Niat shalat tarawih sebagai makmum adalah sebuah niat yang diucapkan oleh seseorang yang akan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah dengan mengikuti imam yang memimpin shalat.
Niat ini sangat penting untuk diucapkan karena merupakan syarat sahnya shalat tarawih. Niat ini juga berfungsi sebagai pembeda antara shalat sunnah biasa dengan shalat tarawih. Dalam sejarah Islam, niat shalat tarawih sebagai makmum telah dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus berlanjut sampai sekarang.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang niat shalat tarawih sebagai makmum, termasuk cara mengucapkan niat, waktu pengucapan niat, dan hal-hal yang dapat membatalkan niat shalat tarawih.
Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum
Niat memegang peranan penting dalam ibadah sholat tarawih sebagai makmum. Berikut adalah 10 aspek esensial terkait niat sholat tarawih sebagai makmum:
- Ikhlas
- Benar
- Tepat Waktu
- Sesuai Sunnah
- Tahu Jumlah Rakaat
- Mengikuti Imam
- Tidak Berubah-ubah
- Dilafalkan Dalam Hati
- Membedakan Tarawih dan Witir
- Tidak Berniat Riya
Aspek-aspek ini saling terkait dan berpengaruh pada keabsahan dan kesempurnaan sholat tarawih sebagai makmum. Misalnya, niat yang ikhlas akan menghasilkan pahala yang lebih besar. Niat yang benar sesuai sunnah akan membuat sholat lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Niat yang tepat waktu akan menghindarkan makmum dari tertinggal rakaat. Demikian seterusnya.
Ikhlas
Ikhlas merupakan aspek mendasar dari niat sholat tarawih sebagai makmum. Ikhlas berarti melakukan sholat tarawih semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
-
Niat yang Benar
Ikhlas akan menghasilkan niat yang benar, yaitu niat untuk melaksanakan sholat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, bukan karena ikut-ikutan atau karena ingin dipuji orang lain.
-
Khusyuk dalam Sholat
Ikhlas akan membuat makmum lebih khusyuk dalam sholatnya, karena ia hanya fokus kepada Allah SWT dan tidak terganggu oleh hal-hal duniawi.
-
Meraih Pahala yang Sempurna
Ikhlas akan membuat makmum meraih pahala yang sempurna dari sholat tarawihnya, karena ia tidak mengharapkan imbalan selain dari Allah SWT.
-
Menghindari Riya
Ikhlas akan menghindarkan makmum dari sifat riya, yaitu melakukan sholat tarawih hanya untuk dilihat dan dipuji orang lain.
Dengan demikian, ikhlas merupakan aspek penting dari niat sholat tarawih sebagai makmum karena dapat menghasilkan niat yang benar, membuat makmum lebih khusyuk dalam sholatnya, membantunya meraih pahala yang sempurna, dan menghindarkannya dari sifat riya.
Benar
Niat yang benar merupakan salah satu aspek terpenting dalam sholat tarawih sebagai makmum. Niat yang benar berarti niat yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi lafaz maupun maknanya. Niat yang benar akan membuat sholat tarawih menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.
Niat yang benar dalam sholat tarawih sebagai makmum memiliki beberapa ciri, di antaranya:
- Mengikuti imam, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
- Niat hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
- Niat sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan.
- Niat tidak berubah-ubah selama sholat.
Niat yang benar sangat penting karena merupakan syarat diterimanya sholat. Niat yang salah atau tidak sesuai dengan sunnah dapat membuat sholat menjadi tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang makmum untuk memastikan bahwa niatnya benar sebelum melaksanakan sholat tarawih.
Tepat Waktu
Tepat waktu dalam niat sholat tarawih sebagai makmum memiliki makna penting yang berkaitan dengan kesempurnaan ibadah sholat tarawih. Tepat waktu dalam hal ini merujuk pada waktu dimulainya niat, yaitu pada saat takbiratul ihram.
Jika makmum memulai niatnya sebelum takbiratul ihram, maka niatnya tidak sah dan sholatnya tidak dianggap sebagai sholat tarawih. Begitu juga jika makmum memulai niatnya setelah takbiratul ihram, maka sholatnya tidak dianggap sebagai sholat tarawih, melainkan sholat sunnah biasa.
Oleh karena itu, sangat penting bagi makmum untuk memulai niatnya tepat waktu, yaitu pada saat takbiratul ihram. Hal ini akan membuat sholat tarawihnya menjadi sah dan sempurna.
Sesuai Sunnah
Sesuai sunnah merupakan salah satu aspek penting dari niat sholat tarawih sebagai makmum. Sesuai sunnah berarti niat yang diucapkan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, baik dari segi lafaz maupun maknanya. Niat yang sesuai sunnah akan membuat sholat tarawih menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.
-
Lafaz Niat
Lafaz niat sholat tarawih sebagai makmum yang sesuai sunnah adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini ma’mal ma’mu biimaa qoroba lillahi ta’ala.” Niat ini diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram.
-
Makna Niat
Makna niat sholat tarawih sebagai makmum sesuai sunnah adalah berniat mengerjakan sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai makmum, karena Allah SWT.
-
Mengikuti Imam
Sebagai makmum, niat sholat tarawih harus mengikuti niat imam. Jika imam berniat sholat tarawih delapan rakaat, maka makmum juga harus berniat sholat tarawih delapan rakaat.
-
Ikhlas Karena Allah SWT
Niat sholat tarawih sebagai makmum harus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Dengan demikian, niat sholat tarawih sebagai makmum yang sesuai sunnah sangat penting karena akan membuat sholat tarawih menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting bagi makmum untuk memastikan bahwa niatnya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Tahu Jumlah Rakaat
Dalam niat sholat tarawih sebagai makmum, mengetahui jumlah rakaat sangat penting karena berkaitan dengan kesempurnaan sholat tarawih. Jika makmum tidak mengetahui jumlah rakaat yang dikerjakan, maka sholatnya tidak dianggap sebagai sholat tarawih.
-
Niat Sesuai Jumlah Rakaat
Makmum harus berniat sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam. Jika imam berniat sholat tarawih delapan rakaat, maka makmum juga harus berniat sholat tarawih delapan rakaat.
-
Mengikuti Imam
Sebagai makmum, tugas kita adalah mengikuti imam. Oleh karena itu, kita harus mengetahui jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam agar dapat mengikuti dengan baik.
-
Tidak Berubah-ubah
Niat sholat tarawih tidak boleh berubah-ubah selama sholat. Oleh karena itu, makmum harus memastikan bahwa ia mengetahui jumlah rakaat yang dikerjakan sejak awal.
-
Sahnya Sholat
Jika makmum mengetahui jumlah rakaat yang dikerjakan dan mengikuti imam dengan baik, maka sholat tarawihnya dianggap sah dan sempurna.
Dengan demikian, mengetahui jumlah rakaat dalam niat sholat tarawih sebagai makmum sangat penting untuk kesempurnaan sholat tarawih. Oleh karena itu, makmum harus memastikan bahwa ia mengetahui jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam dan mengikuti imam dengan baik.
Mengikuti Imam
Dalam sholat tarawih berjamaah, mengikuti imam memegang peranan sangat penting, termasuk dalam hal niat sholat tarawih sebagai makmum. Makmum wajib mengikuti niat imam, baik dalam jumlah rakaat maupun jenis sholatnya.
Jika imam berniat sholat tarawih delapan rakaat, maka makmum juga harus berniat sholat tarawih delapan rakaat. Jika imam berniat sholat witir tiga rakaat, maka makmum juga harus berniat sholat witir tiga rakaat. Hal ini karena makmum harus mengikuti gerakan dan bacaan imam.
Apabila makmum tidak mengikuti niat imam, maka sholatnya tidak dianggap sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi makmum untuk memastikan bahwa niatnya sesuai dengan niat imam. Makmum dapat mengikuti niat imam dengan mendengarkan bacaan niat imam atau dengan melihat gerakan imam.
Tidak Berubah-ubah
Dalam niat sholat tarawih sebagai makmum, tidak berubah-ubah merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Tidak berubah-ubah berarti niat yang diucapkan tetap sama dari awal hingga akhir sholat, tidak berubah-ubah menjadi niat sholat lainnya.
Jika niat berubah-ubah, maka sholat tarawih tidak dianggap sah. Hal ini dikarenakan sholat tarawih adalah sholat sunnah yang memiliki niat khusus, yaitu untuk mengerjakan sholat tarawih. Jika niat berubah menjadi niat sholat lainnya, maka sholat tersebut tidak lagi dianggap sebagai sholat tarawih.
Oleh karena itu, sangat penting bagi makmum untuk memastikan bahwa niatnya tidak berubah-ubah selama sholat tarawih. Makmum harus tetap fokus pada niat sholat tarawih dari awal hingga akhir sholat.
Dilafalkan Dalam Hati
Dalam niat sholat tarawih sebagai makmum, dilafalkan dalam hati merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Makmum harus melafalkan niat dalam hatinya, tidak boleh diucapkan dengan lisan.
Hal ini dikarenakan niat adalah sesuatu yang bersifat batin, yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Jika niat diucapkan dengan lisan, maka dikhawatirkan akan menjadi riya atau ingin dilihat oleh orang lain. Selain itu, melafalkan niat dengan lisan juga dapat mengganggu kekhusyukan sholat.
Dengan melafalkan niat dalam hati, makmum dapat lebih fokus dan khusyuk dalam sholatnya. Makmum dapat lebih mudah menghayati makna niat yang diucapkannya, sehingga sholat tarawih yang dikerjakan menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.
Membedakan Tarawih dan Witir
Dalam niat sholat tarawih sebagai makmum, membedakan antara sholat tarawih dan witir sangat penting. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki niat yang berbeda, jumlah rakaat yang berbeda, dan waktu pelaksanaan yang berbeda.
-
Jumlah Rakaat
Sholat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat genap, minimal delapan rakaat. Sedangkan sholat witir dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, minimal satu rakaat.
-
Waktu Pelaksanaan
Sholat tarawih dikerjakan setelah sholat isya dan sebelum sholat witir. Sedangkan sholat witir dikerjakan setelah sholat tarawih atau setelah sholat tahajud.
-
Niat
Niat sholat tarawih adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini ma’mal ma’mu biimaa qoroba lillahi ta’ala.” Sedangkan niat sholat witir adalah “Ushalli sunnatan witri rak’ataini ma’mal ma’mu biimaa qoroba lillahi ta’ala.”
-
Tata Cara
Tata cara sholat tarawih dan witir pada dasarnya sama. Namun, terdapat beberapa perbedaan kecil, seperti pada jumlah salam dan doa setelah sholat.
Dengan membedakan antara sholat tarawih dan witir, makmum dapat memastikan bahwa niatnya sesuai dengan jenis sholat yang dikerjakan. Hal ini sangat penting untuk kesempurnaan sholat tarawih dan witir.
Tidak Berniat Riya
Dalam niat sholat tarawih sebagai makmum, tidak berniat riya merupakan aspek yang sangat penting. Riya adalah sifat ingin dipuji dan dilihat oleh orang lain dalam beribadah. Sifat ini sangat berbahaya karena dapat merusak pahala ibadah.
-
Ikhlas Karena Allah
Tidak berniat riya berarti mengerjakan sholat tarawih semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain. Ikhlas akan membuat pahala sholat tarawih menjadi lebih besar.
-
Menghindari Sifat Sombong
Tidak berniat riya juga berarti menghindari sifat sombong. Orang yang sombong merasa dirinya lebih baik dari orang lain dan ingin selalu dipuji. Sifat ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
-
Meraih Pahala yang Sempurna
Sholat tarawih yang dikerjakan dengan tidak berniat riya akan bernilai lebih tinggi di sisi Allah SWT. Pahala yang diperoleh akan lebih sempurna dan tidak akan berkurang karena sifat riya.
-
Menjaga Kekhusyukan Sholat
Tidak berniat riya akan membantu makmum untuk lebih khusyuk dalam sholatnya. Ketika tidak ada keinginan untuk dipuji, makmum akan lebih fokus pada Allah SWT dan tidak terganggu oleh hal-hal duniawi.
Dengan demikian, sangat penting bagi makmum untuk memastikan bahwa niatnya dalam sholat tarawih adalah ikhlas karena Allah SWT dan tidak berniat riya. Dengan demikian, pahala sholat tarawih yang dikerjakan akan lebih besar, makmum akan terhindar dari sifat sombong, dan kekhusyukan sholatnya akan lebih terjaga.
Tanya Jawab tentang Niat Sholat Tarawih sebagai Makmum
Bagian Tanya Jawab ini akan mengupas tuntas berbagai pertanyaan umum dan kesalahpahaman seputar niat sholat tarawih sebagai makmum, membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik.
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan niat sholat tarawih sebagai makmum?
Jawaban: Niat sholat tarawih sebagai makmum adalah niat yang diucapkan oleh seseorang yang akan melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah dengan mengikuti imam yang memimpin sholat.
Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan niat sholat tarawih sebagai makmum?
Jawaban: Niat sholat tarawih sebagai makmum diucapkan pada saat takbiratul ihram, yaitu ketika imam memulai sholat dengan mengucapkan “Allahu Akbar”.
Pertanyaan 3: Apakah niat sholat tarawih sebagai makmum harus diucapkan dengan lisan?
Jawaban: Tidak, niat sholat tarawih sebagai makmum diucapkan dalam hati, tidak perlu diucapkan dengan lisan.
Pertanyaan 4: Bagaimana jika niat sholat tarawih berubah-ubah selama sholat?
Jawaban: Niat sholat tarawih tidak boleh berubah-ubah selama sholat. Jika niat berubah, maka sholat tarawih tidak dianggap sah.
Pertanyaan 5: Apakah niat sholat tarawih sebagai makmum sama dengan niat sholat sunnah biasa?
Jawaban: Tidak, niat sholat tarawih sebagai makmum berbeda dengan niat sholat sunnah biasa. Niat sholat tarawih sebagai makmum harus sesuai dengan tuntunan sholat tarawih, yaitu mengikuti niat imam dan berniat untuk mengerjakan sholat tarawih.
Pertanyaan 6: Mengapa penting untuk memiliki niat yang benar dalam sholat tarawih sebagai makmum?
Jawaban: Niat yang benar dalam sholat tarawih sebagai makmum sangat penting karena merupakan syarat sahnya sholat. Niat yang salah atau tidak sesuai dengan sunnah dapat membuat sholat tarawih menjadi tidak sah.
Dengan memahami konsep niat sholat tarawih sebagai makmum dan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum, diharapkan Anda dapat melaksanakan sholat tarawih dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang faktor-faktor yang dapat membatalkan niat sholat tarawih sebagai makmum, sehingga Anda dapat menghindari hal-hal yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah Anda.
Tips Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum
Untuk memastikan niat sholat tarawih sebagai makmum yang benar dan sesuai dengan tuntunan, berikut beberapa tips penting yang dapat Anda terapkan:
Tip 1: Pahami Makna Niat
Pelajari dan pahami makna niat sholat tarawih sebagai makmum, yaitu berniat mengerjakan sholat sunnah tarawih secara berjamaah dengan mengikuti imam.
Tip 2: Ucapkan Niat dengan Benar
Ucapkan niat “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini ma’mal ma’mu biimaa qoroba lillahi ta’ala” dalam hati pada saat takbiratul ihram.
Tip 3: Ikhlas Karena Allah
Niatkan sholat tarawih semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Tip 4: Sesuaikan dengan Jumlah Rakaat Imam
Ketahui jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam dan sesuaikan niat Anda dengan jumlah rakaat tersebut.
Tip 5: Hindari Niat yang Berubah-ubah
Jagalah niat Anda tetap sama dari awal hingga akhir sholat, tidak berubah menjadi niat sholat lainnya.
Tip 6: Konsentrasi dan Khusyuk
Fokuslah pada niat Anda dan khusyuklah dalam sholat, hindari pikiran atau gangguan yang dapat memecah konsentrasi.
Tip 7: Bedakan dengan Niat Sholat Witir
Pahami perbedaan antara niat sholat tarawih dan witir, karena keduanya memiliki niat yang berbeda.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat memperkuat niat sholat tarawih sebagai makmum, sehingga sholat tarawih yang Anda kerjakan lebih bernilai dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Selanjutnya, kita akan membahas hal-hal yang dapat membatalkan niat sholat tarawih sebagai makmum, agar Anda dapat menghindarinya dan menjaga kesempurnaan ibadah Anda.
Kesimpulan
Niat merupakan aspek krusial dalam sholat tarawih sebagai makmum. Niat yang benar dan sesuai sunnah akan menjadikan sholat tarawih lebih bernilai di sisi Allah SWT. Beberapa poin penting terkait niat sholat tarawih sebagai makmum antara lain:
- Ikhlas karena Allah SWT
- Sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW
- Tahu jumlah rakaat yang dikerjakan
- Mengikuti niat imam
- Tidak berubah-ubah
- Dilafalkan dalam hati
- Membedakan tarawih dan witir
- Tidak berniat riya
Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek penting niat sholat tarawih sebagai makmum, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan meraih pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Mari kita jadikan sholat tarawih sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih keberkahan di bulan suci Ramadan.