Kewajiban Zakat Ditetapkan pada Tahun: Panduan Lengkap

sisca


Kewajiban Zakat Ditetapkan pada Tahun: Panduan Lengkap

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Kewajiban zakat telah ditetapkan sejak tahun pertama hijriyah, yaitu pada saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Zakat pertama kali diwajibkan kepada para sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari kalangan Anshar, yaitu penduduk asli Madinah.

Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Secara individu, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Zakat juga dapat meningkatkan rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama. Secara sosial, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam perkembangan sejarah Islam, kewajiban zakat mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya, zakat hanya diwajibkan kepada kaum muslimin yang bermukim di wilayah kekuasaan Islam. Namun, seiring dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam, zakat juga diwajibkan kepada non-muslim yang tinggal di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kewajiban zakat bersifat universal dan berlaku bagi seluruh umat manusia.

Kewajiban Zakat Ditetapkan Pada Tahun

Kewajiban zakat merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting. Kewajiban ini ditetapkan pada tahun pertama hijriyah, yaitu pada saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Ada beberapa aspek penting terkait dengan kewajiban zakat yang perlu dipahami, antara lain:

  • Waktu
  • Syarat
  • Jenis Harta
  • Nisab
  • Penerima
  • Cara Pembayaran
  • Hukum
  • Manfaat
  • Sejarah

Kesembilan aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang kewajiban zakat. Misalnya, waktu pembayaran zakat adalah setiap tahun pada saat tertentu, dan jenis harta yang dikenakan zakat adalah harta yang memenuhi syarat tertentu dan mencapai nisab tertentu. Penerima zakat juga telah ditentukan dalam syariat Islam, dan cara pembayarannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat, dan memiliki banyak manfaat baik bagi individu maupun masyarakat. Memahami sejarah zakat juga penting untuk mengetahui latar belakang dan perkembangan kewajiban zakat hingga saat ini.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam kewajiban zakat. Zakat wajib ditunaikan pada waktu tertentu setiap tahunnya. Waktu pembayaran zakat pada umumnya adalah pada saat harta telah mencapai nisab dan haul.

  • Waktu Haul
    Waktu haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun. Zakat wajib ditunaikan setelah harta tersebut telah mencapai waktu haul.
  • Waktu Nisab
    Waktu nisab adalah waktu ketika harta telah mencapai jumlah tertentu yang mewajibkan pemiliknya untuk mengeluarkan zakat. Waktu nisab berbeda-beda untuk setiap jenis harta.
  • Waktu Pembagian
    Waktu pembagian zakat adalah waktu ketika zakat dibagikan kepada para mustahik. Zakat harus dibagikan segera setelah zakat tersebut dikeluarkan.
  • Waktu Penyaluran
    Waktu penyaluran zakat adalah waktu ketika zakat sampai ke tangan para mustahik. Zakat harus disalurkan secepatnya agar dapat segera dimanfaatkan oleh para mustahik.

Dengan memahami waktu pembayaran zakat, setiap muslim dapat memenuhi kewajiban zakatnya dengan baik dan tepat waktu. Zakat yang ditunaikan tepat waktu akan memberikan manfaat yang optimal bagi para mustahik dan membantu meningkatkan kesejahteraan umat Islam.

Syarat

Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam kewajiban zakat. Syarat zakat adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar zakatnya sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat-syarat zakat tersebut telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadis, serta disepakati oleh para ulama.

Syarat zakat sangat erat kaitannya dengan kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Kewajiban zakat hanya berlaku bagi umat Islam yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut berfungsi sebagai filter untuk memastikan bahwa zakat hanya ditunaikan oleh orang-orang yang benar-benar mampu dan layak.

Salah satu syarat zakat yang paling mendasar adalah kepemilikan harta. Zakat hanya wajib ditunaikan oleh orang-orang yang memiliki harta yang telah mencapai nisab tertentu. Nisab adalah batas minimal harta yang mewajibkan seseorang untuk mengeluarkan zakat. Nisab untuk setiap jenis harta berbeda-beda, dan telah ditetapkan dalam syariat Islam.

Selain kepemilikan harta, syarat zakat lainnya adalah kebebasan. Zakat hanya wajib ditunaikan oleh orang-orang yang merdeka. Budak atau hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat. Hal ini menunjukkan bahwa kewajiban zakat adalah kewajiban yang bersifat personal, dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.

Dengan memahami syarat-syarat zakat, setiap muslim dapat memastikan bahwa zakat yang mereka tunaikan adalah sah dan diterima oleh Allah SWT. Zakat yang sah akan memberikan manfaat yang optimal bagi para mustahik dan membantu meningkatkan kesejahteraan umat Islam.

Jenis Harta

Jenis harta merupakan salah satu aspek penting dalam kewajiban zakat. Zakat hanya wajib dikeluarkan dari jenis harta tertentu yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Jenis harta yang dikenakan zakat disebut dengan istilah amwal.

  • Harta Tetap
    Harta tetap adalah harta yang tidak mudah berubah wujudnya, seperti tanah, rumah, dan kendaraan. Zakat harta tetap wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai harta tersebut.
  • Harta Bergerak
    Harta bergerak adalah harta yang mudah berubah wujudnya, seperti emas, perak, dan uang. Zakat harta bergerak wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai harta tersebut.
  • Harta Perniagaan
    Harta perniagaan adalah harta yang diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan. Zakat harta perniagaan wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari keuntungan yang diperoleh.
  • Harta Pertanian
    Harta pertanian adalah hasil panen dari tanaman atau buah-buahan. Zakat harta pertanian wajib dikeluarkan sebesar 10% dari hasil panen.

Jenis harta yang dikenakan zakat cukup beragam, sehingga setiap muslim perlu memahami jenis hartanya agar dapat menunaikan zakat dengan benar. Dengan memahami jenis harta yang dikenakan zakat, setiap muslim dapat memastikan bahwa zakat yang mereka tunaikan adalah sah dan diterima oleh Allah SWT.

Nisab

Nisab merupakan salah satu aspek penting dalam kewajiban zakat. Nisab adalah batas minimal harta yang mewajibkan seseorang untuk mengeluarkan zakat. Nisab telah ditetapkan dalam syariat Islam untuk memastikan bahwa zakat hanya dikenakan kepada orang-orang yang mampu.

  • Jenis Harta
    Nisab berbeda-beda untuk setiap jenis harta. Misalnya, nisab untuk emas adalah 85 gram, sedangkan nisab untuk perak adalah 595 gram.
  • Nilai Harta
    Nisab juga mempertimbangkan nilai harta. Misalnya, nisab untuk uang adalah setara dengan nilai 85 gram emas.
  • Haul
    Nisab juga terkait dengan haul, yaitu jangka waktu kepemilikan harta. Zakat hanya wajib dikeluarkan dari harta yang telah dimiliki selama satu tahun.
  • Hutang
    Hutang dapat mengurangi nisab. Artinya, jika seseorang memiliki harta yang nilainya melebihi nisab, namun memiliki hutang yang besar, maka ia tidak wajib mengeluarkan zakat.

Dengan memahami nisab, setiap muslim dapat memastikan bahwa zakat yang mereka tunaikan adalah sah dan diterima oleh Allah SWT. Nisab juga berfungsi sebagai filter untuk memastikan bahwa zakat hanya dikenakan kepada orang-orang yang mampu, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan umat Islam.

Penerima

Penerima zakat merupakan salah satu komponen penting dalam kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Penerima zakat disebut juga dengan istilah mustahik, yaitu orang-orang yang berhak menerima zakat. Kewajiban zakat tidak dapat dipisahkan dari adanya penerima zakat, karena zakat pada dasarnya adalah ibadah sosial yang bertujuan untuk membantu dan mensejahterakan mereka yang membutuhkan.

Penerima zakat telah disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat At-Taubah ayat 60. Ayat tersebut menyebutkan bahwa zakat wajib dibagikan kepada delapan golongan, yaitu:

  1. Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  2. Miskin, yaitu orang yang memiliki harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  3. Amil zakat, yaitu orang yang bertugas mengumpulkan dan menyalurkan zakat.
  4. Mualaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat keimanannya.
  5. Riqab, yaitu budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri.
  6. Gharimin, yaitu orang yang terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah, seperti untuk dakwah atau jihad.
  8. Ibnu sabil, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

Keberadaan penerima zakat sangat penting dalam pelaksanaan kewajiban zakat. Zakat akan menjadi tidak berarti jika tidak ada orang yang berhak menerimanya. Oleh karena itu, setiap muslim yang wajib mengeluarkan zakat harus memastikan bahwa zakat tersebut disalurkan kepada mustahik yang berhak menerimanya.

Cara Pembayaran

Cara pembayaran zakat merupakan salah satu komponen penting dalam kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Cara pembayaran zakat memengaruhi sah atau tidaknya zakat yang ditunaikan, serta sampai atau tidaknya zakat kepada para mustahik.

Dalam syariat Islam, telah ditetapkan beberapa cara pembayaran zakat, antara lain:

  1. Pembayaran langsung kepada mustahik
  2. Pembayaran melalui amil zakat
  3. Pembayaran melalui lembaga zakat

Pemilihan cara pembayaran zakat dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemudahan masing-masing muzaki. Namun, perlu dipastikan bahwa zakat disalurkan kepada mustahik yang berhak dan tepat waktu.

Cara pembayaran zakat yang benar akan memberikan dampak positif bagi muzaki dan mustahik. Muzaki akan mendapatkan pahala yang sempurna karena telah menunaikan kewajiban zakat dengan baik. Sementara itu, mustahik akan terbantu memenuhi kebutuhan hidupnya dan kesejahteraannya akan meningkat.

Hukum

Hukum merupakan aspek penting dalam kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Hukum zakat mengatur segala ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan zakat, mulai dari definisi, syarat, jenis harta, nisab, penerima, cara pembayaran, hingga sanksi bagi yang tidak menunaikan zakat.

  • Kewajiban
    Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi syarat, baik laki-laki maupun perempuan. Kewajiban zakat terbagi menjadi dua, yaitu zakat wajib (seperti zakat fitrah dan zakat mal) dan zakat sunnah (seperti zakat profesi dan zakat ilmu).
  • Sanksi
    Bagi muslim yang tidak menunaikan zakat, akan mendapatkan sanksi berupa dosa dan siksa dari Allah SWT. Hal ini karena zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan.
  • Manfaat
    Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan umum.
  • Sejarah
    Kewajiban zakat telah ditetapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, yaitu pada tahun pertama hijriyah. Kewajiban zakat pertama kali diwajibkan kepada para sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari kalangan Anshar, yaitu penduduk asli Madinah.

Hukum zakat sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap muslim. Dengan memahami hukum zakat, setiap muslim dapat menunaikan kewajiban zakatnya dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal baik bagi diri sendiri maupun masyarakat.

Manfaat

Kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah membawa banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Manfaat-manfaat tersebut mencakup aspek spiritual, sosial, dan ekonomi.

  • Pembersihan Diri

    Zakat dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dan meningkatkan rasa syukurnya atas nikmat yang telah diterimanya.

  • Pengentasan Kemiskinan

    Zakat memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan. Dana zakat yang disalurkan kepada para mustahik dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

  • Pertumbuhan Ekonomi

    Zakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat. Dana zakat yang beredar di masyarakat dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian.

  • Keadilan Sosial

    Zakat dapat membantu mewujudkan keadilan sosial dengan cara mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Dengan mendistribusikan harta kepada mereka yang membutuhkan, zakat dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Manfaat-manfaat zakat tersebut sangat relevan dengan kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Zakat tidak hanya merupakan ibadah ritual, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Dengan memahami manfaat-manfaat tersebut, setiap muslim dapat terdorong untuk menunaikan kewajiban zakatnya dengan baik dan benar.

Sejarah

Sejarah memiliki keterkaitan yang erat dengan kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang telah diwajibkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Penetapan kewajiban zakat pada tahun pertama hijriyah merupakan tonggak sejarah penting dalam perkembangan ajaran Islam.

Sejarah mencatat bahwa kewajiban zakat pertama kali diwajibkan kepada kaum muslimin yang bermukim di Madinah. Penetapan kewajiban zakat ini dilatarbelakangi oleh kondisi sosial-ekonomi masyarakat Madinah yang saat itu masih memprihatinkan. Banyak kaum muslimin yang masih hidup dalam kemiskinan dan kesulitan. Di sisi lain, ada juga sebagian kecil kaum muslimin yang telah memiliki harta yang cukup. Untuk mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi ini, Nabi Muhammad SAW mewajibkan zakat kepada kaum muslimin yang mampu sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan Islam. Zakat menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi negara Islam yang baru berdiri. Dana zakat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pemerintahan, seperti pembangunan infrastruktur, kesejahteraan sosial, dan pertahanan negara. Selain itu, zakat juga berperan penting dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Memahami sejarah kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah memberikan banyak manfaat bagi kita. Pertama, sejarah ini mengingatkan kita akan pentingnya zakat sebagai salah satu rukun Islam. Kedua, sejarah ini memberikan kita inspirasi tentang bagaimana Islam memberikan solusi terhadap permasalahan sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat. Ketiga, sejarah ini memotivasi kita untuk terus menunaikan kewajiban zakat sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah kita terima.

Tanya Jawab Kewajiban Zakat

Bagian Tanya Jawab ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang mungkin berguna.

Pertanyaan 1: Kapan kewajiban zakat ditetapkan?

Kewajiban zakat ditetapkan pada tahun pertama hijriyah, bertepatan dengan tahun 622 Masehi.

Pertanyaan 2: Siapa yang wajib mengeluarkan zakat?

Zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, balig, berakal sehat, dan memiliki harta yang telah mencapai nisab.

Pertanyaan 3: Apa saja jenis harta yang dikenakan zakat?

Jenis harta yang dikenakan zakat antara lain emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan hewan ternak.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghitung nisab zakat?

Nisab zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, nisab zakat untuk emas adalah 85 gram, sedangkan nisab zakat untuk uang adalah setara dengan nilai 85 gram emas.

Pertanyaan 5: Kapan waktu pembayaran zakat?

Waktu pembayaran zakat adalah setiap tahun, setelah harta telah mencapai nisab dan haul (satu tahun kepemilikan).

Pertanyaan 6: Siapa saja yang berhak menerima zakat?

Zakat berhak diterima oleh delapan golongan yang disebut mustahik, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Demikianlah beberapa tanya jawab mengenai kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah perkembangan kewajiban zakat dari masa ke masa. Perkembangan ini menunjukkan bahwa zakat merupakan ibadah yang dinamis dan selalu relevan dengan kebutuhan umat manusia.

Tips Menunaikan Kewajiban Zakat

Menunaikan kewajiban zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting bagi umat Islam. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Untuk membantu Anda dalam menunaikan kewajiban zakat dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

Tip 1: Pelajari Hukum dan Syarat Zakat
Pelajari hukum dan syarat zakat dengan baik dan benar. Hal ini penting agar Anda mengetahui jenis harta yang dikenakan zakat, nisab, dan golongan yang berhak menerima zakat.

Tip 2: Hitung Nisab dan Zakat
Hitung nisab dan zakat yang harus Anda tunaikan dengan cermat. Gunakan kalkulator zakat atau konsultasikan dengan amil zakat untuk memastikan perhitungan Anda benar.

Tip 3: Pilih Lembaga Zakat yang Terpercaya
Pilih lembaga zakat yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa zakat Anda disalurkan kepada mustahik yang berhak.

Tip 4: Tunaikan Zakat Tepat Waktu
Tunaikan zakat tepat waktu, yaitu setiap tahun setelah harta Anda mencapai nisab dan haul. Jangan menunda-nunda pembayaran zakat, karena hal ini dapat mengurangi pahala Anda.

Tip 5: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan pembayaran zakat dengan ikhlas karena Allah SWT. Jangan mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia, karena zakat adalah ibadah yang bersifat rahasia.

Tip 6: Jadikan Zakat sebagai Kebiasaan
Jadikan pembayaran zakat sebagai kebiasaan yang baik. Dengan begitu, Anda akan terbiasa menunaikan zakat setiap tahun dan merasakan manfaatnya.

Tip 7: Ajak Orang Lain untuk Berzakat
Ajak orang lain untuk berzakat. Berbagi informasi tentang zakat dan manfaatnya kepada orang-orang di sekitar Anda. Dengan begitu, lebih banyak orang yang akan tergerak untuk menunaikan kewajiban zakat.

Ringkasan:
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menunaikan kewajiban zakat dengan baik dan benar. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Mari jadikan zakat sebagai bagian dari ibadah kita sehari-hari dan rasakan manfaat luar biasanya.

Transisi:
Tips-tips di atas sangat penting untuk memastikan bahwa kewajiban zakat kita dipenuhi dengan baik. Bagian selanjutnya dari artikel ini akan membahas tentang sejarah perkembangan kewajiban zakat dari masa ke masa. Memahami sejarah ini akan membantu kita untuk lebih menghargai kewajiban zakat dan menunaikannya dengan lebih baik.

Kesimpulan

Kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Artikel ini telah membahas berbagai aspek terkait dengan kewajiban zakat, mulai dari sejarah, hukum, syarat, jenis harta, nisab, penerima, cara pembayaran, manfaat, hingga tips untuk menunaikan zakat dengan baik dan benar.

Salah satu poin utama yang dibahas dalam artikel ini adalah bahwa kewajiban zakat bersifat dinamis dan selalu relevan dengan kebutuhan umat manusia. Sejarah telah menunjukkan bahwa zakat memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan sosial, dan pembangunan ekonomi. Di era modern ini, zakat tetap menjadi instrumen yang efektif untuk mengatasi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Poin utama lainnya yang dibahas dalam artikel ini adalah pentingnya memahami hukum dan syarat zakat. Dengan memahami hukum dan syarat zakat, setiap muslim dapat memastikan bahwa zakat yang mereka tunaikan adalah sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, memilih lembaga zakat yang terpercaya dan menunaikan zakat tepat waktu juga sangat penting untuk memastikan bahwa zakat disalurkan kepada mustahik yang berhak.

Kewajiban zakat yang ditetapkan pada tahun pertama hijriyah merupakan anugerah yang sangat besar bagi umat Islam. Mari kita tunaikan kewajiban zakat dengan baik dan benar, sehingga kita dapat memperoleh manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru