Undang Undang Haji

sisca


Undang Undang Haji

Undang Undang Haji adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyelenggaraan ibadah haji bagi warga negara Indonesia. Undang-undang ini berisi ketentuan tentang tata cara pendaftaran, biaya, dan hak serta kewajiban jemaah haji.

Undang Undang Haji sangat penting karena mengatur penyelenggaraan ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima. Undang-undang ini memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji dan memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan tertib dan lancar. Selain itu, Undang Undang Haji juga mengatur tentang pembiayaan ibadah haji, sehingga jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan baik.

Undang Undang Haji pertama kali diterbitkan pada tahun 1959 dan telah beberapa kali direvisi. Revisi terakhir dilakukan pada tahun 2019, yang menambahkan ketentuan tentang penyelenggaraan haji khusus dan penyelenggaraan haji oleh biro perjalanan wisata.

Undang Undang Haji

Undang Undang Haji merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan ibadah haji bagi warga negara Indonesia. Undang-undang ini sangat penting karena mengatur berbagai aspek penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari pendaftaran, pembiayaan, hingga hak dan kewajiban jemaah haji.

  • Pendaftaran
  • Pembiayaan
  • Kuota
  • Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
  • Bimbingan Manasik Haji
  • Pelayanan Kesehatan Haji
  • Perlindungan Jemaah Haji
  • Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji

Undang Undang Haji mengatur secara rinci tentang penyelenggaraan ibadah haji, sehingga dapat memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji dan memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan tertib dan lancar. Selain itu, Undang Undang Haji juga mengatur tentang pembiayaan ibadah haji, sehingga jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan baik.

Pendaftaran

Dalam Undang Undang Haji, pendaftaran merupakan salah satu aspek penting yang diatur secara rinci. Pendaftaran jemaah haji dimaksudkan untuk mendata dan mengelola jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci. Melalui proses pendaftaran, pemerintah dapat mengetahui jumlah jemaah haji yang akan berangkat, asal daerahnya, serta kebutuhan khusus yang diperlukan.

Proses pendaftaran haji diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pendaftaran dilakukan melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang dikelola oleh Kementerian Agama. Jemaah haji dapat mendaftar secara online melalui website Siskohat atau datang langsung ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Pendaftaran haji sangat penting karena menjadi dasar bagi pemerintah untuk merencanakan dan mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji. Melalui data pendaftaran, pemerintah dapat menentukan kuota haji untuk masing-masing provinsi, menyiapkan akomodasi, transportasi, dan layanan kesehatan bagi jemaah haji. Selain itu, pendaftaran haji juga menjadi dasar bagi pemerintah untuk memberikan bimbingan dan pembinaan kepada jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.

Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam Undang Undang Haji. Undang Undang Haji mengatur tentang sumber pembiayaan haji, pengelolaan dana haji, dan penggunaan dana haji. Pembiayaan haji sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan jemaah haji untuk melaksanakan ibadah haji.

Sumber pembiayaan haji berasal dari setoran awal jemaah haji, biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), dan sumber lainnya yang tidak mengikat. Setoran awal jemaah haji adalah sejumlah uang yang disetorkan oleh jemaah haji sebagai tanda pendaftaran haji. BPIH adalah biaya yang dibebankan kepada jemaah haji untuk menutupi biaya penyelenggaraan ibadah haji, seperti biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi.

Pengelolaan dana haji dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). BPKH bertugas mengelola dana haji secara profesional, aman, dan transparan. Dana haji yang dikelola oleh BPKH diinvestasikan pada instrumen investasi yang aman dan halal, sehingga nilai dana haji dapat terus berkembang. Hasil investasi dana haji digunakan untuk menutupi BPIH dan memberikan manfaat kepada jemaah haji, seperti pembimbingan manasik haji dan pelayanan kesehatan haji.

Pembiayaan haji merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan ibadah haji. Undang Undang Haji mengatur secara rinci tentang pembiayaan haji, sehingga dapat memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji dan memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan tertib dan lancar. Selain itu, Undang Undang Haji juga mengatur tentang pengelolaan dana haji, sehingga dana haji dapat dikelola secara profesional, aman, dan transparan.

Kuota

Kuota merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam Undang Undang Haji. Kuota haji adalah jumlah jemaah haji yang diperbolehkan berangkat ke tanah suci pada setiap tahunnya. Kuota haji ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi dan dibagi kepada setiap negara berdasarkan jumlah penduduk Muslim di negara tersebut.

Kuota haji sangat penting karena berkaitan dengan jumlah jemaah haji yang dapat melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Kuota haji juga berpengaruh pada biaya haji dan pelayanan haji yang diberikan kepada jemaah haji. Jika kuota haji kecil, maka biaya haji akan lebih mahal dan pelayanan haji akan lebih terbatas. Sebaliknya, jika kuota haji besar, maka biaya haji akan lebih murah dan pelayanan haji akan lebih baik.

Undang Undang Haji mengatur tentang kuota haji dan mekanisme pembagian kuota haji kepada jemaah haji. Undang Undang Haji juga mengatur tentang sanksi bagi jemaah haji yang melanggar ketentuan kuota haji, seperti melakukan haji furoda atau haji yang tidak resmi.

Dengan adanya Undang Undang Haji, kuota haji dapat dikelola secara adil dan transparan. Undang Undang Haji juga memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji dan memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan tertib dan lancar.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan ibadah haji bagi jemaah haji Indonesia. PPIH bertugas merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari pendaftaran jemaah haji hingga pemulangan jemaah haji ke tanah air.

PPIH merupakan komponen penting dalam Undang Undang Haji. Undang Undang Haji mengatur tentang pembentukan, tugas, dan wewenang PPIH. Dengan adanya PPIH, penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan aman. PPIH juga memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji dan memastikan bahwa hak dan kewajiban jemaah haji terpenuhi.

PPIH terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu PPIH Pusat, PPIH Embarkasi, dan PPIH Arab Saudi. PPIH Pusat bertugas mengoordinasikan penyelenggaraan ibadah haji secara nasional. PPIH Embarkasi bertugas menyelenggarakan ibadah haji di embarkasi masing-masing. PPIH Arab Saudi bertugas menyelenggarakan ibadah haji di Arab Saudi.

PPIH memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan ibadah haji. PPIH bertanggung jawab atas berbagai aspek penyelenggaraan ibadah haji, seperti pendaftaran jemaah haji, pembinaan jemaah haji, penyediaan akomodasi dan transportasi jemaah haji, serta pelayanan kesehatan jemaah haji. PPIH juga bertugas memberikan perlindungan dan bantuan kepada jemaah haji selama berada di tanah suci.

Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan Manasik Haji merupakan salah satu komponen penting dalam Undang Undang Haji. Undang Undang Haji mengatur tentang kewajiban pemerintah untuk memberikan bimbingan manasik haji kepada jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. Bimbingan manasik haji bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Bimbingan manasik haji sangat penting karena ibadah haji merupakan ibadah yang kompleks dan memiliki banyak rukun dan syarat. Jemaah haji yang tidak memahami tata cara ibadah haji dengan benar dapat berisiko tidak sah hajinya. Oleh karena itu, bimbingan manasik haji menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada jemaah haji tentang tata cara ibadah haji yang benar.

Dalam praktiknya, bimbingan manasik haji dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Bimbingan manasik haji biasanya dilaksanakan selama beberapa kali pertemuan, dengan materi yang meliputi pengenalan ibadah haji, tata cara ibadah haji, dan doa-doa yang dibaca selama ibadah haji.

Bimbingan manasik haji memiliki dampak yang sangat positif bagi jemaah haji. Jemaah haji yang mengikuti bimbingan manasik haji umumnya dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Selain itu, bimbingan manasik haji juga dapat membantu jemaah haji untuk mempersiapkan mental dan spiritual dalam melaksanakan ibadah haji.

Pelayanan Kesehatan Haji

Pelayanan kesehatan haji merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam Undang Undang Haji. Undang Undang Haji mengatur tentang kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan haji kepada jemaah haji Indonesia. Pelayanan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan perlindungan dan perawatan kesehatan kepada jemaah haji selama berada di tanah suci.

  • Pelayanan Kesehatan di Embarkasi

    Pelayanan kesehatan di embarkasi meliputi pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa jemaah haji dalam kondisi sehat dan layak untuk melaksanakan ibadah haji. Selain itu, pelayanan kesehatan di embarkasi juga mencakup pemberian vaksin dan obat-obatan yang diperlukan selama ibadah haji.

  • Pelayanan Kesehatan di Arab Saudi

    Pelayanan kesehatan di Arab Saudi meliputi pelayanan kesehatan di pemondokan, pelayanan kesehatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, serta pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan di pemondokan meliputi pemeriksaan kesehatan rutin, pengobatan penyakit ringan, dan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan. Pelayanan kesehatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina meliputi penyediaan pos kesehatan dan ambulans untuk memberikan pertolongan pertama kepada jemaah haji yang membutuhkan.

  • Pelayanan Kesehatan Darurat

    Pelayanan kesehatan darurat meliputi penanganan kasus-kasus gawat darurat, seperti serangan jantung, stroke, dan kecelakaan. Pelayanan kesehatan darurat disediakan di rumah sakit-rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi.

  • Pemulangan Jenazah

    Pelayanan kesehatan haji juga mencakup pemulangan jenazah jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci. Pemulangan jenazah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama.

Pelayanan kesehatan haji sangat penting untuk memberikan perlindungan dan perawatan kesehatan kepada jemaah haji selama berada di tanah suci. Pelayanan kesehatan haji yang baik dapat membantu jemaah haji untuk melaksanakan ibadah haji dengan tenang dan nyaman. Selain itu, pelayanan kesehatan haji juga dapat membantu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang mungkin timbul selama ibadah haji.

Perlindungan Jemaah Haji

Perlindungan jemaah haji merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam Undang Undang Haji. Undang Undang Haji mengatur tentang berbagai upaya perlindungan yang harus dilakukan pemerintah untuk melindungi jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji.

  • Perlindungan Hukum

    Perlindungan hukum diberikan kepada jemaah haji melalui Undang Undang Haji dan peraturan perundang-undangan lainnya. Perlindungan hukum mencakup perlindungan terhadap penipuan, penganiayaan, dan pelanggaran hak-hak jemaah haji.

  • Perlindungan Kesehatan

    Perlindungan kesehatan diberikan kepada jemaah haji melalui pelayanan kesehatan haji yang komprehensif. Pelayanan kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan penyakit, dan layanan kesehatan darurat.

  • Perlindungan Keamanan

    Perlindungan keamanan diberikan kepada jemaah haji melalui pengawalan dan pengamanan yang ketat selama melaksanakan ibadah haji. Pengawalan dan pengamanan dilakukan oleh petugas keamanan Indonesia dan Arab Saudi.

  • Perlindungan Akomodasi dan Transportasi

    Perlindungan akomodasi dan transportasi diberikan kepada jemaah haji melalui penyediaan akomodasi dan transportasi yang layak dan aman. Akomodasi dan transportasi yang disediakan harus memenuhi standar kesehatan dan keselamatan.

Perlindungan jemaah haji merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji. Perlindungan yang diberikan oleh pemerintah melalui Undang Undang Haji memberikan rasa aman dan ketenangan bagi jemaah haji sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk dan tenang.

Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji

Evaluasi penyelenggaraan ibadah haji merupakan komponen penting dalam Undang Undang Haji. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji, mengidentifikasi kekurangan dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk penyelenggaraan ibadah haji di masa depan.

Evaluasi penyelenggaraan ibadah haji dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Evaluasi dilakukan secara berkala, biasanya setelah setiap musim haji. Evaluasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, seperti jemaah haji, petugas haji, dan pihak terkait lainnya. Data dan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kekurangan dan permasalahan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji.

Hasil evaluasi penyelenggaraan ibadah haji digunakan sebagai dasar untuk menyusun rekomendasi perbaikan. Rekomendasi perbaikan ini kemudian dijadikan acuan untuk menyusun kebijakan dan program penyelenggaraan ibadah haji di masa depan. Dengan demikian, evaluasi penyelenggaraan ibadah haji berperan penting dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun.

Tanya Jawab Undang-Undang Haji

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai Undang-Undang Haji:

Pertanyaan 1: Apa itu Undang-Undang Haji?

Jawaban: Undang-Undang Haji adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyelenggaraan ibadah haji bagi warga negara Indonesia, mulai dari pendaftaran, pembiayaan, hingga hak dan kewajiban jemaah haji.

Pertanyaan 2: Siapa yang berwenang membuat Undang-Undang Haji?

Jawaban: Undang-Undang Haji dibuat oleh pemerintah dan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pertanyaan 3: Apa tujuan Undang-Undang Haji?

Jawaban: Tujuan Undang-Undang Haji adalah untuk memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji, serta memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan tertib, lancar, dan aman.

Pertanyaan 4: Apa saja isi pokok Undang-Undang Haji?

Jawaban: Isi pokok Undang-Undang Haji meliputi pendaftaran haji, pembiayaan haji, kuota haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), bimbingan manasik haji, pelayanan kesehatan haji, perlindungan jemaah haji, evaluasi penyelenggaraan ibadah haji, dan ketentuan pidana.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mendaftar haji?

Jawaban: Pendaftaran haji dilakukan melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang dikelola oleh Kementerian Agama.

Pertanyaan 6: Berapa biaya haji yang harus dibayar?

Jawaban: Biaya haji yang harus dibayar oleh jemaah haji terdiri dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan setoran awal haji. BPIH ditetapkan oleh pemerintah setiap tahun, sedangkan setoran awal haji dibayar oleh jemaah haji saat mendaftar haji.

Dengan adanya Undang-Undang Haji, penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia dapat berjalan dengan lebih tertib, lancar, dan aman. Undang-Undang Haji juga memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji dan memastikan bahwa hak dan kewajiban jemaah haji terpenuhi.

Undang-Undang Haji merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Selanjutnya, kita akan membahas tentang hak dan kewajiban jemaah haji yang diatur dalam Undang-Undang Haji.

Tips Seputar Undang-Undang Haji

Undang-Undang Haji merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan ibadah haji bagi warga negara Indonesia. Undang-Undang Haji mengatur berbagai aspek penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari pendaftaran, pembiayaan, hingga hak dan kewajiban jemaah haji. Bagi Anda yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji, berikut adalah beberapa tips seputar Undang-Undang Haji yang perlu Anda ketahui:

Tip 1: Pahami Hak dan Kewajiban Anda sebagai Jemaah Haji

Undang-Undang Haji mengatur secara jelas tentang hak dan kewajiban jemaah haji. Beberapa hak jemaah haji antara lain hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, dan hak untuk mendapatkan informasi yang benar tentang penyelenggaraan ibadah haji. Sedangkan kewajiban jemaah haji antara lain wajib mengikuti bimbingan manasik haji, wajib menjaga kesehatan dan kebugaran, dan wajib mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku selama ibadah haji.

Tip 2: Daftar Haji Sejak Dini

Pendaftaran haji di Indonesia dilakukan melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang dikelola oleh Kementerian Agama. Pendaftaran haji dapat dilakukan secara online atau datang langsung ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Semakin dini Anda mendaftar haji, semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan nomor antrian haji yang lebih awal.

Tip 3: Siapkan Biaya Haji dengan Baik

Biaya haji yang harus dibayar oleh jemaah haji terdiri dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan setoran awal haji. BPIH ditetapkan oleh pemerintah setiap tahun, sedangkan setoran awal haji dibayar oleh jemaah haji saat mendaftar haji. Untuk mempersiapkan biaya haji, Anda dapat mulai menabung secara bertahap sejak dini atau mengikuti program tabungan haji yang disediakan oleh bank syariah.

Tip 4: Ikuti Bimbingan Manasik Haji dengan Serius

Bimbingan manasik haji merupakan salah satu kewajiban jemaah haji yang diatur dalam Undang-Undang Haji. Bimbingan manasik haji bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ikutilah bimbingan manasik haji dengan serius dan tanyakan kepada pembimbing jika ada hal yang belum Anda pahami.

Tip 5: Jaga Kesehatan dan Kebugaran

Ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan fisik yang kuat dan sehat. Oleh karena itu, penting bagi jemaah haji untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sebelum berangkat haji. Lakukan olahraga secara teratur, konsumsi makanan sehat, dan istirahat yang cukup. Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat.

Ringkasan:

Dengan memahami dan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Haji. Pahami hak dan kewajiban Anda sebagai jemaah haji, daftar haji sejak dini, siapkan biaya haji dengan baik, ikuti bimbingan manasik haji dengan serius, dan jaga kesehatan dan kebugaran Anda.

Tips-tips ini akan membantu Anda untuk mendapatkan pengalaman ibadah haji yang lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Kesimpulan

Undang-Undang Haji merupakan landasan hukum yang mengatur penyelenggaraan ibadah haji bagi warga negara Indonesia. Undang-Undang Haji melindungi hak-hak jemaah haji, memastikan penyelenggaraan ibadah haji yang tertib dan lancar, serta mengatur berbagai aspek penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari pendaftaran, pembiayaan, hingga pelayanan kesehatan.

Beberapa poin penting yang perlu ditekankan antara lain:

  • Undang-Undang Haji memberikan perlindungan hukum kepada jemaah haji, memastikan bahwa hak-hak jemaah haji terpenuhi dan jemaah haji terhindar dari penipuan dan penganiayaan.
  • Undang-Undang Haji mengatur pembiayaan haji secara transparan dan akuntabel, memastikan bahwa biaya haji yang dibayarkan oleh jemaah haji digunakan untuk kepentingan jemaah haji itu sendiri.
  • Undang-Undang Haji mengatur penyelenggaraan ibadah haji secara komprehensif, meliputi bimbingan manasik haji, pelayanan kesehatan haji, perlindungan keamanan jemaah haji, dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji, sehingga ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tertib, lancar, dan aman.

Undang-Undang Haji merupakan peraturan perundang-undangan yang sangat penting dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Dengan memahami dan menaati Undang-Undang Haji, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan tenang, khusyuk, dan sesuai dengan tuntunan syariat.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru