Dalil Tarawih 11 Rakaat merupakan suatu ketentuan dalam pelaksanaan Salat Tarawih di bulan Ramadan yang mengatur jumlah rakaat yang harus dikerjakan, yaitu 11 rakaat. Salat Tarawih sendiri merupakan salah satu ibadah sunnah yang banyak dikerjakan oleh umat Muslim pada bulan Ramadan.
Pelaksanaan Salat Tarawih 11 Rakaat memiliki dasar hukum yang kuat dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Salat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan menambah pahala di sisi Allah SWT. Salah satu perkembangan sejarah penting dalam praktik Salat Tarawih adalah penetapan jumlah rakaat menjadi 11 oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai Dalil Tarawih 11 Rakaat, mulai dari dasar hukumnya, keutamaan-keutamaannya, hingga perkembangan sejarahnya. Pembahasan ini penting untuk memberikan pemahaman yang komprehensif bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Salat Tarawih dengan benar dan sesuai dengan sunnah.
Dalil Tarawih 11 Rakaat
Dalil Tarawih 11 Rakaat memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami. Aspek-aspek ini meliputi:
- Jumlah rakaat
- Waktu pelaksanaan
- Tata cara pelaksanaan
- Keutamaan
- Dalil hukum
- Sejarah perkembangan
- Perbedaan pendapat ulama
- Amalan sunnah
Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk suatu pemahaman yang komprehensif tentang Dalil Tarawih 11 Rakaat. Memahami aspek-aspek ini penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Salat Tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya, aspek jumlah rakaat menjelaskan bahwa Salat Tarawih terdiri dari 11 rakaat, termasuk witir. Aspek waktu pelaksanaan menjelaskan bahwa Salat Tarawih dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan setelah Salat Isya. Sementara itu, aspek keutamaan menjelaskan bahwa Salat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan menambah pahala di sisi Allah SWT.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat dalam Dalil Tarawih 11 Rakaat merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Salat Tarawih terdiri dari 11 rakaat, termasuk witir. Jumlah rakaat ini memiliki dasar hukum yang kuat dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan telah menjadi praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam selama berabad-abad.
-
Pembagian rakaat
Salat Tarawih 11 rakaat terbagi menjadi dua bagian, yaitu 8 rakaat salat sunnah dan 3 rakaat witir. Salat sunnah dikerjakan sebanyak 2 rakaat setiap salam, sedangkan witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan satu kali salam. -
Jumlah rakaat witir
Jumlah rakaat witir dalam Salat Tarawih adalah ganjil, yaitu 3 rakaat. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengerjakan witir dengan jumlah rakaat ganjil. -
Keutamaan jumlah rakaat
Melaksanakan Salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai sunnah, yaitu 11 rakaat, memiliki keutamaan tersendiri. Salat ini dapat menghapus dosa-dosa kecil dan menambah pahala di sisi Allah SWT. -
Perbedaan pendapat ulama
Meskipun jumlah rakaat dalam Dalil Tarawih 11 Rakaat telah menjadi praktik yang umum, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang jumlah rakaat yang lebih utama. Ada ulama yang berpendapat bahwa jumlah rakaat yang lebih utama adalah 23 rakaat, sementara ulama yang lain berpendapat bahwa jumlah rakaat yang lebih utama adalah 36 rakaat.
Memahami jumlah rakaat dalam Dalil Tarawih 11 Rakaat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Salat Tarawih dengan benar dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakan Salat Tarawih sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Salat Tarawih memiliki keterkaitan yang erat dengan Dalil Tarawih 11 Rakaat. Sebab, waktu pelaksanaan Salat Tarawih mempengaruhi jumlah rakaat yang dikerjakan. Salat Tarawih dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah Salat Isya. Waktu pelaksanaan ini memiliki dasar hukum dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan Salat Tarawih pada sepertiga malam terakhir.
Pelaksanaan Salat Tarawih pada sepertiga malam terakhir memiliki keutamaan tersendiri. Pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk melihat hamba-hamba-Nya yang sedang beribadah. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang berlomba-lomba untuk melaksanakan Salat Tarawih pada sepertiga malam terakhir, dengan harapan dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang lebih besar.
Meskipun waktu pelaksanaan Salat Tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir, namun diperbolehkan juga untuk melaksanakannya pada waktu-waktu lain setelah Salat Isya. Hal ini dikarenakan Salat Tarawih merupakan salat sunnah yang memiliki keluasan waktu pelaksanaan. Namun, perlu diingat bahwa melaksanakan Salat Tarawih pada sepertiga malam terakhir tetap lebih utama dan dianjurkan.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan Salat Tarawih 11 rakaat memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini meliputi niat, rakaat, bacaan, dan gerakan. Memahami tata cara pelaksanaan Salat Tarawih dengan benar akan membantu umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh keutamaan yang terkandung di dalamnya.
-
Niat
Niat merupakan syarat sah dalam melaksanakan Salat Tarawih. Niat Salat Tarawih diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram. Niat Salat Tarawih adalah untuk melaksanakan Salat Tarawih sebanyak 11 rakaat karena Allah SWT.
-
Rakaat
Salat Tarawih terdiri dari 11 rakaat, termasuk witir. Salat sunnah dikerjakan sebanyak 2 rakaat setiap salam, sedangkan witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan satu kali salam.
-
Bacaan
Bacaan dalam Salat Tarawih sama dengan bacaan dalam Salat Isya. Pada rakaat pertama dan kedua, setelah membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali. Pada rakaat ketiga dan keempat, setelah membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas sebanyak masing-masing 3 kali.
-
Gerakan
Gerakan dalam Salat Tarawih sama dengan gerakan dalam Salat Isya. Gerakan-gerakan tersebut meliputi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara pelaksanaan Salat Tarawih dengan benar, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT. Salat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama pada sepertiga malam terakhir bulan Ramadan. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya memanfaatkan kesempatan bulan Ramadan untuk memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan Salat Tarawih dengan sebaik-baiknya.
Keutamaan
Salat Tarawih 11 rakaat memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:
- Menghapus dosa-dosa kecil: Melaksanakan Salat Tarawih dengan istiqomah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat.
- Menambah pahala: Salat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga setiap rakaatnya akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Salat Tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW: Umat Islam yang melaksanakan Salat Tarawih dengan ikhlas akan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak.
Keutamaan-keutamaan tersebut sangat besar dan sayang untuk dilewatkan. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya memanfaatkan kesempatan bulan Ramadan untuk memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan Salat Tarawih dengan sebaik-baiknya.
Dalil Hukum
Dalil hukum merupakan salah satu aspek penting dalam Dalil Tarawih 11 Rakaat. Dalil hukum memberikan landasan hukum dan dasar syariat bagi pelaksanaan Salat Tarawih dengan jumlah 11 rakaat. Berikut beberapa aspek penting terkait dalil hukum dalam Dalil Tarawih 11 Rakaat:
-
Dasar Hadis
Dalil hukum utama yang mendasari pelaksanaan Salat Tarawih 11 rakaat adalah hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis tersebut menjelaskan tentang jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan tata cara Salat Tarawih yang sesuai dengan sunnah.
-
Ijma Ulama
Selain hadis, ijma ulama juga menjadi dalil hukum yang kuat dalam menetapkan jumlah rakaat Salat Tarawih. Sejak zaman sahabat, para ulama telah bersepakat bahwa jumlah rakaat Salat Tarawih adalah 11 rakaat, termasuk witir.
-
Praktik Nabi SAW
Praktik Nabi Muhammad SAW juga menjadi dalil hukum yang menunjukkan jumlah rakaat Salat Tarawih. Riwayat menunjukkan bahwa Nabi SAW mengerjakan Salat Tarawih dengan jumlah 11 rakaat, termasuk witir.
-
Fatwa Lembaga Keagamaan
Lembaga-lembaga keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga mengeluarkan fatwa yang mengatur tentang pelaksanaan Salat Tarawih, termasuk jumlah rakaatnya. Fatwa-fatwa tersebut menjadi dalil hukum yang dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan Salat Tarawih.
Dengan memahami dalil hukum yang kuat ini, umat Islam dapat melaksanakan Salat Tarawih 11 rakaat dengan yakin dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dalil hukum tersebut memberikan landasan yang kokoh untuk mengamalkan ibadah sunnah ini dengan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembangan Dalil Tarawih 11 rakaat merupakan aspek penting yang turut membentuk praktik ibadah Salat Tarawih hingga saat ini. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga masa-masa berikutnya, terdapat beberapa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan Salat Tarawih, termasuk jumlah rakaatnya.
-
Praktik pada Masa Nabi SAW
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Salat Tarawih belum dilakukan secara berjamaah dan jumlah rakaatnya juga belum ditentukan secara pasti. Nabi SAW terkadang mengerjakan Salat Tarawih dengan 8 rakaat, kadang juga 11 rakaat, termasuk witir.
-
Masa Khalifah Umar bin Khattab
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Salat Tarawih mulai dikerjakan secara berjamaah di masjid. Khalifah Umar juga menetapkan jumlah rakaat Salat Tarawih menjadi 11 rakaat, termasuk witir, seperti yang kita kenal sekarang.
-
Perkembangan pada Masa-Masa Selanjutnya
Setelah masa Khalifah Umar, jumlah rakaat Salat Tarawih tetap dipertahankan pada 11 rakaat. Namun, terdapat perkembangan dalam hal tata cara pelaksanaannya, seperti penambahan bacaan-bacaan tertentu dan perubahan pada jumlah rakaat witir.
-
Praktik di Masa Modern
Pada masa modern, Dalil Tarawih 11 rakaat tetap menjadi praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya telah distandarisasi dan menjadi bagian dari tradisi ibadah selama bulan Ramadan.
Perkembangan sejarah Dalil Tarawih 11 rakaat menunjukkan bahwa praktik ibadah ini telah mengalami penyesuaian dan perubahan seiring berjalannya waktu. Namun, jumlah rakaat yang ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab tetap menjadi patokan utama hingga saat ini, sehingga Dalil Tarawih 11 rakaat terus menjadi landasan pelaksanaan Salat Tarawih bagi umat Islam di seluruh dunia.
Perbedaan pendapat ulama
Dalam konteks Dalil Tarawih 11 Rakaat, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat yang lebih utama. Perbedaan pendapat ini merupakan bagian dari dinamika syariat Islam yang memperkaya khazanah keilmuan dan memberikan keleluasaan bagi umat Islam dalam beribadah.
-
Jumlah rakaat
Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat Salat Tarawih yang lebih utama. Ada ulama yang berpendapat bahwa jumlah rakaat yang lebih utama adalah 11 rakaat, sesuai dengan Dalil Tarawih 11 Rakaat. Ada pula ulama yang berpendapat bahwa jumlah rakaat yang lebih utama adalah 23 rakaat atau bahkan 36 rakaat. -
Dasar hukum
Perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat Salat Tarawih didasarkan pada perbedaan interpretasi terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan praktik pada masa sahabat. Masing-masing pendapat memiliki dasar hukum yang kuat dan didukung oleh dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah. -
Amalan sunnah
Meskipun terdapat perbedaan pendapat ulama, Salat Tarawih tetap merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan. Umat Islam dapat memilih untuk melaksanakan Salat Tarawih dengan jumlah rakaat sesuai dengan pendapat ulama yang diyakininya. -
Persatuan umat
Perbedaan pendapat ulama tentang Dalil Tarawih 11 Rakaat tidak boleh menjadi sumber perpecahan di kalangan umat Islam. Umat Islam harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam beribadah, meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyah (cabang-cabang agama) seperti jumlah rakaat Salat Tarawih.
Dengan memahami perbedaan pendapat ulama tentang Dalil Tarawih 11 Rakaat, umat Islam dapat melaksanakan Salat Tarawih sesuai dengan keyakinan dan pemahaman masing-masing. Perbedaan pendapat ini menjadi bukti kekayaan khazanah keilmuan Islam dan tidak mengurangi keutamaan Salat Tarawih sebagai ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan.
Amalan sunnah
Amalan sunnah merupakan aspek penting dalam Dalil Tarawih 11 Rakaat. Amalan sunnah dalam Salat Tarawih merujuk pada berbagai perbuatan atau bacaan yang dianjurkan untuk dilakukan, meskipun tidak termasuk dalam rukun wajib Salat Tarawih. Amalan-amalan sunnah ini dapat menambah keutamaan dan pahala bagi umat Islam yang melaksanakannya.
-
Bacaan wirid
Membaca wirid atau doa-doa tertentu setelah selesai Salat Tarawih merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Wirid yang dibaca dapat bervariasi, di antaranya adalah istighfar, shalawat, dan doa-doa lainnya.
-
I’tikaf
I’tikaf atau berdiam diri di masjid untuk beribadah juga merupakan amalan sunnah yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam terakhir. I’tikaf dapat dilakukan bersamaan dengan Salat Tarawih dan dapat menambah keutamaan ibadah.
-
Sedekah
Bersedekah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan, termasuk saat melaksanakan Salat Tarawih. Sedekah dapat berupa harta benda, makanan, atau bantuan lainnya kepada mereka yang membutuhkan.
-
Memperbanyak dzikir
Memperbanyak dzikir atau mengingat Allah SWT merupakan amalan sunnah yang dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat melaksanakan Salat Tarawih. Dzikir dapat diucapkan dalam hati atau lisan, seperti membaca tasbih, tahmid, atau takbir.
Dengan mengamalkan sunnah-sunnah dalam Salat Tarawih, umat Islam dapat menambah keutamaan dan pahala ibadahnya. Amalan-amalan sunnah ini menjadi pelengkap ibadah wajib dan menunjukkan kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Pertanyaan Umum tentang Dalil Tarawih 11 Rakaat
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan Dalil Tarawih 11 Rakaat:
Pertanyaan 1: Apa dasar hukum pelaksanaan Salat Tarawih 11 rakaat?
Jawaban: Dasar hukum pelaksanaan Salat Tarawih 11 rakaat terdapat dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, ijma ulama, serta praktik Nabi SAW dan para sahabat.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan Salat Tarawih?
Jawaban: Salat Tarawih dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah Salat Isya.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan Salat Tarawih 11 rakaat?
Jawaban: Tata cara pelaksanaan Salat Tarawih 11 rakaat meliputi niat, jumlah rakaat, bacaan, dan gerakan, sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan Salat Tarawih 11 rakaat?
Jawaban: Keutamaan Salat Tarawih 11 rakaat di antaranya adalah menghapus dosa-dosa kecil, menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Pertanyaan 5: Apakah terdapat perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat Salat Tarawih?
Jawaban: Ya, terdapat perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat Salat Tarawih yang lebih utama, dengan pendapat yang paling umum adalah 11 rakaat.
Pertanyaan 6: Apa saja amalan sunnah yang dapat dilakukan dalam Salat Tarawih?
Jawaban: Amalan sunnah yang dapat dilakukan dalam Salat Tarawih antara lain membaca wirid, melakukan i’tikaf, bersedekah, dan memperbanyak dzikir.
Pertanyaan-pertanyaan umum dan jawaban di atas memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Dalil Tarawih 11 Rakaat, mulai dari dasar hukum hingga amalan-amalan sunnah yang dapat dilakukan. Memahami aspek-aspek ini penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Salat Tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah perkembangan Dalil Tarawih 11 Rakaat dan relevansinya dengan praktik ibadah umat Islam di masa sekarang.
Tips Melaksanakan Dalil Tarawih 11 Rakaat
Melaksanakan Salat Tarawih 11 rakaat dengan baik dan sesuai sunnah penting untuk memperoleh keutamaan dan pahala yang optimal. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
Tip 1: Niat yang Benar
Niatkan Salat Tarawih 11 rakaat karena Allah SWT dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tip 2: Waktu Pelaksanaan
Laksanakan Salat Tarawih pada malam-malam bulan Ramadan, setelah Salat Isya, terutama pada sepertiga malam terakhir.
Tip 3: Tata Cara yang Sesuai
Ikuti tata cara Salat Tarawih sesuai sunnah, termasuk jumlah rakaat, bacaan, dan gerakan.
Tip 4: Khusyuk dan Tadabbur
Salat Tarawih harus dikerjakan dengan khusyuk dan tadabbur, merenungkan bacaan dan makna salat.
Tip 5: Tertib dan Tidak Tergesa-gesa
Laksanakan Salat Tarawih dengan tertib dan tidak tergesa-gesa, agar dapat merasakan kekhusyukan dan keutamaan salat.
Tip 6: Amalkan Sunnah-sunnah
Amalkan sunnah-sunnah dalam Salat Tarawih, seperti membaca wirid, bersedekah, dan memperbanyak dzikir.
Tip 7: Jaga Kesehatan
Jaga kesehatan selama melaksanakan Salat Tarawih, terutama jika salat dilakukan pada malam hari.
Tip 8: Berjamaah dan Silaturahim
Salat Tarawih berjamaah sangat dianjurkan, selain mendapat pahala juga mempererat silaturahim.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan Salat Tarawih 11 rakaat dengan baik dan sesuai sunnah, sehingga memperoleh keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.
Tips-tips ini juga menjadi dasar penting dalam praktik ibadah Salat Tarawih di masa sekarang, sebagai wujud pengamalan ajaran Islam yang komprehensif dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Dalil Tarawih 11 Rakaat merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan dan pahala yang besar bagi umat Islam. Artikel ini telah membahas secara komprehensif tentang Dalil Tarawih 11 Rakaat, mulai dari dasar hukum, jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, tata cara, keutamaan, dalil hukum, sejarah perkembangan, perbedaan pendapat ulama, hingga amalan-amalan sunnah yang dapat dilakukan.
Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari artikel ini adalah:
- Dalil Tarawih 11 Rakaat memiliki dasar hukum yang kuat dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, ijma ulama, dan praktik Nabi SAW.
- Salat Tarawih 11 rakaat memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
- Terdapat perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat Salat Tarawih yang lebih utama, namun yang paling umum diamalkan adalah 11 rakaat.
Dalil Tarawih 11 Rakaat menjadi pedoman penting bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah Salat Tarawih selama bulan Ramadan. Dengan memahami dan melaksanakan Dalil Tarawih 11 Rakaat dengan benar, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.