Rahasia Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah yang Sempurna

sisca


Rahasia Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah yang Sempurna


Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah adalah doa yang dibaca saat menyerahkan dan menerima zakat fitrah. Doa ini dibaca oleh kedua belah pihak, yaitu pemberi zakat (muzakki) dan penerima zakat (mustahik). Contoh doa ijab qabul zakat fitrah:
Muzakki:“Saya bermaksud mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 kg beras atau senilai Rp 30.000 kepada Saudara.”
Mustahik:“Saya menerima zakat fitrah dari Saudara, semoga Allah menerima dan membalas kebaikan Saudara.”

Doa ijab qabul zakat fitrah memiliki peran penting dalam pensyariatan zakat fitrah. Doa ini menjadi penanda sahnya penyerahan dan penerimaan zakat fitrah. Selain itu, doa ini juga mengandung harapan dan doa agar zakat yang diberikan bermanfaat bagi penerimanya dan menjadi berkah bagi pemberi zakat.
Dalam sejarah perkembangannya, doa ijab qabul zakat fitrah mengalami beberapa perubahan seiring dengan perkembangan waktu dan daerah. Namun, secara substansi, doa ini tetap memiliki makna dan tujuan yang sama, yaitu untuk mensahkan penyerahan dan penerimaan zakat fitrah.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan zakat fitrah, mulai dari jenis-jenis harta yang wajib dizakati, besaran zakat yang harus dikeluarkan, hingga cara pendistribusiannya. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang zakat fitrah sehingga umat Islam dapat menunaikan kewajiban ini dengan baik dan benar.

Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah

Doa ijab qabul zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini mencakup:

  • Lafal
  • Niat
  • Syarat
  • Waktu
  • Tata Cara
  • Hukum
  • Hikmah
  • Dalil

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk kesatuan dalam pelaksanaan doa ijab qabul zakat fitrah. Misalnya, lafal doa yang benar merupakan syarat sahnya doa ijab qabul zakat fitrah. Selain itu, niat yang ikhlas juga menjadi syarat diterimanya doa ijab qabul zakat fitrah di sisi Allah SWT. Tata cara pelaksanaan doa ijab qabul zakat fitrah juga harus diperhatikan agar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan demikian, doa ijab qabul zakat fitrah dapat menjadi sarana untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar.

Lafal

Lafal merupakan salah satu aspek penting dalam doa ijab qabul zakat fitrah. Lafadz doa yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW merupakan syarat sahnya doa ijab qabul zakat fitrah. Tanpa lafal yang benar, doa ijab qabul zakat fitrah tidak dianggap sah dan tidak dapat menjadi sarana untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah. Contoh lafal doa ijab qabul zakat fitrah yang benar antara lain:

  1. Muzakki:“Saya bermaksud mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 kg beras atau senilai Rp 30.000 kepada Saudara.”
  2. Mustahik:“Saya menerima zakat fitrah dari Saudara, semoga Allah menerima dan membalas kebaikan Saudara.”

Lafal doa ijab qabul zakat fitrah harus diucapkan dengan jelas dan fasih oleh kedua belah pihak, yaitu muzakki dan mustahik. Pengucapan lafal doa yang benar juga menunjukkan keseriusan dan keikhlasan dalam menunaikan kewajiban zakat fitrah.

Selain sebagai syarat sahnya doa ijab qabul zakat fitrah, lafal doa juga memiliki makna dan tujuan tertentu. Lafadz doa yang diucapkan mengandung harapan dan doa agar zakat yang diberikan bermanfaat bagi penerimanya dan menjadi berkah bagi pemberi zakat. Lafadz doa juga menjadi pengingat bagi kedua belah pihak tentang pentingnya zakat fitrah dan kewajiban untuk menunaikannya.

Niat

Niat memegang peranan penting dalam doa ijab qabul zakat fitrah. Niat merupakan kehendak hati untuk melaksanakan suatu perbuatan, termasuk dalam hal ini mengeluarkan dan menerima zakat fitrah. Niat menjadi dasar keabsahan suatu amal ibadah, termasuk juga ibadah zakat fitrah. Tanpa niat, amal ibadah tidak akan dianggap sah dan tidak bernilai di sisi Allah SWT.

Dalam doa ijab qabul zakat fitrah, niat diucapkan secara lisan oleh kedua belah pihak, yaitu muzakki dan mustahik. Muzakki menyatakan niatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah, sedangkan mustahik menyatakan niatnya untuk menerima zakat fitrah. Ucapan niat ini menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan dalam menunaikan kewajiban zakat fitrah.

Contoh niat dalam doa ijab qabul zakat fitrah antara lain:

  1. Muzakki:“Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 kg beras atau senilai Rp 30.000 karena Allah SWT.”
  2. Mustahik:“Saya berniat menerima zakat fitrah dari Saudara karena Allah SWT.”

Dengan memahami hubungan antara niat dan doa ijab qabul zakat fitrah, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar. Niat yang ikhlas dan sesuai dengan ketentuan syariat akan menjadikan zakat fitrah sebagai amal ibadah yang bernilai dan diterima di sisi Allah SWT.

Syarat

Dalam konteks doa ijab qabul zakat fitrah, syarat memegang peranan penting untuk memastikan keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah. Syarat-syarat tersebut menjadi ketentuan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak, yaitu muzakki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat), agar doa ijab qabul zakat fitrah dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

  • Kelayakan Muzakki

    Muzakki harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti beragama Islam, merdeka, memiliki harta yang melebihi kebutuhan pokok, dan harta tersebut diperoleh melalui cara yang halal.

  • Kelayakan Mustahik

    Mustahik juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti beragama Islam, fakir atau miskin, dan bukan termasuk golongan yang diharamkan menerima zakat.

  • Waktu

    Doa ijab qabul zakat fitrah harus diucapkan pada waktu yang tepat, yaitu setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan.

  • Lafal

    Lafal doa ijab qabul zakat fitrah harus diucapkan dengan jelas dan fasih oleh kedua belah pihak, muzakki dan mustahik.

Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, doa ijab qabul zakat fitrah dapat menjadi sarana yang sah dan efektif untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah. Syarat-syarat ini menjadi rambu-rambu yang menjaga keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah, sehingga zakat yang diberikan dapat diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi penerimanya.

Waktu

Dalam konteks doa ijab qobul zakat fitrah, waktu memegang peranan penting karena menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah. Waktu yang dimaksud dalam doa ijab qobul zakat fitrah meliputi waktu pelaksanaan, batas waktu penyerahan, dan batas waktu penerimaan zakat fitrah.

  • Waktu Pelaksanaan

    Doa ijab qobul zakat fitrah dilaksanakan setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan. Waktu ini merupakan waktu yang dianjurkan untuk menunaikan zakat fitrah.

  • Batas Waktu Penyerahan

    Muzakki (pemberi zakat) wajib menyerahkan zakat fitrahnya sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan. Jika zakat fitrah diserahkan setelah batas waktu tersebut, maka zakat tersebut tidak dianggap sah dan gugur kewajibannya.

  • Batas Waktu Penerimaan

    Mustahik (penerima zakat) diperbolehkan menerima zakat fitrah sejak awal bulan Ramadan hingga setelah shalat Idul Fitri. Namun, disunnahkan untuk menerima zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri agar dapat segera dimanfaatkan oleh mustahik.

Dengan memperhatikan aspek waktu dalam doa ijab qobul zakat fitrah, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar. Waktu yang tepat untuk pelaksanaan, penyerahan, dan penerimaan zakat fitrah akan memastikan keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah, sehingga zakat yang diberikan dapat diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi penerimanya.

Tata Cara

Tata cara doa ijab qabul zakat fitrah merupakan aspek penting yang harus diperhatikan agar doa tersebut sah dan diterima Allah SWT. Tata cara ini meliputi beberapa komponen, di antaranya:

  • Lafal Doa

    Lafal doa ijab qabul zakat fitrah harus diucapkan dengan jelas dan fasih oleh kedua belah pihak, yaitu muzakki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat). Adapun lafal doa yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

    Muzakki: “Saya bermaksud mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 kg beras atau senilai Rp 30.000 kepada Saudara.”

    Mustahik: “Saya menerima zakat fitrah dari Saudara, semoga Allah menerima dan membalas kebaikan Saudara.”

  • Niat

    Niat merupakan kehendak hati untuk mengeluarkan dan menerima zakat fitrah. Niat ini harus diucapkan secara lisan oleh kedua belah pihak sebelum mengucapkan lafal doa. Adapun contoh niat yang bisa diucapkan adalah sebagai berikut:

    Muzakki: “Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 kg beras atau senilai Rp 30.000 karena Allah SWT.”

    Mustahik: “Saya berniat menerima zakat fitrah dari Saudara karena Allah SWT.”

  • Waktu

    Waktu pelaksanaan doa ijab qabul zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan. Waktu ini merupakan waktu yang dianjurkan untuk menunaikan zakat fitrah.

  • Tempat

    Doa ijab qabul zakat fitrah dapat dilakukan di mana saja, baik di masjid, mushala, rumah, atau tempat lainnya. Namun, disunnahkan untuk melakukannya di tempat yang bersih dan layak.

Dengan memperhatikan tata cara doa ijab qobul zakat fitrah, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar. Tata cara ini menjadi panduan yang jelas dan komprehensif untuk memastikan keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah, sehingga zakat yang diberikan dapat diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi penerimanya.

Hukum

Hukum memegang peranan penting dalam doa ijab qabul zakat fitrah. Hukum dalam konteks ini merujuk pada ketentuan dan peraturan syariat Islam yang mengatur tentang tata cara, syarat, dan rukun doa ijab qabul zakat fitrah. Hukum menjadi dasar dan pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama.

Salah satu aspek hukum yang penting dalam doa ijab qabul zakat fitrah adalah rukun. Rukun merupakan elemen-elemen atau syarat sah yang harus dipenuhi agar doa ijab qabul zakat fitrah dapat dianggap sah dan diterima Allah SWT. Rukun-rukun doa ijab qabul zakat fitrah antara lain:

  1. Adanya muzakki (pemberi zakat)
  2. Adanya mustahik (penerima zakat)
  3. Adanya harta yang dizakatkan
  4. Lafal ijab dari muzakki
  5. Lafal qabul dari mustahik
  6. Niat dari muzakki dan mustahik

Selain rukun, hukum juga mengatur tentang syarat dan tata cara doa ijab qabul zakat fitrah. Syarat-syarat tersebut antara lain:

  • Muzakki beragama Islam, baligh, dan berakal sehat.
  • Harta yang dizakatkan halal dan diperoleh dengan cara yang baik.
  • Lafal ijab dan qabul diucapkan dengan jelas dan tegas.
  • Doa ijab qabul zakat fitrah dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan.

Dengan memahami hukum yang berkaitan dengan doa ijab qabul zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar. Hukum menjadi panduan yang jelas dan komprehensif untuk memastikan keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah, sehingga zakat yang diberikan dapat diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi penerimanya.

Hikmah

Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam doa ijab qabul zakat fitrah. Hikmah secara bahasa berarti kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil. Dalam konteks doa ijab qabul zakat fitrah, hikmah merujuk pada nilai-nilai dan manfaat yang terkandung dalam doa tersebut. Hikmah ini menjadi motivasi dan penguat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Salah satu hikmah doa ijab qabul zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat selama bulan Ramadan. Dengan menunaikan zakat fitrah, umat Islam berharap dapat kembali fitrah atau suci seperti bayi yang baru lahir. Hikmah lainnya adalah untuk membantu fakir miskin dan kaum yang membutuhkan. Zakat fitrah yang diberikan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, sehingga dapat meringankan beban dan kesusahan yang mereka alami.

Selain itu, doa ijab qabul zakat fitrah juga mengajarkan tentang pentingnya berbagi dan tolong-menolong antar sesama umat Islam. Melalui zakat fitrah, umat Islam yang mampu secara ekonomi dapat membantu saudara-saudaranya yang kurang mampu. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama Muslim.

Dengan memahami hikmah yang terkandung dalam doa ijab qabul zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan lebih bermakna dan penuh kesadaran. Hikmah ini menjadi pengingat bahwa zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur yang dapat membawa manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan agama Islam secara keseluruhan.

Dalil

Dalil dalam konteks doa ijab qobul zakat fitrah merupakan dasar hukum dan argumen yang digunakan untuk menguatkan keabsahan dan kesunahan doa tersebut. Dalil-dalil ini bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama, yang menjadi rujukan utama dalam praktik keagamaan umat Islam.

  • Dalil dari Al-Qur’an

    Salah satu dalil dari Al-Qur’an yang berkaitan dengan doa ijab qobul zakat fitrah adalah firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103 yang artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

  • Dalil dari Hadis

    Terdapat beberapa hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang doa ijab qobul zakat fitrah. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya, “Rasulullah SAW memerintahkan kepada Bilal bin Rabah untuk mengumumkan, ‘Tidak boleh menunaikan shalat Idul Fitri kecuali orang yang telah mengeluarkan zakat fitrahnya’.”

  • Dalil dari Ijma’ Ulama

    Hampir seluruh ulama dari berbagai mazhab sepakat (ijma’) mengenai kesunahan doa ijab qobul zakat fitrah. Mereka berargumentasi bahwa doa tersebut merupakan bagian dari tata cara penunaian zakat fitrah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diamalkan oleh para sahabatnya.

Dengan adanya dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama, doa ijab qobul zakat fitrah menjadi suatu amalan yang disunnahkan dan memiliki dasar hukum yang jelas. Doa ini menjadi sarana untuk menyempurnakan ibadah zakat fitrah dan memohon keberkahan serta ampunan dari Allah SWT.

Tanya Jawab Seputar Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah

Tanya jawab berikut ini disusun untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum seputar doa ijab qabul zakat fitrah. Jawaban-jawaban ini bersumber dari dalil-dalil agama yang sahih dan pendapat para ulama.

Pertanyaan 1: Apakah doa ijab qabul zakat fitrah wajib?

Tidak, doa ijab qabul zakat fitrah hukumnya sunnah, bukan wajib. Namun, sangat dianjurkan untuk melakukannya karena dapat menyempurnakan ibadah zakat fitrah dan menambah keberkahan.

Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan doa ijab qabul zakat fitrah?

Doa ijab qabul zakat fitrah diucapkan setelah menunaikan shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan.

Pertanyaan 3: Bagaimana lafal doa ijab qabul zakat fitrah yang benar?

Lafal doa ijab qabul zakat fitrah yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Muzakki:“Saya bermaksud mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 kg beras atau senilai Rp 30.000 kepada Saudara.”

Mustahik:“Saya menerima zakat fitrah dari Saudara, semoga Allah menerima dan membalas kebaikan Saudara.”

Pertanyaan 4: Apakah ada syarat khusus untuk muzakki dan mustahik dalam doa ijab qabul zakat fitrah?

Ya, muzakki harus beragama Islam, baligh, dan berakal sehat. Sedangkan mustahik harus beragama Islam dan termasuk dalam golongan yang berhak menerima zakat.

Pertanyaan 5: Bagaimana jika doa ijab qabul zakat fitrah tidak diucapkan?

Jika doa ijab qabul zakat fitrah tidak diucapkan, maka zakat fitrah tetap sah. Namun, sangat disayangkan karena doa tersebut dapat menambah keberkahan dan menyempurnakan ibadah zakat fitrah.

Pertanyaan 6: Di mana doa ijab qabul zakat fitrah sebaiknya diucapkan?

Doa ijab qabul zakat fitrah dapat diucapkan di mana saja, baik di masjid, mushala, rumah, atau tempat lainnya. Namun, disunnahkan untuk melakukannya di tempat yang bersih dan layak.

Demikianlah tanya jawab seputar doa ijab qabul zakat fitrah. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan memudahkan umat Islam dalam melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah di balik doa ijab qabul zakat fitrah. Hikmah-hikmah ini akan memberikan motivasi dan penguat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Tips Mempersiapkan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah

Doa ijab qabul zakat fitrah merupakan bagian penting dari ibadah zakat fitrah. Untuk mempersiapkan doa tersebut dengan baik, berikut ini beberapa tips yang dapat diikuti:

Tip 1: Pahami Makna dan Tujuan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah
Memahami makna dan tujuan doa ijab qabul zakat fitrah akan membantu memperkuat niat dan meningkatkan kekhusyukan dalam menjalankannya.Tip 2: Hafalkan Lafadz Doa dengan Benar
Hafalkan lafadz doa ijab qabul zakat fitrah dengan benar agar dapat diucapkan dengan lancar dan jelas saat pelaksanaannya.Tip 3: Niatkan dengan Tulus dan Ikhlas
Niatkan mengeluarkan dan menerima zakat fitrah karena Allah SWT semata, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.Tip 4: Siapkan Tempat yang Bersih dan Nyaman
Siapkan tempat yang bersih dan nyaman untuk melaksanakan doa ijab qabul zakat fitrah, sehingga dapat dilakukan dengan tenang dan khusyuk.Tip 5: Berpakaian Rapi dan Sopan
Berpakaian rapi dan sopan saat melaksanakan doa ijab qabul zakat fitrah merupakan bentuk penghormatan kepada ibadah yang sedang dijalankan.Tip 6: Jaga Sikap dan Perilaku yang Baik
Jaga sikap dan perilaku yang baik selama melaksanakan doa ijab qabul zakat fitrah, mencerminkan keseriusan dan ketaatan dalam beribadah.

Dengan mempersiapkan doa ijab qabul zakat fitrah dengan baik, diharapkan ibadah zakat fitrah dapat dilaksanakan dengan sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Tips-tips di atas akan membantu umat Islam mempersiapkan doa ijab qabul zakat fitrah dengan baik. Dengan doa yang khusyuk dan ikhlas, ibadah zakat fitrah dapat menjadi sarana untuk menyucikan diri dari dosa-dosa, membantu sesama, dan meraih keberkahan dari Allah SWT.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengupas tuntas tentang “doa ijab qobul zakat fitrah”, mulai dari definisi, hukum, syarat, hingga hikmah di baliknya. Doa ijab qobul zakat fitrah merupakan bagian penting dalam ibadah zakat fitrah yang memiliki beberapa poin penting, di antaranya:

  1. Lafal dan Niat: Lafal doa yang benar dan niat yang ikhlas menjadi syarat sahnya doa ijab qobul zakat fitrah.
  2. Waktu dan Tata Cara: Doa ijab qobul zakat fitrah dilaksanakan setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadan, dengan tata cara yang jelas dan sesuai sunnah.
  3. Hukum dan Dalil: Doa ijab qobul zakat fitrah hukumnya sunnah dan memiliki dasar hukum yang kuat dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama.

Dengan memahami poin-poin penting tersebut, umat Islam dapat melaksanakan doa ijab qobul zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga ibadah zakat fitrah menjadi sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT. Doa ijab qobul zakat fitrah bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk memohon keberkahan, ampunan, dan memperkuat ukhuwah islamiyah.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru