Pengertian Zakat Fitrah: Pembersihan Diri Menurut Bahasa

sisca


Pengertian Zakat Fitrah: Pembersihan Diri Menurut Bahasa

Zakat fitrah menurut bahasa adalah zakat yang wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan dan dibagikan sebelum Shalat Idul Fitri. Zakat fitrah umumnya berupa makanan pokok, seperti beras atau gandum, dengan takaran tertentu.

Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya untuk menyucikan diri dari dosa selama Ramadan, membantu fakir miskin, dan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Zakat fitrah juga memiliki sejarah yang panjang, yang telah dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang zakat fitrah, mulai dari hukum, syarat, hingga cara menghitung dan mengeluarkannya. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang zakat fitrah dan mendorong kita untuk senantiasa menunaikannya.

Zakat Fitrah Menurut Bahasa

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkannya. Zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami untuk dapat menunaikannya dengan benar.

  • Hukum: Wajib bagi setiap muslim yang mampu
  • Waktu: Dikeluarkan sebelum Shalat Idul Fitri
  • Jenis: Makanan pokok, seperti beras atau gandum
  • Jumlah: 1 sha’ (sekitar 2,5 kg) untuk setiap jiwa
  • Penerima: Fakir miskin
  • Tujuan: Membersihkan diri dari dosa dan membantu sesama
  • Syarat: Islam, baligh, berakal, dan memiliki kelebihan harta
  • Tata Cara: Disunahkan untuk dikeluarkan pada malam atau pagi hari Idul Fitri
  • Badan Amil Zakat: Lembaga yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
  • Hukum Tidak Menunaikan: Berdosa

Dengan memahami aspek-aspek penting zakat fitrah, kita dapat menunaikan kewajiban ini dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Selain untuk membersihkan diri dari dosa, zakat fitrah juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan membantu meringankan beban fakir miskin.

Hukum

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu memenuhinya. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini adalah memiliki kelebihan harta setelah memenuhi kebutuhan pokok diri dan keluarganya.

  • Kondisi Wajib: Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yaitu baligh, berakal, dan mampu.
  • Besarnya Harta: Kemampuan dilihat dari kepemilikan harta yang melebihi kebutuhan pokok, baik berupa uang, emas, perak, hasil pertanian, maupun hewan ternak.
  • Waktu Kemampuan: Kemampuan harus dimiliki pada saat menjelang Idul Fitri atau pada malam dan pagi hari Idul Fitri.
  • Hukum Tidak Menunaikan: Meninggalkan kewajiban zakat fitrah merupakan dosa yang harus dipertanggungjawabkan.

Dengan memahami ketentuan mengenai hukum wajib zakat fitrah, setiap muslim dapat menunaikan kewajibannya dengan benar dan tepat waktu. Zakat fitrah tidak hanya berfungsi sebagai ibadah ritual, tetapi juga memiliki dimensi sosial dalam membantu fakir miskin dan menumbuhkan kepedulian antarsesama.

Waktu

Zakat fitrah memiliki waktu tertentu untuk dikeluarkan, yaitu sebelum Shalat Idul Fitri. Ketetapan waktu ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar zakat fitrah dapat ditunaikan dengan benar dan tepat waktu.

  • Waktu Ideal: Waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari Idul Fitri sebelum melaksanakan Shalat Id.
  • Batas Akhir: Batas akhir pengeluaran zakat fitrah adalah sebelum Shalat Idul Fitri dilaksanakan. Jika melewati batas waktu tersebut, maka zakat fitrah dianggap tidak sah.
  • Hukum Menyegerakan: Sunnah hukumnya untuk menyegerakan mengeluarkan zakat fitrah pada awal waktu yang telah ditentukan.
  • Implikasi Melewatkan Waktu: Meninggalkan atau melewatkan waktu pengeluaran zakat fitrah dapat menyebabkan dosa dan kewajiban untuk menggantinya di kemudian hari.

Dengan memahami ketentuan waktu pengeluaran zakat fitrah, umat Islam dapat mempersiapkan dan menunaikan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya. Menyegerakan zakat fitrah pada waktu yang telah ditetapkan tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memastikan bahwa bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh para fakir miskin pada saat yang tepat.

Jenis

Jenis zakat fitrah yang telah ditetapkan adalah makanan pokok, seperti beras atau gandum. Pemilihan makanan pokok sebagai jenis zakat fitrah memiliki beberapa alasan:

Pertama, makanan pokok merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Dengan menjadikan makanan pokok sebagai jenis zakat fitrah, diharapkan dapat membantu meringankan beban fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Kedua, makanan pokok memiliki sifat yang mudah disimpan dan didistribusikan. Hal ini penting mengingat zakat fitrah harus dibagikan kepada fakir miskin sebelum Shalat Idul Fitri. Makanan pokok yang mudah disimpan dan didistribusikan dapat memastikan bahwa bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Ketiga, penggunaan makanan pokok sebagai jenis zakat fitrah memiliki nilai historis dan simbolis. Pada masa Nabi Muhammad SAW, zakat fitrah memang diwajibkan dalam bentuk makanan pokok, seperti kurma, gandum, atau beras. Hal ini menunjukkan bahwa jenis zakat fitrah yang telah ditetapkan memiliki keterkaitan dengan tradisi dan ajaran Islam.

Dengan memahami alasan di balik penetapan makanan pokok sebagai jenis zakat fitrah, umat Islam dapat menjalankan kewajiban ini dengan lebih bermakna. Pemberian zakat fitrah tidak hanya semata-mata untuk memenuhi kewajiban, tetapi juga untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar sesama dan mempererat tali persaudaraan.

Jumlah

Jumlah zakat fitrah yang telah ditetapkan adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg untuk setiap jiwa. Penetapan jumlah ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami.

  • Standarisasi: Penetapan jumlah zakat fitrah yang sama untuk setiap jiwa memastikan adanya standarisasi dan pemerataan dalam penunaian zakat fitrah. Dengan demikian, tidak ada perbedaan jumlah zakat fitrah yang dibayarkan oleh orang kaya dan orang miskin.
  • Kecukupan: Jumlah 1 sha’ atau 2,5 kg dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin selama satu hari raya Idul Fitri. Jumlah ini juga tidak memberatkan bagi pemberi zakat, sehingga dapat ditunaikan oleh seluruh umat Islam yang mampu.
  • Nilai Historis: Penetapan jumlah zakat fitrah sebesar 1 sha’ memiliki dasar historis. Pada masa Nabi Muhammad SAW, zakat fitrah memang diwajibkan dalam jumlah tersebut.
  • Nilai Simbolis: Jumlah 1 sha’ atau 2,5 kg juga mengandung nilai simbolis. Angka 1 melambangkan keesaan Allah SWT, sedangkan angka 2,5 melambangkan dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Dengan memahami aspek-aspek penting terkait jumlah zakat fitrah, umat Islam dapat menunaikan kewajiban ini dengan lebih baik. Penetapan jumlah yang tepat dan simbolis diharapkan dapat mengoptimalkan manfaat zakat fitrah bagi para fakir miskin dan mempererat tali persaudaraan antarsesama.

Penerima

Zakat fitrah merupakan ibadah yang memiliki tujuan mulia, yaitu untuk membantu fakir miskin. Penerima zakat fitrah adalah salah satu unsur penting dalam definisi zakat fitrah itu sendiri. Tanpa adanya fakir miskin, zakat fitrah tidak dapat ditunaikan.

Dalam ajaran Islam, fakir miskin memiliki hak untuk menerima zakat. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Zakat fitrah yang mereka terima dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, atau kebutuhan pokok lainnya.

Penyaluran zakat fitrah kepada fakir miskin memiliki dampak positif bagi masyarakat. Selain membantu meringankan beban ekonomi mereka, zakat fitrah juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Sebagai kesimpulan, keberadaan fakir miskin merupakan komponen penting dalam zakat fitrah. Penyaluran zakat fitrah kepada mereka tidak hanya memenuhi rukun zakat, tetapi juga memiliki manfaat sosial yang luas. Dengan memahami hubungan antara zakat fitrah dan fakir miskin, umat Islam dapat menunaikan ibadah ini dengan lebih bermakna dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Tujuan

Zakat fitrah memiliki tujuan yang mulia, yaitu untuk membersihkan diri dari dosa dan membantu sesama. Tujuan ini merupakan esensi dari ibadah zakat fitrah dan menjadikannya sebuah kewajiban yang penting bagi setiap muslim yang mampu.

  • Penyucian Diri

    Zakat fitrah berfungsi sebagai penyucian diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan selama bulan Ramadan. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, umat Islam membersihkan diri mereka secara spiritual dan mempersiapkan diri untuk kembali fitrah setelah sebulan berpuasa.

  • Pemenuhan Kebutuhan Pokok

    Zakat fitrah juga bertujuan untuk membantu sesama, khususnya fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan melalui zakat fitrah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

  • Implementasi Solidaritas

    Zakat fitrah merupakan wujud nyata solidaritas dan kepedulian sosial dalam Islam. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, umat Islam menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama dan membantu meringankan beban ekonomi mereka yang kurang mampu.

  • Pendistribusian Harta

    Zakat fitrah berperan dalam mendistribusikan harta kekayaan dari mereka yang mampu kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

Dengan memahami tujuan zakat fitrah yang mulia, umat Islam dapat menunaikan ibadah ini dengan lebih ikhlas dan penuh kesadaran. Zakat fitrah tidak hanya membersihkan diri dari dosa, tetapi juga mempererat tali persaudaraan, membantu sesama, dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

Syarat

Untuk dapat menunaikan zakat fitrah, seseorang harus memenuhi syarat tertentu, yaitu Islam, baligh, berakal, dan memiliki kelebihan harta. Syarat-syarat ini berkaitan erat dengan definisi zakat fitrah menurut bahasa.

Pertama, syarat Islam menunjukkan bahwa zakat fitrah adalah ibadah khusus bagi umat Islam. Kewajiban ini tidak berlaku bagi non-Muslim. Kedua, syarat baligh menunjukkan bahwa zakat fitrah wajib ditunaikan oleh orang yang telah mencapai usia dewasa atau baligh. Ketiga, syarat berakal menunjukkan bahwa zakat fitrah hanya wajib bagi orang yang berakal sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa.

Yang terakhir dan tidak kalah penting, syarat memiliki kelebihan harta merupakan syarat yang sangat berkaitan dengan definisi zakat fitrah menurut bahasa. Zakat fitrah secara bahasa berarti “membersihkan diri”. Pembersihan diri ini dilakukan dengan mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, syarat memiliki kelebihan harta menjadi sangat penting karena seseorang tidak dapat membersihkan hartanya jika tidak memiliki harta yang lebih dari kebutuhan pokoknya.

Sebagai contoh, jika seseorang hanya memiliki cukup harta untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri dan keluarganya, maka ia tidak wajib menunaikan zakat fitrah. Namun, jika seseorang memiliki harta yang lebih dari kebutuhan pokoknya, maka ia wajib menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk pembersihan diri dan bentuk kepedulian kepada sesama yang membutuhkan.

Tata Cara

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban yang memiliki tata cara khusus dalam penunaiannya. Salah satu aspek penting dalam tata cara zakat fitrah adalah waktu pengeluarannya, yaitu disunahkan untuk dikeluarkan pada malam atau pagi hari Idul Fitri.

  • Waktu Ideal

    Waktu yang paling utama untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah pada malam Idul Fitri sebelum pelaksanaan Shalat Id. Hal ini karena pada waktu tersebut, zakat fitrah dapat segera disalurkan kepada mereka yang membutuhkan dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hari raya.

  • Hukum Menyegerakan

    Menyegerakan pengeluaran zakat fitrah pada awal waktu yang telah ditentukan hukumnya sunnah. Dengan menyegerakan, pahala yang diperoleh juga akan lebih besar dan dapat memberikan manfaat yang lebih optimal bagi para penerimanya.

  • Kelonggaran Waktu

    Meskipun waktu yang disunahkan adalah pada malam atau pagi hari Idul Fitri, namun zakat fitrah masih diperbolehkan untuk dikeluarkan setelah waktu tersebut hingga sebelum Shalat Idul Fitri dilaksanakan. Hal ini untuk memberikan kelonggaran bagi mereka yang memiliki kendala dalam mengeluarkan zakat fitrah pada waktu yang disunahkan.

  • Dampak Keterlambatan

    Jika zakat fitrah tidak dikeluarkan sebelum Shalat Idul Fitri dilaksanakan, maka zakat fitrah tersebut dianggap tidak sah dan wajib untuk diganti atau diqadha.

Dengan memahami tata cara pengeluaran zakat fitrah, khususnya mengenai waktu yang disunahkan, diharapkan umat Islam dapat menunaikan kewajiban ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para penerimanya dan menjadi penyucian diri bagi para pemberi zakat.

Badan Amil Zakat

Badan Amil Zakat (BAZ) memegang peranan penting dalam pelaksanaan zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang bertujuan untuk membersihkan diri dan membantu sesama. BAZ sebagai lembaga resmi yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat memiliki keterkaitan erat dengan zakat fitrah.

BAZ berperan sebagai jembatan antara pemberi dan penerima zakat fitrah. Masyarakat yang memiliki kelebihan harta dapat menyalurkan zakat fitrahnya melalui BAZ, yang kemudian akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Penyaluran zakat fitrah melalui BAZ memastikan bahwa zakat tersalurkan secara tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Sebagai contoh, di Indonesia, BAZ bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat fitrah melalui program-program khusus. Masyarakat dapat menyalurkan zakat fitrahnya melalui kantor BAZ setempat, masjid, atau lembaga lainnya yang bekerja sama dengan BAZ. Zakat fitrah yang terkumpul kemudian akan disalurkan kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa.

Dengan adanya BAZ, penunaian zakat fitrah menjadi lebih mudah dan terorganisir. Masyarakat dapat menyalurkan zakat fitrahnya dengan amanah dan yakin bahwa zakatnya akan dimanfaatkan secara optimal. BAZ juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat fitrah dan mendorong partisipasi masyarakat dalam menunaikan kewajiban tersebut.

Hukum Tidak Menunaikan

Tidak menunaikan zakat fitrah merupakan suatu dosa besar karena zakat fitrah adalah kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT bagi setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW.

  • Meninggalkan Kewajiban

    Tidak menunaikan zakat fitrah berarti meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini merupakan dosa karena melanggar perintah Allah.

  • Merugikan Diri Sendiri

    Dengan tidak menunaikan zakat fitrah, seseorang telah merugikan dirinya sendiri karena telah kehilangan kesempatan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadan.

  • Merugikan Orang Lain

    Zakat fitrah juga berfungsi untuk membantu fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Dengan tidak menunaikan zakat fitrah, seseorang telah merugikan orang lain yang berhak menerima bantuan tersebut.

  • Dikenakan Sanksi

    Dalam beberapa negara, tidak menunaikan zakat fitrah dapat dikenakan sanksi oleh pemerintah. Hal ini karena zakat fitrah dianggap sebagai kewajiban sosial yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara muslim.

Dengan memahami hukum tidak menunaikan zakat fitrah yang berdosa, diharapkan setiap muslim yang mampu dapat menunaikan kewajiban ini dengan baik dan ikhlas. Zakat fitrah bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga kewajiban sosial yang memiliki dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Tanya Jawab Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar zakat fitrah yang sering menjadi pertanyaan:

Pertanyaan 1: Apa pengertian zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah adalah zakat wajib yang dikeluarkan pada bulan Ramadan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa kecil yang dilakukan selama Ramadan dan membantu fakir miskin.

Pertanyaan 2: Kapan waktu mengeluarkan zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah dikeluarkan sebelum Shalat Idul Fitri, disunnahkan pada malam atau pagi hari Idul Fitri.

Pertanyaan 3: Apa saja syarat wajib zakat fitrah?

Jawaban: Syarat wajib zakat fitrah adalah Islam, baligh, berakal, dan memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokok.

Pertanyaan 4: Berapa jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan?

Jawaban: Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok seperti beras atau gandum untuk setiap jiwa.

Pertanyaan 5: Siapa yang berhak menerima zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah berhak diterima oleh fakir miskin, anak yatim, amil zakat, mualaf, orang yang berutang, dan orang yang sedang dalam perjalanan.

Pertanyaan 6: Apa hukum tidak menunaikan zakat fitrah?

Jawaban: Tidak menunaikan zakat fitrah hukumnya berdosa karena merupakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar zakat fitrah. Semoga bermanfaat dan memudahkan dalam memahami dan menunaikan zakat fitrah.

Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat menunaikan zakat fitrah bagi diri pribadi dan masyarakat.

Tips Menunaikan Zakat Fitrah Sesuai Syariat

Menunaikan zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Untuk menunaikannya sesuai syariat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

Tip 1: Pastikan Kriteria Wajib
Pastikan telah memenuhi kriteria wajib mengeluarkan zakat fitrah, yaitu Islam, baligh, berakal, dan memiliki kelebihan harta.

Tip 2: Perhatikan Waktu Pengeluaran
Keluarkan zakat fitrah sebelum Shalat Idul Fitri, waktu terbaiknya pada malam atau pagi hari Idul Fitri.

Tip 3: Hitung Jumlah Zakat
Hitung jumlah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan, yaitu 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok untuk setiap jiwa.

Tip 4: Pilih Jenis Makanan Pokok
Pilih jenis makanan pokok yang menjadi makanan pokok di daerah tempat tinggal, seperti beras, gandum, atau kurma.

Tip 5: Salurkan Melalui Badan Amil
Salurkan zakat fitrah melalui Badan Amil Zakat (BAZ) atau lembaga resmi lainnya untuk memastikan penyaluran yang amanah.

Tip 6: Niatkan Saat Menyalurkan
Niatkan saat menyalurkan zakat fitrah, “Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah karena Allah Ta’ala”.

Tip 7: Segera Tunaikan
Segera tunaikan zakat fitrah setelah memiliki kemampuan, jangan menunda-nunda agar tidak terlambat.

Tip 8: Jangan Lupakan Penerima
Salurkan zakat fitrah kepada mereka yang berhak menerima, seperti fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan penunaian zakat fitrah dapat dilakukan sesuai syariat dan memberikan manfaat yang optimal bagi diri sendiri dan masyarakat.

Tips-tips ini juga sejalan dengan tujuan utama zakat fitrah, yaitu membersihkan diri dari dosa dan membantu sesama. Dengan menunaikan zakat fitrah dengan baik, umat Islam dapat meraih kesempurnaan ibadah puasa Ramadan dan meningkatkan kepedulian sosial di masyarakat.

Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai “zakat fitrah menurut bahasa adalah” dalam artikel ini, dapat disimpulkan beberapa poin penting. Pertama, zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki tujuan mulia, yaitu untuk membersihkan diri dari dosa dan membantu sesama.

Kedua, zakat fitrah memiliki syarat dan ketentuan tertentu dalam penunaiannya, seperti waktu pengeluaran, jumlah, jenis makanan pokok, dan penerima yang berhak. Pemenuhan syarat-syarat tersebut sangat penting untuk memastikan zakat fitrah yang ditunaikan sesuai dengan syariat.

Ketiga, menunaikan zakat fitrah memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Bagi diri sendiri, zakat fitrah dapat membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan ketakwaan. Bagi masyarakat, zakat fitrah dapat membantu meringankan beban fakir miskin dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran zakat fitrah dengan baik, diharapkan umat Islam dapat meraih kesempurnaan ibadah puasa Ramadan dan mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru