Khutbah Idul Adha Rumaysho adalah sebuah khutbah yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Muhammad Rumaysho Al-Buthi pada hari raya Idul Adha. Khutbah ini berisikan tuntunan dan nasihat tentang makna dan hikmah dari ibadah kurban.
Khutbah Idul Adha Rumaysho sangat penting bagi umat Islam karena memberikan pemahaman yang mendalam tentang ibadah kurban. Khutbah ini juga memberikan motivasi dan semangat kepada umat Islam untuk menjalankan ibadah kurban dengan penuh keikhlasan dan ketaatan.
Salah satu perkembangan historis yang signifikan dalam khutbah Idul Adha Rumaysho adalah penggunaan bahasa Arab yang fasih dan mudah dipahami. Hal ini membuat khutbah ini dapat diakses oleh umat Islam dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan.
Khutbah Idul Adha Rumaysho
Khutbah Idul Adha Rumaysho merupakan bagian penting dari ibadah haji dan Idul Adha. Khutbah ini memberikan tuntunan dan bimbingan kepada umat Islam tentang makna dan hikmah dari ibadah kurban. Beberapa aspek penting dari Khutbah Idul Adha Rumaysho antara lain:
- Makna dan tujuan ibadah kurban
- Syarat dan ketentuan hewan kurban
- Tata cara penyembelihan hewan kurban
- Pembagian daging kurban
- Hikmah dan manfaat ibadah kurban
- Keutamaan berkurban pada hari raya Idul Adha
- Sejarah dan perkembangan ibadah kurban
- Contoh dan kisah nyata tentang ibadah kurban
- Ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang utuh tentang ibadah kurban. Melalui khutbahnya, Syaikh Rumaysho mengajak umat Islam untuk merenungkan makna dan hikmah dari ibadah kurban, serta mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan ketaatan. Dengan demikian, ibadah kurban dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Makna dan tujuan ibadah kurban
Dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, makna dan tujuan ibadah kurban menjadi salah satu aspek penting yang dibahas. Ibadah kurban memiliki makna yang mendalam dan tujuan yang mulia bagi umat Islam.
-
Pengorbanan dan ketaatan
Ibadah kurban mengajarkan tentang pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan harta benda demi menjalankan perintah Allah SWT.
-
Kasih sayang dan berbagi
Ibadah kurban juga merupakan wujud kasih sayang dan berbagi kepada sesama. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan, sehingga dapat meringankan beban dan membawa kebahagiaan bagi mereka.
-
Mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban menjadi pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, demi menjalankan perintah Allah SWT. Pengorbanan Nabi Ibrahim AS menjadi teladan bagi umat Islam untuk selalu taat dan berserah diri kepada Allah SWT.
-
Mengharapkan ridha Allah SWT
Tujuan utama dari ibadah kurban adalah untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam berharap mendapatkan keberkahan, ampunan dosa, dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Makna dan tujuan ibadah kurban yang terkandung dalam khutbah Idul Adha Rumaysho memberikan tuntunan dan motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah kurban dengan penuh keikhlasan dan ketaatan. Ibadah kurban menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan meraih ridha Allah SWT.
Syarat dan ketentuan hewan kurban
Syarat dan ketentuan hewan kurban merupakan aspek penting yang dibahas dalam khutbah Idul Adha Rumaysho. Hal ini karena hewan kurban yang digunakan harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu agar ibadah kurban dapat diterima oleh Allah SWT.
-
Jenis hewan kurban
Hewan yang dapat digunakan untuk kurban adalah unta, sapi, kambing, dan domba. Hewan tersebut harus sehat, tidak cacat, dan telah mencapai umur tertentu.
-
Umur hewan kurban
Umur minimal hewan kurban adalah sebagai berikut: unta minimal 5 tahun, sapi minimal 2 tahun, kambing minimal 1 tahun, dan domba minimal 6 bulan.
-
Kondisi hewan kurban
Hewan kurban harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan tidak kurus. Hewan yang cacat atau sakit tidak diperbolehkan untuk dikurbankan.
-
Cara penyembelihan hewan kurban
Hewan kurban harus disembelih sesuai dengan syariat Islam. Penyembelihan dilakukan dengan cara memotong urat nadi di leher hewan dengan pisau yang tajam.
Dengan memahami dan memenuhi syarat dan ketentuan hewan kurban, umat Islam dapat menjalankan ibadah kurban dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Hal ini akan membuat ibadah kurban menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Tata cara penyembelihan hewan kurban
Tata cara penyembelihan hewan kurban merupakan aspek penting dalam khutbah Idul Adha Rumaysho. Dalam khutbahnya, Syaikh Rumaysho menjelaskan tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam, sehingga ibadah kurban dapat diterima oleh Allah SWT.
-
Niat
Sebelum menyembelih hewan kurban, penyembelih harus terlebih dahulu mengucapkan niat, yaitu menghalalkan hewan kurban tersebut karena Allah SWT.
-
Menghadap kiblat
Hewan kurban harus disembelih dalam keadaan menghadap kiblat, yaitu ke arah Ka’bah di Mekah.
-
Membaca basmalah
Sebelum memotong urat nadi hewan kurban, penyembelih harus membaca basmalah, yaitu “Bismillahi Allahu Akbar”.
-
Memotong urat nadi
Hewan kurban disembelih dengan cara memotong urat nadi di lehernya dengan pisau yang tajam. Penyembelihan harus dilakukan dengan satu kali sayatan yang tepat.
Dengan memahami dan mengikuti tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai dengan khutbah Idul Adha Rumaysho, umat Islam dapat menjalankan ibadah kurban dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini akan membuat ibadah kurban menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Pembagian daging kurban
Dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, pembagian daging kurban merupakan salah satu aspek penting yang dibahas. Pembagian daging kurban memiliki makna dan hikmah yang mendalam dalam ibadah kurban.
Berdasarkan khutbah Idul Adha Rumaysho, daging kurban dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, sepertiga bagian untuk fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan. Kedua, sepertiga bagian untuk sanak saudara dan tetangga. Ketiga, sepertiga bagian untuk keluarga yang berkurban.
Pembagian daging kurban ini mengajarkan tentang nilai-nilai kasih sayang, berbagi, dan kepedulian sosial. Dengan membagikan sebagian daging kurban kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan, umat Islam dapat meringankan beban dan membawa kebahagiaan bagi mereka. Selain itu, pembagian daging kurban kepada sanak saudara dan tetangga dapat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan kekeluargaan.
Dengan memahami hikmah dan tata cara pembagian daging kurban yang dijelaskan dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, umat Islam dapat menjalankan ibadah kurban dengan lebih bermakna dan sesuai dengan syariat Islam. Pembagian daging kurban menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah kurban, yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Hikmah dan manfaat ibadah kurban
Dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, hikmah dan manfaat ibadah kurban menjadi sorotan penting. Ibadah kurban tidak hanya bermakna ritual, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual dan sosial yang mendalam.
-
Ketaatan dan penghambaan
Ibadah kurban mengajarkan ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan harta benda demi menjalankan perintah-Nya.
-
Kasih sayang dan berbagi
Ibadah kurban juga merupakan wujud kasih sayang dan berbagi kepada sesama. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan, sehingga dapat meringankan beban dan membawa kebahagiaan bagi mereka.
-
Mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban menjadi pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, demi menjalankan perintah Allah SWT. Pengorbanan Nabi Ibrahim AS menjadi teladan bagi umat Islam untuk selalu taat dan berserah diri kepada Allah SWT.
-
Mengharapkan ridha Allah SWT
Tujuan utama dari ibadah kurban adalah untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam berharap mendapatkan keberkahan, ampunan dosa, dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Hikmah dan manfaat ibadah kurban yang terkandung dalam khutbah Idul Adha Rumaysho memberikan tuntunan dan motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah kurban dengan penuh keikhlasan dan ketaatan. Ibadah kurban menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan meraih ridha Allah SWT.
Keutamaan berkurban pada hari raya Idul Adha
Dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, keutamaan berkurban pada hari raya Idul Adha menjadi salah satu aspek penting yang dibahas. Keutamaan ini tidak hanya bernilai ritual, tetapi juga memiliki makna dan hikmah yang mendalam bagi umat Islam.
-
Pahala yang berlipat ganda
Berkurban pada hari raya Idul Adha akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Hal ini karena ibadah kurban merupakan bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT, serta wujud kasih sayang dan berbagi kepada sesama.
-
Menghapus dosa
Ibadah kurban juga dapat menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa. Dengan berkurban, umat Islam memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT, sehingga dapat kembali suci dan bersih dari dosa-dosa yang telah diperbuat.
-
Menjadi bekal di akhirat
Hewan kurban yang disembelih pada hari raya Idul Adha akan menjadi bekal bagi umat Islam di akhirat nanti. Hewan kurban tersebut akan menjadi syafaat bagi yang berkurban, sehingga dapat meringankan hisab dan memberikan syafaat di hari akhir.
-
Meneladani Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban juga merupakan bentuk keteladanan terhadap Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS rela mengorbankan putranya, Ismail AS, demi menjalankan perintah Allah SWT. Pengorbanan Nabi Ibrahim AS menjadi contoh bagi umat Islam untuk selalu taat dan berserah diri kepada Allah SWT.
Dengan memahami keutamaan berkurban pada hari raya Idul Adha yang dijelaskan dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, umat Islam dapat lebih semangat dan termotivasi untuk menjalankan ibadah kurban. Ibadah kurban menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, meraih pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa, menjadi bekal di akhirat, dan meneladani Nabi Ibrahim AS.
Sejarah dan perkembangan ibadah kurban
Sejarah dan perkembangan ibadah kurban merupakan salah satu aspek yang dibahas dalam khutbah Idul Adha Rumaysho. Dalam khutbahnya, Syaikh Rumaysho menjelaskan tentang asal-usul, perkembangan, dan makna ibadah kurban dalam Islam.
-
Asal-usul ibadah kurban
Ibadah kurban berawal dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Peristiwa ini menjadi dasar pensyariatan ibadah kurban dalam Islam.
-
Perkembangan ibadah kurban
Seiring waktu, ibadah kurban mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ibadah kurban ditetapkan sebagai salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam pada hari raya Idul Adha.
-
Makna ibadah kurban
Ibadah kurban memiliki makna yang mendalam, yaitu sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT serta wujud kasih sayang dan berbagi kepada sesama.
-
Tradisi ibadah kurban
Di berbagai belahan dunia, ibadah kurban memiliki tradisi dan praktik yang beragam. Namun, secara umum, ibadah kurban dilakukan dengan menyembelih hewan kurban, kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, sanak saudara, dan keluarga.
Dengan memahami sejarah dan perkembangan ibadah kurban, umat Islam dapat lebih menghayati makna dan hikmah di balik ibadah tersebut. Ibadah kurban menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mempererat tali silaturahmi, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Contoh dan kisah nyata tentang ibadah kurban
Dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, contoh dan kisah nyata tentang ibadah kurban menjadi salah satu aspek penting yang dibahas. Contoh dan kisah nyata tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana ibadah kurban dijalankan dan apa saja hikmah yang dapat dipetik darinya.
-
Pengorbanan Nabi Ibrahim AS
Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS merupakan contoh nyata tentang ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Kesediaan Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan putranya, Ismail AS, demi menjalankan perintah Allah SWT menjadi teladan bagi umat Islam untuk selalu taat dan berserah diri kepada-Nya.
-
Kisah sahabat Nabi SAW
Banyak kisah sahabat Nabi SAW yang menunjukkan keutamaan ibadah kurban. Misalnya, kisah sahabat Abu Bakar RA yang menyembelih unta sebanyak seratus ekor pada hari raya Idul Adha. Kisah-kisah tersebut memberikan motivasi bagi umat Islam untuk berkurban dengan ikhlas dan penuh ketaatan.
-
Ibadah kurban di masa kini
Ibadah kurban terus dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini. Banyak kisah nyata tentang manfaat dan keberkahan ibadah kurban yang dapat ditemukan. Misalnya, kisah orang-orang yang mendapatkan rezeki yang melimpah setelah berkurban atau kisah orang-orang yang sakitnya sembuh setelah memakan daging kurban.
-
Hikmah dan pelajaran
Contoh dan kisah nyata tentang ibadah kurban memberikan banyak hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. Di antaranya adalah pentingnya ketaatan kepada Allah SWT, keutamaan berbagi dan kasih sayang, serta besarnya pahala dan keberkahan yang dapat diperoleh dari ibadah kurban.
Dengan memahami contoh dan kisah nyata tentang ibadah kurban, umat Islam dapat lebih termotivasi untuk menjalankan ibadah kurban dengan ikhlas dan penuh ketaatan. Ibadah kurban menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan meraih ridha Allah SWT.
Ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban
Khutbah Idul Adha Rumaysho tidak hanya berisi tuntunan praktis tentang ibadah kurban, tetapi juga mengajarkan ajaran dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Ajaran dan nilai-nilai tersebut menjadi ruh ibadah kurban, yang memberikan makna dan hikmah mendalam bagi umat Islam.
-
Ketaatan dan penghambaan
Ibadah kurban mengajarkan ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan harta benda demi menjalankan perintah-Nya. Ajaran ini selaras dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya, Ismail AS, demi membuktikan ketaatannya kepada Allah SWT.
-
Kasih sayang dan berbagi
Ibadah kurban juga merupakan wujud kasih sayang dan berbagi kepada sesama. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan, sehingga dapat meringankan beban dan membawa kebahagiaan bagi mereka. Nilai kasih sayang dan berbagi ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial dan semangat gotong royong dalam masyarakat.
-
Mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban menjadi pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya demi menjalankan perintah Allah SWT. Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS mengajarkan tentang pentingnya ketaatan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalankan perintah agama. Nilai-nilai tersebut menjadi teladan bagi umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Islam.
-
Mengharapkan ridha Allah SWT
Tujuan utama dari ibadah kurban adalah untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam berharap mendapatkan keberkahan, ampunan dosa, dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Ajaran ini memotivasi umat Islam untuk senantiasa beribadah dengan ikhlas dan mengharapkan balasan dari Allah SWT.
Ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban menjadi pedoman penting bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah tersebut. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran dan nilai-nilai tersebut, ibadah kurban tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan meraih ridha Allah SWT.
Tanya Jawab tentang Khutbah Idul Adha Rumaysho
Bagian tanya jawab ini akan membahas beberapa pertanyaan umum dan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang khutbah Idul Adha Rumaysho.
Pertanyaan 1: Apa tema utama khutbah Idul Adha Rumaysho?
Jawaban: Tema utama khutbah Idul Adha Rumaysho adalah tentang makna dan hikmah dari ibadah kurban, serta ajaran dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Pertanyaan 2: Siapa yang menyampaikan khutbah Idul Adha Rumaysho?
Jawaban: Khutbah Idul Adha Rumaysho disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Muhammad Rumaysho Al-Buthi.
Pertanyaan 3: Kapan khutbah Idul Adha Rumaysho disampaikan?
Jawaban: Khutbah Idul Adha Rumaysho biasanya disampaikan pada hari raya Idul Adha.
Pertanyaan 4: Apa tujuan dari ibadah kurban menurut khutbah Idul Adha Rumaysho?
Jawaban: Menurut khutbah Idul Adha Rumaysho, tujuan utama dari ibadah kurban adalah untuk menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT, berbagi kasih sayang kepada sesama, dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Pertanyaan 5: Apa saja ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban?
Jawaban: Ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban antara lain ketaatan, kasih sayang, pengorbanan, dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara menjalankan ibadah kurban sesuai dengan khutbah Idul Adha Rumaysho?
Jawaban: Untuk menjalankan ibadah kurban sesuai dengan khutbah Idul Adha Rumaysho, umat Islam harus memenuhi syarat dan ketentuan hewan kurban, melakukan penyembelihan dengan benar, dan membagikan daging kurban kepada fakir miskin, sanak saudara, dan keluarga.
Demikianlah tanya jawab tentang khutbah Idul Adha Rumaysho. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang ibadah kurban dan ajaran yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan ibadah kurban dalam Islam.
Tips Khutbah Idul Adha Rumaysho
Berikut ini adalah beberapa tips dalam menyampaikan khutbah Idul Adha Rumaysho:
Tip 1: Pelajari dan pahami isi khutbah
Sebelum menyampaikan khutbah, pelajari dan pahami terlebih dahulu isi khutbah Idul Adha Rumaysho. Hal ini akan membantu Anda menyampaikan khutbah dengan jelas dan runtut.
Tip 2: Siapkan materi pendukung
Gunakan materi pendukung seperti ayat Al-Qur’an, hadits, dan kisah-kisah inspiratif untuk memperkuat argumen dan memberikan contoh nyata dalam khutbah Anda.
Tip 3: Sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami
Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh jemaah. Hindari menggunakan istilah-istilah teknis atau bahasa yang terlalu tinggi.
Tip 4: Tekankan makna dan hikmah ibadah kurban
Fokuslah pada makna dan hikmah dari ibadah kurban, seperti ketaatan kepada Allah SWT, kasih sayang kepada sesama, dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Tip 5: Berikan motivasi dan ajakan
Berikan motivasi dan ajakan kepada jemaah untuk melaksanakan ibadah kurban dengan ikhlas dan penuh ketaatan.
Tip 6: Beri waktu untuk refleksi
Berikan waktu kepada jemaah untuk merenungi dan merefleksikan makna khutbah yang disampaikan.
Tip 7: Doa penutup
Akhiri khutbah dengan doa penutup yang berisi harapan dan permohonan kepada Allah SWT.
Tip 8: Evaluasi dan perbaikan
Setelah menyampaikan khutbah, lakukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas khutbah Anda di masa mendatang.
Tips-tips di atas dapat membantu Anda menyampaikan khutbah Idul Adha Rumaysho dengan lebih efektif dan bermakna. Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan menyampaikan khutbah dengan ikhlas, Anda dapat menggugah semangat jemaah untuk melaksanakan ibadah kurban dengan penuh ketaatan dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang kesimpulan dari khutbah Idul Adha Rumaysho.
Kesimpulan
Khutbah Idul Adha Rumaysho memberikan pemahaman yang komprehensif tentang makna dan hikmah ibadah kurban, serta ajaran dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Khutbah ini mengajak umat Islam untuk melaksanakan ibadah kurban dengan ikhlas dan penuh ketaatan, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, kasih sayang kepada sesama, dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Dua poin utama yang saling berkaitan dalam khutbah ini adalah:
- Makna dan tujuan ibadah kurban, yaitu untuk menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT, berbagi kasih sayang kepada sesama, dan mengharapkan ridha Allah SWT.
- Ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban, yaitu ketaatan, kasih sayang, pengorbanan, dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam khutbah Idul Adha Rumaysho, umat Islam dapat melaksanakan ibadah kurban dengan lebih bermakna dan mengharapkan pahala serta ridha dari Allah SWT.
