Fathul Qorib bab zakat merupakan kitab fikih yang membahas tentang zakat. Kitab ini disusun oleh Imam Nawawi, seorang ulama besar dari abad ke-13. Fathul Qorib dikenal sebagai kitab yang mudah dipahami dan komprehensif, sehingga menjadi salah satu kitab fikih yang banyak dipelajari di pesantren-pesantren.
Bab zakat dalam Fathul Qorib membahas tentang berbagai aspek zakat, mulai dari pengertian zakat, syarat-syarat wajib zakat, jenis-jenis harta yang wajib dizakati, cara menghitung zakat, hingga tata cara pendistribusian zakat. Kitab ini sangat penting karena menjadi rujukan bagi umat Islam dalam memahami dan menjalankan ibadah zakat.
Salah satu keistimewaan Fathul Qorib bab zakat adalah adanya penjelasan tentang mazhab-mazhab fikih yang berbeda dalam masalah zakat. Hal ini menunjukkan bahwa Imam Nawawi sangat komprehensif dalam membahas zakat dan tidak hanya terpaku pada satu mazhab saja.
Fathul Qorib Bab Zakat
Pembahasan tentang fathul qorib bab zakat mencakup berbagai aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Aspek-aspek tersebut meliputi:
- Pengertian zakat
- Syarat wajib zakat
- Jenis harta yang wajib dizakati
- Cara menghitung zakat
- Tata cara pendistribusian zakat
- Hikmah zakat
- Macam-macam zakat
- Zakat fitrah
Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk sebuah sistem zakat yang komprehensif. Memahami aspek-aspek ini dengan baik akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, memahami syarat wajib zakat akan memastikan bahwa zakat hanya dikeluarkan oleh orang-orang yang mampu dan telah mencapai nisab tertentu. Demikian pula, memahami tata cara pendistribusian zakat akan memastikan bahwa zakat disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
Pengertian Zakat
Pengertian zakat merupakan aspek mendasar dalam fathul qorib bab zakat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Memahami pengertian zakat dengan baik akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar.
-
Definisi Zakat
Secara bahasa, zakat berarti “suci” atau “bersih”. Sedangkan secara istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
-
Tujuan Zakat
Tujuan zakat adalah untuk membersihkan harta dari hak orang lain. Selain itu, zakat juga bertujuan untuk membantu (orang-orang fakir dan miskin) serta meningkatkan kesejahteraan sosial.
-
Syarat Wajib Zakat
Syarat wajib zakat meliputi beragama Islam, merdeka, baligh, berakal, dan memiliki harta yang mencapai nisab (batas minimal) tertentu.
-
Jenis-Jenis Zakat
Zakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada bulan Ramadhan. Sedangkan zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta tertentu, seperti emas, perak, hasil pertanian, dan hasil perdagangan.
Memahami pengertian zakat dengan baik akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar. Zakat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Syarat Wajib Zakat
Syarat wajib zakat merupakan aspek penting dalam fathul qorib bab zakat. Memahami syarat-syarat wajib zakat akan memastikan bahwa zakat hanya dikeluarkan oleh orang-orang yang mampu dan telah mencapai nisab tertentu. Adapun syarat-syarat wajib zakat meliputi:
-
Islam
Seseorang yang wajib mengeluarkan zakat adalah orang yang beragama Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 5:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
-
Merdeka
Syarat wajib zakat selanjutnya adalah merdeka. Artinya, zakat hanya wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang merdeka, bukan budak.
-
Baligh
Zakat wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang telah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa menurut syariat Islam. Biasanya, baligh ditandai dengan mimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi perempuan.
-
Berakal
Zakat hanya wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang berakal sehat. Orang yang gila atau tidak memiliki akal tidak wajib mengeluarkan zakat.
Miliki harta yang mencapai nisab
Syarat wajib zakat yang terakhir adalah memiliki harta yang mencapai nisab. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Besaran nisab berbeda-beda tergantung jenis hartanya.
Memahami syarat wajib zakat dengan baik akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar. Zakat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Jenis Harta yang Wajib Dizakati
Dalam fathul qorib bab zakat, jenis harta yang wajib dizakati dibahas secara rinci. Memahami jenis harta yang wajib dizakati akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
-
Emas dan Perak
Emas dan perak merupakan jenis harta yang wajib dizakati jika telah mencapai nisab tertentu. Nisab emas adalah 20 dinar atau setara dengan 85 gram emas. Sedangkan nisab perak adalah 200 dirham atau setara dengan 595 gram perak.
-
Hasil Pertanian
Hasil pertanian yang wajib dizakati adalah hasil pertanian yang ditanam di lahan yang diairi dengan air hujan atau air sungai. Nisab hasil pertanian adalah 5 wasaq atau setara dengan 653 kilogram.
-
Hewan Ternak
Hewan ternak yang wajib dizakati adalah hewan ternak yang digembalakan dan tidak digunakan untuk bekerja. Jenis hewan ternak yang wajib dizakati adalah unta, sapi, kerbau, dan kambing.
-
Barang Perdagangan
Barang perdagangan yang wajib dizakati adalah barang yang diperjualbelikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Nisab barang perdagangan adalah senilai 85 gram emas.
Selain jenis harta yang disebutkan di atas, masih ada beberapa jenis harta lainnya yang wajib dizakati, seperti hasil tambang, hasil laut, dan harta karun. Memahami jenis harta yang wajib dizakati dengan baik akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Cara Menghitung Zakat
Cara menghitung zakat merupakan aspek penting dalam fathul qorib bab zakat. Memahami cara menghitung zakat dengan benar akan memastikan bahwa umat Islam mengeluarkan zakat sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Cara menghitung zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Berikut ini adalah cara menghitung zakat untuk beberapa jenis harta:
-
Emas dan Perak
Zakat emas dan perak dihitung sebesar 2,5% dari total nilai emas atau perak yang dimiliki. -
Hasil Pertanian
Zakat hasil pertanian dihitung sebesar 5% atau 10% dari total hasil panen, tergantung pada jenis pengairan yang digunakan. -
Hewan Ternak
Zakat hewan ternak dihitung berdasarkan jenis dan jumlah hewan ternak yang dimiliki. -
Barang Perdagangan
Zakat barang perdagangan dihitung sebesar 2,5% dari total nilai barang dagangan yang dimiliki.
Memahami cara menghitung zakat dengan baik tidak hanya bermanfaat untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar, tetapi juga memiliki dampak positif yang lebih luas. Dengan menghitung zakat sesuai dengan ketentuan syariat, umat Islam dapat berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tata Cara Pendistribusian Zakat
Tata cara pendistribusian zakat merupakan aspek penting dalam fathul qorib bab zakat. Zakat tidak hanya wajib dikeluarkan, tetapi juga harus disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
-
Golongan Penerima Zakat
Zakat wajib didistribusikan kepada delapan golongan penerima yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnus sabil.
-
Syarat Penerima Zakat
Selain termasuk dalam delapan golongan penerima zakat, calon penerima zakat juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, tidak mampu bekerja, dan tidak berpotensi kaya.
-
Prioritas Penerimaan Zakat
Dalam menyalurkan zakat, terdapat prioritas penerima zakat. Prioritas utama adalah fakir dan miskin. Jika masih ada sisa zakat, maka dapat disalurkan kepada golongan penerima lainnya sesuai dengan kebutuhan.
-
Cara Penyaluran Zakat
Zakat dapat disalurkan secara langsung kepada penerima zakat atau melalui lembaga amil zakat (LAZ). Penyaluran zakat melalui LAZ lebih efektif dan efisien karena LAZ memiliki data dan jaringan penerima zakat yang lebih luas.
Memahami tata cara pendistribusian zakat dengan baik akan memastikan bahwa zakat disalurkan kepada orang-orang yang benar-benar berhak dan membutuhkan. Dengan demikian, zakat dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Hikmah zakat
Hikmah zakat merupakan salah satu pembahasan penting dalam kitab fathul qorib bab zakat. Hikmah zakat adalah berbagai manfaat dan tujuan yang terkandung dalam ibadah zakat. Memahami hikmah zakat sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran umat Islam dalam menunaikan ibadah zakat.
Hikmah zakat dapat dibagi menjadi dua, yaitu hikmah individual dan hikmah sosial. Hikmah individual zakat antara lain membersihkan harta dari hak orang lain, menyucikan jiwa dari sifat kikir dan tamak, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan hikmah sosial zakat antara lain mengurangi kesenjangan ekonomi, membantu fakir miskin, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kitab fathul qorib bab zakat, Imam Nawawi menyebutkan beberapa contoh nyata hikmah zakat. Salah satunya adalah kisah seorang sahabat Nabi bernama Abu Thalhah. Abu Thalhah memiliki sebidang kebun kurma yang sangat subur. Beliau selalu menunaikan zakat hasil kebunnya dengan ikhlas. Suatu ketika, terjadi musim kemarau panjang yang menyebabkan kebun kurma Abu Thalhah tidak berbuah. Namun, Abu Thalhah tetap bersabar dan tidak mengeluh. Beliau yakin bahwa Allah SWT akan memberikan ganti yang lebih baik. Tidak lama kemudian, turun hujan lebat yang membuat kebun kurma Abu Thalhah kembali subur dan berbuah lebat. Kisah ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi orang yang menunaikannya.
Memahami hikmah zakat sangat penting dalam konteks kekinian. Zakat dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan bencana alam. Dengan menunaikan zakat, umat Islam tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa.
Macam-macam zakat
Dalam kitab fathul qorib bab zakat, macam-macam zakat dibahas secara rinci. Pembahasan ini penting karena zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Memahami macam-macam zakat akan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Secara umum, zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada bulan Ramadhan. Besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kilogram beras untuk setiap jiwa. Sedangkan zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta tertentu, seperti emas, perak, hasil pertanian, dan hasil perdagangan. Besarnya zakat mal berbeda-beda tergantung jenis hartanya.
Selain zakat fitrah dan zakat mal, dalam kitab fathul qorib bab zakat juga dibahas tentang macam-macam zakat lainnya, seperti zakat profesi, zakat perusahaan, dan zakat saham. Macam-macam zakat ini merupakan pengembangan dari zakat mal yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Misalnya, zakat profesi adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi tertentu. Sedangkan zakat perusahaan adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
Memahami macam-macam zakat sangat penting dalam konteks kekinian. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi orang yang menunaikannya. Dengan menunaikan zakat, umat Islam dapat membersihkan harta dari hak orang lain, menyucikan jiwa dari sifat kikir dan tamak, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, zakat juga dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan bencana alam.
Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan salah satu jenis zakat yang dibahas dalam kitab fathul qorib bab zakat. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada bulan Ramadhan. Besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kilogram beras untuk setiap jiwa.
-
Pengertian
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan untuk mensucikan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadhan dan sebagai bekal untuk di akhirat.
-
Syarat Wajib
Syarat wajib zakat fitrah adalah beragama Islam, merdeka, baligh, dan berakal sehat.
-
Waktu Pengeluaran
Zakat fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan, mulai dari awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
-
Penerima Zakat
Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan penerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnus sabil.
Zakat fitrah memiliki beberapa hikmah, di antaranya membersihkan diri dari dosa, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan membantu fakir miskin. Menunaikan zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu sebagai wujud kepedulian sosial dan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Fathul Qorib Bab Zakat
Bagian ini berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban yang umum diajukan seputar kitab Fathul Qorib Bab Zakat. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk mengantisipasi pertanyaan atau klarifikasi pembaca mengenai aspek-aspek penting dalam kitab tersebut.
Pertanyaan 1: Apakah pengertian zakat menurut kitab Fathul Qorib Bab Zakat?
Jawaban: Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib mengeluarkan zakat?
Jawaban: Zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, merdeka, baligh, berakal sehat, dan memiliki harta yang mencapai nisab.
Pertanyaan 3: Apa saja jenis-jenis zakat yang dibahas dalam Fathul Qorib Bab Zakat?
Jawaban: Fathul Qorib Bab Zakat membahas dua jenis zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat mal.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghitung zakat mal?
Jawaban: Cara menghitung zakat mal berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, zakat emas dan perak dihitung sebesar 2,5% dari total nilai emas atau perak yang dimiliki.
Pertanyaan 5: Kepada siapa saja zakat boleh disalurkan?
Jawaban: Zakat boleh disalurkan kepada delapan golongan penerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnus sabil.
Pertanyaan 6: Apa hikmah menunaikan zakat?
Jawaban: Menunaikan zakat memiliki banyak hikmah, di antaranya membersihkan harta dari hak orang lain, mensucikan jiwa dari sifat kikir, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Pertanyaan dan jawaban di atas memberikan pemahaman dasar tentang aspek-aspek penting dalam Fathul Qorib Bab Zakat. Pembahasan lebih lanjut mengenai topik ini akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Transisi: Fathul Qorib Bab Zakat merupakan kitab yang komprehensif dalam membahas zakat. Memahami isi kitab ini sangat penting bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Tips Memahami Fathul Qorib Bab Zakat
Untuk memahami Fathul Qorib Bab Zakat dengan baik, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Pelajari Dasar-dasar Fikih: Pahami konsep dasar fikih, seperti pengertian ibadah, hukum-hukum syara’, dan sumber-sumber fikih. Hal ini akan memberikan landasan yang kuat untuk memahami pembahasan zakat dalam Fathul Qorib.
Mulailah dengan Bab Sebelumnya: Baca dan pahami bab-bab sebelumnya dalam Fathul Qorib, terutama bab tentang ibadah mahdhah. Hal ini akan memberikan konteks dan pemahaman yang lebih baik tentang bab zakat.
Gunakan Tafsir dan Syarah: Manfaatkan tafsir dan syarah Fathul Qorib untuk memperjelas makna teks. Referensi tambahan ini dapat memberikan penjelasan lebih rinci dan contoh-contoh praktis.
Buat Catatan dan Rangkuman: Buat catatan dan rangkuman saat membaca Fathul Qorib. Hal ini akan membantu mengingat poin-poin penting dan memudahkan untuk meninjau materi.
Diskusikan dengan Guru atau Teman: Diskusikan materi Fathul Qorib Bab Zakat dengan guru atau teman. Bertukar pikiran dan bertanya dapat meningkatkan pemahaman dan mengidentifikasi area yang perlu diklarifikasi.
Praktikkan dalam Kehidupan Nyata: Terapkan pemahaman tentang zakat dalam kehidupan nyata. Hitung dan tunaikan zakat sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Pengalaman praktis akan memperkuat pemahaman dan menumbuhkan kesadaran akan kewajiban zakat.
Dengan mengikuti tips ini, diharapkan pembaca dapat memahami Fathul Qorib Bab Zakat dengan lebih baik dan mengimplementasikan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tips-tips di atas merupakan langkah awal untuk memahami Fathul Qorib Bab Zakat secara komprehensif. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas manfaat mempelajari bab ini dan kaitannya dengan aspek-aspek penting dalam kehidupan beragama.
Kesimpulan
Kitab fathul qorib bab zakat merupakan referensi penting bagi umat Islam untuk memahami dan melaksanakan ibadah zakat. Kitab ini membahas secara komprehensif berbagai aspek zakat, mulai dari pengertian, syarat wajib, jenis harta yang wajib dizakati, cara menghitung zakat, hingga tata cara pendistribusiannya. Memahami isi kitab ini sangat penting karena zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan.
Beberapa poin utama yang dibahas dalam fathul qorib bab zakat antara lain:
- Pengertian zakat sebagai ibadah wajib yang bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu fakir miskin.
- Syarat wajib zakat, yaitu beragama Islam, merdeka, baligh, berakal sehat, dan memiliki harta yang mencapai nisab.
- Jenis-jenis harta yang wajib dizakati, seperti emas, perak, hasil pertanian, hewan ternak, dan barang dagangan.
Poin-poin utama tersebut saling berkaitan dan membentuk sistem zakat yang komprehensif. Memahami keterkaitan ini sangat penting agar ibadah zakat dapat ditunaikan dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima zakat, tetapi juga bagi pemberi zakat karena dapat membersihkan harta dan menyucikan jiwa dari sifat kikir.