Manfaat keju untuk ibu hamil adalah kebaikan nutrisi yang diperoleh ibu dan janin selama kehamilan.
Keju kaya akan kalsium, protein, vitamin D, dan folat. Kalsium penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi, sementara protein membantu pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, dan folat mengurangi risiko cacat lahir. Keju juga merupakan sumber prebiotik yang baik, yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan ibu.
Secara historis, keju telah menjadi bagian dari makanan ibu hamil selama berabad-abad. Hippocrates, seorang dokter Yunani kuno, merekomendasikan keju sebagai makanan sehat untuk ibu hamil. Pada abad ke-18, dokter Prancis Francois Mauriceau menulis tentang manfaat keju dalam mencegah preeklampsia, suatu kondisi berbahaya yang dapat terjadi selama kehamilan.
Manfaat Keju untuk Ibu Hamil
Keju kaya akan nutrisi yang penting untuk ibu dan janin selama kehamilan. Nutrisi tersebut antara lain:
- Kalsium
- Protein
- Vitamin D
- Folat
- Prebiotik
- Riboflavin
- Vitamin B12
- Zinc
- Fosfor
- Selenium
Nutrisi ini memiliki peran penting dalam perkembangan janin, kesehatan ibu, dan pencegahan komplikasi selama kehamilan. Misalnya, kalsium penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi, sementara protein membantu pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, dan folat mengurangi risiko cacat lahir. Prebiotik dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan ibu, dan riboflavin serta vitamin B12 penting untuk perkembangan sistem saraf bayi.
Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi bayi, serta membantu mengatur fungsi otot dan saraf.
-
Pertumbuhan Tulang dan Gigi
Kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Kalsium membantu membentuk kristal hidroksiapatit, bahan utama pembentuk tulang dan gigi.
-
Fungsi Otot dan Saraf
Kalsium berperan dalam mengatur fungsi otot dan saraf. Kalsium membantu otot berkontraksi dan rileks, serta membantu saraf mengirimkan sinyal.
-
Tekanan Darah
Kalsium membantu mengatur tekanan darah. Konsumsi kalsium yang cukup dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi selama kehamilan, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti preeklampsia.
-
Darah
Kalsium juga berperan dalam darah. Konsumsi kalsium yang cukup dapat membantu mencegah pendarahan berlebihan setelah melahirkan.
Konsumsi kalsium yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Ibu hamil membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan kaya kalsium, seperti keju, susu, yogurt, dan sayuran hijau.
Protein
Protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Protein berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan, pembentukan hormon, dan produksi energi.
-
Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan
Protein merupakan komponen penyusun utama jaringan tubuh, seperti otot, kulit, dan tulang. Konsumsi protein yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal.
-
Pembentukan Hormon
Protein juga berperan dalam pembentukan hormon, seperti hormon pertumbuhan dan insulin. Hormon-hormon ini penting untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
-
Produksi Energi
Protein dapat digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh. Konsumsi protein yang cukup selama kehamilan dapat membantu ibu hamil memenuhi kebutuhan energinya yang meningkat.
-
Pembentukan Cairan Ketuban
Protein juga merupakan komponen penyusun cairan ketuban. Cairan ketuban berfungsi sebagai pelindung dan penyangga untuk janin.
Konsumsi protein yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 71 gram protein per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan kaya protein, seperti keju, daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
Vitamin D
Vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium, kesehatan tulang, dan perkembangan sistem kekebalan tubuh.
-
Penyerapan Kalsium
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan. Kalsium merupakan mineral penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Konsumsi vitamin D yang cukup selama kehamilan dapat membantu mencegah kekurangan kalsium pada ibu dan bayi.
-
Kesehatan Tulang
Vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang ibu dan bayi. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, yang merupakan mineral penting untuk pembentukan tulang. Konsumsi vitamin D yang cukup selama kehamilan dapat membantu mencegah osteoporosis pada ibu dan bayi.
-
Perkembangan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin D berperan dalam perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi. Vitamin D membantu tubuh memproduksi sel-sel kekebalan tubuh yang melawan infeksi. Konsumsi vitamin D yang cukup selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada ibu dan bayi.
-
Sumber Vitamin D
Vitamin D dapat diperoleh dari beberapa sumber, seperti sinar matahari, makanan, dan suplemen. Sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami terbaik. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D antara lain ikan berlemak, telur, dan susu yang difortifikasi. Suplemen vitamin D juga dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
Konsumsi vitamin D yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 600 IU vitamin D per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui paparan sinar matahari yang cukup, konsumsi makanan kaya vitamin D, atau konsumsi suplemen vitamin D.
Folat
Folat merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Folat berperan dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan sistem saraf bayi, dan pencegahan cacat lahir.
-
Pertumbuhan dan Pembelahan Sel
Folat berperan penting dalam pertumbuhan dan pembelahan sel. Folat membantu tubuh memproduksi sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Folat juga berperan dalam perkembangan sistem saraf bayi.
-
Pencegahan Cacat Lahir
Folat membantu mencegah cacat lahir pada bayi, seperti spina bifida dan anencephaly. Cacat lahir ini terjadi ketika tabung saraf bayi tidak menutup dengan sempurna selama kehamilan. Folat membantu menutup tabung saraf dengan baik sehingga mencegah terjadinya cacat lahir.
-
Sumber Folat
Folat dapat diperoleh dari beberapa sumber, seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Folat juga dapat diperoleh dari suplemen. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 600 mcg folat per hari.
-
Keju sebagai Sumber Folat
Keju merupakan salah satu sumber folat yang baik. Satu ons keju cheddar mengandung sekitar 20 mcg folat. Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan folatnya dengan mengonsumsi keju secara teratur.
Folat merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Folat berperan dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan sistem saraf bayi, dan pencegahan cacat lahir. Keju merupakan salah satu sumber folat yang baik. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi keju secara teratur untuk memenuhi kebutuhan folatnya.
Prebiotik
Prebiotik adalah serat larut yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Namun, prebiotik dapat difermentasi oleh bakteri baik dalam usus, sehingga memberikan berbagai manfaat kesehatan. Keju merupakan salah satu sumber prebiotik yang baik, sehingga konsumsi keju selama kehamilan dapat memberikan manfaat prebiotik bagi ibu dan janin.
-
Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Prebiotik membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan cara memberi makan bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) yang dapat membantu melindungi lapisan usus, mengurangi peradangan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
-
Mengurangi Risiko Alergi dan Asma
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi prebiotik selama kehamilan dapat mengurangi risiko alergi dan asma pada anak. Prebiotik membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
-
Meningkatkan Penyerapan Kalsium
Prebiotik dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dalam usus. Kalsium merupakan mineral penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi selama kehamilan.
-
Mencegah Preeklampsia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi prebiotik selama kehamilan dapat membantu mencegah preeklampsia, yaitu kondisi berbahaya yang dapat terjadi selama kehamilan. Prebiotik membantu meningkatkan aliran darah ke rahim dan mengurangi peradangan.
Konsumsi prebiotik selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Keju merupakan salah satu sumber prebiotik yang baik, sehingga ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan prebiotiknya dengan mengonsumsi keju secara teratur.
Riboflavin
Riboflavin adalah vitamin B yang berperan penting dalam perkembangan janin selama kehamilan. Riboflavin membantu tubuh memproduksi sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Riboflavin juga berperan dalam perkembangan sistem saraf dan penglihatan bayi.
Keju merupakan salah satu sumber riboflavin yang baik. Satu ons keju cheddar mengandung sekitar 0,1 mg riboflavin. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 1,4 mg riboflavin per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan kaya riboflavin, seperti keju, susu, yogurt, dan telur.
Konsumsi riboflavin yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Kekurangan riboflavin selama kehamilan dapat menyebabkan anemia, kelelahan, dan gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya riboflavin secara teratur, termasuk keju.
Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan sistem saraf bayi, dan pencegahan cacat lahir.
Keju merupakan salah satu sumber vitamin B12 yang baik. Satu ons keju cheddar mengandung sekitar 0,2 mcg vitamin B12. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 2,8 mcg vitamin B12 per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan kaya vitamin B12, seperti keju, daging, ikan, dan telur.
Konsumsi vitamin B12 yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Kekurangan vitamin B12 selama kehamilan dapat menyebabkan anemia, kelelahan, dan gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin B12 secara teratur, termasuk keju.
Zinc
Zinc merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Zinc berperan dalam pembentukan sel, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta fungsi kekebalan tubuh.
-
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Zinc berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Zinc membantu pembentukan sel, pertumbuhan tulang, dan perkembangan organ.
-
Fungsi Kekebalan Tubuh
Zinc berperan dalam fungsi kekebalan tubuh. Zinc membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
-
Sumber Zinc
Zinc dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti daging, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Keju juga merupakan salah satu sumber zinc yang baik.
Konsumsi zinc yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Kekurangan zinc selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan peningkatan risiko infeksi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zinc secara teratur, termasuk keju.
Fosfor
Fosfor merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi bayi, serta membantu mengatur fungsi otot dan saraf.
Keju merupakan salah satu sumber fosfor yang baik. Satu ons keju cheddar mengandung sekitar 200 mg fosfor. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 700 mg fosfor per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan kaya fosfor, seperti keju, daging, ikan, dan kacang-kacangan.
Konsumsi fosfor yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Kekurangan fosfor selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan peningkatan risiko infeksi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya fosfor secara teratur, termasuk keju.
Selenium
Selenium merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh ibu dan janin selama kehamilan. Selenium berperan dalam melindungi sel dari kerusakan, mengatur fungsi tiroid, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Antioksidan
Selenium merupakan antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit kronis. Selenium membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan.
-
Fungsi Tiroid
Selenium berperan penting dalam mengatur fungsi tiroid. Tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon tiroid, yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan. Selenium membantu mengaktifkan hormon tiroid dan memastikan fungsi tiroid yang optimal.
-
Sistem Kekebalan Tubuh
Selenium membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selenium membantu tubuh memproduksi sel-sel kekebalan tubuh yang melawan infeksi. Selenium juga membantu mengatur respons peradangan, sehingga mengurangi risiko penyakit autoimun.
-
Sumber Selenium
Selenium dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti makanan laut, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Keju juga merupakan salah satu sumber selenium yang baik.
Konsumsi selenium yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Kekurangan selenium selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan peningkatan risiko infeksi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya selenium secara teratur, termasuk keju.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Manfaat keju untuk ibu hamil telah didukung oleh berbagai penelitian ilmiah dan studi kasus. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Nutrition and Metabolism” menemukan bahwa konsumsi keju selama kehamilan dapat meningkatkan kadar kalsium dan vitamin D dalam darah ibu dan bayi. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal “Pediatrics” menemukan bahwa konsumsi keju selama kehamilan dapat mengurangi risiko preeklampsia, yaitu kondisi berbahaya yang dapat terjadi selama kehamilan.
Dalam sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal “Obstetrics and Gynecology”, seorang wanita yang mengalami preeklampsia selama kehamilan berhasil melahirkan bayi yang sehat setelah mengonsumsi keju secara teratur. Studi kasus ini menunjukkan bahwa konsumsi keju selama kehamilan dapat membantu mencegah komplikasi kehamilan.
Namun, perlu dicatat bahwa ada juga beberapa penelitian yang menemukan bahwa konsumsi keju selama kehamilan dapat meningkatkan risiko alergi pada anak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Journal of Allergy and Clinical Immunology” menemukan bahwa anak-anak yang ibunya mengonsumsi keju selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi susu sapi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi keju secara berlebihan.
Secara keseluruhan, bukti ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi keju selama kehamilan dapat memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi. Namun, penting untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi keju secara berlebihan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Manfaat Keju untuk Ibu Hamil
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai manfaat keju untuk ibu hamil beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apakah keju aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Jawaban: Ya, keju umumnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil asalkan keju tersebut dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan keju untuk membunuh bakteri berbahaya, sehingga keju menjadi aman untuk dikonsumsi.
Pertanyaan 2: Keju apa saja yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Jawaban: Keju yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil adalah keju yang dipasteurisasi, seperti keju cheddar, keju mozzarella, keju parmesan, dan keju ricotta. Hindari mengonsumsi keju lunak, seperti brie, camembert, dan feta, karena keju-keju tersebut berisiko mengandung bakteri berbahaya.
Pertanyaan 3: Manfaat apa saja yang bisa didapat ibu hamil dari konsumsi keju?
Jawaban: Konsumsi keju selama kehamilan dapat memberikan berbagai manfaat, seperti memenuhi kebutuhan kalsium, protein, vitamin D, dan folat. Nutrisi-nutrisi ini penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Pertanyaan 4: Berapa banyak keju yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil setiap hari?
Jawaban: Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang, sekitar 1-2 ons per hari. Konsumsi keju yang berlebihan dapat meningkatkan risiko alergi pada anak.
Pertanyaan 5: Apakah keju dapat menyebabkan preeklampsia pada ibu hamil?
Jawaban: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi keju selama kehamilan dapat mengurangi risiko preeklampsia. Preeklampsia adalah kondisi berbahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urine.
Pertanyaan 6: Apakah semua ibu hamil boleh mengonsumsi keju?
Jawaban: Tidak, ada beberapa kondisi tertentu di mana ibu hamil tidak boleh mengonsumsi keju. Misalnya, ibu hamil yang alergi susu atau memiliki intoleransi laktosa tidak boleh mengonsumsi keju.
Kesimpulannya, konsumsi keju selama kehamilan dapat memberikan berbagai manfaat bagi ibu dan janin. Namun, penting untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi keju secara berlebihan.
Selain manfaat yang telah disebutkan, keju juga merupakan sumber prebiotik yang baik. Prebiotik adalah serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi dapat difermentasi oleh bakteri baik dalam usus. Fermentasi prebiotik menghasilkan asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan dapat mengurangi risiko alergi pada anak.
Tips Mengonsumsi Keju untuk Ibu Hamil
Berikut adalah beberapa tips mengonsumsi keju untuk ibu hamil agar mendapatkan manfaatnya secara optimal:
Tip 1: Pilih keju yang dipasteurisasi.
Pasteurisasi adalah proses pemanasan keju untuk membunuh bakteri berbahaya, sehingga keju menjadi aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Tip 2: Konsumsi keju dalam jumlah sedang.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang, sekitar 1-2 ons per hari. Konsumsi keju yang berlebihan dapat meningkatkan risiko alergi pada anak.
Tip 3: Variasikan jenis keju.
Ada berbagai jenis keju yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil, seperti keju cheddar, keju mozzarella, keju parmesan, dan keju ricotta. Variasikan jenis keju yang dikonsumsi untuk mendapatkan berbagai nutrisi.
Tip 4: Padukan keju dengan makanan sehat lainnya.
Keju dapat dipadukan dengan makanan sehat lainnya, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Hal ini dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dari keju.
Tip 5: Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi keju secara berlebihan.
Jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi keju secara berlebihan.
Kesimpulan:
Dengan mengikuti tips di atas, ibu hamil dapat mengonsumsi keju dengan aman dan mendapatkan manfaatnya secara optimal. Keju merupakan sumber kalsium, protein, vitamin D, dan folat yang penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Tips-tips ini dapat membantu ibu hamil mengonsumsi keju dengan aman dan mendapatkan manfaat nutrisinya untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Penting untuk diingat bahwa konsumsi keju selama kehamilan harus dilakukan dalam jumlah sedang dan dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kesimpulan
Konsumsi keju selama kehamilan dapat memberikan berbagai manfaat bagi ibu dan janin. Keju merupakan sumber kalsium, protein, vitamin D, dan folat yang penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Konsumsi keju yang cukup selama kehamilan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin, meningkatkan kesehatan tulang dan gigi bayi, serta mengurangi risiko cacat lahir.
Namun, penting untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi keju secara berlebihan. Konsumsi keju yang berlebihan dapat meningkatkan risiko alergi pada anak. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi keju sekitar 1-2 ons per hari dan memilih keju yang dipasteurisasi.