Puasa 9 Dan 10 Muharram

sisca


Puasa 9 Dan 10 Muharram

Puasa 9 dan 10 muharram adalah ibadah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 dan 10 bulan Muharram dalam kalender Hijriyah. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Puasa 9 dan 10 muharram memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat selama setahun, untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan untuk mendapat pahala yang berlipat ganda.

Puasa 9 dan 10 muharram memiliki sejarah panjang dalam Islam. Puasa ini pertama kali dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 Masehi, setelah hijrah ke Madinah. Puasa ini kemudian menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini.

Puasa 9 dan 10 Muharram

Puasa 9 dan 10 Muharram merupakan ibadah puasa yang sangat dianjurkan dalam Islam. Puasa ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah untuk menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

  • Tanggal Pelaksanaan
  • Keutamaan
  • Manfaat
  • Cara Pelaksanaan
  • Niat Puasa
  • Doa Berbuka Puasa
  • Sejarah
  • Hadis Terkait
  • Amalan Sunnah
  • Hal yang Membatalkan Puasa

Puasa 9 dan 10 Muharram dapat dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Niat puasa diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa. Doa berbuka puasa dapat dibaca setelah waktu berbuka tiba. Puasa ini memiliki sejarah panjang dalam Islam dan terdapat banyak hadis yang menganjurkan untuk melaksanakannya. Selain berpuasa, terdapat beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah.

Tanggal Pelaksanaan

Puasa 9 dan 10 Muharram dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 bulan Muharram dalam kalender Hijriyah. Tanggal pelaksanaan puasa ini sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya puasa. Jika puasa dilaksanakan pada tanggal selain tanggal yang telah ditentukan, maka puasa tersebut tidak dianggap sah.

Tanggal pelaksanaan puasa 9 dan 10 Muharram juga memiliki makna historis. Puasa ini pertama kali dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 Masehi, setelah hijrah ke Madinah. Puasa ini kemudian menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini.

Dalam praktiknya, tanggal pelaksanaan puasa 9 dan 10 Muharram dapat berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada metode penentuan awal bulan Muharram yang digunakan. Di Indonesia, misalnya, awal bulan Muharram ditentukan berdasarkan rukyatul hilal, yaitu pengamatan hilal atau bulan sabit muda. Jika hilal terlihat pada sore hari, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai tanggal 1 Muharram. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka awal bulan Muharram diundur satu hari.

Keutamaan

Puasa 9 dan 10 Muharram memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:

  1. Menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat selama setahun.
  2. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
  3. Mendapat pahala yang berlipat ganda.

Keutamaan puasa 9 dan 10 Muharram dapat diperoleh dengan melaksanakan puasa dengan ikhlas dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Puasa ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.

Selain keutamaan yang disebutkan di atas, puasa 9 dan 10 Muharram juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Puasa dapat membantu mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh, meningkatkan fungsi sistem pencernaan, dan mengurangi stres.

Manfaat

Puasa 9 dan 10 Muharram memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Manfaat tersebut diperoleh karena puasa dapat membantu mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh, meningkatkan fungsi sistem pencernaan, dan mengurangi stres.

Salah satu manfaat puasa yang paling penting adalah untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat selama setahun. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barang siapa berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya selama setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ketika kita berpuasa, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesadaran spiritual kita. Dengan demikian, puasa dapat membantu kita menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.

Secara praktis, manfaat puasa dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan berpuasa, kita dapat belajar untuk lebih bersabar, menahan diri dari godaan, dan meningkatkan konsentrasi. Puasa juga dapat membantu kita untuk lebih menghargai nikmat Allah SWT.

Cara Pelaksanaan

Puasa 9 dan 10 Muharram dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Pelaksanaan puasa ini memiliki beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Niat Puasa

    Niat puasa diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa. Niat puasa dapat diucapkan dengan lafaz berikut: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala.” (Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan sunnah Asyura, sunnah karena Allah ta’ala.)

  • Menahan Diri dari Makan dan Minum

    Selama berpuasa, umat Islam harus menahan diri dari makan dan minum. Hal ini termasuk juga menahan diri dari merokok dan mengunyah permen karet. Jika seseorang makan atau minum dengan sengaja, maka puasanya batal.

  • Berbuka Puasa

    Puasa 9 dan 10 Muharram diakhiri dengan berbuka puasa. Berbuka puasa dapat dilakukan dengan memakan makanan dan minuman yang halal. Waktu berbuka puasa dimulai sejak terbenam matahari.

  • Amalan Sunnah

    Selain menahan diri dari makan dan minum, terdapat beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram. Amalan sunnah tersebut antara lain memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah.

Dengan melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram sesuai dengan ketentuan yang telah disebutkan, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan manfaat yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Niat Puasa

Niat puasa merupakan salah satu syarat sahnya puasa 9 dan 10 Muharram. Niat puasa diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa, dengan lafaz: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala.” (Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan sunnah Asyura, sunnah karena Allah ta’ala.)

  • Lafaz Niat

    Lafaz niat puasa harus diucapkan dengan jelas dan benar. Jika niat puasa tidak diucapkan atau diucapkan dengan salah, maka puasa tidak dianggap sah.

  • Waktu Niat

    Niat puasa diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa, setelah waktu Isya. Jika niat puasa diucapkan pada waktu setelah terbit fajar, maka puasa tidak dianggap sah.

  • Ikhlas

    Niat puasa harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT. Jika niat puasa dilakukan karena selain Allah SWT, maka puasa tidak dianggap sah.

  • Jenis Puasa

    Dalam niat puasa, harus disebutkan jenis puasa yang akan dilaksanakan, yaitu puasa sunnah Asyura. Jika jenis puasa tidak disebutkan, maka puasa tidak dianggap sah.

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan niat puasa di atas, umat Islam dapat melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Niat puasa yang benar merupakan kunci diterimanya puasa di sisi Allah SWT.

Doa Berbuka Puasa

Doa berbuka puasa merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Doa ini dibaca setelah waktu berbuka puasa tiba, yaitu setelah terbenam matahari. Doa berbuka puasa memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan dan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

  • Lafal Doa

    Lafal doa berbuka puasa terdapat dalam beberapa hadis, salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftartu, faghfirli.” (Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, maka ampunilah aku.)

  • Keutamaan Doa Berbuka Puasa

    Doa berbuka puasa memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan dan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Selain itu, doa berbuka puasa juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

  • Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa

    Doa berbuka puasa dibaca setelah waktu berbuka puasa tiba, yaitu setelah terbenam matahari. Doa ini dapat dibaca sebelum atau sesudah makan. Sebaiknya doa berbuka puasa dibaca segera setelah waktu berbuka tiba, agar tidak lupa.

  • Adab Membaca Doa Berbuka Puasa

    Ketika membaca doa berbuka puasa, sebaiknya dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan rendah hati. Selain itu, doa berbuka puasa juga sebaiknya dibaca dengan suara yang pelan dan jelas, agar tidak mengganggu orang lain yang sedang berbuka puasa.

Demikianlah beberapa hal yang perlu diketahui tentang doa berbuka puasa. Semoga dengan membaca doa berbuka puasa, kita dapat memperoleh keutamaan dan manfaat yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Sejarah

Sejarah puasa 9 dan 10 Muharram tidak dapat dipisahkan dari sejarah Islam itu sendiri. Puasa ini pertama kali diwajibkan pada masa Nabi Musa AS, sebagai bentuk syukur atas pembebasan Bani Israil dari perbudakan di Mesir. Pada masa Nabi Muhammad SAW, puasa 9 dan 10 Muharram menjadi puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

  • Asal-usul

    Puasa 9 dan 10 Muharram pertama kali diwajibkan pada masa Nabi Musa AS, sebagai bentuk syukur atas pembebasan Bani Israil dari perbudakan di Mesir. Pada masa Nabi Muhammad SAW, puasa ini menjadi puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

  • Perkembangan

    Pada masa awal Islam, puasa 9 dan 10 Muharram tidak terlalu populer. Namun, seiring berjalannya waktu, puasa ini mulai banyak dilaksanakan oleh umat Islam, terutama di kalangan sufi dan ahli ibadah.

  • Tradisi

    Puasa 9 dan 10 Muharram menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini. Puasa ini biasanya dilaksanakan bersamaan dengan puasa Asyura, yaitu puasa pada tanggal 10 Muharram.

  • Makna

    Puasa 9 dan 10 Muharram memiliki makna yang sangat dalam. Puasa ini merupakan bentuk syukur atas nikmat Allah SWT, sekaligus sebagai sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Demikianlah sejarah puasa 9 dan 10 Muharram. Semoga dengan mengetahui sejarahnya, kita dapat semakin memahami makna dan keutamaan puasa ini, serta semakin semangat untuk melaksanakannya.

Hadis Terkait

Puasa 9 dan 10 Muharram memiliki landasan yang kuat dalam ajaran Islam, salah satunya adalah hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis ini menjelaskan tentang keutamaan, manfaat, dan tata cara pelaksanaan puasa 9 dan 10 Muharram.

Salah satu hadis yang terkenal tentang puasa 9 dan 10 Muharram adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barang siapa berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya selama setahun yang lalu.” (HR. Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa puasa 9 dan 10 Muharram memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun.

Selain hadis tentang keutamaan puasa 9 dan 10 Muharram, terdapat juga hadis yang menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan puasa ini. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan bahwa puasa 9 dan 10 Muharram dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hadis ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana seharusnya umat Islam melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram.

Dengan memahami hadis-hadis yang terkait dengan puasa 9 dan 10 Muharram, umat Islam dapat melaksanakan puasa ini dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Hadis-hadis tersebut menjadi pedoman penting yang dapat membantu umat Islam memperoleh keutamaan dan manfaat dari puasa 9 dan 10 Muharram.

Amalan Sunnah

Puasa 9 dan 10 Muharram merupakan ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Selain berpuasa, terdapat beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram untuk meningkatkan pahala dan keberkahan.

  • Membaca Al-Qur’an

    Membaca Al-Qur’an merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan selama puasa 9 dan 10 Muharram. Membaca Al-Qur’an dapat membantu kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita.

  • Berdzikir

    Berdzikir juga merupakan amalan sunnah yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram. Berdzikir dapat dilakukan dengan menyebut nama-nama Allah SWT, membaca tasbih, tahmid, dan takbir.

  • Bersedekah

    Bersedekah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya selama bulan Muharram. Bersedekah dapat membantu kita untuk membersihkan harta benda kita dan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

  • Mengunjungi Silaturahmi

    Mengunjungi sanak saudara atau teman merupakan amalan sunnah yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram. Mengunjungi silaturahmi dapat membantu kita untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa kasih sayang di antara sesama umat Islam.

Dengan melakukan amalan sunnah selama puasa 9 dan 10 Muharram, kita dapat meningkatkan pahala dan keberkahan ibadah kita. Amalan sunnah tersebut juga dapat membantu kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah kita secara keseluruhan.

Hal yang Membatalkan Puasa

Puasa 9 dan 10 Muharram merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salah satu syarat sahnya puasa adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, khususnya dalam konteks puasa 9 dan 10 Muharram:

  • Makan dan Minum

    Makan dan minum dengan sengaja, baik berupa makanan padat maupun minuman, dapat membatalkan puasa. Hal ini termasuk juga menelan benda cair atau padat, seperti obat atau permen karet.

  • Muntah Sengaja

    Muntah yang disengaja juga dapat membatalkan puasa. Muntah yang terjadi secara tidak disengaja, seperti karena sakit atau mual, tidak membatalkan puasa.

  • Keluarnya Air Mani

    Keluarnya air mani, baik karena mimpi basah maupun karena hubungan seksual, dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan keluarnya air mani merupakan bentuk pembatalan hadas besar.

  • Murtad

    Murtad atau keluar dari agama Islam dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan murtad merupakan salah satu bentuk pelanggaran berat terhadap ajaran Islam.

Dengan mengetahui dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, umat Islam dapat melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini penting untuk memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang berpuasa.

Pertanyaan Seputar Puasa 9 dan 10 Muharram

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar puasa 9 dan 10 Muharram yang dapat membantu Anda memahami dan melaksanakan puasa ini dengan baik.

Pertanyaan 1: Apa itu puasa 9 dan 10 Muharram?

Jawaban: Puasa 9 dan 10 Muharram adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 bulan Muharram dalam kalender Hijriyah.

Pertanyaan 2: Apa keutamaan puasa 9 dan 10 Muharram?

Jawaban: Puasa 9 dan 10 Muharram memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram?

Jawaban: Puasa 9 dan 10 Muharram dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 4: Hal-hal apa saja yang membatalkan puasa 9 dan 10 Muharram?

Jawaban: Hal-hal yang membatalkan puasa 9 dan 10 Muharram antara lain makan dan minum, muntah sengaja, keluarnya air mani, dan murtad.

Pertanyaan 5: Amalan sunnah apa saja yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram?

Jawaban: Amalan sunnah yang dapat dilakukan selama puasa 9 dan 10 Muharram antara lain membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, dan mengunjungi silaturahmi.

Pertanyaan 6: Kapan waktu yang tepat untuk berbuka puasa 9 dan 10 Muharram?

Jawaban: Waktu yang tepat untuk berbuka puasa 9 dan 10 Muharram adalah setelah terbenam matahari.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar puasa 9 dan 10 Muharram. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam melaksanakan puasa sunnah ini dengan baik dan memperoleh keutamaan serta pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Untuk lebih memahami tentang puasa 9 dan 10 Muharram, Anda dapat membaca artikel lengkapnya pada bagian selanjutnya yang akan membahas secara lebih mendalam tentang sejarah, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan puasa ini.

Tips Melaksanakan Puasa 9 dan 10 Muharram

Puasa 9 dan 10 Muharram merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan puasa ini dengan baik dan memperoleh keutamaan serta pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT:

Tip 1: Niat Puasa
Niat puasa diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa, dengan lafaz: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala.”

Tip 2: Persiapan Fisik
Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang sehat sebelum melaksanakan puasa. Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Tip 3: Sahur
Sahur sangat penting untuk memberikan energi selama berpuasa. Konsumsi makanan yang sehat dan cukup, seperti buah-buahan, sayuran, dan karbohidrat kompleks.

Tip 4: Hindari Makanan dan Minuman yang Manis
Makanan dan minuman yang manis dapat membuat Anda cepat haus. Sebaiknya hindari konsumsi makanan dan minuman yang manis selama berpuasa.

Tip 5: Perbanyak Minum Air Putih
Perbanyak minum air putih saat sahur dan setelah berbuka untuk mencegah dehidrasi.

Tip 6: Hindari Aktivitas Berat
Hindari aktivitas berat yang dapat membuat Anda cepat lelah dan haus, seperti berolahraga atau bekerja di luar ruangan pada siang hari.

Tip 7: Amalan Sunnah
Lakukan amalan sunnah selama berpuasa, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah, untuk meningkatkan pahala.

Tip 8: Berbuka Puasa dengan yang Manis
Buka puasa dengan makanan dan minuman yang manis, seperti kurma atau jus buah, untuk mengembalikan energi tubuh setelah seharian berpuasa.

Demikianlah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram. Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang berpuasa.

Puasa 9 dan 10 Muharram merupakan ibadah yang sangat penting dalam Islam. Dengan melaksanakan puasa ini, kita dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang berlimpah. Marilah kita laksanakan puasa 9 dan 10 Muharram dengan sebaik-baiknya dan semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita.

Kesimpulan

Puasa 9 dan 10 Muharram merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Puasa ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Puasa 9 dan 10 Muharram dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram adalah: niat puasa, persiapan fisik, sahur, menghindari makanan dan minuman yang manis, memperbanyak minum air putih, menghindari aktivitas berat, melakukan amalan sunnah, dan berbuka puasa dengan yang manis. Dengan melaksanakan puasa 9 dan 10 Muharram dengan baik, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru