Mohon Maaf Sebelum Puasa

sisca


Mohon Maaf Sebelum Puasa

“Mohon maaf sebelum puasa” adalah ungkapan yang digunakan untuk meminta maaf sebelum bulan puasa. Ungkapan ini lazim diucapkan di Indonesia, terutama menjelang bulan Ramadan.

Meminta maaf sebelum puasa memiliki arti yang penting karena menjadi simbol pembersihan diri secara spiritual. Dengan meminta maaf, seseorang berharap dapat memulai bulan puasa dengan hati yang bersih dan suci. Selain itu, meminta maaf juga merupakan bentuk penghormatan kepada orang lain dan menjaga hubungan baik.

Tradisi meminta maaf sebelum puasa telah berkembang sejak zaman dahulu dan terus diwariskan hingga sekarang. Hal ini menunjukkan pentingnya nilai-nilai pengampunan dan kerukunan dalam masyarakat Indonesia.

Mohon Maaf Sebelum Puasa

Meminta maaf sebelum puasa merupakan tradisi yang penting dalam masyarakat Indonesia. Tradisi ini memiliki berbagai aspek penting yang perlu dipahami untuk mengetahui makna dan relevansinya.

  • Permintaan Maaf
  • Pembersihan Diri
  • Kesucian Hati
  • Penghormatan
  • Kerukunan
  • Nilai Sosial
  • Tradisi Budaya
  • Zaman Dahulu
  • Warisan Budaya
  • Kehidupan Bermasyarakat

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk makna yang mendalam bagi tradisi mohon maaf sebelum puasa. Permintaan maaf menjadi simbol pembersihan diri dan kesucian hati, sekaligus bentuk penghormatan dan menjaga kerukunan. Tradisi ini telah diwariskan sejak zaman dahulu dan menjadi bagian integral dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Permintaan Maaf

Permintaan maaf merupakan komponen penting dalam tradisi mohon maaf sebelum puasa. Permintaan maaf di sini tidak hanya sekedar ungkapan kata-kata, tetapi memiliki makna yang lebih mendalam.

Bagi umat Islam, permintaan maaf sebelum puasa menjadi simbol pembersihan diri dari segala dosa dan kesalahan. Dengan saling memaafkan, umat Islam berharap dapat memulai bulan puasa dengan hati yang bersih dan suci. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya taubat dan ampunan.

Selain itu, permintaan maaf juga menjadi bentuk penghormatan dan menjaga kerukunan antar sesama. Dengan meminta maaf, seseorang menunjukkan kerendahan hati dan mengakui kesalahannya. Hal ini dapat mempererat tali silaturahmi dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

Pembersihan Diri

Meminta maaf sebelum puasa tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, yaitu pembersihan diri.

  • Taubat dan Ampunan

    Permintaan maaf sebelum puasa menjadi simbol taubat dan ampunan dari segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Dengan saling memaafkan, umat Islam berharap dapat memulai bulan puasa dengan hati yang bersih dan suci.

  • Menyucikan Hati

    Selain bertaubat dari dosa, meminta maaf juga bertujuan untuk menyucikan hati dari segala sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki, dan sombong. Hati yang bersih dan suci akan lebih mudah menerima cahaya Ramadan dan menjalankan ibadah dengan khusyuk.

  • Menjaga Silaturahmi

    Meminta maaf sebelum puasa juga merupakan bentuk menjaga silaturahmi. Dengan saling memaafkan, umat Islam mempererat tali persaudaraan dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

  • Menyambut Ramadan

    Pembersihan diri melalui permintaan maaf sebelum puasa menjadi persiapan spiritual untuk menyambut bulan Ramadan. Dengan hati yang bersih dan suci, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah puasa dengan optimal dan meraih keberkahan Ramadan.

Dengan demikian, pembersihan diri yang dilakukan melalui tradisi mohon maaf sebelum puasa memiliki makna yang sangat penting dalam mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan. Pembersihan diri ini tidak hanya berdampak pada hubungan antar sesama manusia, tetapi juga pada hubungan spiritual dengan Tuhan.

Kesucian Hati

Kesucian hati merupakan salah satu tujuan penting dalam tradisi mohon maaf sebelum puasa. Hati yang suci menjadi landasan spiritual untuk menjalankan ibadah puasa dengan optimal dan meraih keberkahan Ramadan.

Permintaan maaf sebelum puasa menjadi sarana untuk membersihkan hati dari segala sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki, dan sombong. Dengan saling memaafkan, umat Islam berharap dapat memulai bulan puasa dengan hati yang bersih dan suci. Hati yang bersih akan lebih mudah menerima cahaya Ramadan dan menjalankan ibadah dengan khusyuk.

Kesucian hati juga merupakan prasyarat untuk menerima ampunan dari Allah SWT. Dalam ajaran Islam, dosa tidak hanya dihitung dari perbuatan yang dilakukan, tetapi juga dari niat dan pikiran yang terlintas di hati. Oleh karena itu, membersihkan hati dari segala pikiran dan niat buruk menjadi sangat penting untuk meraih ampunan dan keberkahan di bulan Ramadan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kesucian hati dapat diwujudkan melalui berbagai amalan, seperti menjaga lisan dari ucapan yang buruk, menghindari perbuatan yang dilarang agama, dan memperbanyak doa dan dzikir. Dengan menjaga kesucian hati, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut bulan Ramadan dan meraih keberkahannya secara optimal.

Penghormatan

Penghormatan memegang peranan penting dalam tradisi mohon maaf sebelum puasa. Permintaan maaf yang tulus mencerminkan sikap hormat kepada sesama manusia, terlepas dari perbedaan latar belakang atau kesalahan yang telah diperbuat.

Salah satu bentuk penghormatan dalam mohon maaf sebelum puasa adalah mengakui kesalahan dan kekurangan diri sendiri. Dengan mengakui kesalahan, seseorang menunjukkan kerendahan hati dan menghargai orang lain yang telah dirugikan. Selain itu, permintaan maaf juga merupakan bentuk penghormatan terhadap ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya saling memaafkan dan menjaga ukhuwah Islamiyah.

Dalam praktiknya, penghormatan dalam mohon maaf sebelum puasa dapat diwujudkan melalui berbagai tindakan, seperti menggunakan bahasa yang sopan, bersikap santun, dan berusaha untuk tidak menyakiti perasaan orang lain. Dengan mengedepankan sikap hormat, tradisi mohon maaf sebelum puasa dapat memperkuat hubungan silaturahmi dan menciptakan suasana yang harmonis dalam masyarakat.

Kerukunan

Kerukunan merupakan salah satu nilai penting dalam tradisi mohon maaf sebelum puasa. Kerukunan dapat diartikan sebagai keadaan damai, rukun, dan harmonis dalam suatu masyarakat. Dalam konteks mohon maaf sebelum puasa, kerukunan menjadi tujuan yang ingin dicapai melalui tradisi tersebut.

Mohon maaf sebelum puasa menjadi salah satu sarana untuk menjaga dan mempererat kerukunan antar sesama. Dengan saling memaafkan, umat Islam dapat menghilangkan rasa dendam dan perselisihan yang mungkin terjadi selama setahun terakhir. Hal ini menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan tenang.

Selain itu, kerukunan juga merupakan prasyarat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam. Dengan adanya kerukunan, umat Islam dapat bersatu padu dalam menjalankan berbagai aktivitas keagamaan dan sosial, seperti salat berjamaah, pengajian, dan kegiatan sosial lainnya. Persatuan dan kesatuan inilah yang menjadi kekuatan besar bagi umat Islam untuk menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan cita-cita bersama.

Dalam praktiknya, kerukunan dapat diwujudkan melalui berbagai tindakan, seperti saling menghormati, menghargai perbedaan pendapat, dan menghindari perpecahan. Dengan mengedepankan sikap kerukunan, tradisi mohon maaf sebelum puasa dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun masyarakat yang harmonis.

Nilai Sosial

Tradisi mohon maaf sebelum puasa memiliki nilai sosial yang penting dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai sosial tersebut antara lain:

  • Mempererat Silaturahmi
    Mohon maaf sebelum puasa menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan saling memaafkan, umat Islam dapat menghilangkan rasa dendam dan perselisihan yang mungkin terjadi selama setahun terakhir. Hal ini menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan tenang.
  • Menjaga Kerukunan
    Mohon maaf sebelum puasa juga berperan penting dalam menjaga kerukunan antar sesama. Dengan saling memaafkan, umat Islam dapat menghindari konflik dan perpecahan yang dapat merusak keharmonisan masyarakat. Tradisi ini mengajarkan pentingnya hidup rukun dan damai, sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan persatuan dan kesatuan.
  • Menumbuhkan Sikap Toleransi
    Tradisi mohon maaf sebelum puasa juga menumbuhkan sikap toleransi dalam masyarakat. Dengan saling memaafkan, umat Islam belajar untuk menerima perbedaan dan menghormati pendapat orang lain. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghargai.

Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam tradisi mohon maaf sebelum puasa sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis, rukun, dan damai. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan meraih keberkahan Ramadan secara optimal.

Tradisi Budaya

Tradisi mohon maaf sebelum puasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi budaya masyarakat Indonesia. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam dan telah diwariskan secara turun-temurun.

  • Nilai-Nilai Luhur

    Tradisi mohon maaf sebelum puasa mengandung nilai-nilai luhur, seperti kerendahan hati, saling memaafkan, dan menghargai perbedaan. Nilai-nilai ini menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.

  • Ungkapan Penyesalan

    Melalui tradisi mohon maaf sebelum puasa, seseorang dapat mengungkapkan penyesalan atas kesalahan dan kekhilafan yang telah diperbuat selama setahun terakhir. Dengan saling memaafkan, kesalahan-kesalahan tersebut dapat dihapuskan dan hubungan antar sesama dapat diperbaiki.

  • Pembersihan Diri

    Dalam konteks spiritual, tradisi mohon maaf sebelum puasa juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan. Dengan saling memaafkan, seseorang dapat memulai bulan puasa dengan hati yang bersih dan suci, sehingga lebih siap untuk menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

  • Penguatan Silaturahmi

    Tradisi mohon maaf sebelum puasa juga memiliki peran penting dalam memperkuat tali silaturahmi antar sesama. Dengan saling berkunjung dan saling memaafkan, hubungan antar keluarga, teman, dan kerabat dapat semakin erat dan harmonis.

Tradisi budaya mohon maaf sebelum puasa memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia. Tradisi ini menjadi cerminan nilai-nilai luhur bangsa, sekaligus menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadan dengan hati yang bersih dan suci.

Zaman Dahulu

Tradisi mohon maaf sebelum puasa telah berkembang sejak zaman dahulu dan menjadi bagian integral dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Pada zaman dahulu, tradisi ini memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan.

Salah satu penyebab utama berkembangnya tradisi mohon maaf sebelum puasa pada zaman dahulu adalah kondisi masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Pada masa itu, masyarakat hidup dalam lingkungan yang sangat erat dan saling mengenal satu sama lain. Hal ini membuat setiap kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan seseorang dapat dengan mudah diketahui dan berdampak pada hubungan sosialnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tradisi mohon maaf sebelum puasa menjadi solusi yang efektif. Dengan saling memaafkan, masyarakat dapat membersihkan diri dari segala kesalahan dan kekhilafan yang telah diperbuat selama setahun terakhir. Hal ini menciptakan suasana yang lebih harmonis dan kondusif untuk menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan suci.

Selain itu, pada zaman dahulu tradisi mohon maaf sebelum puasa juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan saling berkunjung dan saling memaafkan, hubungan antar keluarga, teman, dan kerabat dapat semakin erat dan harmonis. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang saling mendukung dan bahu-membahu dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Sampai saat ini, tradisi mohon maaf sebelum puasa masih terus dilestarikan dan menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Indonesia. Tradisi ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan saling memaafkan masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.

Warisan Budaya

Tradisi mohon maaf sebelum puasa merupakan salah satu warisan budaya yang masih terus dilestarikan dan dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Tradisi ini memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan.

Salah satu penyebab utama berkembangnya tradisi mohon maaf sebelum puasa adalah kondisi masyarakat Indonesia yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Pada masa lalu, masyarakat hidup dalam lingkungan yang sangat erat dan saling mengenal satu sama lain. Hal ini membuat setiap kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan seseorang dapat dengan mudah diketahui dan berdampak pada hubungan sosialnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tradisi mohon maaf sebelum puasa menjadi solusi yang efektif. Dengan saling memaafkan, masyarakat dapat membersihkan diri dari segala kesalahan dan kekhilafan yang telah diperbuat selama setahun terakhir. Hal ini menciptakan suasana yang lebih harmonis dan kondusif untuk menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan suci.

Selain itu, tradisi mohon maaf sebelum puasa juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan saling berkunjung dan saling memaafkan, hubungan antar keluarga, teman, dan kerabat dapat semakin erat dan harmonis. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang saling mendukung dan bahu-membahu dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Dengan demikian, tradisi mohon maaf sebelum puasa merupakan warisan budaya yang sangat penting dan masih relevan hingga saat ini. Tradisi ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan saling memaafkan masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.

Kehidupan Bermasyarakat

Dalam konteks mohon maaf sebelum puasa, kehidupan bermasyarakat memiliki peran penting dalam membentuk makna dan praktik tradisi ini. Mohon maaf sebelum puasa tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi juga melibatkan interaksi dan hubungan sosial dalam masyarakat.

  • Silaturahmi
    Mohon maaf sebelum puasa menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan saling berkunjung dan saling memaafkan, hubungan antar keluarga, teman, dan kerabat dapat semakin erat dan harmonis.
  • Kerukunan
    Tradisi mohon maaf sebelum puasa juga berperan penting dalam menjaga kerukunan antar sesama. Dengan saling memaafkan, masyarakat dapat menghindari konflik dan perpecahan yang dapat merusak keharmonisan masyarakat.
  • Toleransi
    Tradisi mohon maaf sebelum puasa mengajarkan pentingnya toleransi dalam masyarakat. Dengan saling memaafkan, masyarakat belajar untuk menerima perbedaan dan menghormati pendapat orang lain.
  • Empati
    Mohon maaf sebelum puasa mendorong masyarakat untuk mengembangkan sikap empati. Dengan saling memaafkan, masyarakat dapat memahami perasaan dan kesulitan orang lain, sehingga tercipta suasana yang lebih saling pengertian dan mendukung.

Kehidupan bermasyarakat menjadi landasan bagi tradisi mohon maaf sebelum puasa. Melalui interaksi dan hubungan sosial, tradisi ini dapat dimaknai dan dipraktikkan dengan baik, sehingga membawa manfaat positif bagi masyarakat, seperti terpeliharanya keharmonisan, kerukunan, dan toleransi antar sesama.

Pertanyaan Umum tentang Mohon Maaf Sebelum Puasa

Bagian ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan tradisi mohon maaf sebelum puasa, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang makna dan praktiknya.

Pertanyaan 1: Apa makna dari tradisi mohon maaf sebelum puasa?

Jawaban: Tradisi mohon maaf sebelum puasa merupakan simbol pembersihan diri dari segala dosa dan kesalahan, serta bentuk penghormatan dan upaya menjaga kerukunan antar sesama.

Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk mohon maaf sebelum puasa?

Jawaban: Waktu yang tepat untuk mohon maaf sebelum puasa adalah sebelum memasuki bulan Ramadan, biasanya dilakukan pada satu atau dua minggu terakhir bulan Sya’ban.

Pertanyaan 3: Kepada siapa saja kita harus mohon maaf sebelum puasa?

Jawaban: Mohon maaf sebelum puasa ditujukan kepada semua orang yang mungkin pernah kita sakiti atau lukai, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, termasuk keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.

Pertanyaan 4: Apakah ada cara khusus untuk mohon maaf sebelum puasa?

Jawaban: Secara umum, tidak ada cara khusus untuk mohon maaf sebelum puasa. Namun, yang terpenting adalah melakukannya dengan tulus dan sepenuh hati.

Pertanyaan 5: Apakah tradisi mohon maaf sebelum puasa hanya dilakukan oleh orang dewasa?

Jawaban: Tidak, tradisi mohon maaf sebelum puasa dapat dilakukan oleh semua orang, termasuk anak-anak, sebagai bentuk edukasi tentang pentingnya saling memaafkan.

Pertanyaan 6: Apa manfaat dari tradisi mohon maaf sebelum puasa?

Jawaban: Tradisi mohon maaf sebelum puasa memiliki banyak manfaat, diantaranya membersihkan diri dari dosa, mempererat silaturahmi, menjaga kerukunan, serta mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan tenang.

Pertanyaan-pertanyaan umum ini memberikan pemahaman mendasar tentang tradisi mohon maaf sebelum puasa. Tradisi ini merupakan bagian penting dari persiapan spiritual dan sosial dalam menyambut bulan suci Ramadan, yang mengajarkan nilai-nilai pengampunan, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama.

Artikel ini akan berlanjut untuk membahas aspek-aspek lain dari tradisi mohon maaf sebelum puasa, termasuk sejarah, praktik dalam berbagai budaya, dan relevansinya di zaman modern.

Tips Mohon Maaf Sebelum Puasa

Bagian ini akan memberikan beberapa tips praktis untuk melaksanakan tradisi mohon maaf sebelum puasa dengan baik dan bermakna.

Tip 1: Niatkan dengan Tulus
Lakukan mohon maaf dengan niat yang tulus untuk membersihkan diri dari dosa dan memperbaiki hubungan dengan sesama.

Tip 2: Siapkan Diri dengan Baik
Siapkan diri dengan membuat daftar orang-orang yang perlu dimintai maaf, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tip 3: Gunakan Bahasa yang Sopan
Gunakan bahasa yang sopan dan penuh hormat saat meminta maaf, hindari kata-kata yang menyakitkan atau mengungkit kesalahan orang lain.

Tip 4: Akui Kesalahan dengan Jelas
Akui kesalahan yang telah diperbuat dengan jelas dan spesifik, tanpa mencari-cari alasan atau menyalahkan orang lain.

Tip 5: Dengarkan dengan Penuh Perhatian
Saat menerima permintaan maaf, dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan sikap empati terhadap orang yang meminta maaf.

Tip 6: Berikan Maaf dengan Ikhlas
Berikan maaf dengan ikhlas dan tanpa syarat, meskipun kesalahan yang dilakukan cukup besar.

Tip 7: Perbaiki Diri dan Hubungan
Setelah saling memaafkan, lakukan perbaikan diri dan perbaiki hubungan dengan orang-orang yang telah disakiti.

Tip 8: Jadikan Tradisi yang Berkelanjutan
Jadikan tradisi mohon maaf sebelum puasa sebagai kebiasaan yang berkelanjutan, bukan hanya dilakukan sesekali.

Dengan mengikuti tips-tips ini, tradisi mohon maaf sebelum puasa dapat dilaksanakan dengan baik dan bermakna, sehingga dapat membawa manfaat yang besar bagi diri sendiri dan orang lain. Tradisi ini tidak hanya menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan, mempererat silaturahmi, dan mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan tenang.

Bagian selanjutnya dari artikel ini akan mengulas tentang sejarah dan perkembangan tradisi mohon maaf sebelum puasa dari masa ke masa, menyoroti makna dan relevansinya yang terus berlanjut hingga saat ini.

Kesimpulan

Tradisi mohon maaf sebelum puasa merupakan praktik yang kaya makna dan memiliki peran penting dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai pengampunan, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui mohon maaf, umat Islam membersihkan diri dari dosa, memperbaiki hubungan, dan mempererat silaturahmi.

Artikel ini telah mengeksplorasi berbagai aspek tradisi mohon maaf sebelum puasa, mulai dari sejarah, makna, dan praktiknya. Melalui pemahaman yang komprehensif, diharapkan tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diamalkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Tradisi mohon maaf sebelum puasa tidak hanya menjadi simbol pembersihan diri, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang. Dengan saling memaafkan dan memperbaiki hubungan, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih kondusif untuk menjalankan ibadah puasa dan meraih keberkahan Ramadan secara optimal.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru