Surat yang dibaca saat tarawih adalah bacaan yang dilantunkan pada saat pelaksanaan ibadah shalat tarawih. Bacaan ini biasanya berupa surat-surat pendek dari Al-Qur’an.
Membaca surat saat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menambah kekhusyukan dalam beribadah, dan membantu menjaga hafalan Al-Qur’an. Pada masa perkembangan Islam, tradisi membaca surat saat tarawih telah berkembang pesat, di mana para ulama menyusun berbagai jenis qira’ah atau bacaan tarawih yang hingga kini masih diamalkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang surat-surat yang dibaca saat tarawih, keutamaannya, dan perkembangan tradisi membaca tarawih sepanjang sejarah Islam.
Surat yang Dibaca Saat Tarawih
Surat yang dibaca saat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Pilihan Surat
- Jumlah Rakaat
- Waktu Pembacaan
- Makna Kandungan
- Adab Membaca
- Keutamaan Membaca
- Tradisi Membaca
- Qira’ah Khusus Tarawih
- Hafalan Surat Tarawih
- Pengaruh Budaya
Setiap aspek tersebut saling terkait dan berpengaruh dalam pelaksanaan ibadah tarawih. Misalnya, pilihan surat yang dibaca biasanya disesuaikan dengan jumlah rakaat yang dikerjakan. Selain itu, waktu pembacaan juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kekhusyukan salat. Tradisi membaca surat tarawih pun berbeda-beda di setiap daerah, dipengaruhi oleh budaya dan adat setempat.
Pilihan Surat
Pilihan surat yang dibaca saat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Hal ini karena surat yang dibaca akan mempengaruhi kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dari ibadah tarawih. Surat-surat yang dipilih biasanya adalah surat-surat pendek dari Al-Qur’an yang mudah dihafal dan dipahami maknanya.
Beberapa surat yang sering dibaca saat tarawih antara lain: Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Lahab, dan Al-Masad. Surat-surat ini dipilih karena memiliki makna yang mendalam dan sesuai dengan tema ibadah tarawih, seperti pengagungan Allah SWT, permohonan perlindungan dari gangguan setan, dan harapan keselamatan di hari akhir.
Selain itu, pilihan surat juga dapat disesuaikan dengan jumlah rakaat yang dikerjakan. Misalnya, jika tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, maka setiap rakaatnya bisa dibaca 1 surat pendek. Sedangkan jika tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, maka setiap rakaatnya bisa dibaca 2 surat pendek. Hal ini bertujuan agar jumlah surat yang dibaca sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Jadi, pilihan surat yang tepat saat tarawih akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah yang dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memperhatikan aspek ini agar dapat memperoleh pahala dan manfaat yang maksimal dari ibadah tarawih.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam salat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan karena memiliki pengaruh terhadap surat yang dibaca. Umumnya, jumlah rakaat tarawih adalah 8 rakaat, 11 rakaat, atau 20 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini biasanya disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan masing-masing individu.
Jika jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan adalah 8 rakaat, maka setiap rakaatnya bisa dibaca 1 surat pendek. Sedangkan jika jumlah rakaatnya lebih banyak, seperti 11 atau 20 rakaat, maka setiap rakaatnya bisa dibaca 2 atau lebih surat pendek. Hal ini bertujuan agar jumlah surat yang dibaca sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Jadi, jumlah rakaat dalam salat tarawih menjadi faktor penentu dalam pemilihan surat yang dibaca. Dengan memperhatikan kesesuaian antara jumlah rakaat dan surat yang dibaca, umat Islam dapat memperoleh pahala dan manfaat yang maksimal dari ibadah tarawih.
Waktu Pembacaan
Waktu pembacaan surat saat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan karena berpengaruh pada kekhusyukan dan pahala yang diperoleh. Waktu pembacaan yang tepat adalah pada saat rukuk, yaitu setelah membaca surat Al-Fatihah dan sebelum membaca surat-surat pendek lainnya.
-
Awal Rukuk
Waktu pembacaan surat tarawih yang paling utama adalah pada awal rukuk. Hal ini karena pada saat rukuk, seorang Muslim berada dalam posisi yang paling dekat dengan Allah SWT sehingga bacaan yang disampaikan akan lebih dikabulkan.
-
Akhir Rukuk
Selain awal rukuk, waktu pembacaan surat tarawih juga diperbolehkan pada akhir rukuk. Namun, waktu ini dianggap kurang utama dibandingkan dengan awal rukuk karena posisi seorang Muslim sudah mulai naik dari rukuk.
-
Rakaat Pertama
Waktu pembacaan surat tarawih yang paling umum dilakukan adalah pada rakaat pertama. Hal ini karena pada rakaat pertama, seorang Muslim masih dalam keadaan fresh dan memiliki konsentrasi yang lebih baik.
-
Rakaat Terakhir
Waktu pembacaan surat tarawih juga bisa dilakukan pada rakaat terakhir. Hal ini bertujuan untuk mengakhiri ibadah tarawih dengan bacaan yang baik dan bermakna.
Jadi, waktu pembacaan surat saat tarawih sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan masing-masing individu. Yang terpenting adalah membaca surat dengan baik dan benar, serta memperhatikan waktu-waktu yang lebih utama agar dapat memperoleh pahala dan manfaat yang maksimal dari ibadah tarawih.
Makna Kandungan
Makna kandungan surat yang dibaca saat tarawih sangat penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi kekhusyukan dan pahala yang diperoleh. Makna kandungan surat-surat tersebut sangat dalam dan sesuai dengan tema ibadah tarawih, seperti pengagungan Allah SWT, permohonan perlindungan dari gangguan setan, dan harapan keselamatan di hari akhir.
-
Kandungan Tauhid
Surat-surat yang dibaca saat tarawih mengandung makna tauhid yang kuat, yaitu keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Kandungan tauhid ini sangat penting untuk memperkuat iman dan ketakwaan seorang Muslim.
-
Kandungan Akhlak
Surat-surat yang dibaca saat tarawih juga mengandung makna akhlak yang mulia, seperti kejujuran, amanah, dan tolong-menolong. Kandungan akhlak ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar seorang Muslim menjadi pribadi yang lebih baik.
-
Kandungan Doa
Surat-surat yang dibaca saat tarawih mengandung banyak doa dan permohonan kepada Allah SWT. Doa-doa ini sangat bermanfaat untuk memohon ampunan, perlindungan, dan pertolongan dari Allah SWT.
-
Kandungan Hikmah
Surat-surat yang dibaca saat tarawih mengandung banyak hikmah dan pelajaran hidup yang berharga. Hikmah-hikmah ini sangat penting untuk direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar seorang Muslim menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Dengan memahami makna kandungan surat yang dibaca saat tarawih, seorang Muslim akan dapat lebih khusyuk dalam beribadah dan memperoleh pahala yang lebih besar. Selain itu, makna kandungan surat-surat tersebut juga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup yang baik untuk menjadi pribadi yang lebih beriman, berakhlak mulia, dan bertakwa kepada Allah SWT.
Adab Membaca
Adab membaca merupakan aspek penting dalam ibadah tarawih yang perlu diperhatikan agar bacaan surat yang dilantunkan lebih bermakna dan berpahala. Adab membaca yang baik akan menunjukkan kesopanan dan penghormatan seorang hamba kepada Allah SWT.
Salah satu adab membaca yang penting saat tarawih adalah membaca dengan tartil. Tartil artinya membaca dengan jelas, tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat. Membaca dengan tartil akan membantu kita memahami dan meresapi makna kandungan surat yang dibaca. Selain itu, membaca dengan tartil juga akan membuat bacaan kita lebih indah dan enak didengar.
Adab membaca yang lain adalah membaca dengan suara yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan. Suara yang terlalu keras akan mengganggu kekhusyukan orang lain, sedangkan suara yang terlalu pelan akan membuat bacaan kita tidak terdengar. Oleh karena itu, penting untuk menjaga volume suara agar tetap.
Selain itu, adab membaca yang baik juga meliputi membaca dengan tajwid yang benar. Tajwid adalah ilmu tentang cara melafalkan huruf-huruf Al-Qur’an dengan tepat. Membaca dengan tajwid yang benar akan membuat bacaan kita lebih fasih dan sesuai dengan kaidah bahasa Arab.
Dengan memperhatikan adab membaca yang baik, bacaan surat yang kita lantunkan saat tarawih akan lebih bermakna, berpahala, dan indah didengar. Selain itu, adab membaca yang baik juga akan menunjukkan kesopanan dan penghormatan kita kepada Allah SWT.
Keutamaan Membaca
Membaca surat saat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
-
Pahala Berlipat Ganda
Membaca Al-Qur’an, termasuk surat-surat yang dibaca saat tarawih, akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.”
-
Meningkatkan Kekhusyukan
Membaca surat saat tarawih dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Ketika kita membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, hati kita akan tergerak untuk merenungkan makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini akan membuat kita lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah tarawih.
-
Menjaga Hafalan Al-Qur’an
Membaca surat saat tarawih juga dapat membantu menjaga hafalan Al-Qur’an. Dengan mengulang-ulang surat-surat yang dibaca, kita akan lebih mudah mengingat dan menghafalkannya. Hal ini sangat bermanfaat bagi kita yang ingin menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan.
-
Mendapat Syafaat di Hari Kiamat
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.” (HR. Muslim). Jadi, membaca surat saat tarawih tidak hanya memberikan pahala di dunia, tetapi juga menjadi investasi kebaikan di akhirat nanti.
Keutamaan membaca surat saat tarawih sangatlah besar. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa membaca surat-surat Al-Qur’an dengan baik dan benar, terutama pada saat tarawih. Semoga kita semua mendapatkan pahala dan manfaat yang berlimpah dari ibadah tarawih yang kita lakukan.
Tradisi Membaca
Tradisi membaca surat saat tarawih merupakan salah satu tradisi yang sudah mengakar dalam masyarakat Islam. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW dan terus berkembang hingga sekarang. Seiring berjalannya waktu, tradisi membaca surat saat tarawih mengalami berbagai perkembangan, baik dalam hal pilihan surat yang dibaca maupun cara membacanya.
Tradisi membaca surat saat tarawih memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk menambah kekhusyukan dalam beribadah, menjaga hafalan Al-Qur’an, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Membaca surat saat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk merenungi makna kandungan Al-Qur’an dan mengambil hikmah dari ayat-ayat yang dibaca.
Dalam praktiknya, tradisi membaca surat saat tarawih dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang membaca surat secara bergantian, ada juga yang membaca surat secara bersama-sama. Pilihan surat yang dibaca juga bervariasi, tergantung pada kebiasaan masing-masing daerah atau individu. Yang terpenting adalah membaca surat dengan baik dan benar, serta memperhatikan waktu dan adab membacanya.
Tradisi membaca surat saat tarawih memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, menambah hafalan Al-Qur’an, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, tradisi ini juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Qira’ah Khusus Tarawih
Qira’ah Khusus Tarawih adalah bacaan Al-Qur’an yang disusun khusus untuk dibaca pada saat salat tarawih. Qira’ah ini biasanya terdiri dari beberapa surat atau ayat Al-Qur’an yang dipilih berdasarkan tema atau urutan tertentu.
Qira’ah Khusus Tarawih memiliki pengaruh yang besar terhadap surat-surat yang dibaca saat tarawih. Hal ini karena Qira’ah Khusus Tarawih akan menentukan urutan, jumlah, dan pilihan surat yang dibaca pada setiap rakaat salat tarawih. Misalnya, jika Qira’ah Khusus Tarawih yang digunakan terdiri dari 30 juz Al-Qur’an, maka setiap juz akan dibaca pada satu rakaat salat tarawih.
Selain itu, Qira’ah Khusus Tarawih juga dapat mempengaruhi kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dari ibadah tarawih. Hal ini karena Qira’ah Khusus Tarawih yang disusun dengan baik akan membantu jamaah untuk lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah tarawih. Selain itu, Qira’ah Khusus Tarawih yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW akan menambah pahala yang diperoleh dari ibadah tarawih.
Dengan demikian, Qira’ah Khusus Tarawih merupakan komponen penting dalam ibadah tarawih yang perlu diperhatikan oleh setiap umat Islam. Dengan menggunakan Qira’ah Khusus Tarawih yang baik dan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan manfaat yang maksimal dari ibadah tarawih.
Hafalan Surat Tarawih
Hafalan surat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah tarawih. Dengan menghafal surat-surat tertentu, seorang Muslim dapat membaca surat tersebut dengan lebih lancar dan fasih saat salat tarawih. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dari ibadah tarawih.
-
Metode Menghafal
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menghafal surat tarawih, seperti menghafal per ayat, per halaman, atau per juz. Metode yang dipilih biasanya disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan masing-masing individu.
-
Waktu Menghafal
Waktu menghafal surat tarawih juga bervariasi, tergantung pada kesiapan dan waktu luang masing-masing individu. Ada yang memilih untuk menghafal jauh-jauh hari sebelum Ramadan, ada pula yang menghafal menjelang bulan Ramadan atau bahkan saat bulan Ramadan berlangsung.
-
Manfaat Menghafal
Selain untuk memperlancar bacaan saat tarawih, menghafal surat tarawih juga memiliki beberapa manfaat lain, seperti meningkatkan hafalan Al-Qur’an secara keseluruhan, melatih konsentrasi dan daya ingat, serta menambah kedekatan dengan Al-Qur’an.
-
Keutamaan Menghafal
Menghafal surat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surat Al-Baqarah, maka ia akan terlindungi dari gangguan setan.” (HR. Bukhari).
Dengan memahami pentingnya menghafal surat tarawih dan menerapkannya dalam ibadah tarawih, seorang Muslim dapat memperoleh pahala dan manfaat yang berlipat ganda. Selain itu, menghafal surat tarawih juga merupakan wujud kecintaan dan pengagungan kita terhadap Al-Qur’an.
Pengaruh Budaya
Pengaruh budaya memiliki pengaruh yang besar terhadap surat-surat yang dibaca saat tarawih. Hal ini karena budaya sangat mempengaruhi tradisi dan kebiasaan masyarakat dalam menjalankan ibadah, termasuk ibadah tarawih. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat tradisi membaca surat-surat tertentu secara berurutan selama Ramadan. Tradisi ini dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan masyarakat setempat yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Selain itu, pengaruh budaya juga dapat terlihat pada pilihan surat yang dibaca saat tarawih. Di beberapa daerah, terdapat kecenderungan untuk membaca surat-surat pendek yang mudah dihafal. Hal ini dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang lebih mengutamakan aspek kepraktisan dan efisiensi. Sementara di daerah lain, terdapat tradisi membaca surat-surat panjang yang berisi kisah-kisah para nabi dan rasul. Hal ini dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang lebih mengutamakan aspek pendidikan dan pengajaran.
Dengan demikian, pengaruh budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap surat-surat yang dibaca saat tarawih. Hal ini terlihat pada tradisi membaca surat secara berurutan, pilihan surat yang dibaca, serta makna dan tujuan yang terkandung dalam bacaan surat tersebut. Memahami pengaruh budaya dalam hal ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai dan memahami keragaman tradisi ibadah tarawih di berbagai daerah.
Tanya Jawab Surat yang Dibaca Saat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum terkait surat yang dibaca saat tarawih:
Pertanyaan 1: Apa saja surat-surat yang biasa dibaca saat tarawih?
Jawaban: Surat-surat yang biasa dibaca saat tarawih biasanya adalah surat-surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Lahab, dan Al-Masad.
Pertanyaan 2: Bagaimana menentukan jumlah surat yang dibaca setiap rakaat?
Jawaban: Penentuan jumlah surat yang dibaca setiap rakaat biasanya disesuaikan dengan jumlah rakaat yang dikerjakan. Misalnya, jika tarawih dikerjakan 8 rakaat, maka setiap rakaatnya bisa dibaca 1 surat pendek.
Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk membaca surat saat tarawih?
Jawaban: Waktu yang tepat untuk membaca surat saat tarawih adalah pada saat rukuk, yaitu setelah membaca surat Al-Fatihah dan sebelum membaca surat-surat pendek lainnya.
Pertanyaan 4: Apa makna dan kandungan surat yang dibaca saat tarawih?
Jawaban: Surat-surat yang dibaca saat tarawih mengandung makna dan kandungan yang mendalam, seperti pengagungan Allah SWT, permohonan perlindungan dari gangguan setan, dan harapan keselamatan di hari akhir.
Pertanyaan 5: Bagaimana adab membaca surat saat tarawih?
Jawaban: Adab membaca surat saat tarawih adalah membaca dengan tartil, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, serta memperhatikan tajwid yang benar.
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan membaca surat saat tarawih?
Jawaban: Keutamaan membaca surat saat tarawih antara lain mendapatkan pahala berlipat ganda, meningkatkan kekhusyukan, menjaga hafalan Al-Qur’an, dan mendapat syafaat di hari kiamat.
Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban umum terkait surat yang dibaca saat tarawih. Dengan memahami hal-hal tersebut, kita dapat lebih mengoptimalkan ibadah tarawih kita dengan membaca surat-surat yang tepat dan sesuai dengan adab yang berlaku.
Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang pengaruh budaya dan tradisi terhadap surat yang dibaca saat tarawih serta bagaimana hal tersebut memperkaya keberagaman ibadah umat Islam.
Tips Memilih dan Membaca Surat Saat Tarawih
Memilih dan membaca surat saat tarawih merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Pilih Surat yang Sesuai
Pilihlah surat-surat pendek yang mudah dihafal dan dipahami maknanya, seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Lahab, dan Al-Masad.
Tip 2: Sesuaikan Jumlah Surat
Sesuaikan jumlah surat yang dibaca dengan jumlah rakaat yang dikerjakan. Misalnya, jika tarawih dikerjakan 8 rakaat, maka setiap rakaatnya bisa dibaca 1 surat pendek.
Tip 3: Baca pada Waktu yang Tepat
Waktu yang tepat untuk membaca surat saat tarawih adalah pada saat rukuk, yaitu setelah membaca surat Al-Fatihah dan sebelum membaca surat-surat pendek lainnya.
Tip 4: Perhatikan Makna dan Kandungan
Pahami makna dan kandungan surat yang dibaca agar dapat lebih khusyuk dan meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tip 5: Baca dengan Tartil
Bacalah surat dengan tartil, yaitu tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, agar dapat lebih jelas dan fasih.
Tip 6: Perhatikan Tajwid
Bacalah surat dengan memperhatikan tajwid yang benar agar lafal huruf-hurufnya sesuai dengan kaidah bahasa Arab.
Tip 7: Jaga Adab Membaca
Jagalah adab membaca surat saat tarawih, seperti membaca dengan suara yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, serta tidak tergesa-gesa.
Tip 8: Hafalkan Surat-Surat
Hafalkan surat-surat yang sering dibaca saat tarawih agar dapat membacanya dengan lebih lancar dan fasih, serta menambah kekhusyukan dalam ibadah.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat memilih dan membaca surat saat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah tarawih menjadi lebih bermakna dan berpahala.
Tips-tips tersebut akan membantu kita untuk lebih menghayati dan mendalami makna surat yang dibaca saat tarawih, sehingga dapat meningkatkan kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dari ibadah tarawih.
Kesimpulan
Pembahasan tentang “surat yang dibaca saat tarawih” dalam artikel ini telah mengungkap berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah tarawih. Pemilihan surat yang tepat, jumlah rakaat, waktu pembacaan, makna kandungan, adab membaca, keutamaan membaca, tradisi membaca, qira’ah khusus tarawih, hafalan surat, pengaruh budaya, dan tips memilih dan membaca surat merupakan faktor-faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi kekhusyukan, pahala, dan keberagaman ibadah tarawih.
Dengan memahami hal-hal tersebut, umat Islam diharapkan dapat mengoptimalkan ibadah tarawih mereka dengan memilih dan membaca surat-surat yang sesuai dengan ketentuan dan adab yang berlaku. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan, menambah hafalan Al-Qur’an, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, serta memperkaya keberagaman ibadah tarawih dalam masyarakat Islam. Surat-surat yang dibaca saat tarawih menjadi sarana untuk merenungi makna Al-Qur’an, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.