Apa Itu Zakat Fitrah? Panduan Lengkap untuk Muslim

sisca


Apa Itu Zakat Fitrah? Panduan Lengkap untuk Muslim

Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma, dengan jumlah tertentu untuk setiap jiwa. Salah satu contoh nyata zakat fitrah adalah ketika seorang muslim memberikan 3,5 liter beras kepada orang yang membutuhkan pada bulan Ramadan.

Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima. Bagi pemberi, zakat fitrah dapat membersihkan harta dan mensucikan jiwa. Bagi penerima, zakat fitrah dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok, terutama pada saat menjelang hari raya Idulfitri.

Secara historis, zakat fitrah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada awalnya, zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk kurma atau gandum. Namun, seiring berjalannya waktu, zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat setempat.

apakah zakat fitrah itu

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar dapat dilaksanakan dengan benar, di antaranya:

  • Waktu pembayaran
  • Jenis makanan pokok
  • Jumlah yang wajib dikeluarkan
  • Golongan yang wajib membayar
  • Hikmah pensyariatan
  • Tata cara pembayaran
  • Niat zakat fitrah
  • Zakat fitrah untuk janin
  • Zakat fitrah untuk orang yang meninggal dunia

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang zakat fitrah. Misalnya, waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak awal Ramadan hingga sebelum shalat Idulfitri. Jenis makanan pokok yang digunakan untuk membayar zakat fitrah adalah makanan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Jumlah yang wajib dikeluarkan adalah sebesar 3,5 liter atau 2,5 kilogram makanan pokok untuk setiap jiwa.

Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran zakat fitrah memiliki keterkaitan yang erat dengan pengertian zakat fitrah itu sendiri. Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Oleh karena itu, waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum shalat Idulfitri. Pembayaran zakat fitrah sebelum shalat Idulfitri merupakan syarat sah diterimanya zakat fitrah.

Jika zakat fitrah dibayarkan setelah shalat Idulfitri, maka tidak dianggap sebagai zakat fitrah lagi, melainkan sedekah biasa. Hal ini dikarenakan zakat fitrah memiliki tujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Jika dibayarkan setelah shalat Idulfitri, maka tujuan tersebut tidak tercapai.

Sebagai contoh, jika seseorang membayar zakat fitrah pada awal bulan Ramadan, maka zakat fitrah tersebut akan langsung diterima dan pahalanya akan dicatat oleh Allah SWT. Namun, jika seseorang membayar zakat fitrah setelah shalat Idulfitri, maka zakat fitrah tersebut tidak lagi dianggap sebagai zakat fitrah dan pahalanya tidak akan dicatat oleh Allah SWT.

Jenis Makanan Pokok

Jenis makanan pokok merupakan aspek penting dalam zakat fitrah karena menentukan bentuk makanan yang akan dikeluarkan sebagai zakat. Dalam konteks zakat fitrah, makanan pokok yang dimaksud adalah makanan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat setempat.

  • Beras

    Beras merupakan makanan pokok yang umum digunakan untuk membayar zakat fitrah. Hal ini karena beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia dan banyak negara lainnya.

  • Gandum

    Gandum juga merupakan makanan pokok yang dapat digunakan untuk membayar zakat fitrah. Gandum banyak digunakan di negara-negara Timur Tengah dan Eropa.

  • Kurma

    Kurma merupakan makanan pokok yang biasa digunakan untuk membayar zakat fitrah di negara-negara Arab. Kurma memiliki nilai gizi yang tinggi dan merupakan makanan pokok masyarakat Arab sejak zaman dahulu.

  • Jagung

    Jagung juga dapat digunakan untuk membayar zakat fitrah, terutama di daerah-daerah yang masyarakatnya menjadikan jagung sebagai makanan pokok.

Pemilihan jenis makanan pokok untuk zakat fitrah disesuaikan dengan kebutuhan pokok masyarakat setempat. Hal ini bertujuan agar zakat fitrah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat yang membutuhkan.

Jumlah yang wajib dikeluarkan

Jumlah yang wajib dikeluarkan dalam zakat fitrah merupakan aspek penting yang perlu dipahami agar dapat melaksanakan zakat fitrah dengan benar. Jumlah yang wajib dikeluarkan telah ditentukan dalam syariat Islam dan memiliki beberapa ketentuan sebagai berikut:

  • Satu sha’

    Satu sha’ merupakan ukuran takaran yang digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Satu sha’ setara dengan 4 mud atau sekitar 3,5 liter atau 2,5 kilogram makanan pokok.

  • Jenis makanan pokok

    Jenis makanan pokok yang digunakan untuk zakat fitrah adalah makanan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.

  • Untuk diri sendiri dan orang yang wajib dinafkahi

    Jumlah yang wajib dikeluarkan dalam zakat fitrah berlaku untuk diri sendiri dan orang-orang yang wajib dinafkahi, seperti istri, anak, dan orang tua yang tidak mampu.

  • Waktu pembayaran

    Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum shalat Idulfitri. Jika dibayarkan setelah shalat Idulfitri, maka tidak dianggap sebagai zakat fitrah lagi, melainkan sedekah biasa.

Dengan memahami jumlah yang wajib dikeluarkan dalam zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan zakat fitrah dengan benar dan memenuhi kewajiban mereka kepada Allah SWT.

Golongan yang wajib membayar

Golongan yang wajib membayar zakat fitrah adalah salah satu aspek penting dalam memahami konsep zakat fitrah itu sendiri. Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Kemampuan tersebut diukur dari kepemilikan harta atau kekayaan yang mencapai nisab tertentu yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.

Kewajiban membayar zakat fitrah bagi golongan yang mampu memiliki beberapa dasar hukum, di antaranya:

  • Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43 yang artinya: “Dan tunaikanlah zakat hartamu (pada fakir miskin)…”
  • Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang artinya: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas setiap muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari dasar hukum tersebut, dapat disimpulkan bahwa golongan yang wajib membayar zakat fitrah adalah setiap muslim yang mampu, yaitu mereka yang memiliki harta atau kekayaan yang mencapai nisab tertentu. Kepemilikan nisab ini menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki kelebihan harta yang dapat digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Memahami golongan yang wajib membayar zakat fitrah memiliki beberapa implikasi praktis, di antaranya:

  • Memastikan bahwa zakat fitrah ditunaikan oleh orang yang benar-benar wajib membayarnya, sehingga penyaluran zakat fitrah dapat tepat sasaran.
  • Membantu pemerintah atau lembaga penyalur zakat dalam mendata dan mengidentifikasi masyarakat yang berhak menerima zakat fitrah.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat fitrah sebagai salah satu rukun Islam dan bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.

Dengan demikian, pemahaman tentang golongan yang wajib membayar zakat fitrah sangat penting dalam pelaksanaan zakat fitrah yang sesuai dengan syariat Islam dan memiliki dampak yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.

Hikmah pensyariatan

Hikmah pensyariatan zakat fitrah memiliki hubungan yang erat dengan konsep zakat fitrah itu sendiri. Hikmah pensyariatan adalah alasan atau tujuan di balik disyariatkannya suatu ibadah, termasuk zakat fitrah. Memahami hikmah pensyariatan zakat fitrah sangat penting karena dapat meningkatkan motivasi dan kesadaran umat Islam dalam menunaikan kewajiban tersebut.

Salah satu hikmah pensyariatan zakat fitrah adalah untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Islam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan selama bulan ini. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang masih melakukan dosa atau kesalahan selama Ramadan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Zakat fitrah menjadi salah satu cara untuk membersihkan diri dari dosa-dosa tersebut, sehingga umat Islam dapat kembali fitrah dan suci setelah Ramadan.

Selain itu, hikmah pensyariatan zakat fitrah juga untuk membantu fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan. Zakat fitrah yang dibayarkan oleh umat Islam akan dikumpulkan dan disalurkan kepada mereka yang berhak menerima. Dengan demikian, zakat fitrah dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu dan menciptakan pemerataan kesejahteraan di tengah masyarakat.

Memahami hikmah pensyariatan zakat fitrah memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, dapat meningkatkan motivasi umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah karena mereka mengetahui tujuan dan manfaat dari ibadah tersebut. Kedua, dapat membantu pemerintah atau lembaga penyalur zakat dalam mengoptimalkan penyaluran zakat fitrah kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ketiga, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat fitrah sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, terutama pada saat menjelang hari raya Idulfitri.

Tata cara pembayaran

Tata cara pembayaran zakat fitrah merupakan aspek penting dalam memahami bagaimana zakat fitrah ditunaikan dengan benar. Hal ini karena tata cara pembayaran yang tepat akan memastikan bahwa zakat fitrah diterima dan bermanfaat bagi yang berhak menerimanya.

  • Waktu pembayaran

    Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum shalat Idulfitri. Waktu pembayaran ini dimulai sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum shalat Idulfitri. Pembayaran zakat fitrah setelah shalat Idulfitri tidak dianggap sebagai zakat fitrah, melainkan sedekah biasa.

  • Tempat pembayaran

    Zakat fitrah dapat dibayarkan melalui lembaga pengelola zakat, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) atau Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZIS) yang terpercaya. Selain itu, zakat fitrah juga dapat dibayarkan secara langsung kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan.

  • Jenis pembayaran

    Zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok atau uang. Jika dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, maka jenis makanan pokok yang digunakan adalah makanan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Sementara itu, jika dibayarkan dalam bentuk uang, maka jumlah uang yang dibayarkan harus sesuai dengan nilai makanan pokok yang wajib dikeluarkan.

  • Niat pembayaran

    Saat membayar zakat fitrah, niat harus diikhlaskan karena Allah SWT dan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Niat pembayaran zakat fitrah dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan secara lisan.

Memahami tata cara pembayaran zakat fitrah dengan benar akan membantu umat Islam dalam melaksanakan kewajiban zakat fitrah secara optimal. Dengan demikian, zakat fitrah dapat menjadi ibadah yang bermanfaat bagi yang menunaikannya maupun bagi masyarakat yang membutuhkan.

Niat zakat fitrah

Niat zakat fitrah merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan zakat fitrah. Niat merupakan tujuan atau keinginan hati yang menjadi dasar dan syarat diterimanya suatu amal ibadah. Dalam zakat fitrah, niat yang benar adalah karena Allah SWT dan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan.

Niat sangat erat kaitannya dengan “apakah zakat fitrah itu”. Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Zakat fitrah berfungsi untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan dan membantu fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan.

Tanpa niat yang benar, zakat fitrah yang ditunaikan tidak akan dianggap sah dan tidak akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Oleh karena itu, setiap muslim yang akan menunaikan zakat fitrah harus terlebih dahulu memahami niat yang benar dalam berzakat fitrah.

Zakat fitrah untuk janin

Zakat fitrah untuk janin merupakan salah satu aspek penting dalam memahami “apakah zakat fitrah itu”. Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan, termasuk bagi janin yang dikandung oleh seorang ibu. Kewajiban ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas setiap muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa zakat fitrah wajib dikeluarkan untuk setiap jiwa, termasuk janin yang dikandung oleh seorang ibu. Hal ini dikarenakan janin yang dikandung sudah dianggap sebagai seorang muslim dan memiliki hak untuk mendapatkan makanan dan pakaian yang layak. Oleh karena itu, ibu yang sedang mengandung wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya.

Dalam praktiknya, zakat fitrah untuk janin dapat dibayarkan oleh ibu atau oleh ayah dari janin tersebut. Jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan adalah sama dengan jumlah zakat fitrah untuk orang dewasa, yaitu satu sha’ makanan pokok atau senilai dengan harga makanan pokok tersebut. Waktu pembayaran zakat fitrah untuk janin juga sama dengan waktu pembayaran zakat fitrah pada umumnya, yaitu sebelum shalat Idulfitri.

Dengan memahami kewajiban zakat fitrah untuk janin, umat Islam dapat melaksanakan zakat fitrah dengan lebih sempurna dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap anak yang belum lahir, sehingga diharapkan dapat memberikan keberkahan dan kebaikan bagi ibu dan janin.

Zakat fitrah untuk orang yang meninggal dunia

Dalam konteks “apakah zakat fitrah itu”, zakat fitrah tidak hanya wajib dikeluarkan bagi orang yang masih hidup, tetapi juga bagi orang yang telah meninggal dunia. Kewajiban ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki kewajiban zakat fitrah, maka zakat tersebut wajib dikeluarkan dari hartanya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

  • Kewajiban ahli waris

    Jika seseorang meninggal dunia sebelum menunaikan zakat fitrah, maka kewajiban tersebut beralih kepada ahli warisnya. Ahli waris wajib mengeluarkan zakat fitrah dari harta peninggalan orang yang meninggal dunia, sesuai dengan jumlah yang seharusnya dikeluarkan.

  • Waktu pembayaran

    Waktu pembayaran zakat fitrah untuk orang yang meninggal dunia adalah sama dengan waktu pembayaran zakat fitrah pada umumnya, yaitu sebelum shalat Idulfitri. Ahli waris dapat membayarkan zakat fitrah tersebut kapan saja sebelum shalat Idulfitri dilaksanakan.

  • Jumlah zakat fitrah

    Jumlah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan untuk orang yang meninggal dunia adalah sama dengan jumlah zakat fitrah untuk orang yang masih hidup, yaitu satu sha’ makanan pokok atau senilai dengan harga makanan pokok tersebut.

Dengan memahami kewajiban zakat fitrah untuk orang yang meninggal dunia, umat Islam dapat memastikan bahwa zakat fitrah ditunaikan secara sempurna, baik bagi yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama, serta upaya untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan.

Tanya Jawab tentang Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa tanya jawab tentang zakat fitrah yang dapat membantu memahami “apakah zakat fitrah itu” dengan lebih jelas:

Pertanyaan 1: Kapan waktu pembayaran zakat fitrah?

Jawaban: Waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum shalat Idulfitri.

Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib membayar zakat fitrah?

Jawaban: Setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, besar maupun kecil.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan?

Jawaban: Satu sha’ makanan pokok atau senilai dengan harga makanan pokok tersebut.

Pertanyaan 4: Apa saja jenis makanan pokok yang dapat digunakan untuk zakat fitrah?

Jawaban: Makanan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.

Pertanyaan 5: Apakah zakat fitrah wajib dikeluarkan untuk janin?

Jawaban: Ya, zakat fitrah wajib dikeluarkan untuk janin yang dikandung oleh seorang ibu.

Pertanyaan 6: Bagaimana jika seseorang meninggal dunia sebelum membayar zakat fitrah?

Jawaban: Kewajiban zakat fitrah beralih kepada ahli waris yang wajib mengeluarkannya dari harta peninggalan.

Dengan memahami tanya jawab di atas, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang zakat fitrah dan kewajiban umat Islam dalam menunaikannya.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas tentang hikmah dan manfaat zakat fitrah, serta cara pembayaran zakat fitrah yang benar sesuai dengan syariat Islam.

Tips Membayar Zakat Fitrah

Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Agar zakat fitrah yang ditunaikan diterima dan bermanfaat, terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan:

Tip 1: Pastikan Wajib Bayar
Pastikan Anda termasuk golongan yang wajib membayar zakat fitrah, yaitu setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.

Tip 2: Hitung Jumlah Zakat
Hitung jumlah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan, yaitu sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok, seperti beras atau gandum.

Tip 3: Pilih Saluran Pembayaran yang Terpercaya
Pilih lembaga atau amil zakat yang terpercaya untuk menyalurkan zakat fitrah Anda, seperti BAZNAS atau LAZIS.

Tip 4: Bayar Tepat Waktu
Bayar zakat fitrah tepat waktu, yaitu sebelum shalat Idulfitri. Dianjurkan untuk membayarnya sejak awal Ramadan agar lebih berkah.

Tip 5: Niatkan dengan Benar
Niatkan pembayaran zakat fitrah karena Allah SWT dan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa selama Ramadan.

Tip 6: Bayar untuk Diri Sendiri dan Orang yang Dinafkahi
Bayar zakat fitrah tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang yang menjadi tanggungan Anda, seperti istri, anak, dan orang tua yang tidak mampu.

Tip 7: Perhatikan Jenis Makanan Pokok
Gunakan jenis makanan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat untuk membayar zakat fitrah, seperti beras, gandum, atau kurma.

Tip 8: Bayar dengan Uang
Jika tidak memungkinkan membayar dengan makanan pokok, zakat fitrah dapat dibayarkan dengan uang tunai sesuai dengan harga makanan pokok yang berlaku.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan optimal. Zakat fitrah yang ditunaikan tidak hanya membersihkan diri dari dosa, tetapi juga membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Tips-tips ini membawa kita pada kesimpulan bahwa zakat fitrah merupakan kewajiban penting yang harus ditunaikan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengeksplorasi secara komprehensif tentang “apakah zakat fitrah itu”. Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting, seperti waktu pembayaran, jenis makanan pokok, jumlah yang wajib dikeluarkan, golongan yang wajib membayar, hikmah pensyariatan, tata cara pembayaran, niat pembayaran, zakat fitrah untuk janin, dan zakat fitrah untuk orang yang meninggal dunia.

Beberapa poin utama dari artikel ini meliputi:

  • Zakat fitrah berfungsi untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan dan membantu fakir miskin serta masyarakat yang membutuhkan.
  • Zakat fitrah wajib dikeluarkan untuk setiap jiwa, termasuk janin yang dikandung oleh seorang ibu dan orang yang telah meninggal dunia, yang kewajibannya beralih kepada ahli waris.
  • Menunaikan zakat fitrah tepat waktu dan dengan niat yang benar sangat penting agar zakat fitrah dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Dengan memahami “apakah zakat fitrah itu”, umat Islam diharapkan dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan optimal. Zakat fitrah merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam Islam, karena selain membersihkan diri dari dosa, juga membantu dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan di masyarakat.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru