Mimisan Membatalkan Puasa

sisca


Mimisan Membatalkan Puasa

Mimisan membatalkan puasa adalah keadaan keluarnya darah dari hidung yang terjadi saat seseorang sedang berpuasa. Dalam Islam, keluarnya darah dari tubuh, termasuk mimisan, dapat membatalkan puasa. Salah satu contohnya adalah ketika darah mengalir ke tenggorokan, sehingga dianggap telah memasukkan sesuatu ke dalam tubuh.

Larangan membatalkan puasa akibat mimisan sangat penting untuk dipatuhi guna menjaga kesucian dan kesempurnaan ibadah puasa. Selain itu, hal ini juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena mencegah masuknya bakteri atau kotoran ke dalam tubuh melalui hidung. Dalam sejarah Islam, larangan membatalkan puasa akibat mimisan telah ditetapkan sejak zaman Rasulullah SAW dan telah menjadi bagian dari ajaran Islam hingga saat ini.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai pandangan Islam tentang mimisan yang membatalkan puasa, termasuk alasan teologis, dampak medis, dan implikasinya dalam praktik ibadah puasa.

Mimisan Membatalkan Puasa

Mimisan membatalkan puasa merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam ibadah puasa. Ada beberapa aspek penting yang terkait dengan hal tersebut, di antaranya:

  • Jenis darah
  • Jumlah darah
  • Cara keluarnya darah
  • Lokasi keluarnya darah
  • Waktu keluarnya darah
  • Penyebab mimisan
  • Dampak medis mimisan
  • Hukum membatalkan puasa akibat mimisan
  • Pengecualian larangan membatalkan puasa akibat mimisan

Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk menentukan apakah mimisan yang dialami seseorang membatalkan puasanya atau tidak. Misalnya, jika darah yang keluar hanya sedikit dan tidak sampai masuk ke tenggorokan, maka puasa tidak batal. Namun, jika darah yang keluar banyak dan mengalir ke tenggorokan, maka puasa batal. Selain itu, jika mimisan disebabkan oleh penyakit tertentu yang tidak dapat dihindari, maka puasa tidak batal.

Jenis Darah

Jenis darah merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah mimisan dapat membatalkan puasa atau tidak. Hal ini karena jenis darah yang berbeda memiliki kekentalan dan kandungan yang berbeda pula. Darah yang lebih kental cenderung lebih mudah menggumpal dan menyumbat saluran hidung, sehingga mimisan dapat berhenti dengan sendirinya.

Sebaliknya, darah yang lebih encer cenderung lebih sulit menggumpal dan mengalir lebih deras. Akibatnya, mimisan yang terjadi pada orang dengan darah encer berpotensi lebih banyak dan lebih sulit dihentikan. Jika darah yang keluar akibat mimisan mengalir ke tenggorokan, maka puasa dapat batal.

Oleh karena itu, penderita hemofilia atau gangguan pembekuan darah lainnya perlu lebih berhati-hati saat berpuasa. Mereka lebih berisiko mengalami mimisan yang sulit dihentikan dan dapat membatalkan puasa. Dalam kasus seperti ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah mereka dapat berpuasa atau tidak.

Jumlah Darah

Jumlah darah merupakan salah satu faktor penentu apakah mimisan dapat membatalkan puasa atau tidak. Mimisan yang mengeluarkan banyak darah berisiko mengalir ke tenggorokan, sehingga dapat membatalkan puasa. Sebaliknya, mimisan yang mengeluarkan sedikit darah biasanya tidak sampai masuk ke tenggorokan dan tidak membatalkan puasa.

  • Volume Darah

    Volume darah yang keluar saat mimisan dapat bervariasi, dari sedikit hingga banyak. Mimisan yang mengeluarkan sedikit darah biasanya tidak membatalkan puasa, sedangkan mimisan yang mengeluarkan banyak darah berpotensi membatalkan puasa.

  • Kecepatan Aliran Darah

    Kecepatan aliran darah saat mimisan juga memengaruhi apakah puasa batal atau tidak. Mimisan yang mengeluarkan darah dengan kecepatan tinggi berisiko lebih besar mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa.

  • Durasi Mimisan

    Durasi mimisan juga perlu diperhatikan. Mimisan yang berlangsung lama berpotensi mengeluarkan lebih banyak darah dan meningkatkan risiko darah mengalir ke tenggorokan. Hal ini dapat membatalkan puasa.

  • Lokasi Keluarnya Darah

    Lokasi keluarnya darah juga berpengaruh. Mimisan yang keluar dari bagian belakang hidung lebih berisiko mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa. Sedangkan mimisan yang keluar dari bagian depan hidung biasanya tidak sampai masuk ke tenggorokan.

Dengan memahami aspek-aspek jumlah darah yang telah disebutkan, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam berpuasa, terutama bagi mereka yang rentan mengalami mimisan. Jika mimisan yang dialami mengeluarkan banyak darah, mengalir ke tenggorokan, dan berlangsung lama, maka puasa dapat batal.

Cara Keluarnya Darah

Cara keluarnya darah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah mimisan dapat membatalkan puasa atau tidak. Mimisan yang keluar dengan cara tertentu berisiko mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa. Berikut adalah beberapa aspek cara keluarnya darah yang perlu diperhatikan:

  • Tekanan Darah

    Tekanan darah dapat memengaruhi cara keluarnya darah saat mimisan. Mimisan yang keluar dengan tekanan tinggi berisiko lebih besar mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa.

  • Posisi Tubuh

    Posisi tubuh saat mimisan juga memengaruhi cara keluarnya darah. Mimisan yang keluar saat seseorang dalam posisi berdiri atau duduk tegak berisiko lebih besar mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa. Sebaliknya, mimisan yang keluar saat seseorang dalam posisi berbaring atau menunduk berisiko lebih kecil mengalir ke tenggorokan.

  • Bentuk Saluran Hidung

    Bentuk saluran hidung juga dapat memengaruhi cara keluarnya darah saat mimisan. Orang dengan saluran hidung yang sempit atau bengkok berisiko lebih besar mengalami mimisan yang mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa.

  • Adanya Sumbatan

    Adanya sumbatan di saluran hidung, seperti polip atau tumor, dapat menghambat keluarnya darah saat mimisan. Hal ini dapat menyebabkan darah menumpuk di dalam hidung dan berisiko mengalir ke tenggorokan saat sumbatan tersebut terlepas.

Memahami aspek-aspek cara keluarnya darah dapat membantu umat Islam lebih berhati-hati dalam berpuasa, terutama bagi mereka yang rentan mengalami mimisan. Jika mimisan yang dialami keluar dengan tekanan tinggi, saat posisi tubuh berdiri atau duduk tegak, atau melalui saluran hidung yang sempit atau tersumbat, maka risiko darah mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa akan lebih besar.

Lokasi Keluarnya Darah

Lokasi keluarnya darah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah mimisan dapat membatalkan puasa atau tidak. Hal ini karena lokasi keluarnya darah memengaruhi apakah darah akan mengalir ke tenggorokan atau tidak. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan antara lokasi keluarnya darah dan mimisan yang membatalkan puasa:

Mimisan yang keluar dari bagian depan hidung biasanya tidak membatalkan puasa karena darah tidak mengalir ke tenggorokan. Hal ini karena bagian depan hidung memiliki saluran yang sempit dan berliku-liku, sehingga darah cenderung menggumpal dan berhenti dengan sendirinya.

Sebaliknya, mimisan yang keluar dari bagian belakang hidung berisiko lebih besar membatalkan puasa karena darah dapat mengalir langsung ke tenggorokan. Bagian belakang hidung memiliki saluran yang lebih lebar dan lurus, sehingga darah dapat mengalir lebih deras dan lebih mudah masuk ke tenggorokan.

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui lokasi keluarnya darah saat mengalami mimisan. Jika mimisan keluar dari bagian depan hidung, maka puasa tidak batal. Namun, jika mimisan keluar dari bagian belakang hidung, maka puasa batal jika darah mengalir ke tenggorokan.

Waktu Keluarnya Darah

Waktu keluarnya darah merupakan salah satu aspek penting yang menentukan apakah mimisan membatalkan puasa atau tidak. Hal ini karena waktu keluarnya darah memengaruhi kemungkinan darah mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa.

  • Waktu Sebelum Puasa

    Mimisan yang terjadi sebelum waktu puasa dimulai tidak membatalkan puasa. Hal ini karena darah yang keluar tidak termasuk dalam kategori darah yang membatalkan puasa.

  • Waktu Saat Puasa

    Mimisan yang terjadi saat puasa sedang berlangsung berpotensi membatalkan puasa. Hal ini karena darah yang keluar dapat mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa.

  • Waktu Setelah Berbuka Puasa

    Mimisan yang terjadi setelah waktu berbuka puasa tidak membatalkan puasa. Hal ini karena puasa telah selesai dan darah yang keluar tidak termasuk dalam kategori darah yang membatalkan puasa.

  • Waktu yang Tidak Diketahui

    Jika seseorang mengalami mimisan dan tidak mengetahui apakah mimisan tersebut terjadi sebelum puasa, saat puasa, atau setelah berbuka puasa, maka puasanya batal. Hal ini karena , yaitu asal dari ibadah adalah haram, sehingga keraguan harus dihilangkan dengan membatalkan puasa.

Dengan memahami waktu keluarnya darah, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam berpuasa dan memastikan bahwa puasa mereka tidak batal karena mimisan. Jika mimisan terjadi saat puasa sedang berlangsung dan darah mengalir ke tenggorokan, maka puasa batal dan harus diqadha setelah bulan Ramadhan selesai.

Penyebab Mimisan

Mimisan atau keluarnya darah dari hidung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut dapat memengaruhi apakah mimisan membatalkan puasa atau tidak, tergantung pada tingkat keparahan dan cara keluarnya darah.

  • Trauma

    Trauma pada hidung, seperti benturan atau kecelakaan, dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah dan mengeluarkan darah. Mimisan akibat trauma biasanya mengalir deras dan dapat membatalkan puasa jika darah mengalir ke tenggorokan.

  • Infeksi

    Infeksi pada saluran pernapasan, seperti flu atau sinusitis, dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada selaput lendir hidung. Hal ini dapat membuat pembuluh darah di hidung lebih rentan pecah dan menyebabkan mimisan. Mimisan akibat infeksi biasanya tidak terlalu deras dan tidak membatalkan puasa jika darah tidak mengalir ke tenggorokan.

  • Kelainan Darah

    Kelainan darah, seperti hemofilia atau trombositopenia, dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah. Hal ini membuat seseorang lebih mudah mengalami mimisan yang sulit berhenti dan dapat membatalkan puasa jika darah mengalir ke tenggorokan.

  • Polip Hidung

    Polip hidung adalah pertumbuhan jinak pada selaput lendir hidung. Polip hidung dapat menghalangi saluran hidung dan membuat pembuluh darah di sekitarnya lebih rentan pecah. Mimisan akibat polip hidung biasanya tidak terlalu deras, tetapi dapat membatalkan puasa jika darah mengalir ke tenggorokan.

Memahami berbagai penyebab mimisan dapat membantu umat Islam lebih berhati-hati dalam berpuasa dan memastikan bahwa puasa mereka tidak batal karena mimisan. Jika mimisan yang dialami disebabkan oleh trauma atau kelainan darah dan mengeluarkan darah yang banyak, maka puasa dapat batal. Sebaliknya, jika mimisan disebabkan oleh infeksi atau polip hidung dan mengeluarkan darah yang tidak banyak, maka puasa tidak batal selama darah tidak mengalir ke tenggorokan.

Dampak Medis Mimisan

Mimisan atau keluarnya darah dari hidung dapat menimbulkan dampak medis tertentu, terutama jika mimisan terjadi saat seseorang sedang berpuasa. Beberapa dampak medis mimisan yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Kehilangan Darah

    Mimisan yang banyak dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan, terutama jika mimisan tidak segera dihentikan. Kehilangan darah yang berlebihan dapat menyebabkan anemia, pusing, lemas, dan bahkan syok.

  • Infeksi

    Mimisan yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko infeksi pada hidung dan sinus. Bakteri dapat masuk melalui luka pada pembuluh darah yang pecah dan menyebabkan infeksi.

  • Gangguan Pernapasan

    Mimisan yang banyak dapat menyumbat saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas. Hal ini dapat membahayakan, terutama bagi penderita asma atau penyakit paru-paru lainnya.

  • Hipertensi

    Mimisan yang terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini karena mimisan dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti adrenalin, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Dampak medis mimisan ini perlu diperhatikan, terutama bagi umat Islam yang sedang berpuasa. Jika mimisan yang dialami cukup banyak dan menimbulkan gejala-gejala seperti pusing, lemas, atau kesulitan bernapas, maka disarankan untuk segera menghentikan puasa dan mencari pertolongan medis. Hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi kesehatan yang lebih serius akibat mimisan.

Hukum membatalkan puasa akibat mimisan

Hukum membatalkan puasa akibat mimisan merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah puasa. Mimisan membatalkan puasa jika darah yang keluar mengalir ke tenggorokan. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang artinya:

“Barang siapa di antara kalian yang mengalami mimisan, maka hendaklah ia membatalkan puasanya karena mimisan itu adalah darah.” (HR. Abu Dawud)

Penyebab mimisan yang membatalkan puasa adalah karena darah yang mengalir ke tenggorokan dapat dianggap sebagai memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui jalan yang tidak semestinya. Padahal, dalam berpuasa, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari memasukkan apapun ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau lubang lainnya.

Selain itu, mimisan yang banyak juga dapat menyebabkan dampak medis yang negatif, seperti kehilangan darah, infeksi, gangguan pernapasan, dan hipertensi. Oleh karena itu, membatalkan puasa akibat mimisan merupakan tindakan yang penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan orang yang berpuasa.

Dalam praktiknya, umat Islam perlu berhati-hati jika mengalami mimisan saat berpuasa. Jika mimisan yang dialami sedikit dan tidak mengalir ke tenggorokan, maka puasa tidak batal. Namun, jika mimisan yang dialami cukup banyak dan mengalir ke tenggorokan, maka puasa batal dan harus diqadha setelah bulan Ramadhan selesai.

Pengecualian larangan membatalkan puasa akibat mimisan

Meskipun pada dasarnya mimisan membatalkan puasa, terdapat beberapa pengecualian terhadap larangan ini. Pengecualian tersebut mempertimbangkan kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan seseorang untuk menghindari darah yang mengalir ke tenggorokan.

  • Darah yang Tidak Disengaja

    Pengecualian pertama berlaku untuk darah yang keluar secara tidak sengaja. Misalnya, jika seseorang mengalami mimisan karena benturan atau kecelakaan, maka puasanya tidak batal meskipun darah mengalir ke tenggorokan. Hal ini karena darah tersebut keluar di luar kendali orang tersebut.

  • Darah yang Sedikit

    Pengecualian berikutnya berlaku untuk darah yang keluar dalam jumlah sedikit. Jika darah yang mengalir ke tenggorokan hanya sedikit dan tidak disengaja, maka puasanya tidak batal. Hal ini karena jumlah darah yang sedikit dianggap tidak membatalkan puasa.

  • Darah yang Mengalir karena Kondisi Medis

    Pengecualian juga berlaku bagi orang yang mengalami mimisan karena kondisi medis tertentu. Misalnya, penderita hemofilia atau gangguan pembekuan darah lainnya yang mengalami mimisan yang sulit dihentikan. Dalam kasus ini, puasanya tidak batal meskipun darah mengalir ke tenggorokan karena mimisan tersebut merupakan kondisi medis yang tidak dapat dihindari.

  • Darah yang Dimuntahkan

    Terakhir, pengecualian juga berlaku untuk darah yang dimuntahkan. Jika seseorang mengalami mimisan dan kemudian muntah darah tersebut, maka puasanya tidak batal. Hal ini karena darah yang dimuntahkan dianggap telah keluar dari tubuh melalui jalan yang tidak semestinya.

Pengecualian-pengecualian ini memberikan keringanan bagi umat Islam yang mengalami mimisan saat berpuasa. Namun, penting untuk diingat bahwa pengecualian ini hanya berlaku pada kondisi-kondisi tertentu yang telah disebutkan di atas. Jika mimisan yang dialami tidak termasuk dalam pengecualian tersebut, maka puasanya tetap batal dan harus diqadha setelah bulan Ramadhan selesai.

Tanya Jawab Seputar Mimisan dan Puasa

Bagian ini berisi kumpulan tanya jawab seputar mimisan dan puasa yang sering ditanyakan oleh umat Islam. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengupas berbagai aspek hukum dan ketentuan mengenai mimisan yang membatalkan puasa.

Pertanyaan 1: Apakah semua mimisan membatalkan puasa?

Jawaban: Tidak, tidak semua mimisan membatalkan puasa. Mimisan yang membatalkan puasa adalah mimisan yang darahnya mengalir ke tenggorokan. Mimisan yang darahnya tidak mengalir ke tenggorokan, misalnya mimisan yang keluar dari bagian depan hidung, tidak membatalkan puasa.

Pertanyaan 2: Bagaimana jika darah mimisan mengalir ke tenggorokan tidak disengaja?

Jawaban: Jika darah mimisan mengalir ke tenggorokan tidak disengaja, misalnya karena tersedak atau terbatuk, maka puasa tidak batal. Hal ini karena darah tersebut keluar di luar kendali orang yang berpuasa.

Pertanyaan 3: Berapa banyak darah mimisan yang membatalkan puasa?

Jawaban: Jumlah darah mimisan yang membatalkan puasa tidak ditentukan secara pasti. Namun, umumnya darah mimisan yang dianggap membatalkan puasa adalah darah yang cukup banyak dan mengalir ke tenggorokan. Sementara itu, darah mimisan yang sedikit dan tidak mengalir ke tenggorokan tidak membatalkan puasa.

Pertanyaan 4: Apakah mimisan karena sakit gigi membatalkan puasa?

Jawaban: Mimisan karena sakit gigi tidak membatalkan puasa selama darah mimisan tersebut tidak mengalir ke tenggorokan. Sakit gigi merupakan kondisi medis yang tidak dapat dihindari, sehingga mimisan yang diakibatkannya tidak membatalkan puasa.

Pertanyaan 5: Bagaimana jika darah mimisan keluar setelah waktu berbuka puasa?

Jawaban: Jika darah mimisan keluar setelah waktu berbuka puasa, maka puasa tidak batal. Hal ini karena puasa telah selesai dan darah yang keluar tidak termasuk dalam kategori darah yang membatalkan puasa.

Pertanyaan 6: Apakah mimisan yang terjadi saat tidur membatalkan puasa?

Jawaban: Mimisan yang terjadi saat tidur membatalkan puasa jika darah mimisan tersebut mengalir ke tenggorokan. Hal ini karena saat tidur, seseorang tidak dapat mengontrol keluarnya darah mimisan.

Demikianlah tanya jawab seputar mimisan dan puasa. Memahami hukum dan ketentuan mengenai mimisan yang membatalkan puasa sangat penting bagi umat Islam agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang dampak medis mimisan dan cara mengatasinya, serta ketentuan khusus mengenai mimisan yang dialami oleh wanita.

Tips Mencegah dan Mengatasi Mimisan saat Puasa

Mimisan saat puasa dapat membatalkan ibadah puasa. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi mimisan agar puasa tetap sah.

Tip 1: Hindari Mengorek Hidung
Mengorek hidung dapat melukai pembuluh darah di hidung dan menyebabkan mimisan. Hindari mengorek hidung, terutama saat puasa.

Tip 2: Jaga Kelembapan Hidung
Udara kering dapat membuat selaput lendir hidung menjadi kering dan mudah berdarah. Gunakan pelembap udara atau tetes hidung saline untuk menjaga kelembapan hidung.

Tip 3: Hindari Minuman Panas
Minuman panas dapat melebarkan pembuluh darah di hidung dan meningkatkan risiko mimisan. Hindari mengonsumsi minuman panas saat puasa.

Tip 4: Kompres Hidung dengan Air Dingin
Jika mengalami mimisan, segera kompres hidung dengan air dingin. Air dingin dapat membantu menyempitkan pembuluh darah dan menghentikan mimisan.

Tip 5: Tekan Bagian Lunak Hidung
Tekan bagian lunak hidung, tepat di bawah tulang hidung, selama 10-15 menit. Tekanan ini dapat membantu menghentikan mimisan.

Tip 6: Hindari Berbaring
Berbaring saat mimisan dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan dan membatalkan puasa. Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan untuk mencegah hal ini.

Tip 7: Cari Bantuan Medis
Jika mimisan tidak berhenti setelah melakukan tips di atas, segera cari bantuan medis. Mimisan yang terus-menerus dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.

Tip 8: Jaga Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan sehat yang kaya vitamin dan mineral dapat membantu memperkuat pembuluh darah di hidung dan mengurangi risiko mimisan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat mencegah dan mengatasi mimisan saat puasa agar ibadah puasa tetap sah dan sempurna.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang ketentuan khusus mengenai mimisan yang dialami oleh wanita. Mimisan yang dialami oleh wanita saat haid atau nifas memiliki hukum dan ketentuan yang berbeda.

Kesimpulan

Mimisan membatalkan puasa merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam ibadah puasa. Artikel ini telah membahas berbagai aspek hukum, medis, dan praktis terkait mimisan yang membatalkan puasa. Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari artikel ini adalah:

  • Mimisan membatalkan puasa jika darahnya mengalir ke tenggorokan.
  • Terdapat pengecualian terhadap larangan membatalkan puasa akibat mimisan, seperti darah yang tidak disengaja, darah sedikit, darah karena kondisi medis, dan darah yang dimuntahkan.
  • Umat Islam perlu berhati-hati dan melakukan upaya pencegahan untuk menghindari mimisan saat puasa, seperti menghindari mengorek hidung, menjaga kelembapan hidung, dan menghindari minuman panas.

Memahami hukum dan ketentuan mengenai mimisan yang membatalkan puasa sangat penting bagi umat Islam agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar. Selain itu, menjaga kesehatan dan menghindari mimisan saat puasa juga merupakan bagian dari menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah puasa.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru