Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

sisca


Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

Niat puasa sunnah hari kamis adalah sebuah niat yang dipanjatkan oleh umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah pada hari kamis.

Puasa sunnah hari kamis memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan membersihkan diri dari dosa. Selain itu, puasa sunnah hari kamis juga memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam. Nabi Muhammad SAW seringkali melaksanakan puasa sunnah pada hari kamis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, tata cara, dan manfaat puasa sunnah hari kamis. Selain itu, kita juga akan mengulas sejarah puasa sunnah hari kamis dalam tradisi Islam.

niat puasa sunnah hari kamis

Niat merupakan aspek penting dalam ibadah puasa sunnah hari kamis. Niat adalah kehendak hati untuk melakukan ibadah. Niat harus diucapkan secara lisan atau dalam hati sebelum memulai puasa.

  • Ikhlas
  • Karena Allah SWT
  • Menahan diri dari makan dan minum
  • Dari terbit fajar hingga terbenam matahari
  • Menjauhi perbuatan yang membatalkan puasa
  • Menjaga lisan dan perbuatan
  • Meningkatkan ibadah
  • Memperbanyak doa
  • Mengharap ridha Allah SWT
  • Mendapatkan pahala

Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan puasa sunnah hari kamis. Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek tersebut, maka puasa sunnah hari kamis yang kita lakukan akan menjadi lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Ikhlas

Ikhlas adalah salah satu aspek penting dalam niat puasa sunnah hari kamis. Ikhlas berarti melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Orientasi Ibadah
    Ikhlas dalam niat puasa sunnah hari kamis berarti mengorientasikan ibadah hanya kepada Allah SWT. Puasa dilakukan bukan untuk dilihat atau dipuji orang lain, tetapi karena ingin menjalankan perintah Allah SWT dan mendapatkan ridha-Nya.
  • Tidak Mengharap Imbalan
    Ikhlas juga berarti tidak mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia atas ibadah puasa sunnah hari kamis yang dilakukan. Pahala dan ridha Allah SWT menjadi satu-satunya tujuan dan motivasi dalam berpuasa.
  • Menjaga Kerahasiaan
    Ikhlas dalam niat puasa sunnah hari kamis juga dapat diwujudkan dengan menjaga kerahasiaan ibadah. Tidak perlu memberitahukan kepada orang lain bahwa sedang berpuasa, kecuali jika memang diperlukan.
  • Menjauhi Riya
    Riya adalah sifat pamer atau ingin dilihat orang lain dalam beribadah. Ikhlas dalam niat puasa sunnah hari kamis menghindarkan diri dari sifat riya, sehingga ibadah dilakukan dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati.

Dengan senantiasa menjaga keikhlasan dalam niat puasa sunnah hari kamis, ibadah yang dilakukan akan menjadi lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Karena Allah SWT

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Karena Allah SWT” menjadi landasan utama yang menggerakkan ibadah. Ini berarti bahwa puasa dilakukan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Orientasi Ibadah

    Puasa sunnah hari kamis yang dilakukan “Karena Allah SWT” berorientasi pada penghambaan kepada Allah SWT. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan wujud ketaatan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.

  • Mencari Ridha Allah SWT

    Melakukan puasa sunnah hari kamis “Karena Allah SWT” berarti mencari ridha Allah SWT. Pahala dan ampunan dari Allah SWT menjadi tujuan utama, bukan pujian atau pengakuan dari manusia.

  • Menjauhi Riya

    Aspek “Karena Allah SWT” dalam niat puasa sunnah hari kamis juga menjauhkan diri dari sifat riya atau pamer. Puasa dilakukan dengan ikhlas, tanpa perlu diketahui atau dipuji oleh orang lain.

Dengan memurnikan niat puasa sunnah hari kamis “Karena Allah SWT”, ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. Pahala yang diterima pun akan berlipat ganda, sesuai dengan keikhlasan dan ketulusan hati dalam beribadah.

Menahan diri dari makan dan minum

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Menahan diri dari makan dan minum” merupakan komponen penting yang membedakannya dari ibadah puasa lainnya. Menahan diri dari makan dan minum menjadi wujud nyata dari niat berpuasa, karena dengan menahan diri dari kebutuhan dasar tersebut, seorang muslim melatih kesabaran dan pengendalian diri.

Aspek “Menahan diri dari makan dan minum” juga menjadi simbol kepatuhan dan penghambaan kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan dan minum, seorang muslim menunjukkan bahwa ia rela mengorbankan keinginan pribadi demi menjalankan perintah Allah SWT. Hal ini menjadi bentuk ketaatan dan penyerahan diri yang total kepada Allah SWT.

Dalam praktiknya, menahan diri dari makan dan minum selama puasa sunnah hari kamis dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama rentang waktu tersebut, seorang muslim tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman apapun, termasuk air putih. Namun, ada beberapa pengecualian yang diperbolehkan, seperti obat-obatan yang harus dikonsumsi karena alasan kesehatan.

Dengan memahami hubungan antara “Menahan diri dari makan dan minum” dengan “niat puasa sunnah hari kamis”, seorang muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Dari terbit fajar hingga terbenam matahari

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Dari terbit fajar hingga terbenam matahari” menjadi penentu waktu pelaksanaan puasa. Puasa dimulai sejak terbit fajar dan berakhir saat terbenam matahari, menandai rentang waktu di mana seorang muslim menahan diri dari makan dan minum. Aspek ini memiliki beberapa dimensi penting yang perlu dipahami.

  • Waktu Dimulainya Puasa

    Terbit fajar merupakan waktu dimulainya puasa sunnah hari kamis. Fajar adalah waktu ketika cahaya pertama kali muncul di ufuk timur. Pada waktu inilah, seorang muslim mulai menahan diri dari makan dan minum.

  • Waktu Berakhirnya Puasa

    Terbenam matahari menjadi penanda berakhirnya puasa sunnah hari kamis. Saat matahari tenggelam di ufuk barat, seorang muslim diperbolehkan untuk berbuka puasa dan kembali mengonsumsi makanan dan minuman.

  • Durasi Puasa

    Aspek “Dari terbit fajar hingga terbenam matahari” menentukan durasi puasa sunnah hari kamis. Puasa berlangsung selama kurang lebih 12 jam, tergantung pada waktu terbit fajar dan terbenam matahari di setiap daerah.

  • Konsistensi Waktu

    Waktu pelaksanaan puasa sunnah hari kamis harus konsisten, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Seorang muslim tidak diperbolehkan memulai puasa di tengah hari atau mengakhirinya sebelum waktu berbuka.

Dengan memahami aspek “Dari terbit fajar hingga terbenam matahari” dalam niat puasa sunnah hari kamis, seorang muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Pemahaman ini akan membantu dalam menentukan waktu yang tepat untuk memulai dan mengakhiri puasa, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan syariat Islam.

Menjauhi perbuatan yang membatalkan puasa

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Menjauhi perbuatan yang membatalkan puasa” memegang peranan penting. Menjauhi perbuatan yang membatalkan puasa berarti menjaga kesucian dan keabsahan ibadah puasa yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa perbuatan yang harus dijauhi selama berpuasa:

  • Makan dan minum

    Makan dan minum dengan sengaja akan membatalkan puasa. Seorang muslim harus menahan diri dari mengonsumsi segala jenis makanan dan minuman, termasuk air putih, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Merokok

    Merokok juga membatalkan puasa. Asap rokok yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang membatalkan puasa.

  • Berhubungan seksual

    Berhubungan seksual dengan pasangan suami atau istri juga membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan hubungan seksual dapat mengeluarkan cairan tubuh yang dapat membatalkan puasa.

  • Muntah dengan sengaja

    Muntah dengan sengaja dapat membatalkan puasa. Namun, jika muntah terjadi secara alami dan tidak disengaja, maka puasa tetap sah.

Menjauhi perbuatan yang membatalkan puasa merupakan wujud dari ketaatan dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan menjaga kesucian dan keabsahan puasa, seorang muslim dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan keberkahan dari Allah SWT.

Menjaga lisan dan perbuatan

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Menjaga lisan dan perbuatan” menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Menjaga lisan dan perbuatan berarti menahan diri dari segala ucapan dan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam selama menjalankan ibadah puasa.

  • Menjaga ucapan

    Menjaga ucapan selama berpuasa berarti menahan diri dari berkata-kata kotor, dusta, fitnah, dan segala bentuk perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain. Seorang muslim harus senantiasa menjaga lisannya agar tetap bersih dan terhindar dari perbuatan dosa.

  • Menjaga perbuatan

    Menjaga perbuatan selama berpuasa berarti menahan diri dari melakukan segala tindakan yang dilarang oleh Islam, seperti mencuri, berzina, membunuh, dan segala bentuk perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Seorang muslim harus senantiasa menjaga perilakunya agar tetap sesuai dengan ajaran syariat.

  • Menjauhi pertengkaran

    Menjaga lisan dan perbuatan juga berarti menjauhi pertengkaran dan perselisihan dengan sesama. Seorang muslim harus menahan diri dari terlibat dalam perdebatan atau konflik yang dapat merusak suasana puasa. Sebaliknya, seorang muslim harus senantiasa bersikap sabar, pemaaf, dan menjaga keharmonisan dengan orang lain.

  • Memperbanyak ibadah

    Selain menahan diri dari perbuatan yang tidak baik, menjaga lisan dan perbuatan selama berpuasa juga dapat diwujudkan dengan memperbanyak ibadah. Perbanyaklah membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan melakukan amalan-amalan saleh lainnya. Dengan memperbanyak ibadah, seorang muslim dapat mengisi waktu puasanya dengan kegiatan yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan senantiasa menjaga lisan dan perbuatan selama menjalankan puasa sunnah hari kamis, seorang muslim dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Menjaga lisan dan perbuatan menjadi cerminan dari kesungguhan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Meningkatkan ibadah

Meningkatkan ibadah merupakan salah satu tujuan utama dari pelaksanaan puasa sunnah hari kamis. Ibadah merupakan segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dengan meningkatkan ibadah selama berpuasa, seorang muslim dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada banyak cara untuk meningkatkan ibadah selama menjalankan puasa sunnah hari kamis. Di antaranya adalah dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan melakukan amalan-amalan saleh lainnya. Dengan memperbanyak ibadah, seorang muslim dapat mengisi waktu puasanya dengan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai di sisi Allah SWT.

Ibadah yang dikerjakan selama berpuasa juga memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan ibadah yang dikerjakan di luar waktu puasa. Hal ini karena saat berpuasa, seorang muslim berada dalam kondisi yang lebih tenang dan fokus, sehingga dapat lebih khusyuk dalam menjalankan ibadahnya. Dengan demikian, meningkatkan ibadah selama berpuasa menjadi sangat penting bagi setiap muslim yang ingin memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kualitas spiritualnya.

Memperbanyak doa

Memperbanyak doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan selama menjalankan puasa sunnah hari kamis. Doa adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya, dimana kita dapat mencurahkan isi hati, memohon ampunan, dan mengungkapkan rasa syukur.

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, memperbanyak doa memiliki peran yang sangat penting. Doa menjadi sarana bagi seorang muslim untuk memohon keberkahan dan kelancaran dalam menjalankan puasanya. Selain itu, doa juga dapat membantu kita untuk tetap fokus dan menjaga niat puasa kita tetap ikhlas.

Ada banyak doa yang dapat dibaca selama menjalankan puasa sunnah hari kamis. Di antaranya adalah doa saat berbuka puasa, doa saat sahur, dan doa-doa lainnya yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. Dengan memperbanyak doa, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Mengharap ridha Allah SWT

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Mengharap ridha Allah SWT” merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh seorang muslim. Ridha Allah SWT adalah kerelaan dan penerimaan Allah SWT terhadap segala amal ibadah yang dilakukan oleh hamba-Nya. Dengan mengharapkan ridha Allah SWT, seorang muslim akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan dalam hidupnya.

Mengharap ridha Allah SWT merupakan komponen yang sangat penting dalam niat puasa sunnah hari kamis. Hal ini karena puasa sunnah hari kamis adalah ibadah yang dilakukan secara sukarela, tanpa adanya kewajiban. Dengan mengharapkan ridha Allah SWT, seorang muslim akan termotivasi untuk menjalankan puasa sunnah hari kamis dengan sebaik-baiknya, karena ia yakin bahwa Allah SWT akan memberikan pahala dan keberkahan kepadanya.

Contoh nyata dari mengharapkan ridha Allah SWT dalam niat puasa sunnah hari kamis adalah ketika seorang muslim menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Ia menahan diri dari makan dan minum bukan karena terpaksa, tetapi karena ia ingin mendapatkan ridha Allah SWT. Dengan demikian, puasanya akan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Memahami hubungan antara “Mengharap ridha Allah SWT” dan “niat puasa sunnah hari kamis” memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, hal ini dapat membantu kita untuk tetap fokus dan menjaga niat puasa kita tetap ikhlas. Kedua, hal ini dapat memotivasi kita untuk menjalankan puasa sunnah hari kamis dengan sebaik-baiknya. Ketiga, hal ini dapat membantu kita untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan dalam hidup kita.

Dengan demikian, sangat penting bagi kita untuk selalu mengharapkan ridha Allah SWT dalam niat puasa sunnah hari kamis. Dengan mengharapkan ridha Allah SWT, kita akan mendapatkan banyak manfaat dan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.

Mendapatkan pahala

Dalam niat puasa sunnah hari kamis, aspek “Mendapatkan pahala” merupakan salah satu motivasi utama yang mendorong seorang muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Pahala adalah ganjaran atau balasan baik yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya atas segala amal ibadah yang dilakukannya.

Mendapatkan pahala merupakan komponen yang sangat penting dalam niat puasa sunnah hari kamis. Hal ini karena puasa sunnah hari kamis adalah ibadah yang dilakukan secara sukarela, tanpa adanya kewajiban. Dengan mengharapkan pahala, seorang muslim akan termotivasi untuk menjalankan puasa sunnah hari kamis dengan sebaik-baiknya, karena ia yakin bahwa Allah SWT akan memberikan ganjaran yang setimpal atas usahanya.

Contoh nyata dari mengharapkan pahala dalam niat puasa sunnah hari kamis adalah ketika seorang muslim menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Ia menahan diri dari makan dan minum bukan karena terpaksa, tetapi karena ia ingin mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dengan demikian, puasanya akan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Memahami hubungan antara “Mendapatkan pahala” dan “niat puasa sunnah hari kamis” memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, hal ini dapat membantu kita untuk tetap fokus dan menjaga niat puasa kita tetap ikhlas. Kedua, hal ini dapat memotivasi kita untuk menjalankan puasa sunnah hari kamis dengan sebaik-baiknya. Ketiga, hal ini dapat membantu kita untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan dalam hidup kita.

Dengan demikian, sangat penting bagi kita untuk selalu mengharapkan pahala dalam niat puasa sunnah hari kamis. Dengan mengharapkan pahala, kita akan mendapatkan banyak manfaat dan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.

Pertanyaan Umum tentang Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

Bagian ini akan membahas pertanyaan umum seputar niat puasa sunnah hari kamis, termasuk pengertian, manfaat, dan tata caranya.

Pertanyaan 1: Apa pengertian niat puasa sunnah hari kamis?

Jawaban: Niat puasa sunnah hari kamis adalah keinginan yang diucapkan atau diucapkan dalam hati untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari kamis.

Pertanyaan 2: Apa saja manfaat puasa sunnah hari kamis?

Jawaban: Puasa sunnah hari kamis memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan membersihkan diri dari dosa.

Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara niat puasa sunnah hari kamis?

Jawaban: Niat puasa sunnah hari kamis diucapkan pada malam hari sebelum puasa, atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.

Pertanyaan 4: Apa saja hal yang membatalkan puasa sunnah hari kamis?

Jawaban: Hal yang membatalkan puasa sunnah hari kamis adalah makan dan minum, berhubungan seksual, dan muntah dengan sengaja.

Pertanyaan 5: Bagaimana jika saya tidak bisa berpuasa sunnah hari kamis karena alasan tertentu?

Jawaban: Jika tidak bisa berpuasa sunnah hari kamis karena alasan tertentu, seperti sakit atau bepergian, maka bisa menggantinya di hari lain.

Pertanyaan 6: Apakah niat puasa sunnah hari kamis harus diucapkan dengan lafal tertentu?

Jawaban: Niat puasa sunnah hari kamis tidak harus diucapkan dengan lafal tertentu, yang penting diucapkan dengan jelas dan ikhlas.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum seputar niat puasa sunnah hari kamis. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya, kita akan membahas tata cara pelaksanaan puasa sunnah hari kamis beserta doa-doa yang dianjurkan.

Tips bagi yang Ingin Melaksanakan Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

Puasa sunnah hari kamis merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dengan melaksanakan puasa sunnah hari kamis, seorang muslim dapat memperoleh banyak manfaat, di antaranya adalah meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan membersihkan diri dari dosa. Berikut adalah beberapa tips bagi yang ingin melaksanakan niat puasa sunnah hari kamis:

Tip 1: Niat yang Kuat
Sebelum melaksanakan puasa sunnah hari kamis, pastikan memiliki niat yang kuat dan ikhlas karena Allah SWT.

Tip 2: Persiapan Fisik dan Mental
Persiapkan diri secara fisik dan mental sebelum berpuasa. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan sehat sangat penting.

Tip 3: Sahur yang Sehat
Saat sahur, konsumsi makanan sehat dan bergizi yang dapat memberikan energi selama berpuasa.

Tip 4: Berbuka dengan yang Manis
Saat berbuka, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis terlebih dahulu, seperti kurma atau air putih.

Tip 5: Perbanyak Doa
Perbanyak doa selama menjalankan puasa sunnah hari kamis, terutama doa saat berbuka dan sahur.

Tip 6: Menjaga Lisan dan Perbuatan
Selama berpuasa, jaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata kotor atau berbuat maksiat.

Tip 7: Tingkatkan Ibadah
Gunakan waktu puasa sunnah hari kamis untuk meningkatkan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Tip 8: Berbagi dengan Sesama
Berbagi makanan atau minuman dengan sesama, terutama saat berbuka puasa, dapat meningkatkan pahala.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, semoga kita dapat melaksanakan puasa sunnah hari kamis dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Puasa sunnah hari kamis merupakan salah satu ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas spiritual kita.

Selanjutnya, kita akan membahas beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca selama menjalankan puasa sunnah hari kamis.

Kesimpulan

Puasa sunnah hari kamis merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dengan melaksanakan puasa sunnah hari kamis, seorang muslim dapat memperoleh banyak manfaat, di antaranya adalah meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan membersihkan diri dari dosa. Niat yang kuat dan ikhlas menjadi dasar dari pelaksanaan puasa sunnah hari kamis. Selain itu, persiapan yang matang, baik secara fisik maupun mental, juga sangat penting.

Selama menjalankan puasa sunnah hari kamis, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, menjaga lisan dan perbuatan, serta meningkatkan ibadah. Berbagi dengan sesama, terutama saat berbuka puasa, juga dapat meningkatkan pahala. Dengan mengikuti tips-tips yang telah dibahas, semoga kita dapat melaksanakan puasa sunnah hari kamis dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru