Istikharah adalah salat sunah dua rakaat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT dalam mengambil keputusan.
Istikharah memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Membantu membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kehendak Allah SWT.
- Menghindarkan diri dari penyesalan atau rasa bersalah karena membuat keputusan yang salah.
- Memperkuat hubungan dengan Allah SWT dengan mendekatkan diri dan memohon petunjuk-Nya.
Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terkait dengan istikharah adalah ketika Nabi Muhammad SAW melakukan istikharah sebelum memutuskan untuk berhijrah ke Madinah.
Artikel ini akan membahas tata cara melakukan istikharah, waktu yang tepat untuk mengerjakannya, serta tanda-tanda jawaban dari Allah SWT atas istikharah yang dilakukan.
Tata Cara Istikharah
Tata cara istikharah perlu dipahami dengan baik agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam tata cara istikharah:
- Niat
- Waktu
- Tempat
- Rakaat
- Doa
- Tanda
- Keputusan
- Syukur
- Sabar
Memahami aspek-aspek ini secara mendalam sangat penting agar istikharah dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan. Misalnya, niat yang ikhlas dan waktu yang tepat akan meningkatkan kekhusyukan dalam melaksanakan istikharah. Demikian juga, doa yang dipanjatkan dengan sepenuh hati dan kesabaran dalam menunggu tanda-tanda jawaban akan memperbesar peluang untuk mendapatkan petunjuk yang jelas.
Niat
Niat merupakan aspek mendasar dalam tata cara istikharah. Niat yang benar dan ikhlas menjadi syarat diterimanya ibadah istikharah oleh Allah SWT. Niat yang dimaksud adalah niat untuk mencari petunjuk dan memohon keputusan terbaik dari Allah SWT dalam suatu masalah atau pilihan yang sedang dihadapi.
Tanpa niat yang benar, istikharah hanya akan menjadi salat sunah biasa. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan istikharah, pastikan untuk meluruskan niat terlebih dahulu. Niatkan bahwa istikharah yang dilakukan semata-mata untuk mencari petunjuk dari Allah SWT, bukan untuk hal-hal yang bersifat duniawi atau kepentingan pribadi.
Dalam praktiknya, niat ini dilafalkan dalam hati sebelum memulai salat istikharah. Niat tersebut dapat diucapkan dengan kalimat seperti, “Aku niat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala untuk memohon petunjuk dalam masalah….”. Isi titik-titik tersebut dengan masalah atau pilihan yang sedang dihadapi.
Dengan memahami hubungan antara niat dan tata cara istikharah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan optimal. Insya Allah, dengan niat yang ikhlas dan tata cara yang benar, istikharah akan menjadi sarana yang efektif untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan.
Waktu
Waktu memegang peranan penting dalam tata cara istikharah. Waktu yang tepat untuk melaksanakan istikharah akan meningkatkan kekhusyukan dan memperbesar peluang untuk mendapatkan petunjuk yang jelas dari Allah SWT.
-
Waktu Pelaksanaan
Istikharah dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dimakruhkan, seperti setelah salat subuh hingga matahari terbit, setelah salat asar hingga matahari terbenam, dan saat matahari tepat di atas kepala (zawal).
-
Waktu Malam
Waktu malam, khususnya sepertiga malam terakhir, dianggap sebagai waktu yang utama untuk melaksanakan istikharah. Pada waktu tersebut, suasana lebih tenang dan hening sehingga memungkinkan untuk lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.
-
Waktu Mendekati Keputusan
Istikharah dianjurkan untuk dilaksanakan ketika seseorang sudah dihadapkan pada suatu pilihan atau keputusan yang mendesak. Mendekatkan waktu istikharah dengan waktu pengambilan keputusan akan memperkecil kemungkinan terjadinya keraguan atau perubahan pilihan.
-
Waktu Istimewa
Meskipun tidak diwajibkan, istikharah dapat dilaksanakan pada waktu-waktu istimewa, seperti pada malam Jumat, bulan Ramadan, atau saat berada di tempat-tempat yang mulia, seperti Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Dengan mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melaksanakan istikharah, kita dapat memaksimalkan kekhusyukan dan kesungguhan dalam beribadah. Insya Allah, dengan waktu yang tepat dan tata cara yang benar, istikharah akan menjadi sarana yang efektif untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan.
Tempat
Tempat pelaksanaan istikharah turut memengaruhi kekhusyukan dan kualitas ibadah. Memilih tempat yang tepat akan membantu kita untuk lebih fokus dan terhubung dengan Allah SWT.
Dalam tata cara istikharah, tempat yang dianjurkan adalah:
- Tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan
- Tempat yang bersih dan suci
- Tempat yang menghadap kiblat
- Tempat yang biasa digunakan untuk beribadah
Dengan memilih tempat yang sesuai, kita dapat memaksimalkan kekhusyukan dan konsentrasi saat melaksanakan istikharah. Suasana yang tenang dan nyaman akan memudahkan kita untuk merenung dan memanjatkan doa dengan sepenuh hati.
Selain itu, memilih tempat yang tepat juga menunjukkan kesungguhan dan keseriusan kita dalam mencari petunjuk dari Allah SWT. Dengan demikian, diharapkan istikharah yang kita lakukan dapat lebih diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Rakaat
Rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara istikharah. Rakaat adalah satuan dasar dalam salat, yang terdiri dari gerakan-gerakan tertentu seperti berdiri, rukuk, sujud, dan duduk.
-
Jumlah Rakaat
Dalam istikharah, salat istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat.
-
Niat Rakaat
Pada setiap rakaat, niat istikharah harus diperbarui. Niat rakaat pertama adalah “Aku niat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala pada rakaat pertama”, dan niat rakaat kedua adalah “Aku niat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala pada rakaat kedua”.
-
Tata Cara Rakaat
Tata cara rakaat dalam istikharah sama dengan tata cara salat sunah biasa. Namun, setelah selesai rakaat kedua, terdapat doa istikharah yang dipanjatkan.
Memahami aspek rakaat dalam tata cara istikharah sangat penting agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan istikharah dengan benar, insya Allah kita akan mendapatkan petunjuk terbaik dari Allah SWT dalam mengambil keputusan.
Doa
Dalam tata cara istikharah, doa memegang peranan penting sebagai sarana untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan dengan sepenuh hati dapat membantu kita untuk lebih khusyuk dan terhubung dengan Allah SWT.
-
Lafal Doa
Terdapat beberapa lafal doa istikharah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu lafal yang populer adalah doa yang terdapat dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, yaitu:
“Allahumma inni astakhiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudritika, wa as’aluka min fadlikal-‘azhim. Fa innaka ta’lamu wa la a’lamu, wa taqdiru wa la aqdiru, wa ta’lamu ghuyubas samawati wal ardhi. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amra (sebutkan hajatnya) khairun li fi dini wa ma’asi wa aqibati amri, faqdirhu li wayassirhu li, thumma barik li fihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amra syarrun li fi dini wa ma’asi wa aqibati amri, fa shrifhu anni washrifni anhu, waqdir li al-khair haitsu kaana, thumma ardhini bihi.”
-
Waktu Berdoa
Doa istikharah dapat dipanjatkan setelah selesai salat istikharah. Namun, jika seseorang lupa atau tidak sempat berdoa setelah salat, maka doa istikharah masih boleh dipanjatkan kapan saja.
-
Tempat Berdoa
Doa istikharah dapat dipanjatkan di mana saja, baik di masjid, di rumah, atau di tempat lainnya yang memungkinkan untuk berdoa dengan tenang dan khusyuk.
-
Kekhusyukan Berdoa
Kekhusyukan dalam berdoa sangat penting agar doa istikharah dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Kekhusyukan dapat dicapai dengan cara memfokuskan pikiran dan hati hanya kepada Allah SWT, serta memanjatkan doa dengan penuh harap dan keyakinan.
Dengan memahami aspek doa dalam tata cara istikharah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan optimal. Insya Allah, dengan doa yang khusyuk dan tata cara yang benar, istikharah akan menjadi sarana yang efektif untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan.
Tanda
Tanda merupakan aspek penting dalam tata cara istikharah yang menunjukkan jawaban atau petunjuk dari Allah SWT atas permasalahan yang dihadapi. Tanda-tanda ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dapat menjadi penentu dalam mengambil keputusan.
-
Perasaan Tenang
Setelah melaksanakan istikharah, seseorang mungkin merasakan ketenangan dan keyakinan dalam hatinya. Perasaan ini dapat menjadi tanda bahwa pilihan yang diambil adalah yang terbaik.
-
Kemudahan
Saat menjalankan pilihan yang telah diistikharahkan, segala sesuatunya terasa mudah dan lancar. Hambatan atau kesulitan yang muncul dapat diatasi dengan baik.
-
Mimpi Baik
Mimpi yang baik dan berkaitan dengan masalah yang diistikharahkan dapat menjadi tanda bahwa pilihan tersebut mendapat ridha dari Allah SWT.
-
Konfirmasi dari Orang Lain
Mendapat dukungan atau konfirmasi dari orang lain yang dipercaya, seperti ulama atau orang tua, dapat memperkuat keyakinan dalam mengambil keputusan.
Kehadiran tanda-tanda ini tidak selalu mutlak dan dapat berbeda-beda pada setiap orang. Namun, dengan memperhatikan dan merenungkan tanda-tanda yang muncul, seseorang dapat memperoleh petunjuk dan memperkuat keyakinannya dalam mengambil keputusan terbaik sesuai dengan kehendak Allah SWT.
Keputusan
Proses istikharah tidak lengkap tanpa keputusan. Keputusan merupakan tindakan memilih salah satu pilihan setelah melakukan istikharah dan memperhatikan tanda-tandanya. Keputusan yang diambil haruslah didasarkan pada keyakinan dan pertimbangan yang matang, dengan tetap menyerahkan hasil akhir kepada Allah SWT.
-
Ketetapan Hati
Setelah melakukan istikharah dan mendapatkan tanda-tanda, seseorang harus memiliki ketetapan hati dalam mengambil keputusan. Keraguan atau bimbang dapat menghambat tercapainya hasil yang optimal.
-
Tindakan Nyata
Keputusan yang diambil harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Jangan menunda atau menghindar dari melaksanakan keputusan yang telah dibuat.
-
Tanggung Jawab
Setiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi. Seseorang harus siap bertanggung jawab atas pilihan yang telah dibuat, baik hasilnya positif maupun negatif.
-
Tawakal
Setelah mengambil keputusan, serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Tawakal bukan berarti pasrah, tetapi yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik.
Pengambilan keputusan dalam istikharah merupakan perpaduan antara usaha manusia dan pertolongan Allah SWT. Dengan mengikuti tata cara istikharah dengan benar, tanda-tanda yang muncul akan memberikan petunjuk bagi seseorang untuk membuat keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Keputusan yang diambil dengan penuh keyakinan dan tawakal akan membawa ketenangan hati dan keberkahan dalam kehidupan.
Syukur
Dalam tata cara istikharah, syukur merupakan aspek penting yang melengkapi proses pengambilan keputusan. Syukur adalah sikap berterima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan, baik berupa petunjuk yang jelas maupun tidak.
-
Menerima Keputusan
Syukur dalam istikharah berarti menerima keputusan yang telah diambil dengan lapang dada, baik sesuai dengan harapan maupun tidak. Sikap ini menunjukkan bahwa kita percaya pada hikmah di balik setiap keputusan yang telah ditetapkan Allah SWT.
-
Mensyukuri Petunjuk
Jika istikharah memberikan petunjuk yang jelas, syukurlah yang harus kita ucapkan. Pasalnya, Allah SWT telah memberikan kemudahan dalam mengambil keputusan yang tepat. Syukur dapat diwujudkan dengan memperbanyak ibadah dan perbuatan baik sebagai bentuk terima kasih.
-
Bersabar dalam Menunggu
Kadang kala, istikharah tidak memberikan petunjuk yang langsung jelas. Dalam situasi ini, syukur tetap harus dijaga dengan bersabar menunggu waktu yang tepat. Ketidakjelasan petunjuk bukan berarti Allah SWT tidak menjawab, tetapi mungkin ada hikmah yang lebih besar di baliknya.
-
Berusaha dengan Maksimal
Sikap syukur dalam istikharah juga tercermin dalam usaha yang kita lakukan setelah mengambil keputusan. Syukur bukan sekadar berterima kasih, tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata. Berusahalah dengan maksimal untuk mewujudkan pilihan yang telah diambil.
Dengan memahami dan mengamalkan aspek syukur dalam tata cara istikharah, kita dapat lebih ikhlas dalam menerima keputusan yang diambil. Sikap syukur akan membawa ketenangan hati dan keyakinan bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
Sabar
Dalam tata cara istikharah, sabar merupakan aspek penting yang melengkapi proses pengambilan keputusan. Sabar adalah sikap menahan diri dari segala bentuk keluh kesah dan tergesa-gesa dalam menghadapi ketidakjelasan atau penantian.
-
Menerima Ketidakjelasan
Sabar dalam istikharah berarti menerima bahwa tidak semua petunjuk datang dengan jelas dan instan. Terkadang, Allah SWT menguji kesabaran kita dengan tidak memberikan jawaban yang langsung.
-
Menunggu dengan Tenang
Jika istikharah belum memberikan petunjuk yang jelas, sabarlah dalam menanti. Jangan terburu-buru mengambil keputusan karena takut ketinggalan waktu atau peluang.
-
Menahan Diri dari Keluh Kesah
Sabar dalam istikharah juga berarti menahan diri dari keluh kesah dan prasangka buruk kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik, meskipun tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.
-
Berusaha dan Berdoa
Sabar dalam istikharah bukan berarti pasrah dan berhenti berusaha. Teruslah berusaha semaksimal mungkin dan berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan petunjuk yang jelas.
Dengan memahami dan mengamalkan aspek sabar dalam tata cara istikharah, kita dapat lebih tenang dan ikhlas dalam menghadapi ketidakjelasan. Sabar akan menjaga hati kita dari rasa gelisah dan tergesa-gesa, sehingga kita dapat mengambil keputusan yang terbaik sesuai dengan kehendak Allah SWT.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Tata Cara Istikharah
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang tata cara istikharah beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa niat yang benar dalam istikharah?
Jawaban: Niat istikharah yang benar adalah untuk mencari petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan, bukan untuk hal-hal duniawi atau kepentingan pribadi.
Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan istikharah?
Jawaban: Istikharah dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dimakruhkan. Waktu yang utama untuk istikharah adalah sepertiga malam terakhir.
Pertanyaan 3: Berapa rakaat salat istikharah?
Jawaban: Salat istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat.
Pertanyaan 4: Apa doa yang dibaca setelah salat istikharah?
Jawaban: Doa yang dibaca setelah salat istikharah adalah doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, antara lain: “Allahumma inni astakhiruka bi’ilmika…”
Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda dari istikharah?
Jawaban: Tanda-tanda dari istikharah dapat berupa perasaan tenang, kemudahan dalam menjalankan pilihan, mimpi baik, atau konfirmasi dari orang lain yang dipercaya.
Pertanyaan 6: Apa yang harus dilakukan setelah mendapatkan petunjuk dari istikharah?
Jawaban: Setelah mendapatkan petunjuk dari istikharah, ambillah keputusan dengan yakin dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Serahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT.
Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang tata cara istikharah. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan pembaca dapat melaksanakan istikharah dengan benar dan memperoleh petunjuk yang jelas dari Allah SWT dalam mengambil keputusan.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya bersabar dan bersyukur dalam melaksanakan istikharah.
Tips Melaksanakan Istikharah
Setelah memahami tata cara istikharah, penting untuk memperhatikan beberapa tips berikut agar istikharah dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan optimal.
Tip 1: Niatkan dengan Sungguh-Sungguh
Niatkan istikharah hanya untuk mencari petunjuk dari Allah SWT, bukan untuk kepentingan pribadi atau hal-hal duniawi.
Tip 2: Pilih Waktu yang Tepat
Waktu utama untuk istikharah adalah sepertiga malam terakhir. Namun, istikharah juga dapat dilakukan pada waktu lain, kecuali waktu-waktu yang dimakruhkan.
Tip 3: Berdoa dengan Khusyuk
Panjatkan doa istikharah setelah salat istikharah dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan.
Tip 4: Perhatikan Tanda-Tanda
Setelah melakukan istikharah, perhatikan tanda-tanda yang muncul, seperti perasaan tenang, kemudahan, mimpi baik, atau konfirmasi dari orang lain.
Tip 5: Ambil Keputusan dengan Yakin
Setelah mendapat petunjuk dari istikharah, ambil keputusan dengan yakin dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Tip 6: Bersabar dan Bersyukur
Bersabarlah dalam menunggu tanda-tanda dari istikharah dan bersyukurlah atas segala petunjuk yang diberikan Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan istikharah dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan. Hal ini tentunya akan membawa ketenangan hati dan keberkahan dalam kehidupan.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya Bertawakal kepada Allah SWT setelah melaksanakan istikharah.
Kesimpulan
Tata cara istikharah merupakan panduan penting dalam mencari petunjuk Allah SWT dalam mengambil keputusan. Dengan memahami dan mengamalkan tata cara istikharah dengan benar, kita dapat memperoleh ketenangan hati dan keyakinan dalam menjalani kehidupan.
Beberapa poin utama yang perlu ditekankan dari tata cara istikharah adalah:
- Niatkan istikharah semata-mata untuk mencari petunjuk Allah SWT.
- Perhatikan waktu pelaksanaan istikharah, terutama pada sepertiga malam terakhir.
- Panjatkan doa istikharah dengan khusyuk dan penuh keyakinan.
Dengan mengikuti tata cara istikharah dengan baik, kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan petunjuk terbaik dari Allah SWT. Namun, ingatlah bahwa hasil akhir tetap berada di tangan Allah SWT. Tetaplah bersabar dan bersyukur atas segala keputusan yang telah diambil.
