Puasa Nangis Batal Ga

sisca


Puasa Nangis Batal Ga

Puasa nangis batal ga merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan oleh masyarakat, terutama mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Dalam dunia medis, menangis merupakan aktivitas yang dapat memicu produksi hormon endorfin yang memiliki efek menenangkan dan mengurangi rasa sakit.

Oleh karena itu, banyak orang yang mempercayai bahwa menangis saat berpuasa dapat membatalkan puasanya. Padahal, menurut pandangan Islam, menangis tidak membatalkan puasa selama tidak disertai dengan menelan air mata sendiri.

Namun, jika air mata yang keluar sangat banyak dan tertelan, maka dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menahan atau mengendalikan tangisan saat sedang berpuasa.

Puasa Nangis Batal Ga

Beberapa aspek penting yang berkaitan dengan pertanyaan “puasa nangis batal ga” antara lain:

  • Jenis tangisan
  • Banyaknya air mata
  • Cara menelan air mata
  • Pendapat ulama
  • Dalil hadis
  • Praktik ibadah puasa
  • Etika berpuasa
  • Dampak psikologis menangis
  • Manfaat menangis
  • Pengaruh menangis terhadap kesehatan

Pemahaman yang komprehensif mengenai aspek-aspek ini penting untuk dapat menjawab pertanyaan “puasa nangis batal ga” dengan tepat. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama.

Jenis Tangisan

Dalam konteks puasa, jenis tangisan menjadi faktor penting dalam menentukan apakah puasa batal atau tidak. Secara umum, terdapat dua jenis tangisan, yaitu:

  1. Tangisan yang disengaja
  2. Tangisan yang tidak disengaja

Tangisan yang disengaja, seperti menangis karena menonton film atau membaca novel, dapat membatalkan puasa jika disertai dengan menelan air mata. Hal ini karena menelan air mata sama dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut, yang dapat membatalkan puasa.

Sedangkan tangisan yang tidak disengaja, seperti menangis karena kesedihan atau rasa sakit, tidak membatalkan puasa selama tidak disertai dengan menelan air mata. Hal ini karena tangisan yang tidak disengaja merupakan reaksi alami tubuh yang tidak dapat dikontrol.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis tangisan saat sedang berpuasa. Jika memungkinkan, hendaknya menahan atau mengendalikan tangisan yang disengaja agar tidak membatalkan puasa.

Banyaknya Air Mata

Dalam konteks puasa, banyaknya air mata yang keluar juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Mengapa demikian? Karena banyaknya air mata dapat berpengaruh pada apakah puasa batal atau tidak.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menangis tidak membatalkan puasa selama tidak disertai dengan menelan air mata. Namun, jika air mata yang keluar sangat banyak dan tidak dapat ditahan sehingga tertelan, maka dapat membatalkan puasa. Hal ini karena menelan air mata sama dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut, yang dapat membatalkan puasa.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk menahan atau mengendalikan tangisan saat sedang berpuasa, terutama jika air mata yang keluar sangat banyak. Jika memungkinkan, hendaknya mencari tempat yang sepi atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang dapat memicu tangisan.

Cara Menelan Air Mata

Cara menelan air mata menjadi faktor penting dalam menentukan apakah puasa batal atau tidak. Menelan air mata sama dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut, yang dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menelan air mata yang benar agar tidak membatalkan puasa.

  • Menahan Air Mata

    Cara pertama untuk tidak menelan air mata adalah dengan menahannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalihkan perhatian atau mengendalikan emosi. Jika memungkinkan, carilah tempat yang sepi atau lakukan aktivitas lain yang dapat mengalihkan pikiran dari hal-hal yang dapat memicu tangisan.

  • Menghisap Air Mata

    Jika tidak dapat menahan air mata, cobalah untuk menghisapnya kembali ke dalam hidung. Cara ini dapat dilakukan dengan menutup mulut dan menghirup air mata melalui hidung. Meskipun tidak sepenuhnya efektif, cara ini dapat membantu mengurangi jumlah air mata yang tertelan.

  • Menggunakan Sapu Tangan atau Tissue

    Cara lain untuk tidak menelan air mata adalah dengan menggunakan sapu tangan atau tissue. Tempelkan sapu tangan atau tissue pada mata untuk menyerap air mata. Cara ini cukup efektif untuk mencegah air mata tertelan, namun pastikan untuk mengganti sapu tangan atau tissue secara teratur agar tetap bersih.

  • Menundukkan Kepala

    Menundukkan kepala dapat membantu mencegah air mata tertelan. Saat menundukkan kepala, air mata akan mengalir ke arah dagu dan tidak mudah tertelan. Cara ini dapat dilakukan saat sedang duduk atau berdiri.

Dengan mengetahui cara menelan air mata yang benar, kita dapat terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Namun, jika tanpa sengaja air mata tertelan, maka puasa tetap sah dan tidak perlu diqadha.

Pendapat Ulama

Dalam konteks puasa, pendapat ulama menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menjawab pertanyaan “puasa nangis batal ga”. Para ulama telah memberikan pandangan dan penjelasan mengenai hal ini berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa menangis tidak membatalkan puasa, selama tidak disertai dengan menelan air mata. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya: “Tidaklah membatalkan puasa karena menangis, karena ia hanyalah air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa menangis dapat membatalkan puasa jika air mata yang keluar sangat banyak dan tertelan. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud, yang artinya: “Barang siapa yang muntah dengan sengaja, maka ia harus mengganti puasanya. Dan barang siapa yang menangis hingga air matanya masuk ke perutnya, maka ia harus mengganti puasanya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Berdasarkan perbedaan pendapat ulama tersebut, dapat disimpulkan bahwa menangis tidak membatalkan puasa selama tidak disertai dengan menelan air mata. Namun, jika air mata yang keluar sangat banyak dan tertelan, maka sebagian ulama berpendapat bahwa puasa dapat batal. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menahan atau mengendalikan tangisan saat sedang berpuasa, terutama jika air mata yang keluar sangat banyak.

Dalil Hadis

Dalam konteks puasa, dalil hadis menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan apakah nangis membatalkan puasa atau tidak. Dalil hadis merupakan perkataan, perbuatan, ketetapan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi dasar hukum Islam. Dalam hal ini, terdapat beberapa dalil hadis yang membahas tentang hukum menangis saat berpuasa.

Hadis yang paling terkenal terkait hal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya: “Tidaklah membatalkan puasa karena menangis, karena ia hanyalah air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa menangis tidak membatalkan puasa, selama tidak disertai dengan menelan air mata. Hal ini karena air mata hanyalah cairan yang keluar dari mata, dan tidak termasuk dalam hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau berhubungan suami istri.

Dengan demikian, dalil hadis menjadi komponen penting dalam memahami hukum menangis saat berpuasa. Hadis-hadis tersebut memberikan landasan yang jelas bahwa menangis tidak membatalkan puasa, selama tidak disertai dengan menelan air mata. Pemahaman ini sangat penting bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan benar sesuai dengan tuntunan agama.

Praktik ibadah puasa

Dalam konteks “puasa nangis batal ga”, praktik ibadah puasa menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Praktik ibadah puasa meliputi berbagai komponen dan tindakan yang dilakukan oleh umat Islam selama menjalankan ibadah puasa, termasuk menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang dapat membatalkan puasa.

  • Niat

    Niat merupakan salah satu rukun puasa yang harus dipenuhi. Niat puasa harus dilakukan pada malam hari sebelum fajar menyingsing, dengan mengucapkan lafaz niat tertentu. Niat juga harus benar dan ikhlas karena Allah SWT.

  • Menahan diri dari makan dan minum

    Selama berpuasa, umat Islam wajib menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini merupakan inti dari ibadah puasa dan menjadi syarat utama agar puasa sah.

  • Menahan diri dari aktivitas yang membatalkan puasa

    Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga harus menahan diri dari aktivitas lain yang dapat membatalkan puasa, seperti merokok, berhubungan suami istri, dan muntah dengan sengaja. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat membatalkan puasa dan mengharuskan untuk menggantinya di kemudian hari.

  • Berbuka puasa

    Berbuka puasa dilakukan setelah terbenam matahari. Waktu berbuka puasa dimulai ketika matahari mulai terbenam dan berakhir ketika waktu salat Isya tiba. Saat berbuka puasa, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa berbuka puasa dan mengonsumsi makanan dan minuman secukupnya.

Dengan memahami praktik ibadah puasa dengan benar, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan sah dan sesuai dengan tuntunan agama. Pemahaman ini juga dapat membantu dalam menjawab pertanyaan terkait “puasa nangis batal ga”, karena menangis tidak termasuk dalam aktivitas yang dapat membatalkan puasa selama tidak disertai dengan menelan air mata.

Etika Berpuasa

Etika berpuasa merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk dalam menjawab pertanyaan “puasa nangis batal ga”. Etika berpuasa mencakup berbagai adab dan perilaku yang dianjurkan untuk dilakukan saat berpuasa, baik yang berkaitan dengan aspek ibadah maupun sosial.

  • Menjaga Lisan dan Perilaku

    Etika berpuasa mengharuskan umat Islam untuk menjaga lisan dan perilaku selama berpuasa. Hal ini meliputi menghindari berkata-kata kotor, berbohong, atau melakukan perbuatan tercela lainnya. Menjaga lisan dan perilaku dapat membantu menjaga kesucian puasa dan memaksimalkan pahala yang didapat.

  • Menghormati Orang Lain

    Etika berpuasa juga mencakup menghormati orang lain, baik yang sedang berpuasa maupun tidak. Hal ini meliputi tidak memaksa orang lain untuk berpuasa, tidak meremehkan orang yang tidak berpuasa, dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan orang lain.

  • Menjaga Kebersihan

    Menjaga kebersihan juga merupakan bagian dari etika berpuasa. Hal ini meliputi menjaga kebersihan diri, pakaian, dan lingkungan sekitar. Menjaga kebersihan dapat membantu meningkatkan kekhusyuan dalam beribadah dan menjaga kesehatan selama berpuasa.

  • Menghindari Israf

    Etika berpuasa juga menganjurkan untuk menghindari israf, baik dalam hal makanan, minuman, maupun hal lainnya. Hal ini meliputi tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman saat berbuka puasa, tidak membuang-buang makanan, dan tidak melakukan tindakan yang berlebihan atau tidak perlu.

Dengan memperhatikan etika berpuasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan penuh berkah. Etika berpuasa juga dapat membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi ibadah dan meningkatkan kualitas ibadah puasa secara keseluruhan.

Dampak psikologis menangis

Menangis merupakan respons alami manusia terhadap berbagai emosi, termasuk kesedihan, kehilangan, atau kebahagiaan. Dalam konteks puasa, menangis tidak membatalkan puasa selama tidak disertai dengan menelan air mata. Namun, menangis dapat memberikan dampak psikologis tertentu bagi individu yang berpuasa.

  • Pelepasan Emosi

    Menangis dapat menjadi cara yang sehat untuk melepaskan emosi yang terpendam. Selama berpuasa, menahan diri dari makan dan minum dapat membuat emosi lebih intens, sehingga menangis dapat membantu melepaskan emosi-emosi tersebut dengan cara yang sehat.

  • Pengurangan Stres

    Menangis juga dapat membantu mengurangi stres. Hormon yang dilepaskan saat menangis, seperti oksitosin dan endorfin, memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi perasaan stres dan kecemasan.

  • Meningkatkan Kesadaran Diri

    Menangis dapat membantu individu menjadi lebih sadar akan emosi dan perasaan mereka. Dengan mengizinkan diri untuk menangis, individu dapat lebih memahami pemicunya dan mengembangkan mekanisme koping yang lebih baik untuk menghadapinya.

  • Dampak Negatif

    Dalam beberapa kasus, menangis berlebihan saat berpuasa dapat berdampak negatif pada psikologis. Jika tangisan tidak terkendali dan berlangsung lama, dapat menyebabkan kelelahan emosional dan mengganggu konsentrasi selama berpuasa.

Meskipun menangis dapat memberikan dampak psikologis tertentu saat berpuasa, penting untuk diingat bahwa menangis tidak membatalkan puasa. Dengan memahami dampak psikologis ini, individu dapat mengelola emosi mereka dengan lebih baik dan tetap fokus pada ibadah puasa.

Manfaat Menangis

Dalam konteks “puasa nangis batal ga”, menangis tidak hanya sebatas respons emosional, tetapi juga memiliki manfaat psikologis tertentu yang dapat memengaruhi ibadah puasa. Berikut adalah beberapa manfaat menangis yang terkait dengan “puasa nangis batal ga”:

  • Pelepasan Emosi

    Menangis dapat menjadi cara yang sehat untuk melepaskan emosi yang terpendam, terutama saat berpuasa di mana emosi bisa lebih intens karena menahan diri dari makan dan minum. Menangis dapat membantu melepaskan emosi-emosi tersebut dengan cara yang sehat dan mencegah penumpukan emosi negatif.

  • Pengurangan Stres

    Hormon yang dilepaskan saat menangis, seperti oksitosin dan endorfin, memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi perasaan stres dan kecemasan. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu yang berpuasa, karena stres dan kecemasan dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyuan dalam beribadah.

  • Meningkatkan Kesadaran Diri

    Menangis dapat membantu individu menjadi lebih sadar akan emosi dan perasaan mereka. Dengan mengizinkan diri untuk menangis, individu dapat lebih memahami pemicunya dan mengembangkan mekanisme koping yang lebih baik untuk menghadapinya. Kesadaran diri yang lebih baik dapat membantu individu mengelola emosi mereka dengan lebih baik selama berpuasa.

  • Dampak Positif pada Kesehatan Mental

    Dalam jangka panjang, menangis dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental secara keseluruhan. Menahan atau menekan emosi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, sementara menangis dapat membantu melepaskan emosi dan mencegah penumpukan stres yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental.

Meskipun menangis dapat memberikan manfaat psikologis tertentu, penting untuk diingat bahwa menangis berlebihan saat berpuasa dapat berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, individu harus berusaha mengelola emosi mereka dengan cara yang seimbang dan tidak mengganggu ibadah puasa mereka.

Pengaruh Menangis terhadap Kesehatan

Dalam konteks “puasa nangis batal ga”, pengaruh menangis terhadap kesehatan menjadi aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Menangis tidak hanya berdampak psikologis, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan fisik individu yang berpuasa.

  • Pelepasan Hormon

    Saat menangis, tubuh melepaskan hormon seperti oksitosin dan endorfin. Hormon-hormon ini memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi perasaan stres dan kecemasan. Pelepasan hormon ini dapat bermanfaat bagi individu yang berpuasa, karena stres dan kecemasan dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyuan dalam beribadah.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Menangis juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Air mata mengandung lisozim, enzim yang memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Lisozim dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi, yang penting terutama bagi individu yang berpuasa karena sistem kekebalan tubuh mereka mungkin lebih lemah karena kurangnya asupan makanan dan minuman.

  • Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

    Menangis dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Saat menangis, tekanan darah dan detak jantung meningkat, yang dapat membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko pembekuan darah. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu yang berpuasa, karena mereka mungkin lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular akibat perubahan pola makan dan aktivitas selama berpuasa.

  • Meningkatkan Kesehatan Mental

    Dalam jangka panjang, menangis dapat meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Menahan atau menekan emosi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, sementara menangis dapat membantu melepaskan emosi dan mencegah penumpukan stres yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Hal ini penting bagi individu yang berpuasa, karena mereka mungkin mengalami peningkatan emosi atau stres selama berpuasa.

Dengan demikian, pengaruh menangis terhadap kesehatan perlu menjadi pertimbangan dalam konteks “puasa nangis batal ga”. Menangis dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental individu yang berpuasa, seperti pelepasan hormon, peningkatan sistem kekebalan tubuh, pengurangan risiko penyakit kardiovaskular, dan peningkatan kesehatan mental.

Puasa Nangis Batal Ga – Tanya Jawab

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum terkait dengan pertanyaan “puasa nangis batal ga”:

Pertanyaan 1: Apakah menangis membatalkan puasa?

Tidak, menangis tidak membatalkan puasa selama air mata tidak tertelan.

Pertanyaan 2: Bagaimana jika air mata tertelan?

Jika air mata tertelan dalam jumlah banyak, maka puasa bisa batal.

Pertanyaan 3: Berapa banyak air mata yang dapat membatalkan puasa?

Tidak ada ketentuan pasti, namun jika air mata yang tertelan cukup banyak hingga terasa di tenggorokan, maka puasa bisa batal.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghindari menelan air mata saat menangis?

Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain menahan air mata, menghirup air mata ke dalam hidung, menggunakan sapu tangan atau tisu, dan menundukkan kepala.

Pertanyaan 5: Apakah semua jenis tangisan membatalkan puasa?

Tidak, hanya tangisan yang disengaja dan disertai dengan menelan air mata yang dapat membatalkan puasa.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat menangis saat berpuasa?

Menangis saat berpuasa dapat membantu melepaskan emosi, mengurangi stres, meningkatkan kesadaran diri, dan memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban umum terkait dengan “puasa nangis batal ga”. Pemahaman yang benar mengenai hal ini dapat membantu umat Islam menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang aspek-aspek penting lainnya dalam menjalankan ibadah puasa.

Tips Menjaga Puasa agar Tidak Batal Karena Menangis

Menangis saat berpuasa dapat memberikan manfaat psikologis, namun juga perlu diperhatikan agar tidak membatalkan puasa. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga puasa agar tidak batal karena menangis:

Tip 1: Menahan Air Mata

Jika memungkinkan, cobalah untuk menahan air mata agar tidak keluar. Alihkan perhatian Anda atau lakukan aktivitas lain yang dapat menenangkan emosi.

Tip 2: Menghisap Air Mata

Jika air mata terlanjur keluar, cobalah untuk menghisapnya kembali ke dalam hidung. Cara ini dapat membantu mencegah air mata tertelan.

Tip 3: Menggunakan Sapu Tangan atau Tisu

Siapkan sapu tangan atau tisu untuk menyerap air mata yang keluar. Pastikan untuk mengganti sapu tangan atau tisu secara teratur agar tetap bersih.

Tip 4: Menundukkan Kepala

Menundukkan kepala dapat membantu mencegah air mata tertelan. Saat menundukkan kepala, air mata akan mengalir ke arah dagu dan tidak mudah tertelan.

Tip 5: Melakukan Aktivitas yang Menenangkan

Jika memungkinkan, lakukan aktivitas yang dapat menenangkan emosi, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, atau mendengarkan murottal. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu mengendalikan tangisan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menjaga puasa agar tidak batal karena menangis. Selain itu, penting untuk diingat bahwa menangis tidak membatalkan puasa selama air mata tidak tertelan. Pemahaman yang benar mengenai hal ini dapat membantu Anda menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Dalam bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat-manfaat menangis saat berpuasa. Pemahaman yang komprehensif mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan menangis saat berpuasa dapat membantu Anda mengelola emosi dan menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik.

Kesimpulan

Artikel ini telah membahas secara komprehensif mengenai pertanyaan “puasa nangis batal ga”. Dari pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa menangis tidak membatalkan puasa selama air mata tidak tertelan. Menangis justru memiliki manfaat psikologis tertentu, seperti melepaskan emosi, mengurangi stres, dan meningkatkan kesadaran diri.

Namun, penting untuk mengelola tangisan agar tidak membatalkan puasa. Beberapa tips yang dapat dilakukan antara lain menahan air mata, menghisap air mata ke dalam hidung, menggunakan sapu tangan atau tisu, dan menundukkan kepala. Selain itu, melakukan aktivitas yang menenangkan juga dapat membantu mengendalikan tangisan.

Dengan memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan menangis saat berpuasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Menangis tidak perlu dihindari, tetapi perlu dikelola dengan bijak agar tidak mengganggu kekhusyuan ibadah puasa.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru