Apakah Shalat Tarawih Boleh Dilakukan Sendiri

sisca


Apakah Shalat Tarawih Boleh Dilakukan Sendiri

Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat ini biasanya dilakukan berjamaah di masjid, tetapi bolehkah dilakukan secara sendiri-sendiri? Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi mereka yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid.

Shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah pahala yang besar, dapat menghapus dosa, dan dapat meningkatkan ketakwaan. Shalat tarawih juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu perkembangan sejarah yang penting dalam shalat tarawih adalah ditetapkannya jumlah rakaat oleh Khalifah Umar bin Khattab menjadi 20 rakaat.

Lebih lanjut mengenai hukum dan tata cara shalat tarawih yang dilakukan sendiri akan dibahas secara mendalam dalam artikel ini.

apakah shalat tarawih boleh dilakukan sendiri

Hukum shalat tarawih secara sendiri-sendiri menjadi perbincangan di kalangan umat Islam. Berikut beberapa aspek penting terkait hukum tersebut:

  • Hukum
  • Dalil
  • Sejarah
  • Tata Cara
  • Keutamaan
  • Waktu Pelaksanaan
  • Tempat Pelaksanaan
  • Sunnah Tarawih
  • Macam-macam Tarawih

Hukum shalat tarawih secara sendiri-sendiri adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan. Dalilnya terdapat dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih di rumahnya secara sendiri-sendiri.

Hukum

Hukum shalat tarawih secara sendiri-sendiri adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih di rumahnya secara sendiri-sendiri.

Hukum shalat tarawih sangat terkait dengan diperbolehkannya shalat tarawih secara sendiri-sendiri. Sebab, jika hukum shalat tarawih adalah wajib, maka tidak diperbolehkan untuk meninggalkannya, baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Sebaliknya, karena hukumnya sunnah muakkadah, maka diperbolehkan untuk mengerjakannya secara sendiri-sendiri, meskipun lebih utama dikerjakan secara berjamaah.

Pemahaman tentang hukum shalat tarawih memiliki beberapa implikasi praktis. Pertama, bagi umat Islam yang tidak dapat menghadiri shalat tarawih di masjid, mereka tetap bisa mendapatkan pahala shalat tarawih dengan mengerjakannya secara sendiri-sendiri di rumah. Kedua, bagi umat Islam yang ingin mendapatkan pahala lebih besar, mereka dapat mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih sangat berpengaruh terhadap diperbolehkannya shalat tarawih secara sendiri-sendiri. Hukum sunnah muakkadah memberikan keleluasaan bagi umat Islam untuk memilih mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah atau sendiri-sendiri, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.

Dalil

Dalil yang memperbolehkan shalat tarawih secara sendiri-sendiri terdapat dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih di rumahnya secara sendiri-sendiri.

  • Hadis Riwayat Aisyah

    Hadis ini menjadi dalil utama yang memperbolehkan shalat tarawih secara sendiri-sendiri. Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sendiri pernah mengerjakan shalat tarawih di rumahnya, yang berarti shalat tarawih tidak harus dikerjakan secara berjamaah.

  • Amalan Sahabat

    Selain hadis riwayat Aisyah, dalil lainnya adalah amalan para sahabat Nabi. Beberapa sahabat, seperti Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, juga diketahui pernah mengerjakan shalat tarawih secara sendiri-sendiri.

  • Ijma Ulama

    Hukum shalat tarawih secara sendiri-sendiri juga dikuatkan oleh ijma ulama, yaitu kesepakatan para ulama. Mayoritas ulama sepakat bahwa shalat tarawih boleh dikerjakan secara sendiri-sendiri, meskipun lebih utama dikerjakan secara berjamaah.

  • Maslahat

    Memperbolehkan shalat tarawih secara sendiri-sendiri juga memiliki maslahat, yaitu memudahkan umat Islam untuk mendapatkan pahala shalat tarawih, terutama bagi mereka yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid.

Dengan demikian, dalil-dalil yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa shalat tarawih boleh dilakukan secara sendiri-sendiri. Hukum ini memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk mendapatkan pahala shalat tarawih, meskipun tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid.

Sejarah

Sejarah shalat tarawih sangat erat kaitannya dengan perkembangan ibadah shalat tarawih itu sendiri. Awalnya, shalat tarawih dilakukan secara sendiri-sendiri oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih mulai dikerjakan secara berjamaah di masjid.

  • Masa Rasulullah SAW

    Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih dilakukan secara sendiri-sendiri di rumah masing-masing. Hal ini didasarkan pada hadis Aisyah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih di rumahnya, terkadang delapan rakaat dan terkadang sebelas rakaat.

  • Masa Khalifah Umar bin Khattab

    Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih mulai dikerjakan secara berjamaah di masjid. Umar memerintahkan Ubay bin Ka’ab untuk menjadi imam shalat tarawih di Masjid Nabawi. Jumlah rakaat shalat tarawih pada masa itu adalah delapan rakaat.

  • Masa Khalifah Utsman bin Affan

    Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, jumlah rakaat shalat tarawih ditambah menjadi dua puluh rakaat. Hal ini didasarkan pada hadis Abu Hurairah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat witir sebanyak dua puluh tiga rakaat pada bulan Ramadhan.

  • Masa Dinasti Abbasiyah

    Pada masa Dinasti Abbasiyah, shalat tarawih mulai diramaikan dengan berbagai amalan tambahan, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Selain itu, jumlah rakaat shalat tarawih juga bervariasi, mulai dari delapan rakaat hingga seratus rakaat.

Sejarah shalat tarawih menunjukkan bahwa ibadah ini telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, baik dari segi jumlah rakaat, cara pelaksanaan, maupun amalan tambahan yang menyertainya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi sosial, politik, dan budaya masyarakat pada masing-masing masa.

Tata Cara

Tata cara shalat tarawih secara sendiri-sendiri pada dasarnya sama dengan tata cara shalat tarawih secara berjamaah. Perbedaannya terletak pada niat dan bacaan imam. Berikut tata cara shalat tarawih secara sendiri-sendiri:

1. Niat
Niat shalat tarawih secara sendiri-sendiri adalah sebagai berikut:

Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini lillahi ta’aala.
Artinya: “Aku niat shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2. Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih secara sendiri-sendiri minimal dua rakaat dan maksimal dua puluh rakaat. Namun, yang paling utama adalah delapan rakaat, sesuai dengan jumlah rakaat shalat tarawih pada masa Rasulullah SAW.

3. Bacaan Imam
Karena shalat tarawih secara sendiri-sendiri tidak ada imam, maka bacaan imam dibaca oleh diri sendiri. Bacaan imam pada rakaat pertama adalah Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ala. Pada rakaat kedua, bacaan imam adalah Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ghasiyah. Pada rakaat ketiga dan keempat, bacaan imam adalah Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Fajr. Demikian seterusnya hingga selesai.

Tata cara shalat tarawih secara sendiri-sendiri mempermudah umat Islam untuk mendapatkan pahala shalat tarawih, terutama bagi mereka yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid. Dengan mengetahui tata caranya, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih secara sendiri-sendiri dengan benar dan khusyuk.

Keutamaan

Shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, baik yang dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain:

  • Pahala yang Besar

    Shalat tarawih termasuk ibadah yang pahalanya besar. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa barang siapa yang mengerjakan shalat tarawih dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

  • Penghapus Dosa

    Selain mendapatkan pahala yang besar, shalat tarawih juga dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa barang siapa yang mengerjakan shalat malam (tarawih) pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

  • Meningkatkan Ketakwaan

    Shalat tarawih juga dapat meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Hal ini karena shalat tarawih adalah ibadah yang dilakukan pada malam hari, di saat kebanyakan orang sedang tidur. Dengan mengerjakan shalat tarawih, seseorang telah menunjukkan ketakwaannya kepada Allah SWT.

  • Mendapatkan Syafaat

    Shalat tarawih juga dapat menjadi syafaat di hari kiamat. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa barang siapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.

Keutamaan-keutamaan shalat tarawih tersebut dapat diperoleh baik dengan mengerjakannya secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid, tetap dianjurkan untuk mengerjakannya secara sendiri-sendiri di rumah agar tetap memperoleh keutamaan-keutamaannya.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan, baik bagi yang melaksanakannya secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Waktu pelaksanaan shalat tarawih sendiri sebenarnya cukup fleksibel, namun umumnya dilakukan pada sepertiga malam terakhir atau setelah shalat Isya.

  • Awal Waktu

    Awal waktu shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa waktu shalat tarawih adalah pada malam hari setelah shalat Isya.

  • Akhir Waktu

    Akhir waktu shalat tarawih adalah sebelum waktu shalat Subuh. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa barang siapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

  • Waktu Terbaik

    Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

  • Waktu Minimal

    Waktu minimal untuk melaksanakan shalat tarawih adalah dua rakaat. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa barang siapa yang mengerjakan shalat tarawih dengan dua rakaat, maka akan dihitung sebagai shalat malam.

Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan shalat tarawih, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan shalat tarawih secara maksimal. Selain itu, waktu pelaksanaan yang tepat juga dapat membantu menjaga kekhusyukan dan kekonsistenan dalam melaksanakan shalat tarawih.

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan shalat tarawih tidak menjadi syarat sahnya shalat tarawih. Artinya, shalat tarawih boleh dilakukan di mana saja, baik di masjid, mushala, rumah, atau tempat lainnya yang bersih dan suci. Namun, terdapat beberapa keutamaan dan perbedaan hukum dalam melaksanakan shalat tarawih di tempat yang berbeda.

Salah satu keutamaan shalat tarawih di masjid adalah pahalanya yang lebih besar. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa shalat berjamaah di masjid pahalanya 27 kali lebih besar daripada shalat sendiri di rumah. Selain itu, shalat tarawih di masjid juga dapat mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Islam.

Namun, bagi umat Islam yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid, diperbolehkan untuk melaksanakannya di rumah atau tempat lain yang bersih dan suci. Shalat tarawih yang dilakukan sendiri-sendiri tetap mendapatkan pahala, meskipun pahalanya tidak sebesar shalat tarawih berjamaah di masjid. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan dan keringanan dalam beribadah sangat ditekankan dalam ajaran Islam.

Dengan demikian, tempat pelaksanaan shalat tarawih tidak menjadi faktor penentu sah atau tidaknya shalat tarawih. Umat Islam dapat memilih tempat pelaksanaan shalat tarawih sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing, baik di masjid, mushala, rumah, atau tempat lainnya yang bersih dan suci.

Sunnah Tarawih

Sunnah tarawih merupakan salah satu topik penting dalam pembahasan tentang shalat tarawih. Sunnah tarawih berkaitan erat dengan boleh tidaknya shalat tarawih dilakukan sendiri. Berikut ini beberapa aspek penting terkait sunnah tarawih:

  • Pengertian Sunnah Tarawih

    Sunnah tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam-malam bulan Ramadhan. Shalat ini termasuk sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

  • Waktu Pelaksanaan

    Sunnah tarawih dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadhan, setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh.

  • Rakaat

    Jumlah rakaat sunnah tarawih adalah 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

  • Tata Cara

    Tata cara shalat tarawih sama dengan tata cara shalat biasa, namun terdapat tambahan witir pada akhirnya.

Sunnah tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan pahala yang besar. Meskipun sunnah tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid, namun diperbolehkan juga untuk dikerjakan sendiri di rumah bagi yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid.

Macam-macam Tarawih

Macam-macam tarawih merujuk pada variasi pelaksanaan shalat tarawih yang dilakukan oleh umat Islam. Meski terdapat kesamaan dalam tata cara dasarnya, terdapat beberapa perbedaan dalam hal jumlah rakaat, bacaan, dan amalan tambahan. Berikut ini beberapa macam-macam tarawih:

  • Tarawih 8 Rakaat

    Tarawih 8 rakaat merupakan jenis tarawih yang paling umum dilakukan, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Shalat ini terdiri dari 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

  • Tarawih 20 Rakaat

    Tarawih 20 rakaat merupakan jenis tarawih yang juga banyak dilakukan, mengikuti praktik pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Shalat ini terdiri dari 20 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

  • Tarawih Tarhim

    Tarawih tarhim merupakan jenis tarawih yang dilakukan dengan membaca surat-surat panjang pada setiap rakaatnya. Shalat ini biasanya dilakukan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

  • Tarawih Qiyamul Lail

    Tarawih qiyamul lail merupakan jenis tarawih yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Shalat ini biasanya dilakukan dengan jumlah rakaat yang banyak, seperti 40 rakaat atau 100 rakaat.

Setiap jenis tarawih memiliki keutamaan dan manfaat masing-masing. Umat Islam dapat memilih jenis tarawih yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakan shalat tarawih dengan penuh kekhusyukan dan keimanan.

Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih Sendiri

Bagian ini memuat pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai shalat tarawih yang dilakukan sendiri. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun untuk mengantisipasi pertanyaan yang mungkin dimiliki pembaca dan memberikan klarifikasi tentang aspek-aspek penting terkait hukum dan tata cara shalat tarawih sendiri.

Pertanyaan 1: Bolehkah shalat tarawih dilakukan sendiri?

Jawaban: Ya, shalat tarawih boleh dilakukan sendiri. Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan. Dalil yang memperbolehkan shalat tarawih sendiri terdapat dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.

Pertanyaan 2: Apakah pahala shalat tarawih sendiri sama dengan shalat tarawih berjamaah?

Jawaban: Meskipun pahala shalat tarawih berjamaah lebih besar, namun pahala shalat tarawih sendiri tetap besar. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, baik dilakukan secara berjamaah maupun sendiri.

Pertanyaan 3: Berapa rakaat shalat tarawih yang dilakukan sendiri?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih sendiri minimal 2 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Namun, jumlah rakaat yang paling utama adalah 8 rakaat, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara shalat tarawih sendiri?

Jawaban: Tata cara shalat tarawih sendiri sama dengan tata cara shalat tarawih berjamaah, hanya saja bacaan imam dibaca oleh diri sendiri. Bacaan imam pada rakaat pertama adalah Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ala, pada rakaat kedua Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ghasiyah, dan seterusnya.

Pertanyaan 5: Di mana sebaiknya shalat tarawih sendiri dilakukan?

Jawaban: Shalat tarawih sendiri dapat dilakukan di mana saja, baik di masjid, mushala, rumah, atau tempat lain yang bersih dan suci. Namun, jika memungkinkan, lebih utama melaksanakan shalat tarawih di masjid.

Pertanyaan 6: Apakah ada keutamaan khusus dalam shalat tarawih sendiri?

Jawaban: Ya, terdapat keutamaan dalam shalat tarawih sendiri, yaitu memudahkan umat Islam untuk mendapatkan pahala shalat tarawih, terutama bagi mereka yang tidak bisa menghadiri shalat tarawih di masjid.

Pertanyaan dan jawaban di atas memberikan beberapa klarifikasi penting mengenai hukum dan tata cara shalat tarawih sendiri. Shalat tarawih sendiri merupakan ibadah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan tersendiri. Umat Islam dapat memilih untuk melaksanakan shalat tarawih sendiri atau berjamaah sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang sejarah shalat tarawih dan perkembangannya hingga saat ini.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Sendiri

Melaksanakan shalat tarawih secara sendiri-sendiri membutuhkan persiapan dan kesungguhan hati. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda melaksanakan shalat tarawih sendiri dengan baik:

Tip 1: Niatkan dengan Benar
Niatkan shalat tarawih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala-Nya.

Tip 2: Siapkan Diri dengan Baik
Ambil wudu secara sempurna, kenakan pakaian yang bersih dan sopan, serta cari tempat yang tenang dan nyaman untuk shalat.

Tip 3: Fokus dan Khusyuk
Jauhkan pikiran dari hal-hal duniawi dan pusatkan perhatian pada ibadah Anda. Renungkan makna setiap bacaan dan gerakan shalat.

Tip 4: Baca Doa dan Zikir Tambahan
Setelah shalat tarawih, sempatkan membaca doa dan zikir tambahan, seperti doa witir, doa setelah shalat tarawih, dan istighfar.

Tip 5: Manfaatkan Teknologi
Jika kesulitan menghafal bacaan shalat, Anda dapat menggunakan aplikasi atau buku panduan untuk membantu Anda.

Tip 6: Ajak Keluarga dan Teman
Jika memungkinkan, ajak keluarga atau teman Anda untuk shalat tarawih bersama. Hal ini dapat meningkatkan semangat dan kekhusyukan.

Tip 7: Istirahat yang Cukup
Pastikan Anda beristirahat dengan cukup sebelum dan sesudah shalat tarawih. Shalat malam membutuhkan stamina yang baik.

Tip 8: Jaga Kesehatan
Jaga kesehatan Anda dengan makan makanan yang sehat dan bergizi selama bulan Ramadhan. Hal ini akan membantu Anda tetap kuat dan bersemangat.

Melaksanakan shalat tarawih secara sendiri-sendiri memang membutuhkan usaha lebih, namun manfaat dan pahala yang diperoleh sangat besar. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat melaksanakan shalat tarawih sendiri dengan penuh kekhusyukan dan memperoleh keberkahan dari ibadah ini.

Dalam bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan shalat tarawih hingga saat ini.

Kesimpulan

Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Hukum shalat tarawih sendiri adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Shalat tarawih dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri-sendiri di rumah.

Ada beberapa keutamaan shalat tarawih, baik yang dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain pahala yang besar, penghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan syafaat. Dengan melaksanakan shalat tarawih, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan di bulan Ramadhan.

Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru