Muharramat haji adalah bulan yang diharamkan untuk berperang atau melakukan kegiatan yang sifatnya kekerasan. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah haji ke Mekah.
Muharramat haji memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Melatih kesabaran dan menahan diri dari hawa nafsu.
- Mempersatukan umat Islam dari seluruh dunia.
Muharramat haji memiliki sejarah yang panjang. Pada masa Rasulullah SAW, beliau pernah berperang pada bulan Muharramat. Namun, setelah itu beliau melarang umatnya untuk berperang pada bulan tersebut.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang sejarah, hukum, dan pelaksanaan muharramat haji.
muharramat haji adalah
Muharramat haji adalah bulan yang diharamkan untuk berperang atau melakukan kegiatan kekerasan. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah haji ke Mekah.
- Waktu
- Larangan
- Ibadah
- Keutamaan
- Sejarah
- Hukum
- Pelaksanaan
- Hikmah
- Dampak
Muharramat haji memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, melatih kesabaran dan menahan diri dari hawa nafsu, serta mempersatukan umat Islam dari seluruh dunia. Muharramat haji juga memiliki sejarah yang panjang dan penuh hikmah. Ibadah haji sendiri merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam muharramat haji. Muharramat haji dilaksanakan pada bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan Muharram termasuk salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan ini.
Penetapan waktu pelaksanaan muharramat haji didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an. Dalam surat Al-Baqarah ayat 197, Allah SWT berfirman, “Ibadah haji itu beberapa bulan yang diketahui. Barangsiapa yang telah mewajibkan dirinya mengerjakan ibadah haji, maka tidak boleh rafats, tidak boleh fasik dan tidak boleh berbantah-bantahan di dalam ihram.”. Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah haji harus dilaksanakan pada bulan-bulan yang telah ditentukan, salah satunya adalah bulan Muharram.
Selain itu, penetapan waktu pelaksanaan muharramat haji juga mempertimbangkan faktor-faktor praktis. Bulan Muharram umumnya merupakan bulan yang memiliki cuaca yang baik, sehingga cocok untuk perjalanan jauh dan pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, bulan Muharram juga merupakan bulan di mana umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk melaksanakan ibadah haji, sehingga memperkuat persatuan dan ukhuwah Islamiyah.
Larangan
Larangan merupakan salah satu aspek penting dalam muharramat haji. Pada bulan Muharram, umat Islam diharamkan untuk melakukan beberapa kegiatan tertentu, seperti berperang, berburu, dan menebang pohon.
-
Larangan Berperang
Umat Islam dilarang untuk berperang pada bulan Muharram. Larangan ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 194, yang berbunyi, “Dan berperanglah pada jalan Allah terhadap orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. Ayat ini menunjukkan bahwa perang hanya boleh dilakukan untuk membela diri, bukan untuk menyerang atau menaklukkan.
-
Larangan Berburu
Umat Islam juga dilarang untuk berburu pada bulan Muharram. Larangan ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Sesungguhnya bulan Muharram adalah bulan Allah, maka janganlah kamu berburu pada bulan itu”. Hadis ini menunjukkan bahwa berburu pada bulan Muharram adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.
-
Larangan Menebang Pohon
Umat Islam juga dilarang untuk menebang pohon pada bulan Muharram. Larangan ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam At-Tirmidzi, “Sesungguhnya bulan Muharram adalah bulan Allah, maka janganlah kamu menebang pohon pada bulan itu”. Hadis ini menunjukkan bahwa menebang pohon pada bulan Muharram adalah perbuatan yang dapat merusak lingkungan dan merugikan umat manusia.
Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian bulan Muharram dan memfokuskan umat Islam pada ibadah dan kegiatan positif lainnya. Dengan mematuhi larangan-larangan ini, umat Islam dapat meningkatkan ketakwaan mereka kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
Ibadah
Ibadah merupakan salah satu aspek penting dalam muharramat haji. Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, baik ibadah wajib maupun sunnah. Ibadah-ibadah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
-
Sholat
Sholat merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholat sunnah, seperti sholat tahajud, sholat dhuha, dan sholat hajat. Sholat-sholat sunnah ini dapat membantu meningkatkan kedekatan kita kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa kita.
-
Puasa
Puasa merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram. Puasa dapat membantu kita untuk menahan hawa nafsu, melatih kesabaran, dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Puasa yang dilaksanakan pada bulan Muharram juga dapat menghapus dosa-dosa kecil kita.
-
Zikir
Zikir merupakan ibadah yang sangat mudah untuk dilakukan. Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir, seperti membaca tasbih, tahmid, dan tahlil. Zikir dapat membantu kita untuk mengingat Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya.
-
Sedekah
Sedekah merupakan ibadah yang sangat mulia. Sedekah dapat membantu kita untuk membersihkan harta benda kita dan mendapatkan pahala yang besar. Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, baik sedekah maal maupun sedekah jariyah. Sedekah yang kita berikan dapat membantu meringankan beban orang lain dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ibadah-ibadah yang kita lakukan pada bulan Muharram dapat membantu kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, mendapatkan pahala yang besar, dan menghapus dosa-dosa kita. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak ibadah pada bulan Muharram ini dengan ikhlas dan penuh semangat.
Keutamaan
Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dari muharramat haji. Muharramat haji adalah bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan kegiatan kekerasan. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, baik ibadah wajib maupun sunnah. Keutamaan muharramat haji antara lain:
-
Meningkatkan Ketakwaan
Muharramat haji dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan ibadah pada bulan ini, kita menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kita kepada perintah-Nya. Ketaatan dan kepatuhan tersebut akan semakin memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT.
-
Menghapus Dosa
Muharramat haji juga dapat menghapus dosa-dosa kita. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Muharram, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Muslim). Puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram. Dengan melaksanakan puasa, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah kita lakukan.
-
Mendapatkan Pahala Besar
Muharramat haji merupakan bulan yang penuh berkah. Ibadah yang kita lakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW bersabda, “Ibadah pada bulan Muharram itu dilipatgandakan pahalanya.” (HR. At-Tirmidzi). Dengan memperbanyak ibadah pada bulan ini, kita dapat memperoleh pahala yang sangat besar.
-
Menyatukan Umat Islam
Muharramat haji juga dapat menyatukan umat Islam. Pada bulan ini, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Pertemuan ini dapat mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam.
Keutamaan muharramat haji sangatlah besar. Dengan melaksanakan ibadah pada bulan ini, kita dapat meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, mendapatkan pahala besar, dan menyatukan umat Islam. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak ibadah pada bulan Muharram ini dengan ikhlas dan penuh semangat.
Sejarah
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan muharramat haji. Muharramat haji adalah bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan kegiatan kekerasan. Penetapan muharramat haji ini memiliki latar belakang sejarah yang panjang.
Pada masa jahiliyah, masyarakat Arab sering berperang pada bulan Muharram. Hal ini karena bulan Muharram merupakan bulan yang dianggap suci dan memiliki nilai spiritual yang tinggi. Masyarakat Arab percaya bahwa berperang pada bulan Muharram akan mendatangkan keberuntungan dan kemenangan. Namun, perang pada bulan Muharram juga sering menimbulkan korban jiwa yang banyak dan kerusakan yang besar.
Setelah Islam datang, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berperang pada bulan Muharram. Larangan ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 194, yang berbunyi, “Dan berperanglah pada jalan Allah terhadap orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
Larangan berperang pada bulan Muharram ini memiliki hikmah yang besar. Larangan ini bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan keamanan pada bulan yang suci. Selain itu, larangan ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah dan kerusakan yang lebih besar.
Hukum
Hukum merupakan aspek penting dalam muharramat haji. Hukum mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan muharramat haji, mulai dari larangan berperang hingga pelaksanaan ibadah haji.
-
Larangan Berperang
Salah satu hukum yang terkait dengan muharramat haji adalah larangan berperang. Larangan ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 194, yang berbunyi, “Dan berperanglah pada jalan Allah terhadap orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. Larangan berperang pada bulan Muharram bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan keamanan pada bulan yang suci ini.
-
Wajib Melaksanakan Ibadah Haji
Bagi umat Islam yang mampu, baik secara fisik maupun finansial, wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah haji. Kewajiban ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 196, yang berbunyi, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah”. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu.
-
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji
Tata cara pelaksanaan ibadah haji diatur secara rinci dalam syariat Islam. Tata cara ini meliputi berbagai macam amalan, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, hingga wukuf di Arafah. Tata cara pelaksanaan ibadah haji harus diikuti dengan benar agar ibadah haji dapat diterima oleh Allah SWT.
-
Sanksi bagi Pelanggar
Bagi umat Islam yang melanggar hukum-hukum yang berkaitan dengan muharramat haji, akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa denda, kurungan, atau bahkan pembatalan ibadah haji. Sanksi ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan mencegah umat Islam dari melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan.
Hukum-hukum yang terkait dengan muharramat haji sangat penting untuk dipahami dan ditaati oleh seluruh umat Islam. Dengan memahami dan mentaati hukum-hukum tersebut, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, sehingga ibadah haji mereka dapat diterima oleh Allah SWT.
Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan aspek penting dalam muharramat haji. Pelaksanaan muharramat haji meliputi berbagai kegiatan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah haji di Mekah.
-
Persiapan
Persiapan muharramat haji meliputi berbagai hal, seperti pengurusan dokumen perjalanan, persiapan fisik dan mental, serta persiapan finansial. Persiapan yang matang akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
-
Perjalanan ke Mekah
Perjalanan ke Mekah merupakan bagian penting dari pelaksanaan muharramat haji. Jamaah haji dapat menempuh perjalanan ke Mekah melalui jalur darat, laut, atau udara. Perjalanan ke Mekah biasanya memakan waktu yang cukup lama, sehingga jamaah haji perlu mempersiapkan diri dengan baik.
-
Ibadah di Mekah
Ibadah di Mekah merupakan puncak dari pelaksanaan muharramat haji. Jamaah haji akan melaksanakan berbagai ibadah, seperti tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Ibadah-ibadah ini harus dilaksanakan dengan benar dan khusyuk agar dapat diterima oleh Allah SWT.
-
Pemulangan
Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, jamaah haji akan kembali ke negara asal. Pemulangan jamaah haji biasanya dilakukan melalui jalur yang sama dengan saat keberangkatan. Jamaah haji diharapkan dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa bekal ilmu dan pengalaman dari ibadah haji.
Pelaksanaan muharramat haji merupakan sebuah perjalanan spiritual yang sangat penting bagi umat Islam. Dengan melaksanakan muharramat haji, jamaah haji dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, menghapus dosa-dosa, dan mendapatkan pahala yang besar. Oleh karena itu, setiap umat Islam yang mampu wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam muharramat haji. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau pengalaman. Muharramat haji merupakan peristiwa yang penuh dengan hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam.
Salah satu hikmah dari muharramat haji adalah untuk mengajarkan umat Islam tentang pentingnya perdamaian dan keamanan. Larangan berperang pada bulan Muharram mengajarkan umat Islam untuk mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan konflik. Hikmah ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini yang masih diwarnai dengan konflik dan peperangan.
Hikmah lainnya dari muharramat haji adalah untuk mengajarkan umat Islam tentang pentingnya kesabaran dan pengendalian diri. Ibadah puasa yang dianjurkan pada bulan Muharram melatih umat Islam untuk menahan hawa nafsu dan bersabar dalam menghadapi cobaan. Hikmah ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, karena kesabaran dan pengendalian diri merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Hikmah dari muharramat haji juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Larangan menebang pohon pada bulan Muharram mengajarkan umat Islam tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Hikmah ini sangat penting untuk diterapkan di era modern ini, di mana kerusakan lingkungan menjadi masalah global yang serius.
Dengan memahami hikmah dari muharramat haji, umat Islam dapat mengambil pelajaran berharga dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hikmah-hikmah tersebut dapat membantu umat Islam menjadi pribadi yang lebih baik, bertakwa kepada Allah SWT, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dampak
Dampak merupakan salah satu aspek penting dari muharramat haji. Muharramat haji adalah bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan kegiatan kekerasan. Bulan ini memiliki dampak yang besar bagi umat Islam, baik secara individu maupun kolektif.
-
Dampak Spiritual
Muharramat haji memiliki dampak spiritual yang besar bagi umat Islam. Bulan ini merupakan waktu untuk refleksi, pertobatan, dan peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan ini, seperti sholat, puasa, dan zikir.
-
Dampak Sosial
Muharramat haji juga memiliki dampak sosial yang positif. Bulan ini merupakan waktu untuk mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah. Umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk melaksanakan ibadah haji, sehingga dapat saling mengenal dan bertukar pengalaman.
-
Dampak Ekonomi
Muharramat haji juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Bulan ini merupakan waktu di mana banyak umat Islam melakukan perjalanan ke Mekah, sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di sektor pariwisata, transportasi, dan perdagangan.
-
Dampak Lingkungan
Muharramat haji juga memiliki dampak lingkungan yang positif. Larangan menebang pohon pada bulan ini membantu menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, jamaah haji juga diimbau untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga dapat menjaga kebersihan dan keindahan tanah suci.
Dengan demikian, muharramat haji memiliki dampak yang besar bagi umat Islam, baik secara individu maupun kolektif. Dampak-dampak tersebut meliputi aspek spiritual, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Muharramat haji merupakan bulan yang penuh berkah dan merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat silaturahmi, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Tanya Jawab tentang Muharramat Haji
Bagian ini berisi tanya jawab tentang muharramat haji, bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan kegiatan kekerasan. Tanya jawab ini akan mengulas berbagai aspek penting terkait muharramat haji, termasuk hukum, hikmah, dan pelaksanaannya.
Pertanyaan 1: Apa saja larangan yang berlaku pada bulan Muharram?
Jawaban: Pada bulan Muharram, umat Islam dilarang untuk berperang, berburu, dan menebang pohon.
Pertanyaan 2: Apa hikmah dari larangan berperang pada bulan Muharram?
Jawaban: Larangan berperang pada bulan Muharram bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan keamanan, serta mencegah terjadinya pertumpahan darah dan kerusakan.
Pertanyaan 3: Apakah hukum melaksanakan ibadah haji pada bulan Muharram?
Jawaban: Bagi umat Islam yang mampu, baik secara fisik maupun finansial, wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Pertanyaan 4: Apa saja amalan yang dianjurkan pada bulan Muharram?
Jawaban: Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti sholat, puasa, zikir, dan sedekah.
Pertanyaan 5: Bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah haji pada bulan Muharram?
Jawaban: Tata cara pelaksanaan ibadah haji pada bulan Muharram sama dengan tata cara pelaksanaan ibadah haji pada bulan-bulan lainnya, meliputi ihram, tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan lainnya.
Pertanyaan 6: Apa dampak positif dari muharramat haji bagi umat Islam?
Jawaban: Muharramat haji memiliki dampak positif bagi umat Islam, baik secara spiritual, sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Muharramat haji dapat meningkatkan ketakwaan, mempererat silaturahmi, menggerakkan perekonomian, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan memahami berbagai aspek penting tentang muharramat haji, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, sehingga ibadah haji mereka dapat diterima oleh Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan muharramat haji.
Tips Melaksanakan Muharramat Haji
Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh berkah dan memiliki keutamaan yang besar. Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji pada bulan Muharram, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
Tip 1: Persiapkan Diri Secara Fisik dan Mental
Ibadah haji membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima. Persiapkan diri dengan berolahraga secara teratur, menjaga pola makan sehat, dan istirahat yang cukup.
Tip 2: Urus Dokumen Perjalanan dengan Benar dan Tepat Waktu
Pastikan dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa, sudah lengkap dan masih berlaku. Urus dokumen-dokumen tersebut jauh-jauh hari untuk menghindari keterlambatan.
Tip 3: Pelajari Tata Cara Ibadah Haji dengan Baik
Pahami tata cara pelaksanaan ibadah haji secara detail untuk memastikan ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat.
Tip 4: Jaga Kesehatan dan Kebersihan Selama Ibadah Haji
Kondisi kesehatan dan kebersihan sangat penting selama ibadah haji. Jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bersih, istirahat yang cukup, dan menggunakan masker untuk menghindari penularan penyakit.
Tip 5: Sabar dan Ikhlas dalam Beribadah
Ibadah haji membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Hadapi segala ujian dan cobaan dengan sabar dan selalu ikhlas karena Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan mabrur. Ibadah haji yang mabrur akan memberikan dampak positif bagi kehidupan spiritual, sosial, dan ekonomi umat Islam.
Membahas tentang dampak positif muharramat haji, pada bagian selanjutnya kita akan mengulas hikmah dan manfaat dari ibadah haji pada bulan Muharram bagi umat Islam.
Kesimpulan
Muharramat haji adalah bulan yang penuh berkah dan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti sholat, puasa, zikir, dan sedekah. Selain itu, umat Islam juga dilarang untuk berperang, berburu, dan menebang pohon pada bulan Muharram.
Pelaksanaan muharramat haji memiliki dampak positif yang besar bagi umat Islam, baik secara individu maupun kolektif. Dampak positif tersebut meliputi peningkatan ketakwaan, penguatan ukhuwah Islamiyah, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Dengan memahami hikmah dan manfaat dari muharramat haji, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, sehingga ibadah haji mereka dapat diterima oleh Allah SWT.