Ciri Haji Mabrur

sisca


Ciri Haji Mabrur

Ciri haji mabrur adalah tanda-tanda diterima atau sempurnanya ibadah haji yang dikerjakan oleh seseorang. Misalnya, seorang haji mabrur akan kembali dari Tanah Suci dengan hati yang bersih, perilaku yang lebih baik, dan semangat untuk beribadah.

Ciri haji mabrur sangat penting karena menunjukkan bahwa ibadah haji yang dilakukan seseorang telah diterima oleh Allah SWT. Dengan demikian, haji mabrur akan membawa banyak manfaat bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sejarah Islam, ciri haji mabrur telah menjadi topik pembicaraan dan kajian ulama sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ciri-ciri haji mabrur. Pembahasan ini akan mencakup pengertian, tanda-tanda, manfaat, dan cara untuk mencapai haji mabrur. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.

Ciri Haji Mabrur

Ciri haji mabrur merupakan tanda-tanda diterima atau sempurnanya ibadah haji yang dikerjakan oleh seseorang. Ciri-ciri ini sangat penting untuk dipahami karena menunjukkan bahwa ibadah haji yang dilakukan telah diterima oleh Allah SWT dan akan membawa banyak manfaat bagi pelakunya.

  • Ikhlas
  • Tawadhu
  • Sabar
  • Tawakal
  • Husnuzan
  • Taubat
  • Menjaga lisan
  • Menjaga pandangan
  • Menjauhi riya
  • Menjaga hati

Kesepuluh ciri haji mabrur tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Seorang haji yang mabrur akan memiliki hati yang bersih, perilaku yang baik, dan semangat untuk beribadah. Mereka akan kembali dari Tanah Suci dengan membawa oleh-oleh yang berharga, yaitu peningkatan kualitas ibadah dan keimanan.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu ciri haji mabrur yang sangat penting. Haji yang ikhlas adalah haji yang dikerjakan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia. Haji yang ikhlas akan membawa banyak manfaat bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.

  • Niat yang Benar

    Haji yang ikhlas dimulai dari niat yang benar, yaitu niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Niat ini harus bersih dari segala macam kepentingan duniawi, seperti mencari keuntungan atau popularitas.

  • Tidak Riya

    Haji yang ikhlas tidak dikerjakan untuk pamer atau mencari pujian dari manusia. Haji yang ikhlas dikerjakan dengan hati yang bersih, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari selain Allah SWT.

  • Menerima Kekurangan

    Haji yang ikhlas menerima segala kekurangan dan keterbatasan yang terjadi selama berhaji. Haji yang ikhlas tidak mudah mengeluh atau menyalahkan orang lain, karena ia menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah SWT.

  • Bersyukur

    Haji yang ikhlas selalu bersyukur atas segala nikmat yang diterimanya, baik selama berhaji maupun setelahnya. Haji yang ikhlas tidak pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk menunaikan ibadah haji.

Keempat aspek ikhlas tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Haji yang ikhlas akan membawa banyak manfaat bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Haji yang ikhlas akan menjadi haji yang mabrur, haji yang diterima oleh Allah SWT.

Tawadhu

Tawadhu merupakan salah satu ciri haji mabrur yang sangat penting. Tawadhu adalah sikap rendah hati dan tidak sombong. Haji yang tawadhu adalah haji yang menyadari bahwa segala sesuatu yang dimilikinya berasal dari Allah SWT. Haji yang tawadhu tidak akan menyombongkan diri dengan ibadah yang dilakukannya, karena ia tahu bahwa semua itu adalah anugerah dari Allah SWT.

  • Tidak Sombong

    Haji yang tawadhu tidak akan menyombongkan diri dengan ibadah yang dilakukannya. Ia sadar bahwa segala sesuatu yang dimilikinya berasal dari Allah SWT. Haji yang tawadhu akan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diterimanya, baik selama berhaji maupun setelahnya.

  • Merendahkan Diri

    Haji yang tawadhu akan selalu merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Ia tidak akan merasa lebih baik dari orang lain, karena ia tahu bahwa semua manusia adalah sama di mata Allah SWT. Haji yang tawadhu akan selalu menghormati orang lain, baik sesama muslim maupun non-muslim.

  • Tidak Iri dan Dengki

    Haji yang tawadhu tidak akan iri dan dengki terhadap orang lain. Ia sadar bahwa setiap orang memiliki rezeki dan jalan hidupnya masing-masing. Haji yang tawadhu akan selalu menerima takdir Allah SWT dengan ikhlas.

  • Menghargai Orang Lain

    Haji yang tawadhu akan selalu menghargai orang lain. Ia tidak akan meremehkan orang lain, meskipun orang tersebut berbeda agama atau status sosialnya lebih rendah. Haji yang tawadhu akan selalu berusaha untuk membantu orang lain, semampunya.

Keempat aspek tawadhu tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Haji yang tawadhu akan selalu rendah hati dan tidak sombong. Ia akan selalu merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan menghormati orang lain. Haji yang tawadhu tidak akan iri dan dengki terhadap orang lain, serta selalu menghargai orang lain. Haji yang tawadhu akan menjadi haji yang mabrur, haji yang diterima oleh Allah SWT.

Sabar

Sabar merupakan salah satu ciri haji mabrur yang sangat penting. Haji yang sabar adalah haji yang mampu menahan diri dari segala bentuk kesulitan dan cobaan selama berhaji. Haji yang sabar akan selalu tabah menghadapi segala rintangan, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar.

  • Mampu Mengendalikan Diri

    Haji yang sabar mampu mengendalikan diri dari segala bentuk hawa nafsu dan emosi negatif. Haji yang sabar tidak akan mudah marah, tersinggung, atau putus asa. Ia akan selalu tenang dan sabar dalam menghadapi segala situasi.

  • Tawakal

    Haji yang sabar selalu tawakal kepada Allah SWT. Ia yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah SWT. Haji yang sabar akan selalu menerima takdir Allah SWT dengan ikhlas, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.

  • Tidak Mudah Menyerah

    Haji yang sabar tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Haji yang sabar akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya. Ia tidak akan mudah putus asa, meskipun banyak rintangan yang menghadangnya.

  • Selalu Berpikir Positif

    Haji yang sabar selalu berpikir positif. Ia yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya. Haji yang sabar tidak akan mudah berburuk sangka kepada Allah SWT. Ia akan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diterimanya, baik selama berhaji maupun setelahnya.

Keempat aspek sabar tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Haji yang sabar akan mampu menahan diri dari segala bentuk kesulitan dan cobaan selama berhaji. Haji yang sabar akan selalu tabah menghadapi segala rintangan, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar. Haji yang sabar akan menjadi haji yang mabrur, haji yang diterima oleh Allah SWT.

Tawakal

Tawakal merupakan salah satu aspek penting dari ciri haji mabrur. Tawakal adalah sikap berserah diri dan percaya sepenuhnya kepada Allah SWT. Haji yang tawakal yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah SWT. Ia tidak akan mudah mengeluh atau menyalahkan orang lain, karena ia tahu bahwa semua itu adalah ujian dari Allah SWT.

Tawakal sangat penting bagi haji mabrur karena haji adalah ibadah yang penuh dengan kesulitan dan cobaan. Haji yang tawakal akan mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan tersebut dengan sabar dan tabah. Ia tidak akan mudah putus asa, karena ia yakin bahwa Allah SWT akan selalu membantunya.

Contoh nyata dari tawakal dalam ciri haji mabrur adalah ketika haji menghadapi kesulitan selama perjalanan, seperti tersesat atau kehabisan bekal. Haji yang tawakal akan tetap tenang dan sabar. Ia akan terus berusaha mencari jalan keluar, dan ia yakin bahwa Allah SWT akan membantunya menemukan jalan keluar tersebut.

Tawakal juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tawakal, kita akan mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan dengan lebih mudah. Kita tidak akan mudah putus asa, karena kita yakin bahwa Allah SWT selalu bersama kita dan akan selalu membantu kita.

Husnuzan

Husnuzan merupakan salah satu ciri haji mabrur yang sangat penting. Husnuzan adalah sikap berprasangka baik kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia. Haji yang husnuzan selalu berpikiran positif dan tidak mudah berprasangka buruk.

Husnuzan sangat penting bagi haji mabrur karena haji adalah ibadah yang penuh dengan kesulitan dan cobaan. Haji yang husnuzan akan mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan tersebut dengan sabar dan tabah. Ia tidak akan mudah putus asa, karena ia yakin bahwa Allah SWT akan selalu membantunya.

Contoh nyata dari husnuzan dalam ciri haji mabrur adalah ketika haji menghadapi kesulitan selama perjalanan, seperti tersesat atau kehabisan bekal. Haji yang husnuzan akan tetap tenang dan sabar. Ia akan terus berusaha mencari jalan keluar, dan ia yakin bahwa Allah SWT akan membantunya menemukan jalan keluar tersebut.

Husnuzan juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan husnuzan, kita akan mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan dengan lebih mudah. Kita tidak akan mudah putus asa, karena kita yakin bahwa Allah SWT selalu bersama kita dan akan selalu membantu kita.

Taubat

Taubat merupakan salah satu ciri haji mabrur yang sangat penting. Taubat adalah sikap menyesali kesalahan dan dosa yang telah dilakukan, serta bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Haji yang bertaubat akan selalu berusaha memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.

Taubat sangat penting bagi haji mabrur karena haji adalah ibadah yang bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa. Haji yang bertaubat akan mampu melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Ia tidak akan terbebani oleh dosa-dosa yang telah dilakukannya, karena ia yakin bahwa Allah SWT telah mengampuni dosa-dosanya.

Contoh nyata dari taubat dalam ciri haji mabrur adalah ketika haji yang pernah melakukan dosa besar, seperti mencuri atau membunuh, bertaubat dan melaksanakan ibadah haji dengan penuh kesungguhan. Haji tersebut yakin bahwa Allah SWT telah mengampuni dosa-dosanya dan ia akan menjadi haji yang mabrur.

Taubat juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan taubat, kita akan mampu memperbaiki diri dan menjadi lebih baik. Kita tidak akan mudah terjerumus dalam dosa, karena kita selalu ingat akan dosa-dosa yang telah kita lakukan dan kita tidak ingin mengulanginya lagi.

Menjaga Lisan

Menjaga lisan merupakan salah satu aspek penting dari ciri haji mabrur. Haji yang menjaga lisannya akan selalu berkata-kata yang baik dan bermanfaat. Ia tidak akan berkata-kata yang menyakitkan hati orang lain, atau berkata-kata yang tidak benar.

  • Berkata yang Baik

    Haji yang menjaga lisannya akan selalu berkata-kata yang baik dan bermanfaat. Ia akan berkata-kata yang sopan, ramah, dan menyenangkan hati orang lain. Ia tidak akan berkata-kata yang kasar, kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.

  • Tidak Berdusta

    Haji yang menjaga lisannya tidak akan berkata dusta. Ia akan selalu berkata jujur, meskipun pahit. Ia tidak akan berkata dusta untuk keuntungan pribadi atau untuk merugikan orang lain.

  • Tidak Menggunjing

    Haji yang menjaga lisannya tidak akan menggunjing orang lain. Ia tidak akan membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Ia akan selalu berkata baik tentang orang lain, meskipun orang tersebut tidak ada di depannya.

  • Tidak Berdebat

    Haji yang menjaga lisannya tidak akan berdebat dengan orang lain. Ia akan selalu berusaha untuk menghindari perdebatan. Ia tidak akan berdebat untuk mempertahankan pendapatnya sendiri atau untuk mengalahkan pendapat orang lain.

Menjaga lisan sangat penting bagi haji mabrur karena haji adalah ibadah yang bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa. Haji yang menjaga lisannya akan mampu melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Ia tidak akan terbebani oleh dosa-dosa yang telah dilakukannya, karena ia yakin bahwa Allah SWT telah mengampuni dosa-dosanya.

Menjaga Pandangan

Menjaga pandangan merupakan salah satu aspek penting dari ciri haji mabrur. Haji yang menjaga pandangannya akan selalu berusaha untuk tidak melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Ia akan selalu menundukkan pandangannya, baik ketika melihat lawan jenis maupun ketika melihat sesuatu yang dapat menimbulkan fitnah.

Menjaga pandangan sangat penting bagi haji mabrur karena haji adalah ibadah yang bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa. Haji yang menjaga pandangannya akan mampu melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Ia tidak akan terbebani oleh dosa-dosa yang telah dilakukannya, karena ia yakin bahwa Allah SWT telah mengampuni dosa-dosanya.

Contoh nyata dari menjaga pandangan dalam ciri haji mabrur adalah ketika haji yang melihat lawan jenis, ia akan segera menundukkan pandangannya. Ia tidak akan terus menerus memandangi lawan jenis tersebut, karena ia tahu bahwa hal tersebut dapat menimbulkan fitnah. Haji yang menjaga pandangannya juga akan selalu berusaha untuk tidak melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, seperti aurat lawan jenis atau gambar-gambar yang tidak senonoh.

Menjaga pandangan juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga pandangan, kita akan mampu terhindar dari dosa dan fitnah. Kita tidak akan mudah tergoda untuk melakukan perbuatan dosa, karena kita selalu ingat bahwa Allah SWT selalu melihat kita.

Menjauhi riya

Menjauhi riya merupakan salah satu ciri haji mabrur yang sangat penting. Riya adalah sikap pamer atau ingin dipuji oleh orang lain. Haji yang menjauhi riya adalah haji yang ikhlas beribadah hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.

Menjauhi riya sangat penting dalam ibadah haji karena haji adalah ibadah yang bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Haji yang menjauhi riya akan mampu melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Ia tidak akan terbebani oleh keinginan untuk dipuji atau diakui oleh orang lain, karena ia tahu bahwa yang dilihat oleh Allah SWT adalah hati dan niatnya.

Contoh nyata dari menjauhi riya dalam ciri haji mabrur adalah ketika haji tidak menceritakan ibadah hajinya kepada orang lain secara berlebihan. Ia tidak ingin dipuji atau diakui sebagai haji yang hebat. Ia hanya ingin beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas dan mendapat ridha-Nya.

Menjauhi riya juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjauhi riya, kita akan mampu beribadah dengan lebih ikhlas dan mendapat pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Kita tidak akan mudah tergoda untuk melakukan kebaikan hanya karena ingin dipuji atau diakui oleh orang lain.

Menjaga hati

Menjaga hati merupakan salah satu aspek penting dari ciri haji mabrur. Hati yang terjaga akan mampu menahan godaan hawa nafsu dan syaitan, sehingga haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Sebaliknya, hati yang tidak terjaga akan mudah tergoda oleh hawa nafsu dan syaitan, sehingga haji akan sulit untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik.

Ada beberapa cara untuk menjaga hati, di antaranya adalah dengan selalu mengingat Allah SWT, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Dengan selalu mengingat Allah SWT, hati akan selalu terhubung dengan-Nya dan akan lebih mudah untuk terhindar dari godaan hawa nafsu dan syaitan. Membaca Al-Qur’an juga dapat membantu menjaga hati, karena Al-Qur’an berisi petunjuk-petunjuk dari Allah SWT yang dapat menjadi pegangan hidup bagi manusia. Berzikir juga dapat membantu menjaga hati, karena zikir dapat menenangkan hati dan membuat hati lebih dekat dengan Allah SWT.

Menjaga hati sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya saat melaksanakan ibadah haji. Dengan menjaga hati, kita akan mampu terhindar dari dosa dan maksiat. Hati yang terjaga akan selalu terarah kepada kebaikan, sehingga kita akan lebih mudah untuk melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Ciri-ciri Haji Mabrur

Artikel ini berisi beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang ciri-ciri haji mabrur. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ciri-ciri haji mabrur dan membantu jamaah haji mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.

Pertanyaan 1: Apa saja ciri-ciri haji mabrur?

Jawaban: Ciri-ciri haji mabrur meliputi ikhlas, tawadhu, sabar, tawakal, husnuzan, taubat, menjaga lisan, menjaga pandangan, menjauhi riya, dan menjaga hati.

Pertanyaan 2: Mengapa ciri-ciri haji mabrur penting?

Jawaban: Ciri-ciri haji mabrur penting karena menunjukkan bahwa ibadah haji seseorang telah diterima oleh Allah SWT dan akan membawa banyak manfaat bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mencapai ciri-ciri haji mabrur?

Jawaban: Cara mencapai ciri-ciri haji mabrur adalah dengan selalu mengingat Allah SWT, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berusaha untuk selalu berbuat baik dan menjauhi larangan-Nya.

Pertanyaan 4: Apa hikmah dari menjaga lisan selama berhaji?

Jawaban: Hikmah dari menjaga lisan selama berhaji adalah untuk menghindari perkataan yang tidak baik atau menyakitkan hati orang lain, sehingga ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk dan ikhlas.

Pertanyaan 5: Bagaimana menjaga pandangan agar tetap sesuai dengan ciri haji mabrur?

Jawaban: Menjaga pandangan agar tetap sesuai dengan ciri haji mabrur adalah dengan selalu menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis atau hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah.

Pertanyaan 6: Apa manfaat menjauhi riya dalam ibadah haji?

Jawaban: Manfaat menjauhi riya dalam ibadah haji adalah untuk menghindarkan diri dari keinginan untuk dipuji atau diakui oleh orang lain, sehingga ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lebih ikhlas dan mendapat pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Dengan memahami ciri-ciri haji mabrur dan cara mencapainya, jamaah haji dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik. Ciri-ciri haji mabrur akan menjadi pedoman bagi jamaah haji untuk menjaga kualitas ibadah hajinya, sehingga ibadah haji yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT dan membawa banyak manfaat bagi pelakunya.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat-manfaat yang akan diperoleh oleh jamaah haji yang melaksanakan ibadah hajinya dengan mabrur.

Tips Mencapai Ciri Haji Mabrur

Bagian ini akan memberikan beberapa tips praktis bagi jamaah haji untuk mencapai ciri-ciri haji mabrur. Dengan mengikuti tips-tips ini, jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas.

Tip 1: Ikhlaskan niat sejak awal. Niat yang ikhlas adalah kunci utama untuk mencapai haji mabrur. Jamaah haji harus selalu mengingat bahwa ibadah haji adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan untuk mencari keuntungan atau pujian dari manusia.

Tip 2: Selalu menjaga lisan. Menjaga lisan sangat penting selama berhaji. Jamaah haji harus selalu berkata-kata yang baik dan bermanfaat, serta menghindari berkata-kata yang dapat menyakiti hati orang lain.

Tip 3: Menundukkan pandangan. Menundukkan pandangan juga merupakan salah satu ciri haji mabrur. Jamaah haji harus selalu menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis atau hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah.

Tip 4: Jauhi riya. Riya adalah sikap pamer atau ingin dipuji oleh orang lain. Jamaah haji harus menjauhi riya dalam ibadah hajinya, dan selalu berusaha untuk beribadah hanya karena Allah SWT.

Tip 5: Selalu menjaga hati. Menjaga hati sangat penting untuk mencapai haji mabrur. Jamaah haji harus selalu berusaha untuk menjaga hatinya dari godaan hawa nafsu dan syaitan, serta selalu mengingat Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melaksanakan ibadah haji dengan mabrur. Ciri-ciri haji mabrur akan menjadi pedoman bagi jamaah haji untuk menjaga kualitas ibadah hajinya, sehingga ibadah haji yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT dan membawa banyak manfaat bagi pelakunya.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat-manfaat yang akan diperoleh oleh jamaah haji yang melaksanakan ibadah hajinya dengan mabrur.

Kesimpulan

Ciri haji mabrur merupakan cerminan kualitas ibadah haji seseorang. Dengan memahami dan mengamalkan ciri-ciri haji mabrur, jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan ikhlas.

Beberapa poin penting yang dibahas dalam artikel ini meliputi:

  1. Ciri-ciri haji mabrur, meliputi ikhlas, tawadhu, sabar, tawakal, husnuzan, taubat, menjaga lisan, menjaga pandangan, menjauhi riya, dan menjaga hati.
  2. Manfaat haji mabrur, baik di dunia maupun di akhirat, seperti diampuni dosa-dosanya, mendapat pahala yang besar, dan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.
  3. Tips untuk mencapai haji mabrur, seperti mengikhlaskan niat, menjaga lisan, menundukkan pandangan, menjauhi riya, dan selalu menjaga hati.

Dengan mengamalkan ciri-ciri haji mabrur, jamaah haji dapat meraih haji yang mabrur, haji yang diterima oleh Allah SWT dan membawa banyak manfaat bagi pelakunya. Oleh karena itu, marilah kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk melaksanakan ibadah haji dengan mabrur.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru