindarinya agar ibadah haji Anda mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Pertanyaan 1: Apa saja ciri-ciri haji yang tidak mabrur?

Jawaban: Ciri-ciri haji yang tidak mabrur antara lain: tidak ikhlas, riya, tidak mengikuti sunnah, melakukan maksiat, mengganggu orang lain, tidak menjaga kebersihan, tidak berdoa dengan sungguh-sungguh, dan tidak bersabar.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menghindari haji yang tidak mabrur?

Jawaban: Untuk menghindari haji yang tidak mabrur, Anda harus melakukan haji dengan ikhlas karena Allah SWT, menghindari riya, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, menjauhi maksiat, menjaga kebersihan, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan bersabar dalam melaksanakan ibadah haji.

Pertanyaan 3: Apa akibat dari melakukan haji yang tidak mabrur?

Jawaban: Haji yang tidak mabrur dapat mengurangi pahala haji, bahkan dapat membuat haji tidak diterima oleh Allah SWT.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara mengetahui apakah haji saya mabrur atau tidak?

Jawaban: Anda dapat mengetahui apakah haji Anda mabrur atau tidak dengan melihat apakah Anda telah melaksanakan haji sesuai dengan rukun dan wajib haji, serta apakah Anda telah menghindari ciri-ciri haji yang tidak mabrur.

Pertanyaan 5: Apa yang harus dilakukan jika saya melakukan haji yang tidak mabrur?

Jawaban: Jika Anda melakukan haji yang tidak mabrur, Anda harus bertaubat kepada Allah SWT dan bertekad untuk melakukan haji yang mabrur pada kesempatan berikutnya.

Pertanyaan 6: Apa saja tips untuk mempersiapkan haji yang mabrur?

Jawaban: Untuk mempersiapkan haji yang mabrur, Anda harus mempersiapkan fisik, mental, dan spiritual. Anda juga harus mempelajari ilmu haji dan mempersiapkan bekal yang diperlukan.

Dengan memahami ciri-ciri haji yang tidak mabrur dan cara menghindarinya, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan haji yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Tips Menghindari Haji yang Tidak Mabrur

Agar ibadah haji kita mabrur dan diterima oleh Allah SWT, berikut ini beberapa tips yang dapat kita lakukan:

Tip 1: Niatkan haji karena Allah SWT
Sebelum berangkat haji, niatkanlah ibadah haji semata-mata karena Allah SWT. Hindari niat-niat duniawi, seperti ingin dipuji atau dihormati orang lain.

Tip 2: Hindari riya
Jangan pamerkan ibadah haji yang kita lakukan kepada orang lain. Cukuplah Allah SWT saja yang mengetahui ibadah kita.

Tip 3: Ikuti sunnah Rasulullah SAW
Pelajarilah tata cara haji yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Hindari melakukan amalan-amalan yang tidak disunnahkan dalam haji.

Tip 4: Jauhi maksiat
Selama melaksanakan ibadah haji, hindari segala bentuk maksiat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Tip 5: Jaga kebersihan
Jagalah kebersihan diri dan lingkungan selama melaksanakan ibadah haji. Buanglah sampah pada tempatnya dan jangan buang air sembarangan.

Tip 6: Berdoa dengan sungguh-sungguh
Panjatkanlah doa-doa dengan sungguh-sungguh selama melaksanakan ibadah haji. Jangan hanya membaca doa secara hafalan, tetapi pahamilah makna dan maksud dari doa tersebut.

Tip 7: Bersabar
Ibadah haji membutuhkan kesabaran, karena banyak rukun dan wajib haji yang harus dikerjakan. Bersabarlah dalam menghadapi antrean, cuaca yang panas, dan keramaian.

Tip 8: Persiapkan fisik, mental, dan spiritual
Sebelum berangkat haji, persiapkanlah fisik, mental, dan spiritual dengan baik. Belajarlah ilmu haji dan persiapkanlah bekal yang diperlukan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah ibadah haji kita akan mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kekhusyukan ibadah haji.

Penutup

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri haji yang tidak mabrur meliputi tidak ikhlas, riya, tidak mengikuti sunnah, melakukan maksiat, mengganggu orang lain, tidak menjaga kebersihan, tidak berdoa dengan sungguh-sungguh, dan tidak bersabar. Ciri-ciri ini dapat mengurangi pahala haji, bahkan dapat membuat haji tidak diterima oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, sangat penting bagi jamaah haji untuk menghindari ciri-ciri tersebut dan berusaha untuk melakukan haji yang mabrur. Dengan melaksanakan haji sesuai dengan syariat Islam dan menghindari segala bentuk larangan, insya Allah haji kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru