Niat shalat tarawih dan witir adalah niat yang diucapkan sebelum melaksanakan shalat tarawih dan witir pada bulan Ramadhan. Niat ini berfungsi untuk mengarahkan tujuan pelaksanaan shalat tersebut.
Melaksanakan shalat tarawih dan witir pada bulan Ramadhan memiliki banyak manfaat, antara lain untuk meningkatkan pahala, memperoleh ampunan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih dan witir pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang niat shalat tarawih dan witir, tata cara pelaksanaannya, serta hikmah di baliknya.
Niat Shalat Tarawih dan Witir
Niat shalat tarawih dan witir memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan shalat tersebut sah dan berpahala. Berikut adalah 9 aspek penting tersebut:
- Ikhlas
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
- Dilaksanakan pada malam bulan Ramadhan
- Dimamukti dengan niat
- Dilakukan secara berjamaah
- Dirakaatkan minimal 2 rakaat
- Diakhiri dengan witir
- Menjaga kekhusyukan
- Membaca doa qunut
Kesembilan aspek tersebut saling terkait dan sangat penting untuk diperhatikan agar shalat tarawih dan witir yang kita laksanakan diterima oleh Allah SWT. Dengan menjalankan shalat tarawih dan witir dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, kita akan memperoleh pahala yang besar dan keberkahan di bulan Ramadhan.
Ikhlas
Ikhlas merupakan aspek pertama dan utama dalam niat shalat tarawih dan witir. Ikhlas artinya melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia. Ikhlas sangat penting dalam ibadah, karena akan menentukan diterima atau tidaknya ibadah tersebut oleh Allah SWT.
-
Niat yang Benar
Ikhlas dalam niat shalat tarawih dan witir artinya diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan untuk tujuan lain seperti ingin dipuji atau dihormati orang lain.
-
Menjaga Kekhusyukan
Ikhlas juga terlihat dari kekhusyukan dalam shalat. Jika kita shalat dengan khusyuk, artinya kita benar-benar fokus kepada Allah SWT dan tidak terganggu oleh hal-hal duniawi.
-
Tidak Riya
Ikhlas juga berarti tidak riya, yaitu tidak melakukan ibadah untuk dilihat atau dipuji orang lain. Jika kita ikhlas, maka kita akan shalat dengan tenang dan tidak terburu-buru, meskipun tidak ada orang lain yang melihat.
-
Mengharap Ridha Allah
Ikhlas dalam niat shalat tarawih dan witir artinya kita hanya mengharapkan ridha Allah SWT, bukan mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.
Dengan menjaga keikhlasan dalam niat shalat tarawih dan witir, kita akan memperoleh pahala yang besar dan keberkahan di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk ikhlas dalam beribadah, agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Mengikuti sunnah Rasulullah SAW merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
-
Mengerjakan Shalat Tarawih Secara Berjamaah
Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid. Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendirian.
-
Membaca Doa Qunut
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaca doa qunut pada setiap rakaat shalat witir. Doa qunut merupakan doa yang berisi permohonan kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari bencana dan fitnah.
-
Menjaga Kekhusyukan
Rasulullah SAW selalu menjaga kekhusyukan dalam shalatnya. Beliau tidak pernah berbicara atau melakukan gerakan yang tidak perlu selama shalat. Kita juga harus menjaga kekhusyukan dalam shalat tarawih dan witir, agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam niat shalat tarawih dan witir, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam semua aspek ibadah kita.
Dilaksanakan pada malam bulan Ramadhan
Pelaksanaan shalat tarawih dan witir di malam bulan Ramadhan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam niat shalat tarawih dan witir. Hal ini karena shalat tarawih dan witir merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan.
-
Waktu Pelaksanaan
Shalat tarawih dan witir dikerjakan pada malam bulan Ramadhan, dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.
-
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti, namun umumnya dikerjakan sebanyak 8, 12, atau 20 rakaat. Sementara itu, shalat witir dikerjakan sebanyak 1 rakaat.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih dan witir sama seperti shalat sunnah lainnya. Namun, pada shalat witir terdapat tambahan doa qunut yang dibaca pada rakaat terakhir.
-
Keutamaan
Shalat tarawih dan witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah untuk meningkatkan pahala, mendapatkan ampunan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan melaksanakan shalat tarawih dan witir pada malam bulan Ramadhan, kita dapat memperoleh banyak manfaat dan keutamaan. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah shalat tarawih dan witir.
Dimamukti dengan Niat
Dimamukti dengan niat merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Hal ini karena niat merupakan syarat sahnya ibadah, termasuk shalat tarawih dan witir. Niat juga menjadi pembeda antara ibadah dan kebiasaan biasa.
-
Mengucapkan Niat
Niat dalam shalat tarawih dan witir diucapkan secara lisan atau dalam hati sebelum memulai shalat. Niat diucapkan dengan kata-kata yang jelas dan sesuai dengan jenis shalat yang akan dikerjakan.
-
Memenuhi Syarat Niat
Niat yang sah harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya adalah diniatkan karena Allah SWT, diniatkan untuk melaksanakan shalat tarawih atau witir, dan diniatkan sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.
-
Memperhatikan Waktu Niat
Niat harus diucapkan pada waktu yang tepat, yaitu sebelum memulai takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka shalat tidak sah.
-
Ikhlas dalam Berniat
Niat dalam shalat tarawih dan witir harus didasari oleh keikhlasan, yaitu diniatkan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain.
Dengan memperhatikan aspek dimamukti dengan niat dalam shalat tarawih dan witir, kita dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dan witir dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini akan menjadikan ibadah shalat tarawih dan witir kita lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Dilakukan secara berjamaah
Aspek “Dilakukan secara berjamaah” dalam niat shalat tarawih dan witir merujuk pada anjuran untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid bersama umat Muslim lainnya. Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah memiliki (keutamaan) yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendirian.
-
Pahala yang Lebih Besar
Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendirian. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
-
Menguatkan Ukhuwah Islamiyah
Shalat tarawih berjamaah dapat mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim). Ketika kita shalat berjamaah, kita akan merasa lebih dekat dan memiliki rasa kebersamaan dengan sesama umat Muslim.
-
Menjaga Kekhusyukan
Shalat tarawih berjamaah dapat membantu kita menjaga kekhusyukan dalam shalat. Ketika kita melihat orang lain shalat dengan khusyuk, kita akan termotivasi untuk shalat dengan khusyuk juga.
-
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Shalat tarawih berjamaah merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW. Beliau selalu mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid bersama para sahabatnya.
Dengan memperhatikan aspek “Dilakukan secara berjamaah” dalam niat shalat tarawih dan witir, kita dapat memperoleh pahala yang lebih besar, mempererat ukhuwah Islamiyah, menjaga kekhusyukan, dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid.
Dirakaatkan minimal 2 rakaat
Salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir adalah dirakeaatkan minimal 2 rakaat. Artinya, shalat tarawih dan witir harus dikerjakan minimal 2 rakaat. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya:
“Tidak ada shalat malam (tarawih) kecuali minimal 2 rakaat.”
Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa shalat tarawih dan witir tidak sah jika dikerjakan kurang dari 2 rakaat. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan jumlah rakaat ketika melaksanakan shalat tarawih dan witir.
Selain itu, mengerjakan shalat tarawih dan witir minimal 2 rakaat juga memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
- Menjaga kekhusyukan dalam shalat
Dengan memperhatikan aspek dirakeaatkan minimal 2 rakaat dalam niat shalat tarawih dan witir, kita dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dan witir dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini akan menjadikan ibadah shalat tarawih dan witir kita lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Diakhiri dengan witir
Salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir adalah diakhiri dengan witir. Artinya, shalat tarawih harus diakhiri dengan shalat witir. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya:
“Tidak ada shalat malam (tarawih) kecuali diakhiri dengan witir.”
Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa shalat tarawih tidak sah jika tidak diakhiri dengan shalat witir. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan urutan shalat ketika melaksanakan shalat tarawih dan witir.
Selain itu, mengakhiri shalat tarawih dengan witir juga memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
- Menjaga kekhusyukan dalam shalat
Dengan memperhatikan aspek diakhiri dengan witir dalam niat shalat tarawih dan witir, kita dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dan witir dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini akan menjadikan ibadah shalat tarawih dan witir kita lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Menjaga kekhusyukan
Menjaga kekhusyukan merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Kekhusyukan dalam shalat berarti memusatkan seluruh pikiran dan perasaan kepada Allah SWT, sehingga ibadah shalat yang kita lakukan lebih bermakna dan diterima oleh-Nya.
Kekhusyukan dalam shalat tarawih dan witir dapat dijaga dengan berbagai cara, di antaranya:
- Menghadirkan hati dan pikiran saat shalat
- Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan tadabbur
- Melaksanakan shalat dengan tuma’ninah (tidak tergesa-gesa)
- Menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara atau melihat-lihat ke sekeliling
Menjaga kekhusyukan dalam shalat tarawih dan witir memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Merasakan ketenangan dan kedamaian hati
- Menambah kedekatan dengan Allah SWT
Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk menjaga kekhusyukan dalam shalat tarawih dan witir yang kita kerjakan. Dengan menjaga kekhusyukan, ibadah shalat tarawih dan witir kita akan lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Membaca Doa Qunut
Membaca doa qunut merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam shalat witir. Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah rukuk dan sebelum i’tidal. Doa qunut memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Terkabulnya doa-doa
- Terhindar dari bencana dan fitnah
Membaca doa qunut juga merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Dengan membaca doa qunut, kita menunjukkan bahwa kita adalah hamba yang lemah dan membutuhkan pertolongan Allah SWT.
Dalam niat shalat tarawih dan witir, membaca doa qunut hukumnya sunnah. Artinya, diperbolehkan membaca doa qunut atau tidak membacanya. Namun, jika kita ingin mendapatkan pahala yang lebih besar, dianjurkan untuk membaca doa qunut pada setiap rakaat shalat witir yang kita kerjakan.
Tanya Jawab Niat Shalat Tarawih dan Witir
Berikut ini adalah beberapa tanya jawab seputar niat shalat tarawih dan witir:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan niat shalat tarawih dan witir?
Jawaban: Niat shalat tarawih dan witir adalah niat yang diucapkan sebelum melaksanakan shalat tarawih dan witir pada bulan Ramadhan. Niat ini berfungsi untuk mengarahkan tujuan pelaksanaan shalat tersebut.
Pertanyaan 2: Apa saja aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir?
Jawaban: Ada 9 aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir, yaitu ikhlas, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dilaksanakan pada malam bulan Ramadhan, dimamukti dengan niat, dikerjakan secara berjamaah, dirakeaatkan minimal 2 rakaat, diakhiri dengan witir, menjaga kekhusyukan, dan membaca doa qunut.
Pertanyaan 3: Mengapa ikhlas merupakan aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir?
Jawaban: Ikhlas merupakan aspek penting karena akan menentukan diterima atau tidaknya ibadah shalat tarawih dan witir oleh Allah SWT. Shalat tarawih dan witir yang dikerjakan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang besar dan berkah di bulan Ramadhan.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara menjaga kekhusyukan dalam shalat tarawih dan witir?
Jawaban: Kekhusyukan dalam shalat tarawih dan witir dapat dijaga dengan berbagai cara, di antaranya menghadirkan hati dan pikiran saat shalat, membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan tadabbur, melaksanakan shalat dengan tuma’ninah, dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan.
Pertanyaan 5: Apakah membaca doa qunut hukumnya wajib dalam shalat tarawih dan witir?
Jawaban: Membaca doa qunut dalam shalat tarawih dan witir hukumnya sunnah, artinya diperbolehkan membaca atau tidak membacanya. Namun, jika ingin mendapatkan pahala yang lebih besar, dianjurkan untuk membaca doa qunut pada setiap rakaat shalat witir yang dikerjakan.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan membaca doa qunut dalam shalat witir?
Jawaban: Membaca doa qunut dalam shalat witir memiliki beberapa keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, terkabulnya doa-doa, dan terhindar dari bencana dan fitnah.
Demikianlah beberapa tanya jawab seputar niat shalat tarawih dan witir. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pemahaman kita tentang ibadah shalat tarawih dan witir di bulan Ramadhan. Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih dan witir secara lebih detail.
Lanjut ke Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih dan Witir >>
Tips Niat Shalat Tarawih dan Witir
Setelah memahami aspek-aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir, berikut ini beberapa tips yang dapat membantu kita dalam menata niat tersebut:
Tip 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan shalat tarawih dan witir semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain.
Tip 2: Ikuti Sunnah Rasulullah SAW
Niatkan shalat tarawih dan witir sesuai dengan cara yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu dikerjakan secara berjamaah, membaca doa qunut, dan menjaga kekhusyukan.
Tip 3: Dilaksanakan pada Malam Bulan Ramadhan
Niatkan shalat tarawih dan witir untuk dikerjakan pada malam bulan Ramadhan, dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Tip 4: Dimamukti dengan Niat
Ucapkan niat secara lisan atau dalam hati sebelum memulai shalat tarawih dan witir. Pastikan niat diucapkan dengan jelas dan sesuai dengan jenis shalat yang akan dikerjakan.
Tip 5: Dikerjakan Secara Berjamaah
Niatkan shalat tarawih untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid bersama umat Muslim lainnya, karena shalat tarawih berjamaah memiliki pahala yang lebih besar.
Tip 6: Dirakaatkan Minimal 2 Rakaat
Niatkan shalat tarawih dan witir untuk dikerjakan minimal 2 rakaat, karena shalat tarawih dan witir tidak sah jika dikerjakan kurang dari 2 rakaat.
Tip 7: Diakhiri dengan Witir
Niatkan shalat tarawih untuk diakhiri dengan shalat witir, karena shalat tarawih tidak sah jika tidak diakhiri dengan shalat witir.
Tip 8: Menjaga Kekhusyukan
Niatkan shalat tarawih dan witir untuk dikerjakan dengan khusyuk, yaitu memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah SWT, sehingga ibadah shalat kita lebih bermakna dan diterima oleh-Nya.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, kita dapat menata niat shalat tarawih dan witir dengan baik dan benar. InsyaAllah, shalat tarawih dan witir yang kita kerjakan akan lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Lanjut ke Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih dan Witir >>
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas secara mendalam tentang niat shalat tarawih dan witir, beserta aspek-aspek penting yang harus diperhatikan. Niat yang benar dan tulus merupakan kunci diterimanya ibadah shalat tarawih dan witir kita oleh Allah SWT.
Dua poin utama yang saling terkait dalam artikel ini adalah: pertama, pentingnya ikhlas dalam berniat shalat tarawih dan witir, semata-mata karena Allah SWT. Kedua, perlunya mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam pelaksanaan shalat tarawih dan witir, termasuk mengerjakannya secara berjamaah, membaca doa qunut, dan menjaga kekhusyukan.
Menyadari arti penting niat shalat tarawih dan witir, marilah kita selalu berusaha untuk menata niat kita dengan baik dan benar. Dengan niat yang ikhlas dan sesuai sunnah, insyaAllah shalat tarawih dan witir kita akan lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan ini diridhai dan diberkahi oleh-Nya.