Cara Tepat Berikan Zakat Fitrah: Panduan untuk Zakat yang Berkah dan Bermakna

sisca


Cara Tepat Berikan Zakat Fitrah: Panduan untuk Zakat yang Berkah dan Bermakna

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap umat Islam yang mampu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Cara memberikan zakat fitrah adalah dengan menyerahkan sejumlah makanan pokok kepada pihak yang berhak, seperti beras, gandum, atau kurma. Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa.

Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk menyucikan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan, membantu fakir miskin, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Secara historis, zakat fitrah telah diwajibkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan telah menjadi tradisi yang terus dijalankan oleh umat Islam hingga saat ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang cara memberikan zakat fitrah, termasuk syarat dan ketentuannya. Kita juga akan mengulas hikmah dan manfaat zakat fitrah bagi individu dan masyarakat.

Cara Memberikan Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki tata cara pelaksanaannya tersendiri. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan zakat fitrah:

  • Waktu
  • Jenis Makanan
  • Jumlah
  • Penerima
  • Cara Penyaluran
  • Syarat Pemberi
  • Syarat Penerima
  • Hikmah
  • Manfaat

Waktu pemberian zakat fitrah dimulai sejak terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Jenis makanan yang dapat diberikan sebagai zakat fitrah adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa.

Penerima zakat fitrah adalah fakir miskin, orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Zakat fitrah dapat disalurkan secara langsung kepada penerima atau melalui lembaga amil zakat. Syarat pemberi zakat fitrah adalah beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokoknya.

Hikmah zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan, membantu fakir miskin, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Manfaat zakat fitrah tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga oleh pemberi zakat fitrah, karena dapat meningkatkan ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Waktu

Waktu memegang peranan penting dalam cara memberikan zakat fitrah. Zakat fitrah wajib ditunaikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sejak terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Pemberian zakat fitrah di luar waktu tersebut tidak dianggap sah.

Waktu pemberian zakat fitrah yang telah ditentukan memiliki hikmah dan manfaat tersendiri. Pertama, waktu tersebut memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk mempersiapkan dan mengumpulkan zakat fitrah mereka sebelum Hari Raya Idul Fitri. Kedua, waktu tersebut memastikan bahwa zakat fitrah dapat segera disalurkan kepada penerima yang membutuhkan, sehingga mereka dapat merayakan Idul Fitri dengan layak.

Dalam praktiknya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan waktu pemberian zakat fitrah. Pertama, jika seseorang meninggal dunia sebelum terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadan, maka tidak wajib bagi ahli warisnya untuk mengeluarkan zakat fitrah atas nama yang bersangkutan. Kedua, jika seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk mengeluarkan zakat fitrah pada waktu yang ditentukan, maka ia dapat menunda pembayarannya hingga memiliki harta yang cukup.

Dengan memahami hubungan antara waktu dan cara memberikan zakat fitrah, umat Islam dapat menunaikan kewajiban ini dengan benar dan tepat waktu, sehingga dapat memperoleh pahala yang optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi penerima zakat fitrah.

Jenis Makanan

Dalam konteks cara memberikan zakat fitrah, jenis makanan memegang peranan penting. Makanan yang dipilih sebagai zakat fitrah harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu agar dapat diterima dan memberikan manfaat yang optimal kepada penerima.

  • Makanan Pokok

    Zakat fitrah harus diberikan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat setempat. Di Indonesia, makanan pokok yang umum digunakan sebagai zakat fitrah adalah beras. Selain beras, makanan pokok lain yang dapat digunakan antara lain gandum, kurma, atau jagung.

  • Kualitas Baik

    Makanan yang diberikan sebagai zakat fitrah harus memiliki kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi. Tidak diperbolehkan memberikan makanan yang rusak, berbau, atau mengandung kotoran.

  • Jumlah yang Cukup

    Jumlah makanan yang diberikan sebagai zakat fitrah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok penerima. Besaran zakat fitrah yang ditetapkan adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa.

  • Mudah Disimpan dan Didistribusikan

    Jenis makanan yang dipilih sebagai zakat fitrah sebaiknya mudah disimpan dan didistribusikan. Makanan yang dikemas dengan baik dan memiliki daya tahan yang cukup akan memudahkan proses penyaluran dan penyimpanan.

Dengan memperhatikan jenis makanan yang tepat saat memberikan zakat fitrah, umat Islam dapat memastikan bahwa zakat yang mereka berikan bermanfaat bagi penerima dan memenuhi ketentuan syariat Islam. Pemilihan jenis makanan yang tepat juga mencerminkan kepedulian dan rasa tanggung jawab pemberi zakat terhadap kesejahteraan sesama.

Jumlah

Jumlah merupakan komponen penting dalam cara memberikan zakat fitrah. Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap individu telah ditentukan, yaitu sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa. Penetapan jumlah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap umat Islam memberikan kontribusi yang adil dan sesuai dengan kemampuannya.

Jumlah zakat fitrah yang tepat memiliki dampak yang signifikan terhadap penyaluran dan distribusi zakat. Jumlah yang cukup akan memastikan bahwa penerima zakat fitrah dapat memperoleh manfaat yang optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokoknya selama Hari Raya Idul Fitri. Sebaliknya, jumlah yang kurang akan mengurangi manfaat yang diterima oleh penerima dan berpotensi menimbulkan kesenjangan sosial.

Dalam praktiknya, jumlah zakat fitrah dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan ekonomi pemberi zakat. Pemberi zakat dapat memberikan zakat fitrah dalam bentuk uang tunai atau makanan pokok dengan nilai yang setara dengan 1 sha’. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pemberi zakat untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan keadaannya.

Dengan memahami hubungan antara jumlah dan cara memberikan zakat fitrah, umat Islam dapat menunaikan kewajiban ini dengan benar dan tepat. Pemberian zakat fitrah dalam jumlah yang sesuai akan memaksimalkan manfaat bagi penerima dan memperkuat ikatan persaudaraan sesama umat Islam.

Penerima

Penerima zakat fitrah merupakan komponen krusial dalam cara memberikan zakat fitrah. Tanpa adanya penerima yang tepat, penyaluran zakat fitrah tidak dapat dilakukan dan kewajiban umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah tidak dapat terpenuhi.

Penerima zakat fitrah telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu fakir miskin, orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemberian zakat fitrah kepada mereka memiliki tujuan untuk meringankan beban ekonomi dan membantu mereka merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan layak.

Dalam praktiknya, penerima zakat fitrah dapat berupa individu, keluarga, atau kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria fakir miskin. Penyaluran zakat fitrah kepada penerima dapat dilakukan secara langsung atau melalui lembaga amil zakat yang terpercaya. Lembaga amil zakat akan menyalurkan zakat fitrah kepada penerima yang berhak dan memastikan bahwa zakat fitrah dimanfaatkan sesuai dengan syariat Islam.

Memahami hubungan antara penerima dan cara memberikan zakat fitrah sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang mereka berikan tepat sasaran dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Pemberian zakat fitrah yang tepat akan memperkuat ikatan persaudaraan sesama umat Islam dan membantu mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Cara Penyaluran

Setelah menentukan jenis dan jumlah zakat fitrah yang akan diberikan, aspek penting berikutnya dalam cara memberikan zakat fitrah adalah cara penyalurannya. Cara penyaluran yang tepat akan memastikan bahwa zakat fitrah tersalurkan kepada penerima yang berhak dan memberikan manfaat yang optimal.

  • Penyaluran Langsung

    Penyaluran langsung dilakukan oleh pemberi zakat fitrah kepada penerima zakat fitrah secara tatap muka. Cara ini umumnya dilakukan ketika pemberi zakat fitrah mengenal penerima zakat fitrah dengan baik dan mengetahui secara langsung kondisi mereka.

  • Penyaluran melalui Lembaga Amil Zakat

    Penyaluran melalui lembaga amil zakat dilakukan dengan menyerahkan zakat fitrah kepada lembaga amil zakat yang terpercaya. Lembaga amil zakat akan menyalurkan zakat fitrah kepada penerima zakat fitrah yang berhak sesuai dengan syariat Islam.

  • Penyaluran melalui Masjid atau Musala

    Penyaluran melalui masjid atau musala dilakukan dengan menyerahkan zakat fitrah kepada pengurus masjid atau musala. Pengurus masjid atau musala akan menyalurkan zakat fitrah kepada penerima zakat fitrah yang berhak di lingkungan sekitar masjid atau musala tersebut.

  • Penyaluran Melalui Program Sosial

    Penyaluran melalui program sosial dilakukan dengan berpartisipasi dalam program sosial yang menyalurkan zakat fitrah, seperti program pembagian sembako atau makanan siap saji bagi fakir miskin. Cara ini dapat dilakukan ketika pemberi zakat fitrah tidak memiliki waktu atau akses langsung kepada penerima zakat fitrah.

Memahami cara penyaluran yang tepat dalam memberikan zakat fitrah sangatlah penting. Pemberi zakat fitrah dapat memilih cara penyaluran yang sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Yang terpenting adalah memastikan bahwa zakat fitrah tersalurkan kepada penerima yang berhak dan memberikan manfaat yang optimal, sehingga dapat membantu meringankan beban ekonomi dan mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Syarat Pemberi

Dalam konteks cara memberikan zakat fitrah, terdapat syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pemberi zakat (Muzakki). Syarat-syarat ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat fitrah yang ditunaikan memenuhi ketentuan syariah dan memberikan manfaat yang optimal kepada penerimanya.

  • Beragama Islam

    Syarat utama pemberi zakat fitrah adalah beragama Islam. Kewajiban zakat fitrah hanya berlaku bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat baligh, berakal sehat, dan mampu secara finansial.

  • Baligh

    Pemberi zakat fitrah harus telah mencapai usia baligh, yaitu sekitar 15 tahun bagi laki-laki dan 9 tahun bagi perempuan. Anak-anak yang belum baligh tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.

  • Berakal Sehat

    Pemberi zakat fitrah harus dalam keadaan berakal sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa. Orang yang mengalami gangguan jiwa tidak diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah.

  • Mampu Secara Finansial

    Pemberi zakat fitrah harus memiliki kemampuan finansial yang lebih dari kebutuhan pokoknya sendiri dan keluarganya. Besarnya kemampuan finansial yang menjadi batas wajib mengeluarkan zakat fitrah disebut nisab.

Dengan memahami dan memenuhi syarat-syarat pemberi zakat fitrah, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai ketentuan. Pemenuhan syarat-syarat ini tidak hanya memastikan keabsahan zakat fitrah yang ditunaikan, tetapi juga memberikan manfaat yang optimal kepada penerimanya dan memperkuat pilar-pilar kesejahteraan sosial dalam masyarakat Islam.

Syarat Penerima

Syarat penerima merupakan aspek penting dalam memahami cara memberikan zakat fitrah. Penerima yang tepat akan memastikan bahwa zakat fitrah tersalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal.

  • Fakir

    Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Mereka berhak menerima zakat fitrah untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

  • Miskin

    Miskin adalah orang yang memiliki harta dan penghasilan, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Mereka juga berhak menerima zakat fitrah untuk membantu memenuhi kekurangan kebutuhan mereka.

  • Amil

    Amil adalah orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mereka berhak menerima zakat fitrah sebagai imbalan atas pekerjaan mereka.

  • Mualaf

    Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam. Mereka berhak menerima zakat fitrah untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan Islam dan memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Dengan memahami syarat penerima zakat fitrah, umat Islam dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang mereka berikan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini akan memperkuat ikatan persaudaraan sesama umat Islam dan membantu terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Hikmah

Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu peristiwa atau tindakan. Dalam konteks cara memberikan zakat fitrah, hikmah memiliki peran penting dalam mengarahkan umat Islam untuk menunaikan ibadah ini dengan benar dan penuh makna.

Hikmah yang terkandung dalam cara memberikan zakat fitrah antara lain:

  1. Membersihkan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan.
  2. Membantu fakir miskin dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
  3. Mendidik umat Islam untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
  4. Mempererat tali persaudaraan antar umat Islam.

Dengan memahami hikmah yang terkandung dalam cara memberikan zakat fitrah, umat Islam akan terdorong untuk menunaikan ibadah ini dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Hikmah ini juga menjadi pengingat bahwa zakat fitrah bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan sebuah sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Dalam praktiknya, hikmah cara memberikan zakat fitrah dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk. Misalnya, dengan memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin yang tinggal di sekitar kita, atau melalui lembaga amil zakat yang terpercaya. Cara-cara tersebut akan memastikan bahwa zakat fitrah tersalurkan kepada mereka yang berhak dan memberikan manfaat yang optimal.

Manfaat

Manfaat merupakan tujuan atau hasil positif yang diperoleh dari suatu tindakan atau kegiatan. Dalam konteks cara memberikan zakat fitrah, manfaat memiliki peran penting sebagai motivasi dan pendorong umat Islam untuk menunaikan ibadah ini dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Manfaat yang terkandung dalam cara memberikan zakat fitrah antara lain:

  1. Membersihkan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan.
  2. Membantu fakir miskin dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
  3. Mendidik umat Islam untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
  4. Mempererat tali persaudaraan antar umat Islam.

Memahami manfaat cara memberikan zakat fitrah sangat penting, karena manfaat ini menjadi landasan dan tujuan utama dalam melaksanakan ibadah ini. Tanpa memahami manfaatnya, umat Islam mungkin akan kehilangan motivasi dan semangat untuk menunaikan zakat fitrah dengan baik dan benar.

Dalam praktiknya, manfaat cara memberikan zakat fitrah dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk. Misalnya, dengan memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin yang tinggal di sekitar kita, atau melalui lembaga amil zakat yang terpercaya. Cara-cara tersebut akan memastikan bahwa zakat fitrah tersalurkan kepada mereka yang berhak dan memberikan manfaat yang optimal.

Pertanyaan Umum tentang Cara Memberikan Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait cara memberikan zakat fitrah:

Pertanyaan 1: Kapan waktu yang tepat untuk memberikan zakat fitrah?

Jawaban: Waktu pemberian zakat fitrah dimulai sejak terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.

Pertanyaan 2: Apa saja jenis makanan yang dapat diberikan sebagai zakat fitrah?

Jawaban: Makanan yang dapat diberikan sebagai zakat fitrah adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan?

Jawaban: Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa.

Pertanyaan 4: Siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah?

Jawaban: Penerima zakat fitrah adalah fakir miskin, orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara menyalurkan zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah dapat disalurkan secara langsung kepada penerima atau melalui lembaga amil zakat.

Pertanyaan 6: Apa hikmah dari pemberian zakat fitrah?

Jawaban: Hikmah dari pemberian zakat fitrah antara lain untuk membersihkan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan, membantu fakir miskin, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait cara memberikan zakat fitrah. Memahami aspek-aspek penting dalam memberikan zakat fitrah akan membantu umat Islam menunaikan ibadah ini dengan benar dan penuh makna.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan manfaat dari zakat fitrah, serta bagaimana cara menghitung dan menyalurkan zakat fitrah dengan tepat.

Tips Cara Memberikan Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu Anda dalam memberikan zakat fitrah dengan tepat dan bermakna:

Tip 1: Tentukan waktu yang tepat.

Zakat fitrah wajib ditunaikan sejak terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Pastikan Anda memberikan zakat fitrah tepat waktu agar ibadah Anda sah dan diterima.

Tip 2: Pilih jenis makanan yang sesuai.

Makanan yang dapat diberikan sebagai zakat fitrah adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Pastikan makanan yang Anda berikan berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi.

Tip 3: Hitung jumlah zakat fitrah dengan benar.

Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa. Hitung dengan cermat jumlah anggota keluarga dan jumlah zakat fitrah yang wajib Anda keluarkan.

Tip 4: Salurkan zakat fitrah kepada yang berhak.

Zakat fitrah harus diberikan kepada fakir miskin, yaitu mereka yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Anda dapat menyalurkan zakat fitrah secara langsung atau melalui lembaga amil zakat yang terpercaya.

Tip 5: Niatkan dengan ikhlas.

Zakat fitrah adalah ibadah yang harus ditunaikan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Niatkan pemberian zakat fitrah Anda untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, membantu fakir miskin, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memberikan zakat fitrah dengan tepat waktu, jenis makanan yang sesuai, jumlah yang benar, kepada penerima yang berhak, dan dengan niat yang ikhlas. Semoga zakat fitrah yang Anda berikan diterima oleh Allah SWT dan memberikan keberkahan bagi Anda dan keluarga.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan manfaat zakat fitrah, serta bagaimana cara menghitung dan menyalurkan zakat fitrah dengan tepat. Tips-tips di atas akan menjadi landasan penting dalam memahami dan mengamalkan zakat fitrah dengan baik dan benar.

Kesimpulan

Pemberian zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh seluruh umat Islam yang mampu sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama. Cara memberikan zakat fitrah yang benar sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah ini diterima dan memberikan manfaat yang optimal bagi penerimanya.

Artikel ini telah mengulas secara komprehensif tentang cara memberikan zakat fitrah, mulai dari waktu, jenis makanan, jumlah, penerima, cara penyaluran, syarat pemberi dan penerima, hikmah, manfaat, hingga tips praktis dalam menunaikan zakat fitrah. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat fitrah dengan benar dan penuh makna.

Zakat fitrah memiliki peran penting dalam memperkuat ikatan persaudaraan sesama umat Islam, membersihkan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan, dan membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokoknya. Marilah kita sama-sama menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas dan tepat waktu agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan memberikan keberkahan bagi kita semua.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru