Panduan Zakat An Am: Kewajiban dan Manfaatnya

sisca


Panduan Zakat An Am: Kewajiban dan Manfaatnya

Zakat an am adalah kewajiban mengeluarkan sebagian harta tertentu untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Contoh zakat an am adalah zakat fitrah yang dikeluarkan saat bulan Ramadhan.

Zakat an am memiliki banyak manfaat, seperti membersihkan harta, menumbuhkan sifat dermawan, serta membantu golongan yang membutuhkan. Dalam sejarah Islam, zakat an am telah menjadi salah satu pilar penting dalam sistem ekonomi dan sosial.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang zakat an am, termasuk jenis-jenisnya, cara penghitungannya, dan hikmah di balik pensyariatannya.

Zakat An Am

Zakat an am adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki harta tertentu. Aspek-aspek penting terkait zakat an am perlu dipahami agar dapat ditunaikan dengan benar. Berikut sepuluh aspek penting tersebut:

  • Pengertian
  • Hukum
  • Nisab
  • Golongan Penerima
  • Waktu Pengeluaran
  • Cara Penghitungan
  • Hikmah Pensyariatan
  • Manfaat
  • Dampak Positif
  • Peran Pemerintah

Memahami aspek-aspek ini sangat penting agar zakat an am dapat ditunaikan dengan benar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Zakat an am tidak hanya berfungsi sebagai ibadah ritual, tetapi juga memiliki dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan sosial.

Pengertian

Pengertian zakat an am sangat penting dalam memahami kewajiban ini bagi umat Islam. Zakat an am adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Pengertian ini menjadi dasar bagi pelaksanaan zakat an am, yang memiliki dampak langsung pada cara penghitungan, pendistribusian, dan manfaat yang dihasilkan.

Tanpa pemahaman yang benar tentang pengertian zakat an am, umat Islam dapat salah dalam melaksanakan kewajiban ini. Misalnya, mereka mungkin salah menghitung nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati) atau menyalurkan zakat kepada golongan yang tidak berhak menerimanya. Oleh karena itu, memahami pengertian zakat an am menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa zakat dapat ditunaikan dengan benar dan memberikan manfaat yang optimal.

Dalam praktiknya, pengertian zakat an am juga memiliki implikasi yang luas. Misalnya, zakat an am dapat digunakan untuk membantu fakir miskin, anak yatim, dan golongan yang membutuhkan lainnya. Dengan demikian, zakat an am berperan penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi dalam masyarakat Islam.

Hukum

Hukum zakat an am adalah wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Kewajiban ini didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka …” (QS. At-Taubah: 103)

Sementara itu, dalam As-Sunnah, Rasulullah SAW bersabda:

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan dalil-dalil tersebut, hukum zakat an am adalah wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Kewajiban ini tidak dapat diabaikan atau ditinggalkan begitu saja. Meninggalkan zakat an am merupakan dosa besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Selain itu, hukum zakat an am juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Zakat an am berfungsi sebagai instrumen pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Dengan menunaikan zakat an am, umat Islam ikut serta dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Nisab

Nisab merupakan salah satu aspek penting dalam zakat an am. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Jika harta seorang muslim telah mencapai nisab, maka ia wajib menunaikan zakat an am. Penetapan nisab memiliki hikmah dan tujuan tertentu dalam syariat Islam.

  • Harta Pokok

    Nisab zakat an am berbeda-beda tergantung pada jenis harta yang dimiliki. Misalnya, nisab zakat emas adalah 85 gram, sedangkan nisab zakat perak adalah 595 gram.

  • Harta Berkembang

    Selain harta pokok, nisab juga berlaku untuk harta yang berkembang, seperti hasil pertanian dan perdagangan. Nisab zakat hasil pertanian adalah 5 wasaq atau sekitar 653 kg, sedangkan nisab zakat perdagangan adalah senilai dengan nisab zakat emas atau perak.

  • Harta Campuran

    Jika seorang muslim memiliki harta campuran, seperti emas dan perak, maka nisab yang berlaku adalah nisab yang paling rendah. Misalnya, jika seorang muslim memiliki 50 gram emas dan 300 gram perak, maka ia wajib menunaikan zakat an am karena hartanya telah mencapai nisab zakat perak.

  • Hutang

    Hutang yang dimiliki seorang muslim dapat mengurangi nisab zakatnya. Artinya, jika seorang muslim memiliki harta yang telah mencapai nisab, tetapi ia memiliki hutang yang lebih besar dari nisab, maka ia tidak wajib menunaikan zakat an am.

Penetapan nisab dalam zakat an am menunjukkan bahwa zakat hanya diwajibkan bagi mereka yang memiliki kelebihan harta. Dengan demikian, zakat an am tidak menjadi beban bagi masyarakat miskin, tetapi justru menjadi sarana untuk membantu mereka.

Golongan Penerima

Dalam zakat an am, golongan penerima merupakan pihak-pihak yang berhak menerima pembagian zakat. Penetapan golongan penerima ini memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta memiliki hikmah dan tujuan tertentu dalam syariat Islam.

  • Fakir

    Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak memiliki pekerjaan atau keterampilan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

  • Miskin

    Miskin adalah orang yang memiliki harta atau pekerjaan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

  • Amil

    Amil adalah orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mereka berhak menerima zakat sebagai imbalan atas tugasnya.

  • Mualaf

    Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam. Mereka berhak menerima zakat untuk membantu mereka dalam proses keislamannya.

Selain keempat golongan tersebut, zakat an am juga dapat diberikan kepada beberapa golongan lainnya, seperti budak, orang yang terlilit utang, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Penetapan golongan penerima ini menunjukkan bahwa zakat an am tidak hanya berfungsi sebagai ibadah ritual, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan ekonomis. Zakat an am berperan penting dalam membantu masyarakat miskin, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mewujudkan keadilan ekonomi dalam masyarakat Islam.

Waktu Pengeluaran

Waktu pengeluaran zakat merupakan aspek penting dalam zakat an am, karena menentukan kapan kewajiban zakat harus ditunaikan. Dalam syariat Islam, waktu pengeluaran zakat an am telah diatur dengan jelas, sehingga setiap muslim dapat melaksanakannya dengan benar.

  • Saat Panen

    Untuk zakat pertanian, waktu pengeluarannya adalah saat panen. Zakat harus dikeluarkan setelah hasil panen dipetik dan telah mencapai nisab.

  • Akhir Tahun

    Untuk zakat perdagangan, peternakan, dan harta lainnya, waktu pengeluarannya adalah setiap akhir tahun, dihitung sejak harta tersebut mencapai nisab.

  • Setelah Terima

    Untuk zakat penghasilan, waktu pengeluarannya adalah setelah menerima penghasilan tersebut. Zakat harus dikeluarkan dari penghasilan yang telah memenuhi nisab.

  • Bulan Ramadhan

    Untuk zakat fitrah, waktu pengeluarannya adalah pada bulan Ramadhan, sebelum shalat Idul Fitri. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu, tanpa memandang nisab.

Dengan memahami waktu pengeluaran zakat an am, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakatnya tepat waktu. Hal ini penting untuk menghindari dosa karena menunda atau meninggalkan zakat, serta untuk memastikan bahwa zakat dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para penerimanya.

Cara Penghitungan

Cara penghitungan zakat an am merupakan aspek penting dalam penunaian kewajiban zakat. Dengan memahami cara penghitungan yang benar, umat Islam dapat memastikan bahwa mereka menunaikan zakat sesuai dengan ketentuan syariat.

  • Menentukan Nisab

    Langkah pertama dalam menghitung zakat an am adalah menentukan nisab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakati. Nisab berbeda-beda tergantung jenis hartanya, misalnya untuk emas adalah 85 gram, perak 595 gram, dan hasil pertanian 5 wasaq.

  • Menghitung Nilai Harta

    Setelah nisab terpenuhi, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai harta yang wajib dizakati. Nilai harta dihitung berdasarkan harga pasar pada saat zakat dikeluarkan.

  • Menetapkan Kadar Zakat

    Kadar zakat yang harus dikeluarkan berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, untuk zakat emas dan perak kadarnya adalah 2,5%, sedangkan untuk zakat hasil pertanian kadarnya adalah 5% atau 10% tergantung kondisi tertentu.

  • Menghitung Jumlah Zakat

    Setelah kadar zakat ditetapkan, langkah terakhir adalah menghitung jumlah zakat yang wajib dikeluarkan. Jumlah zakat dihitung dengan mengalikan nilai harta dengan kadar zakat.

Memahami cara penghitungan zakat an am sangat penting untuk memastikan bahwa zakat yang ditunaikan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan menunaikan zakat secara benar, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban agamanya sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

Hikmah Pensyariatan Zakat An Am

Zakat an am memiliki hikmah pensyariatan yang mendalam, menjadikannya sebuah ibadah yang tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Berikut adalah beberapa hikmah pensyariatan zakat an am:

  • Membersihkan Harta

    Zakat an am berfungsi untuk membersihkan harta dari segala bentuk kecurangan, keserakahan, dan sifat kikir. Dengan mengeluarkan zakat, umat Islam diajarkan untuk mensucikan hartanya dan terhindar dari sikap mementingkan diri sendiri.

  • Menumbuhkan Sifat Dermawan

    Zakat an am menumbuhkan sifat dermawan dan kepedulian sosial dalam diri umat Islam. Melalui zakat, mereka belajar untuk berbagi harta dan membantu sesama yang membutuhkan, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan saling tolong menolong.

  • Membantu Golongan yang Membutuhkan

    Zakat an am merupakan instrumen penting dalam membantu golongan yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, janda, dan orang yang terlilit utang. Dengan menyalurkan zakat kepada mereka, umat Islam dapat meringankan beban dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

  • Memperkuat Ekonomi Umat

    Zakat an am memiliki efek ganda dalam memperkuat ekonomi umat. Di satu sisi, zakat membantu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Di sisi lain, zakat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi karena dana zakat dapat digunakan untuk berbagai proyek produktif.

Dengan demikian, hikmah pensyariatan zakat an am sangat jelas dan memberikan manfaat yang komprehensif bagi individu, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan. Zakat an am tidak hanya merupakan rukun Islam yang wajib ditunaikan, tetapi juga sebuah ibadah yang membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi umat manusia.

Manfaat

Zakat an am memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Manfaat-manfaat tersebut meliputi:

  • Membersihkan harta dari segala bentuk kecurangan, keserakahan, dan sifat kikir.
  • Menumbuhkan sifat dermawan dan kepedulian sosial dalam diri umat Islam.
  • Membantu golongan yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, janda, dan orang yang terlilit utang.
  • Memperkuat ekonomi umat dengan membantu mengentaskan kemiskinan, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong investasi.

Manfaat-manfaat tersebut menunjukkan bahwa zakat an am merupakan ibadah yang tidak hanya bermanfaat bagi individu yang menunaikannya, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Zakat an am berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan.

Dampak Positif

Zakat an am tidak hanya berdampak positif bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat dan masyarakat secara keseluruhan. Manfaat positif ini meliputi aspek ekonomi, sosial, dan spiritual.

  • Mengurangi Kesenjangan Sosial

    Zakat an am membantu mengurangi kesenjangan sosial dengan mendistribusikan kekayaan dari kelompok mampu ke kelompok yang membutuhkan. Hal ini menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis, di mana setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

  • Meningkatkan Perekonomian

    Zakat an am juga dapat meningkatkan perekonomian dengan mendorong konsumsi dan investasi. Ketika kelompok miskin menerima zakat, mereka akan membelanjakan uang tersebut untuk kebutuhan dasar, sehingga meningkatkan permintaan barang dan jasa. Selain itu, zakat dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek produktif, seperti pembangunan infrastruktur atau usaha kecil menengah.

  • Membangun Solidaritas Sosial

    Zakat an am membangun solidaritas sosial dengan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Ketika orang-orang kaya memberikan zakat kepada orang-orang miskin, mereka belajar untuk memahami kesulitan dan kebutuhan orang lain. Hal ini memperkuat ikatan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih kohesif.

  • Membersihkan Harta dan Jiwa

    Dalam ajaran Islam, zakat an am tidak hanya membersihkan harta dari kotoran riba dan keserakahan, tetapi juga membersihkan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia. Dengan menunaikan zakat, umat Islam belajar untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari harta benda mereka.

Dengan demikian, zakat an am memiliki dampak positif yang luas bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun spiritual. Zakat an am tidak hanya membantu kelompok miskin, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera.

Peran Pemerintah

Zakat an am adalah salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi dalam masyarakat. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pendistribusian zakat an am agar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

  • Pengaturan dan Pengawasan

    Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi pengelolaan zakat an am. Hal ini dilakukan melalui penetapan regulasi, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, yang mengatur tentang tata cara pengumpulan, pendistribusian, dan pemanfaatan zakat an am.

  • Pembentukan Lembaga Pengelola

    Pemerintah juga berperan dalam pembentukan lembaga pengelola zakat an am, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Lembaga-lembaga ini bertugas mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat an am sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  • Pendayagunaan Zakat

    Pemerintah memiliki peran dalam mengarahkan pendayagunaan zakat an am agar tepat sasaran dan efektif. Hal ini dilakukan melalui program-program pemberdayaan masyarakat, seperti pemberian modal usaha, pelatihan kerja, dan bantuan pendidikan.

  • Kerja Sama dengan Pihak Lain

    Pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak lain, seperti lembaga swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga internasional, dalam pengelolaan zakat an am. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pendistribusian zakat an am dan meningkatkan efektivitas penggunaannya.

Dengan menjalankan peran-peran tersebut, pemerintah dapat memastikan bahwa zakat an am dikelola secara profesional, transparan, dan akuntabel, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, peran pemerintah juga dapat mendorong peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat an am dan memotivasi mereka untuk menunaikan kewajiban zakatnya.

Pertanyaan Umum tentang Zakat An Am

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai zakat an am beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Apakah yang dimaksud dengan zakat an am?

Jawaban: Zakat an am adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Zakat an am merupakan harta tertentu yang dikeluarkan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.

Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib membayar zakat an am?

Jawaban: Zakat an am wajib dibayarkan oleh setiap muslim yang berakal sehat, baligh, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

Pertanyaan 3: Apa saja jenis-jenis harta yang wajib dizakati?

Jawaban: Harta yang wajib dizakati meliputi emas, perak, uang tunai, hasil pertanian, hasil perdagangan, dan hewan ternak.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghitung zakat an am?

Jawaban: Cara menghitung zakat an am berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Untuk emas dan perak, zakatnya adalah 2,5%, sedangkan untuk hasil pertanian dan perdagangan zakatnya adalah 5% atau 10% tergantung kondisi tertentu.

Pertanyaan 5: Kapan waktu pembayaran zakat an am?

Jawaban: Waktu pembayaran zakat an am berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Untuk zakat hasil pertanian, zakatnya dibayarkan saat panen, sedangkan untuk zakat perdagangan, zakatnya dibayarkan setiap akhir tahun. Zakat fitrah dibayarkan pada bulan Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri.

Pertanyaan 6: Siapa saja yang berhak menerima zakat an am?

Jawaban: Zakat an am berhak diterima oleh fakir, miskin, amil, mualaf, orang yang terlilit utang, budak, dan orang yang sedang dalam perjalanan.

Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai zakat an am. Memahami zakat an am dengan benar sangat penting bagi setiap muslim agar dapat menunaikan kewajiban agamanya dengan baik. Zakat an am tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat dan masyarakat secara keseluruhan.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut mengenai hikmah pensyariatan zakat an am dan manfaatnya bagi individu dan masyarakat.

Tips Mengelola Zakat An Am Secara Optimal

Zakat an am merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa tips mengelola zakat an am secara optimal:

1. Pahami Kewajiban Zakat An Am
Ketahui jenis-jenis harta yang wajib dizakati, nisabnya, dan kadar zakat yang harus dikeluarkan.

2. Hitung Zakat dengan Benar
Gunakan kalkulator zakat atau konsultasikan dengan ahli untuk memastikan perhitungan zakat sesuai dengan ketentuan syariat.

3. Pilih Lembaga Pengelola Zakat Terpercaya
Salurkan zakat melalui lembaga pengelola zakat (LAZ) yang kredibel dan transparan.

4. Dokumentasikan Pembayaran Zakat
Simpan bukti pembayaran zakat untuk keperluan administrasi dan audit.

5. Pastikan Penyaluran Zakat Tepat Sasaran
Pilih program-program penyaluran zakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

6. Ajarkan Anak-anak Tentang Zakat
Menanamkan kesadaran tentang zakat sejak dini akan membentuk generasi yang peduli terhadap sesama.

7. Berkoordinasi dengan Pemerintah
Dukung program-program penyaluran zakat yang dijalankan oleh pemerintah untuk memaksimalkan manfaat zakat.

8. Ajak Orang Lain untuk Berzakat
Sosialisasikan pentingnya zakat dan ajak orang lain untuk menunaikan kewajiban zakatnya.

Dengan mengelola zakat an am secara optimal, kita dapat memastikan bahwa zakat yang kita tunaikan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Zakat an am tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menumbuhkan sifat dermawan, membantu golongan yang membutuhkan, dan memperkuat perekonomian umat.

Tips-tips ini merupakan langkah awal yang dapat kita lakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat an am. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang peran pemerintah dalam mengelola zakat an am dan bagaimana zakat an am dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengupas tuntas tentang “zakat an am adalah”. Zakat an am merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak hikmah dan manfaat. Zakat an am berfungsi membersihkan harta, menumbuhkan sifat dermawan, membantu golongan yang membutuhkan, dan memperkuat perekonomian umat.

Beberapa poin utama yang saling berkaitan dari artikel ini adalah:

  1. Zakat an am wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, dengan kadar dan waktu pembayaran yang telah ditentukan.
  2. Zakat an am memiliki dampak positif bagi individu, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.
  3. Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur, mengawasi, dan mengoptimalkan pengelolaan zakat an am.

Memahami dan mengamalkan zakat an am dengan baik merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan menunaikan zakat an am, kita tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis. Mari kita jadikan zakat an am sebagai bagian integral dari kehidupan kita dan terus berupaya untuk mengoptimalkan pengelolaannya demi kemaslahatan bersama.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru